Short
Penyesalan Selalu Datang Terlambat

Penyesalan Selalu Datang Terlambat

By:  KarinaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10Chapters
9.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Saat aku paling mencintai Stevan Nicolas, dia mencintai wanita lain. Hujan turun sangat deras dan aku menggigil kedinginan di bawah selimut semalaman, sedangkan dia memeluk wanita lain dan memberikan wanita itu kehangatan. Katanya, aku sangat manja, jadi dia tidak ingin melihatku lagi. Namun, dia tidak tahu bahwa aku akan segera meninggal dan dia tidak akan bisa melihatku lagi.

View More

Chapter 1

Bab 1

Stevan Nicolas sudah tidak pulang selama tiga hari, tanpa meninggalkan pesan apa pun padaku.

Cuaca malam ini sangat dingin, dengan tetesan air hujan di luar terus membasahi jendela. Aku meringkuk di bawah selimut sambil menggigil kedinginan.

Aku sedang demam. Tangan dan kakiku seperti membeku, tetapi wajahku panas membara.

Aku memegang ponselku sambil membaca ulang semua pesan yang aku kirimkan padanya.

"Stevan, hari ini kamu pulang, nggak?"

"Stevan, kamu ke mana?"

"Stevan, kenapa nggak dibalas?"

"Aku benar-benar mengkhawatirkanmu."

...

Aku membaca kembali riwayat obrolan kami sebelumnya. Dia sama sekali tidak pernah mengabaikan pesanku seperti ini.

Mataku sudah lelah, kepalaku juga sangat pusing. Pada saat ini, ponselku tiba-tiba bergetar. Aku bergegas membuka mataku, tetapi itu bukan Stevan.

Ada sebuah notifikasi baru.

Aku membukanya dan melihat seseorang dengan foto profil seorang wanita menambahkanku sebagai temannya. Dengan perasaan aneh, aku membukanya.

Wanita itu meninggalkan pesan berisi: "Stevan lagi di sini."

Aku seketika tercengang. Rasa panik juga tiba-tiba menyelimuti diriku. Aku tidak ingin menambahkan seorang orang asing sebagai temanku, aku juga ingin memercayai Stevan. Namun, tanpa disadari, aku sudah menerima pesan wanita itu.

Baru saja aku ingin menanyakan identitas wanita itu, dia malah langsung mengirimkan sebuah pesan padaku.

Pesan itu berisi selembar foto.

Aku pun melihat sosok Stevan yang sudah menghilang selama tiga hari. Pada saat ini, dia sedang berbaring di ranjang yang jelas-jelas milik seorang wanita dengan matanya yang terpejam dan dalam keadaan telanjang dada.

Aku menatap foto itu dengan tidak percaya dan terus memperbesar foto itu untuk mencari bukti bahwa orang di foto itu bukan Stevan.

Namun, aku tidak bisa menemukannya.

Layaknya menggila, aku mengirimkan pesan pada wanita itu, menanyakan siapa dia dan mengapa Stevan bisa berada di tempatnya.

Namun, tidak ada yang membalas pesanku.

Malam ini, aku hanya bisa duduk bengong di atas ranjang selama semalaman.

Saat fajar menyingsing, aku baru terlelap. Kepalaku benar-benar sakit, bibirku kering dan pecah-pecah, sehingga aku tidur dengan sangat tidak nyaman.

Dalam tidurku, aku mimpi buruk. Aku melihat Stevan memeluk wanita lain. Wanita itu bersandar dalam pelukan Stevan dengan genit, sedangkan Stevan menunduk sambil tersenyum pada wanita itu, dengan tatapan yang sangat lembut. Aku berdiri di hadapan mereka dan berlari menghampiri mereka, seperti orang yang sudah menggila. Aku ingin memisahkan mereka, tetapi Stevan malah mendorongku dengan kejam.

Dia membuatku terjatuh di lantai dan menatapku dengan tatapan jijik.

"Dasar nggak tahu malu!" katanya.

Aku seketika terbangun. Rasa sedih itu masih berbekas dalam hatiku. Aku menyentuh wajahku dan menyadari bahwa wajahku basah.

Aku menangis, tetapi Stevan tidak akan datang untuk menghiburku lagi.

Pada saat ini, aku menerima sebuah pesan lagi dari wanita itu.

Dia lagi-lagi mengirimkan foto, bukan hanya selembar.

Aku membuka foto-foto itu selembar demi selembar, seakan-akan aku ingin menyakiti diriku sendiri.

Aku pun melihat Stevan yang mengenakan kemeja yang berantakan sedang bersandar pada wanita itu. Wanita itu sangat cantik, dia menatap ke arah kamera sambil tersenyum lebar.

Aku melihat foto lainnya di mana Stevan berdiri di sisi wanita itu sambil merangkul pinggang wanita itu.

Aku juga melihat foto Stevan yang memakai celemek sambil mencuci sayuran di tangannya dengan ekspresi serius.

Dia hendak memasak untuk wanita itu, padahal sebelumnya, dia pernah berjanji padaku bahwa dia hanya akan memasak untukku.

Aku langsung mengetikkan pesan untuk wanita itu, layaknya menggila. Aku melampiaskan kebencian yang tidak bisa aku kendalikan padanya.

"Siapa kamu sebenarnya?"

"Dia suamiku, tahukah kamu kalau kamu hanya wanita simpanan?"

"Kalian lagi di mana? Kenapa dia nggak pulang?"

"Dasar wanita jalang! Kamu merebut suami orang lain!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
lia latifah
sudah selesai
2025-05-20 15:02:17
0
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status