Mu Nian dan Dong Fang sama-sama memijit kepala ketika menemukan tingkat alam Zhou Fu berada di Base Realm 9 Peak Stage atau tahap paling puncak. Di mana, selama ratusan tahun belum pernah ada lagi generasi muda yang mampu mencapai tingkatan tersebut pada usia di bawah 18 tahun. “Andai bocah ini ikut Ajang Turnamen Muda, kuprediksi jenius muda Long Kui akan memilih mundur jika berhadapan dengannya!” Grand Elder Mu Nian berbisik kepada rekannya. Saat itu, hanya tertinggal Mu Nian, Dong Fang, dan Zhou Fu di dalam ruangan. “Holy Light Sect bisa menjadi juara dengan mudah andai dia menjadi murid di sekte kita!” Grand Elder Dong Fang turut menggeleng-gelengkan kepala mendapati pencapaian kultivasi Zhou Fu yang cukup mengejutkan. Zhou Fu hanya menggaruk pipinya berulang kali sebab selama beberapa menit terakhir, pemandangan yang ia lihat adalah dua sosok di depannya tengah saling berlomba-lomba memuji bakatnya sementara ia sendiri merasa jika para Grand Elder terlalu menaruh penilaian ting
Persiapan keberangkatan menuju Blue Lotus Sect telah selesai. Tanpa memicu banyak perhatian, Lu Huang membawa Zhou Fu keluar dari sekte. Malam itu, Zhou Fu akhirnya mengetahui jika luas Holy Light Sect nyatanya menyamai luas daratan Caihong atau setara dengan penggabungan puluhan kota besar menjadi satu. Dari penjelasan Lu Huang, Zhou Fu mengerti bahwa luas wilayah tersebut tak semuanya dihuni kultivator, beberapa hanya merupakan hutan belantara atau tanah kosong. Sekte Bintang 10 kerap memperluas daratan kekuasaannya demi meraup sumber daya yang dibutuhkan untuk kemajuan sekte. “Karena wilayah yang kau lihat pertama kali adalah sekte bintang 10, kuharap kau tak terlalu kecewa ketika kita tiba di Blue Lotus Sect.” Tetua Lu Huang menanggapi ekspresi Zhou Fu yang terlihat masih dipenuhi ketakjuban akan gemerlap wilayah Holy Light Sect. “Sepertinya, semua sudut tempat di Immortal Continent akan tetap mengejutkan mataku, Tetua Lu.” Zhou Fu bertutur dengan jujur, setidaknya, semenjak ia m
“Tuan Lu tandang ke sekte?” Seorang Tetua Blue Lotus Sect terlihat gembira mendengar kedatangan Lu Huang ke sana, itu artinya, Lu Huang akan memberikan banyak persediaan sumber daya yang bisa meningkatkan kultivasi para anggota sekte. Sudah menjadi kebiasaan jika Lu Huang tandang ke sekte adalah demi satu tujuan yaitu membagi-bagikan sumber daya yang ia dapat dari Holy Light Sect. Tak heran, demi menyambut kedatangan Lu Huang, para petinggi Blue Lotus Sect mulai mempersiapkan jamuan terbaik mereka termasuk mengeluarkan simpanan arak dengan kualitas nomor satu. Harapan mereka adalah, dengan penyambutan yang luar biasa, Lu Huang akan tergerak hatinya untuk memberi tambahan simpanan sumber daya pribadinya kepada Blue Lotus Sect. “Tuan Lu memang pengertian! Saat Turnamen muda sudah semakin dekat, ia datang untuk menyokong generasi muda kita!” Seorang petinggi sekte tersenyum puas sembari menunggu kedatangan Lu Huang ke aula penyambutan. *** Suasana di aula penyambutan menjadi hening ke
Demi menghindari perhatian, Zhou Fu memang membuat dirinya terlihat berada di tingkat Base Realm 4 menggunakan spirit tool pemberian Grand Elder Dong Fang. Karena semua petinggi Blue Lotus Sect belum ada yang mencapai tingkat Saint Emperor, mereka memiliki satu kesimpulan yang sama terhadap sosok Zhou Fu yaitu, pemuda tersebut tidak memiliki masa depan. Hal itulah yang membuat beberapa petinggi sekte bertanya-tanya, mengapa seorang Lu Huang menitipkan pemuda dengan masa depan suram itu ke sekte mereka dan meminta seorang guru untuk mendampingi Zhou Fu berlatih. Idealnya, dengan bakat yang dimiliki Zhou Fu, guru terbaik pun akan menjadi tak berguna. Itulah sebabnya, para petinggi sekte akhirnya melemparkan tanggung jawab mendampingi Zhou Fu kepada Liao Ting, seorang guru yang dianggap paling tidak berbakat di Blue Lotus Sect. Guru tak berbakat mengajari murid yang tidak memiliki bakat, sebuah keharmonisan yang sempurna. Setidaknya, itulah yang ada di pikiran picik beberapa petinggi se
“Ehm… Apa kau yakin bisa membayar semua ini?” Ketimbang bertanya, nada Liao Ting lebih terdengar seperti jeritan khawatir. Bukan apa-apa, hidupnya sudah penuh dengan masalah, ia tak mau menambah deretan masalah lagi dengan perkara tak mampu membayar tagihan makan. Zhou Fu mengerutkan dahi sebentar, ia tak bisa membaca daftar harga yang terpampang di buku menu makanan, ia bahkan tak tahu apa yang dipesan sebab nyatanya Zhou Fu hanya menunjuk-nunjuk deret menu makanan yang ada di buku menu. Selebihnya, ia yakin hartanya tak akan habis karena hidangan satu meja penuh. Ya, makanan yang ia pesan berjumlah sepuluh menu dan ketika hidangan itu disajikan, Zhou Fu bisa melihat semuanya terlihat lezat dan patut jika memiliki harga yang mahal-mahal. Sebenarnya, Liao Ting hampir mengeluarkan air liur melihat deret hidangan lezat yang tersaji, tetapi, mengingat ada kemungkinan Zhou Fu tak mampu membayar tagihan makanan membuat air liur Liao Tang seolah kering kerontangan. “Sebentar…” Zhou Fu me
Sore hari yang seharusnya teduh tiba-tiba terkotori dengan keributan yang terjadi di tepian danau teratai biru. Kali itu Zhou Fu tengah berjalan-jalan bersama Liao Ting setelah keduanya keluar dari rumah makan. Andai bukan karena mendengar kegaduhan tersebut, Liao Ting telah berniat mengajak Zhou Fu kembali. Pada akhirnya, baik Liao Ting maupun Zhou Fu sama-sama berniat menghampiri sumber kegaduhan karena penasaran. Terlihat di pinggiran danau, tiga orang outer disciple tengah berdebat dengan seorang pria paruh baya yang sepertinya hendak diusir dari wilayah Blue Lotus Sect. Liao Ting berjalan cepat dan diikuti dengan Zhou Fu di belakangnya. Dari raut wajahnya, jelas Liao Ting tahu siapa pria yang datang tersebut. “Paman Chang…” Liao Ting menyapa dengan wajah gusar sementara tiga outer disciple mundur beberapa langkah melihat kedatangan Liao Ting. Meski menjadi guru yang tak begitu mendapat muka di sektenya sendiri, di hadapan para outer disciple, Liao Ting masih cukup dihormati. “T
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Zhou Fu melihat pembantaian tanpa bisa melakukan perlawanan. Jika dipikir ulang, andai dia mencoba melakukan perlawanan pun hasilnya akan sama saja. Zhou Fu baru berada di Base Realm 9, meski pencapaiannya terbilang gemilang, tetap saja ia akan kalah dengan mudah ketika berhadapan dengan 10 kultivator Foundation Realm. ‘Mereka bukan siapa-siapaku!’ Berulang kali Zhou Fu meyakinkan dirinya bahwa ia tak perlu merasa terganggu dengan pembantaian yang dilakukan oleh anggota Blue Lotus Sect. Saat itu, malam telah larut dan Liao Ting mengajaknya untuk kembali ke sekte bersama-sama dengan 10 kultivator Foundation Realm yang beberapa waktu lalu melakukan pembantaian. Dengan tanpa perasaan berdosa, salah seorang dari 10 kultivator tersebut menepuk pundak Zhou Fu. “Ah, aku tidak tahu dari mana Tuan Lu membawamu, tetapi anak muda, kau memang terlihat belum memahami keadaan. Kita sebagai penegak keadilan harus tegas kepada orang-orang seperti itu. Jangan samp
Ketika dalam perjalanan kembali ke sekte, Liao Ting terlihat memiliki kegelisahan baru. Ia berjalan beriringan dengan Zhou Fu tetapi terlihat cukup kesulitan untuk berbicara sesuatu kepada pemuda tersebut. Meski tak begitu meyakini dugaannya, Zhou Fu menghentikan langkah untuk memastikan apakah asumsinya benar. “Senior, apakah senior mengkhawatirkan hutang 900 Qi Stone yang menjadi tanggungan Senior?” tanya Zhou Fu sebab beberapa saat sebelumnya ia melihat Liao Ting beberapa kali memandang lesu pada persediaan Qi Stone miliknya sendiri, sementara pria itu masih harus membayar hutang untuk obat-obatan yang dibelinya dengan Chang Mu di malam sebelumnya. Meski pada akhirnya obat-obatan tersebut hanya menjadi abu tak berguna, tetap saja hutang harus tetap dibayar. Liao Ting menggaruk lehernya sambil menampakkan raut wajah penuh penyesalan. “Andai aku tahu semua hanya akan jadi abu, aku tak mungkin membiarkan diriku berhutang sebanyak itu. Kuharap kau tak keberatan jika aku membayarnya se