Share

Bab 02 Bayi Iblis

Setelah kedatangan Naema di Sekolah Sihir, keseharian Linch benar-benar berubah. Dia yang biasanya pergi dengan teman-temannya saat jam istirahat, memilih untuk bermain bersama Naema di kediaman Miss Zoya.

Bahkan Linch akan bergantian dengan Miss Zoya untuk menjaga Naema saat Miss Zoya pergi mengajar.

"Linch, kau mau kemana buru-buru sekali?" tanya Zlatan yang berjalan di belakang Linch.

"Pergi ke kediaman Miss Zoya," sahut Linch seraya berhenti dan menoleh ke belakang.

"Untuk apa kau pergi ke sana?" tanya Zlatan sambil berbisik.

"Miss Zoya ada jadwal mengajar, aku harus menggantikannya menjaga Naema," ucap Linch panjang lebar.

"Bukankah sudah kukatakan jangan terlalu dekat dengan bayi itu!" bentak Zlatan.

"Memang kenapa dengan bayi itu?" protes Linch.

"Kau bahkan tidak tahu asal-usul bayi itu. Lihatlah matanya yang dapat berubah saat dia menangis," imbuh Zlatan.

"Mungkin itu kelebihan yang dimilikinya," jawab Linch asal.

"Tidak ada bayi manusia yang matanya bisa berubah-ubah. Dia itu bayi iblis!" ucap Zlatan menggebu-gebu.

"Huss... Kecilkan suaramu!" bentak Linch sambil membungkam mulut Zlatan dengan tangannya.

Seketika pandangan para murid di yang berada di sekitar menjadi aneh setelah mendengar sedikit percakapan mereka.

"Kau lihat! Mereka memandang kita dengan tatapan yang sangat mengerikan," bisik Linch.

"Cepat pergi dari sini!" ajak Zlatan sambil menarik lengan jubah Linch.

Mereka pergi ke kediaman Miss Zoya dengan sedikit terburu-buru. Sesampainya di sana Miss Zoya sedang menggendong Naema.

"Kenapa Kau datang lama sekali? Aku sudah mengatakan kalau hari ini ada jadwal mengajar," gerutu Miss Zoya.

"Maaf Guru, Aku baru saja keluar dari kelas Master Gilbert," ucap Linch seraya menunduk ke bawah.

Master Gilbert adalah guru yang mengajarinya beberapa mantra sihir. Sedangkan Miss Zoya sendiri adalah Guru yang mengajarkan tentang ramuan dan racun.

"Sudahlah.. Lain kali kalau Kau tidak bisa datang ke sini katakan saja! ", imbuh Miss Zoya.

"Tidak, bukan begitu! Maksudku, baiiklah," sahut Linch.

"Tolong jaga Naema sebentar! Setelah selesai mengajar, Aku akan segera kembali," ucap Miss Zoya sambil menyerahkan Naema kepada Linch.

Setelah kepergian Miss Zoya, Linch sendirian menjaga Naema karena Zlatan juga ikut pergi. Dia takut berada di dekat bayi itu karena sebelumnya Zlatan melihat mata Naema berubah menjadi merah seperti darah saat dia menangis.

Tangisan Naema juga mampu membuat barang-barang di sekitarnya jatuh ke lantai hingga terpecah belah. Sehingga Miss Zoya berulang kali harus menganti perabotannya.

Meskipun begitu, Miss Zoya dan Linch menganggap hal itu masih wajar. Mungkin saja Naema memang sudah memiliki kekuatan sihir bawaan dari dia lahir.

Atau mungkin juga orang tua Naema adalah orang yang memiliki kekuatan sihir tingkat tinggi, sehingga mewariskan kekuatan itu pada bayinya.

Tok tok tok tok tok.

Terdengar suara ketukan pintu dari arah depan, namun tak ada seorangpun yang memanggil.

"Siapa yang datang ke sini," batin Linch sambil meletakkan Naema ke ayunannya.

Pada saat Linch hendak berjalan untuk membukakan pintu, tiba-tiba saja pintu terbuka dengan sangat kencang.

Braakkkk.

Seketika Linch berjingkat karena kaget. Dia mengecek keluar untuk memastikan siapa yang baru saja mengetuk pintu.

Setelah dicek, ternyata tidak ada seorangpun di luar. Langit tiba-tiba saja menjadi gelap dan angin bertiup sangat kencang hingga dapat menghempaskan dedaunan.

"Kenapa langit menjadi begitu gelap dan angin bertiup sangat kencang hari ini? Padahal sebelumnya cuaca sangat cerah," gumam Linch seraya meraih pegangan pintu dan menutupnya kembali.

Sebelum Linch berbalik untuk menghampiri Naema tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk kembali.

Tok tok tok tok tok.

Tok tok tok tok tok.

"Linch, buka pintunya!" teriak sebuah suara mirip Miss Zoya dari luar.

Kemudian Linch membuka pintu dan mendapati Miss Zoya dengan tatapannya yang kosong.

"Apa ada yang ketinggalan, Guru?" tanya Linch memastikan sambil menutup pintunya kembali.

Namun Linch merasa sedikit aneh dengan raut wajah Miss Zoya yang tidak seperti biasanya. Di sana juga terdapat sedikit lingkaran hitam di sekitar mata. Benar-benar tidak seperti Miss Zoya yang biasanya terlihat cantik dan anggun.

"Tidak, pergilah!" seru Miss Zoya sambil menatap tajam ke arah Linch.

"Ta- tapi," jawab Linch tergagap.

Linch merasa sedikit aneh dengan sikap Miss Zoya. Karena selama ini dia adalah guru yang terkenal lemah lembut dan baik hati. Miss Zoya juga tidak pernah membentaknya meskipun Linch membuat kesalahan.

"Pergi... Tinggalkan tempat ini!" seru Miss Zoya seraya merapalkan sebuah mantra sihir.

"Expulsoh!" gumam Miss Zoya.

Seketika tubuh Linch terhempas hingga menabrak daun pintu.

Braaakk.

"Argghh!" pekik Linch sambil memegangi lengannya yang membentur pintu cukup keras.

"Siapa Kau sebenarnya?" pekik Linch sambil berlari ke arah Miss Zoya untuk menyerang.

"Petrificusoh Totalusoh," ucap Miss Zoya sambil mengayunkan tongkat sihirnya ke arah Linch.

Seketika tubuh Linch kaku dan tidak bisa digerakkan. Untuk bicara pun lidahnya juga sedikit kaku, apalagi untuk berteriak minta tolong.

Ha ha ha ha ha ha ha.

Tawa Miss Zoya menggema di seluruh ruangan. Dia juga menyeringai jahat seakan meremehkan Lich yang bukan tandingannya. Bahkan dengan santainya menghampiri Naema untuk menggendongnya.

Anehnya lagi Naema tidak takut sama sekali. Bahkan bayi itu mau saja saat diangkat dari atas ayunannya.

"Lepaskan bayi itu, dia hanya anak kecil yang tidak berdosa!" lirih Linch sambil memohon agar Naema dilepaskan.

"Kau tidak perlu ikut campur, aku akan membawanya pergi," ucap Miss Zoya seraya melenggang pergi dari hadapan Linch.

"Berhenti disitu!" teriak suara yang juga seperti Miss Zoya dari depan pintu.

Sebelum Miss Zoya yang menggendong Naema keluar dari pintu, ada satu lagi Miss Zoya yang menghadang di depan pintu.

"Apa-apaan ini, kenapa ada 2 Mis Zoya di sini?" batin Linch sambil menatap mereka berdua bergantian.

Sekilas mereka memang terlihat sama, namun sudah jelas bahwa yang menggendong Naema adalah orang jahat. Dia tidak seperti Miss Zoya yang Dia kenal selama ini.

"To- tolong Naema, Guru!" teriak Linch namun sedikit tertahan karena lidahnya masih susah untuk di gerakkan.

"Cepat lepaskan bayi itu!", pekik Miss Zoya sambil melangkah maju untuk merebut Naema.

Namun Miss Zoya yang sedang menggendong Naema itu secepat kilat menghindar dan melompat ke belakang.

"Expelliarmusoh," ucap Miss Zoya sebelum Miss Zoya jahat itu mengayunkan tongkat sihirnya.

Alhasil tongkat sihir itu jatuh ke lantai kemudian Miss Zoya menginjaknya hingga patah.

"Kenapa Kau menghancurkan tongkat sihirku!" pekik Miss Zoya yang masih menggendong Naema.

"Wingardiumoh Leviosah," ucap Miss Zoya lagi hingga Naema terlepas dari tangan Miss Zoya jahat dan terbang menghampiri Miss Zoya yang asli.

Lalu Miss Zoya menangkap Naema dan memeluknya dengan sangat erat dan menciumnya.

"Siapa Kau, berani menyusup ke kediamanku?" tanya Miss Zoya sambil mengeratkan pelukannya pada Naema, karena takut Naema dirampas kembali secara paksa.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status