"Apa kamu baik-baik saja, Pangeran?" tanya laki-laki berjubah itu.Azriel tersenyum kecil mendengar pertanyaan laki-laki itu. Tanpa melihat wajahnya secara langsung, Azriel bisa tau kalau pengguna jubah berwarna hitam itu adalah teman sekelasnya yang selalu membawa buku kedokteran ke mana pun ia pergi."Dasar bodoh, kenapa kamu datang ke sini, Natsume?" tanya Azriel dengan sebuah senyuman lebar di bibirnya.Benar, pengguna jubah hitam itu adalah Natsume. Sejak pertama kali Azriel jatuh tadi, Azriel sudah mengetahui bahwa pengguna jubah itu adalah Natsume. Makanya Azriel berani melanjutkan pertarungannya. Azriel ingin menunjukkan kepada Natsume bahwa ia bukanlah orang yang akan menyerah begitu saja."Aku tidak sengaja mendengar pembicaraanmu dengan dia. Jadi aku putuskan untuk datang mengamati. Akan menyusahkan untukku jika kamu mati sekarang," ujar Natsume sambil melancarkan sebuah tendangan ke arah Raku.Raku tersenyum meremehkan. Karena tendangan yang dilakukan oleh Natsume sangatla
Ada sebuah berita panas beredar di Tengoku Gakuen. Berita tentang Natsume yang datang sendirian ke markas Raku lalu menghabisi seluruh orang yang ada di sana termasuk Raku.Azriel menjadi saksi mata kejadian itu hanya bisa diam tak berkomentar apa pun. Walau ia tau Natsume tidak datang sendirian. Laki-laki itu dibantu oleh beberapa orang-orang berjubah yang memiliki kemampuan bela diri yang sangat hebat.Azriel membiarkan berita itu menyebar begitu saja. Karena memang kemenangan itu adalah kenyataannya. Jadi ia rasa memang sudah sewajarnya cerita itu menyebar luas dengan Natsume sebagai tokoh utama dari cerita itu.Sedangkan Raku sendiri hanya bisa diam di ruangan Archangel. Ia tidak tau apa yang terjadi setelah ia dikalahkan. Yang ia tau, saat ia sadar dari pingsannya ia sudah melihat semua teman satu klubnya terkapar di lantai dengan seluruh luka lebam di tubuh mereka.Kejadian kemarin malam sangatlah janggal bagi Raku. Pasalnya sangatlah mustahil jika Natsume bisa melawan ratusan o
Ada sebuah berita panas beredar di Tengoku Gakuen. Berita tentang Natsume yang datang sendirian ke markas Raku lalu menghabisi seluruh orang yang ada di sana termasuk Raku.Azriel menjadi saksi mata kejadian itu hanya bisa diam tak berkomentar apa pun. Walau ia tau Natsume tidak datang sendirian. Laki-laki itu dibantu oleh beberapa orang-orang berjubah yang memiliki kemampuan bela diri yang sangat hebat.Azriel membiarkan berita itu menyebar begitu saja. Karena memang kemenangan itu adalah kenyataannya. Jadi ia rasa memang sudah sewajarnya cerita itu menyebar luas dengan Natsume sebagai tokoh utama dari cerita itu.Sedangkan Raku sendiri hanya bisa diam di ruangan Archangel. Ia tidak tau apa yang terjadi setelah ia dikalahkan. Yang ia tau, saat ia sadar dari pingsannya ia sudah melihat semua teman satu klubnya terkapar di lantai dengan seluruh luka lebam di tubuh mereka.Kejadian kemarin malam sangatlah janggal bagi Raku. Pasalnya sangatlah mustahil jika Natsume bisa melawan ratusan o
Azriel menatap Natsume yang sedang membaca buku di bangkunya. Azriel masih penasaran dengan seberapa besar kekuatan Natsume yang sebenarnya. Azriel sangat yakin kalau Natsume sampai sekarang belum mengeluarkan seluruh kekuatannya. Ia ingin sekali melihat Natsume bertarung dengan seluruh kekuatannya. Tetapi ia bingung bagaimana caranya supaya hal itu bisa terjadi.Ia mencoba untuk berjalan mendekati Natsume. Sesampainya ia di samping laki-laki itu, ia langsung memandang ke arah buku yang sedang dibaca oleh laki-laki itu. Dan ternyata lagi dan lagi buku kedokteran.Ia tau kalau tujuan akhir Natsume adalah menjadi dokter. Tetapi menurutnya, tidak seharusnya Natsume menghabiskan seluruh waktu masa mudanya untuk memandangi tulisan-tulisan membosankan yang ada di buku itu."Natsume. Apa kamu tau sesuatu tentang Archangel angkatan ketujuh belas?" tanya Azriel sambil duduk di bangku kosong yang tak jauh dari tempat Natsume."Sedikit, memangnya kenapa?" jawab Natsume diakhiri dengan sebuah per
Yuji sedang menghadap kepala sekolah Tengoku Gakuen. Nanatsu Yume, nama perempuan yang sekarang menjabat sebagai kepala sekolah Tengoku Gakuen itu sengaja memanggil Yuji ke dalam ruangannya untuk memastikan apakah memang sekarang keadaan Tengoku Gakuen baik seperti biasanya atau malah ada sesuatu yang mengancam ketentraman sekolah mereka.Yuji sendiri sampai sekarang tidak merasakan ada yang aneh di sekolahnya. Kedua sekolah yang berada di wilayah yang sama juga tidak membuat pergerakan sama sekali. Membuat Yuji yakin bahwa sampai detik ini tidak ada satu pun yang harus dikhawatirkan.Kalau pun memang ada sebuah kelompok yang ingin menghancurkan Tengoku Gakuen, Yuji pasti akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan kelompok itu.Jadi untuk sekarang Yuji akan mengatakan bahwa semuanya aman terkendali di bawah kekuasaannya. Tetapi saat Yuji dan Yume sedang sibuk-sibuknya membahas tentang Tengoku Gakuen, Yuji dan Yume merasakan hawa keberadaan orang lain di ruangan kepala se
Glasses tidak memiliki acara khusus setelah sekolah berakhir, jadi ia putuskan untuk berjalan santai di daerah yang tidak terlalu jauh dari stasiun yang ada di dekat sekolahnya.Glasses tau bahwa tempat itu sering dilewati oleh para murid Ryo Gakuen. Sebuah sekolah yang selama ini menjadi rival Tengoku Gakuen.Sekolah itu sudah bermusuhan dengan Tengoku Gakuen sejak lima belas tahun yang lalu. Dulunya sekolah itu sangat berjaya. Menjadi sebuah sekolah yang paling ditakuti. Para murid Tengoku Gakuen juga menakuti kemampuan murid Ryo Gakuen. Tetapi itu dulu sebelum Archangel angkatan ketujuh belas dibentuk. Kelompok yang dipimpin Yui Sakura itu berhasil mengalahkan kelompok yang paling ditakut-takuti di Ryo Gakuen. Bukan cuma hanya di sana saja, Yui dan semua pengikutnya juga menghancurkan beberapa ruangan yang ada di Ryo Gakuen sebagai bukti nyata bahwa Tengoku Gakuen telah mengalahkan Ryo Gakuen.Glasses sangat menyukai sejarah itu. Karena dengan sejarah itu, sekarang ia bisa berdiri
Center Usami. Salah satu anggota Archangel tahun keempat. Perempuan itu sangat ditakuti oleh para musuh-musuhnya bukan cuma karena kemampuan bela dirinya yang hampir setara dengan para pemimpin Archangel. Tetapi juga karena kecepatan geraknya yang tidak bisa diikuti oleh mata manusia. Gerakannya sangatlah cepat. Saking cepatnya, tidak ada yang tau di manakah dirinya berada sebelum dirinya benar-benar berhenti di satu titik.Dan fakta tentang Center berada di tempat itu. Membuktikan bahwa memang keempat orang yang lainnya benar-benar anggota Archangel angkatan ketujuh belas. Para murid-murid yang selama ini dijadikan panutan bagi seluruh murid Tengoku Gakuen."Saya ... saya sangat mengagumi Anda dan teman-teman Anda," ujar Glasses sambil menatap secara saksama manik mata Center.Center tertawa renyah saat mendengar hal itu. Ia memang sering mendengar ada orang yang memuji dirinya dan teman-temannya. Tetapi tidak secara langsung seperti ini. "Bagus, bagus. Tapi jangan lupakan kalau ka
Seperti biasa. Kabar baru terdengar di seluruh penjuru sekolah. Kabar tentang Glasses dan Darkshield yang bertarung melawan para murid Ryo Gakuen entah kenapa lebih cepat menyebar sebelum para Archangel menginformasikannya secara langsung.Kabar itu memang benar. Tetapi ada sesuatu yang salah dalam kabar itu. Kabar yang beredar mengatakan bahwa mereka berdua telah berhasil mengalahkan Tanuma berserta para pasukannya. Mereka berdua? Benar, dalam berita hanya disebutkan mereka berdua.Padahal kenyataannya mereka berdua dibantu oleh para Archangel angkatan ketujuh belas yang tiba-tiba saja muncul dan mengambil alih pertarungan, sehingga mereka bisa selamat dari pertarungan itu tanpa mendapatkan luka sedikit pun.Di ruangan Archangel, Glasses mengutarakan kecurigaannya. Glasses merasa ada seseorang di balik layar yang memang sedang mencoba untuk sedikit demi sedikit mengubah informasi yang ada. Glasses dan yang lainnya pun tidak tau kenapa orang itu melakukan hal itu. Tetapi yang pasti, c