Kalau pekerjaan ini berjalan lancar, Sisca akan berhasil mengumpulkan uang untuk biaya operasi Angel."Ibu, aku takut sakit. Apakah operasi itu sakit?"Sisca memeluknya dengan penuh kasih sayang dan menciumnya sambil berkata, "Jangan takut, ya. Ibu akan menemanimu."Setelah menidurkan Angel, Sisca baru melihat sebuah majalah di atas rak samping tempat tidur.Ini adalah majalah Buzz dan orang yang ada di bagian sampul adalah Hendra.Jari tangan Sisca yang indah meraba kening Hendra yang ada di majalah. Kini, Hendra adalah pebisnis baru yang terkenal dan tidak ada yang bisa dibandingkan dengannya.Malam ini, Nancy langsung mengirimkan dokumen tentang Kimiko kepada Sisca melalui WhatsApp.Sisca langsung membaca dokumen itu. Kimiko adalah penyanyi baru yang baru terkenal belakangan ini. Hal yang terpenting adalah dia adalah nona besar Keluarga Audrey. Meskipun Keluarga Audrey tidak bisa dibandingkan dengan Hendra yang sekarang, mereka tetap saja keluarga yang terkenal di Kota Aroha.Kimiko
Hendra malah sama sekali tidak menatap Sisca.Wajah tampan yang memukau dengan aura tenang seakan-akan tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun.Billy yang ikut Hendra datang untuk acara bisnis pun menetralkan suasana dengan berkata, "Jangan bahas hal-hal yang nggak menyenangkan itu. Eh, kebetulan sekali, Sisca, ayo nyanyi."Joni memainkan jarinya sambil berkata, "Dengar kabar Nona Sisca adalah siswi tercantik di jurusan penyiaran Universitas Aroha. Nggak hanya wajah yang cantik, bahkan suaranya juga merdu, kurasa suaranya bisa menyenangkan kita. Hari ini, kalau suaramu bisa menghibur Pak Hendra dan menandatangani kontrak ini, maka Sisca, utangku denganmu sudah lunas."Joni adalah orang yang lugas.Sisca langsung bertanya, "Kalian mau dengar lagu apa?"Joni berkata, "Hari ini Pak Hendra adalah pihak pertama, jadi kamu pilih dulu.""Aku terserah."Hendra tidak tertarik terhadap hal ini, dia pun tidak menanggapi Joni dengan sopan.Billy buru-buru berkata, "Seingatku dulu di acara sekolah Sisc
Ruang VIP hotel.Billy juga berlari keluar setelah Hendra pergi.Sekarang hanya tersisa Joni dan Sisca berdua.Sisca bukan wanita bodoh, dia punya firasat buruk, jadi dia langsung mengambil biolanya dan hendak pergi, "Tuan Joni, aku pergi dulu."Namun, saat Sisca sampai di depan pintu, Joni langsung menaikkan dagunya agar kedua pengawal di pintu langsung menghalanginya.Joni tersenyum licik sambil berkata, "Apa Nona Sisca nggak dengar kalau Hendra sudah memberikanmu padaku?"Tangan Sisca yang sedang memegang biola pun langsung menjadi tegang.Sisca berusaha tenang dan berkata, "Tuan Joni, jangan bercanda lagi. Pak Hendra sudah bilang kalau aku adalah mantannya. Kalau memang sudah menjadi mantan, tentu saja Pak Hendra nggak berhak memberikan diriku kepada siapa pun.""Sisca, kamu jangan keterlaluan!"Suara Joni terdengar sedang main-main, tapi kata-kata yang diucapkannya bukanlah bercanda.Sisca menelan air liur dan menoleh menatap laki-laki itu, kemudian bertanya, "Tuan Joni, apa yang
Sisca tidak tahu apakah Hendra akan mengantarnya kembali ke sisi Joni.Tadi Sisca memukul kepala Joni menggunakan asbak, tidak tahu apa yang akan terjadi pada Sisca kalau dia ditangkap Joni.Di Kota Mulo, Joni adalah orang yang terkenal suka balas dendam.Terusan Sisca sudah dirobek oleh Joni hingga setengah paha dan tulang selangkanya kelihatan. Dia duduk di atas kaki Hendra dengan kedua tangan merangkul di leher Hendra sambil menciumnya dengan kuat.Hendra menahan pergelangan tangannya untuk menjauhkannya."Jangan tinggalkan aku," ujar Sisca dengan gemetar.Air mata Sisca yang menetes di bibir Hendra dan membasahinya.Seharusnya Hendra merasa puas melihat Sisca ditindas seperti ini.Namun, dia malah merasa sesak di bagian dadanya."Tok! Tok! Tok!"Seseorang mengetuk jendela mobil.Billy mengernyit sambil berkata, "Beraninya kamu mengetuk mobil Pak Hendra?""Maaf, Pak Billy. Aku melihat Nona Sisca naik mobil ini. Tadi Nona Sisca memukul kepala Tuan Joni, sekarang Tuan Joni sangat mara
"Sisca."Hendra mendekati telinganya dan menyebutkan namanya dengan nada yang mesra sambil mengatakan kata-kata menyakitkan.Sisca pun tersenyum dengan sedih.Hendra menunduk dan Sisca mendongak menatap tatapannya yang menghina, lalu berkata, "Kalau malam ini aku nggak kabur, apa kamu akan merasa kasihan padaku?"Apakah Hendra akan berubah pikiran untuk menyelamatkannya?Meskipun hanya kepikiran saja ....Ekspresi Hendra menjadi sangat dingin, dia terus menatap Sisca tanpa mengatakan apa pun.Sisca sepertinya sudah tahu jawabannya, tapi dia masih tidak puas.Air matanya menetes dari sudut mata, Sisca bahkan dengan suara serak berkata, "Hendra, aku ingin tahu jawabanmu."Ada atau tidak?Lebih baik memberitahunya secara langsung agar Sisca tidak berharap lagi.Hendra tiba-tiba berkata, "Sisca, apa kamu tahu kalau aku sudah pernah mati satu kali. Eh, bukan, lebih tepatnya adalah aku sudah pernah mati dua kali. Apa kamu tahu kapan itu?"Pertama adalah ketika Sisca mengkhianatinya di pengad
Sisca bahkan belum sadar apa yang terjadi, tapi selimutnya sudah dibuka lebar-lebar.Rasa dingin pun langsung menyelimuti seluruh tubuhnya.Seorang wanita dengan nada menghina berkat, "Kamu wanita yang menggoda Pak Hendra? Emang kamu secantik apa? Kamu hanyalah tisu yang dibuang setelah dipakai! Aku sudah banyak bertemu wanita seperti kamu."Sisca langsung duduk sambil menggunakan bantal menutupi badannya dan bertanya, "Kamu siapa?"Wanita itu duduk di sofa sambil memainkan kuku barunya, kemudian melirik Sisca dan berkata, "Aku adalah Kimiko Audrey, tunangan Pak Hendra."Kemarin malam ada wartawan mengambil foto Hendra menggendong wanita ke dalam hotel.Pagi ini, seluruh kota dipenuhi dengan berita ini.Kimiko sebagai tunangan formalitas Hendra tentu saja merasa sangat malu. Setelah diselidiki, Kimiko pun menemukan hotel ini, jadi dia langsung melampiaskan semua emosinya pada Sisca.Kimiko merasa sangat konyol terhadap Hendra yang terlihat tidak bernafsu dan dingin, biasanya kalau Kimi
"Aku nggak mau tahu apa alasanmu, tapi memukul kepala Tuan Joni memang salahmu! Untung saja dia besar hati dan nggak mempermasalahkan masalah ini. Sisca, kamu segera pulang ke Kota Mulo dan meminta maaf kepada Keluarga Wijaya!"Minta maaf?Untuk apa Sisca minta maaf?Suasana hati yang sangat tertekan semalaman dan omelan Adrian yang tidak jelas, Sisca langsung menjawab dengan nada dingin, "Kembali ke Kota Mulo? Apa Ayah sudah lupa kalau dulu Ayah yang mengusir aku dari Kota Mulo? Sekarang malah menyuruhku kembali ke Kota Mulo untuk meminta maaf kepada Joni? Meskipun Joni memerkosaku, apa aku juga harus meminta maaf?"Adrian langsung tercengang, kemudian berlagak tidak ada yang terjadi sambil berkata, "Sisca, kamu salah paham. Tuan Joni menyukaimu, dia hanya gegabah sesaat. Siapa sangka pagi ini Tuan Joni datang melamar dan hanya memilihmu saja. Sisca, Tuan Joni bisa memilihmu adalah keberuntunganmu. Cepatlah kembali. Oh ya, jangan bawa anak luar nikahmu itu, kalau nggak pernikahan ini
Di saat ini, ponsel Hendra tiba-tiba berdering.Ini adalah panggilan dari Kimiko.Hendra mengangkat telepon sambil menatap pria dan wanita yang berbicara dengan bahagia, "Ada apa?""Pak Hendra, aku sudah membantumu mengusir wanita yang mengganggumu kemarin malam. Sekarang, dia nggak akan mengganggumu lagi. Kemudian, aku juga sudah meminta Kak Fay untuk menurunkan semua berita itu, jadi Pak Hendra nggak perlu khawatir lagi.""Oh? Bagaimana kamu mengusirnya?" tanya Hendra dengan serius.Kimiko mengira Hendra akan puas dengan aksinya kali ini, dia pun berkata dengan bangga, "Dia hanyalah wanita yang tertarik pada uang. Aku memberinya 2 miliar dan dia langsung janji tak akan mengganggu Pak Hendra lagi. Sisca memang wanita bodoh, jadi Pak Hendra jangan memedulikannya, ya."Setelah mendengarnya, tatapan Hendra langsung berubah menjadi sangat dingin.Hendra menjawab, "Bagus."Kimiko menjadi semakin semangat setelah dipuji, dia lanjut berkata, "Pak Hendra, malam ini kita ...."Sebelum Kimiko m