Share

10. Hal manis

"Ada. Aku tadi baru saja melihatnya."

"Itu bukan seperti apa yang kamu pikirkan, Mahesa. Aku tidak sengaja hampir jatuh, kalau saja Pandu tidak sigap menangkapku tadi!" Kembang, gadis itu menjelaskan dengan serius, menampik pikiran Mahesa.

"Heeeum ...." Mahesa memajukan mulutnya, mengejek dan tidak yakin pada apa yang sudah dijelaskan Kembang. Kedua tangan bersedekap dada, sambil menunjukan raut wajah tidak percaya.

"Is! Kau ini!" Kembang menyenggol pinggang Pandu menggunakan sikutnya. "Benar, kan, Pandu? Apa yang aku jelaskan?"

Pandu tampak terkejut, sempat tergagap menjawab, sampai akhirnya ia mengiyakan.

"I-Iya, Mahesa. Lagipula, kita ini sahabat, tidak bisa mesra-mesraan."

"He'em!" Kembang berkacak pinggang, menatap Mahesa setelah Pandu mengatakan itu.

"Aah! Sudah sudah, terserah kalian saja ...." Anak itu berjalan pergi.

"Jam berapa sekarang?" tanya Kembang tiba-tiba, setelah kepergian Mahesa.

Pandu melihat ke arah matahari terbenam, lalu ia melihat bayangan mereka berdua.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status