Share

06

Author: Naya Siswanto
last update Last Updated: 2022-09-14 23:17:05

Sudah dua minggu Kemal merasakan mual, muntah, dan menginginkan sesuatu yang tidak masuk akal.

Selama dua minggu juga dia tidak diperbolehkan datang ke kantor. Liza khawatir jika Kemal akan membuat kesepakatan salah seperti tempo hari.

Dokter sudah memeriksa kesehatan Kemal dan hasilnya dia baik-baik saja. Dokter hanya bisa memberinya obat pereda mual serta vitamin agar dia tidak terlalu lemah.

Sudah hampir tiga bulan pencarian, namun orang suruhan Kemal belum menemukan keberadaan Shanum.

Kemal tidak putus asa, dia terus melakukan pencarian. Dia percaya jika Shanum secepatnya akan dia temukan.

Drtt, ponsel Kemal berdering. Salah satu orang suruhannya melakukan panggilan video padanya.

"Hallo!" Sapa Kemal.

"Saya sekarang sedang ada di stasiun kereta api, Pak. Mengantarkan adik saya yang mau pulang kampung. Saya izin untuk libur kerja," tutur orang itu.

Kemal tidak fokus pada orang suruhannya yang sedang bicara dengannya, dia lebih fokus pada gadis yang sedang berdiri di belakang suruhannya tersebut.

"Di belakangmu adalah gadis satu miliarku!" Seru Kemal membuat orang suruhannya menoleh ke belakang.

"Yang mana pak? Katakan! Kebetulan saya membawa beberapa orang teman," ujar orang suruhan Kemal.

"Baju biru dan membawa boneka. Cepat!" Titah Kemal lalu mematikan ponselnya. Kemal berlari ke luar dari kamarnya dan langsung pergi ke stasiun menggunakan mobilnya.

Mobil melaju dengan kecepatan penuh, Kemal tidak peduli pada pengendara lain yang berteriak memakinya.

Sesampainya di stasiun, Kemal langsung menghubungi orang suruhannya.

"Kamu di mana?" Tanya Kemal pada orang suruhan yang tadi melakukan panggilan video dengannya.

"Di hotel yang ada di dekat stasiun," jawab orang itu.

Kemal yang belum sempat turun dari mobil pun kembali mengemudikan mobilnya. Dia menuju hotel terdekat dari stasiun.

Salah satu orang suruhan Kemal sudah menunggu di depan hotel.

"Di mana dia?" Tanya Kemal.

"Di kamar pak, kami terpaksa membiusnya agar tidak menimbulkan keributan." Jawab orang suruhan.

"Pindahkan ke kamar hotel milikku! Aku tunggu di sana," ujar Kemal dan orang suruhannya pun mengangguk patuh.

Kemal meluncur ke hotel miliknya. Di tengah perjalanan, dia menghubungi Arfan.

"Belikan aku satu rumah yang besar dan mewah, SEKARANG!" Tekan Kemal.

"Untuk apa? Bukannya kamu sudah punya rumah?" Tanya Arfan.

"Jangan banyak tanya, lakukan saja. Satu hal, jangan terlalu kecil!" Ujar Kemal lalu memutuskan panggilannya.

Kemal pun sudah sampai di hotel, dia meminta kunci kamarnya pada resepsionis. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Shanum si perawan satu miliar yang sudah mencuri hatinya.

Ya, Kemal mulai mencintai Shanum tanpa mengenal gadis itu. Dia mencintai Shanum hanya karena kejadian panas mereka di malam itu.

Teet, bel di kamar hotelnya berbunyi. Kemal cepat-cepat membuka pintu kamarnya.

"Tidurkan dia di kasur!" Titah Kemal pada orang yang membawa Shanum. Gadis itu belum sadarkan diri dari pengaruh bius.

"Pergilah! Aku sudah mentransfer uang kalian," ujar Kemal dan orang suruhan itu pun pergi dengan wajah gembira.

Kemal mendekati kasurnya, mengamati wajah Shanum. Dia menurunkan pandangannya ke arah perut Shanum yang terlihat mulai membesar.

"Hai sayang! Ini papa. Apa kamu baik-baik saja di dalam?" Tanya Kemal sambil mengusap perut Shanum dengan lembut.

Mhhh ... Shanum menggeliat lalu membukanya dengan perlahan.

Bersamaan dengan itu, Kemal sedikit menjaga jarak agar Shanum tidak shok. Kemal memilih duduk di sofa kecil yang ada tepat di samping tempat tidur.

"Kamar? Aku di mana? Kenapa aku bisa di sini?" Shanum bertanya-tanya.

"Bayiku!" Shanum refleks memegang perutnya kemudian terdengar helaan nafas lega dari arahnya.

"Mama kira terjadi sesuatu padamu nak," ujar Shanum sambil mengelus perutnya.

Kemal beranjak dari duduknya lalu menghampiri Shanum, "Sudah bangun? Enak tidurnya?" Tanya Kemal dan itu sontak membuat Shanum terkejut.

"Siapa kamu? Kenapa kamu menculikku? Apa salahku? Aku tidak mengenalmu," cecar Shanum, wajahnya terlihat sangat ketakutan.

Kemal merangkak naik ke kasurnya, membuat Shanum semakin ketakutan. Dia tidak bisa berlari karna Kemal mengunci pergerakannya.

"Jangan mendekat! Aku mohon!" Pinta Shanum.

"Kalau aku menolak bagaimana? Aku merindukanmu, aku ingin memelukmu." Ujar Kemal.

"Aku tidak mengenalmu, kita tidak saling kenal. Bagaimana bisa kau merindukan aku? Pergi atau aku akan membunuhmu!" Ancam Shanum, entah mendapat asupan nyali dari mana hingga dia punya keberanian seperti itu.

"Membunuhku katamu?" Tanya Kemal.

Kemal membuka bajunya dan menujukan sesuatu pada Shanum.

"Lihat ini, ini, dan ini. Berkali-kali orang mencoba membunuhku tapi tidak bisa. Bagaimana kamu akan membunuhku sedangkan kamu tidak punya senjata?" Pertanyaan Kemal membuat Shanum terdiam.

"Tolong jangan sakiti aku, Tuan. Aku sedang hamil," tutur Shanum, dia pasrah karena tidak tahu harus berbuat apa.

"Aku tahu kamu sedang hamil," cetus Kemal lalu mencondongkan kepalanya ke perut Shanum. Dia mencium perut itu dengan waktu yang cukup lama.

"Apa tuan pernah kehilangan istri dan calon anak?" Suara Shanum sudah mulai melunak.

"Ya," jawab Kemal.

"Lalu apa hubungannya denganku?" Tanya Shanum.

"Aku akan menikahimu," jawab Kemal.

"Tuan sudah gila! Saya tidak mungkin menikah dengan tuan!" Tolak Shanum.

Kemal turun dari kasur, "Aku tidak butuh persetujuan darimu. Mau tidak mau, suka atau tidak, kita akan tetap menikah." Tegas Malik.

Shanum beringsut dari kasur lalu turun dan betdiri di depan Kemal. "Tuan pikir Tuan siapa hah? Memaksakan kehendak pada orang lain. Saya sudah menikah dan mau punya anak. Saya mencintai suami saya," tutur Shanum.

Kemal memutar tubuhnya menghadap ke arah Shanum, "Suami? Maksudmu ayah dari bayi yang kamu kandung?" Tanya Kemal.

"Tentu saja suami saya adalah ayah dari anak ini," jawab Shanum.

Kemal tidak berkata apa-apa lagi, dia ke luar dari kamar itu dan mengunci pintunya.

"Hei pria gila, keluarkan aku dari sini!" Teriak Shanum sambil menggedor pintu kamar hotelnya.

"Oh Tuhan, apa lagi ini? Bagaimana aku ke luar dari tempat ini?" Shanum mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru kamar. Penglihatannya tertuju pada telepon yang ada di atas meja.

"Aku telpon pihak hotelnya saja, aku yakin ini adalah kamar hotel." Gumam Shanum.

Dia mengangkat gagang telpon dan memencet tombol yang menghubungkannya dengan resepsionis. Namun, hingga beberapa kali dia menghubungi nomor itu, tidak ada jawaban.

Shanum putus asa, lompat dari balkon tidak mungkin. Bisa-bisa saat mendarat di bawah dia sudah jadi ayam geprek berbalut saos.

"Uh aku lapar!" Ujar Shanum sambil memegangi perutnya.

Shanum melihat isi kulkas yang ada di sana, hanya ada beberapa kaleng minuman. Shanum mencoba menelilingi tempat itu dan ternyata di dalam kamar hotel itu ada sebuah dapur berukuran kecil.

"Wow! Pasti kamar hotel ini sangat mahal. Eh salah, aku rasa ini bukan hotel melainkan sebuah apartemen," celoteh Shanum.

Dia memeriksa semua yang ada di dapur itu, namun dia tidak menemukan apa-apa.

"Sedang apa di situ?"

Shanum berbalik dan terkejut saat melihat orang yang sedang berdiri di hadapannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Warsito Suyatmi
kasihan dengan shanum
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Perawan 1M Pencuri Hati   25

    "Beri apa yang sudah aku janjikan padanya!" Titah Kemal pada anak buahnya."Siap, Bos!" Sahut anak buah Kemal.Kemal beranjak dari duduknya lalu menepuk bahu kurir gadungan dan pergi.Kemal langsung pulang ke rumah, dia takut Shanum terbangun dan mencari dirinya.Sesampainya di rumah, Kemal bergegas menuju kamar. Senyumnya mengembang saat melihat Shanum masih tertidur pulas di kasurnya, padahal hari sudah menjelang pagi."Semoga setelah semua ini selesai tidak ada lagi masalah yang datang menghampiri rumah tangga kita," ucap Kemal sambil merangkak naik ke atas kasurnya dengan perlahan, dia takut pergerakannya mengganggu tidur istrinya.Di tempat lain,Tok TokTokBeberapa orang laki-laki bertubuh tegap berdiri di depan apartemen Fira dan menggedor pintunya dengan kasar."Buka!" Teriak salah satu dari mereka.Fira yang tengah tertidur pulas pun terbangun karena mendengar suara gaduh yang berasal dari luar apartemennya."Siapa sih yang datang bertamu di pagi-pagi buta begini? Ganggu or

  • Perawan 1M Pencuri Hati   24

    Bugh!!Anak buah Kemal memukul seorang pria bertato mawar berduri yang mereka temui di sebuah tempat karaoke."Angkat dia! Bawa ke mobil!" Perintah ketua."Bos yakin ini adalah orang yang kita cari?" Tanya anak buah si ketua."Seperti informasi yang bos Kemal beri, pria bertato mawar berduri di belakang leher," jawab ketua.Setelah target berhasil dibawa masuk ke dalam mobil, supir pun langsung melajukan mobilnya."Kita bawa dia ke tempat kita saja! Nanti bos Kemal akan menemuinya di markas!" Titah ketua."Baik, Bos!" Sahut supir.Meski mereka melakukan kekerasan di tempat umum, tapi tidak seorang pun yang berani menghalau atau pun melaporkan kejadian itu pada petugas, karena semua sudah tahu siapa mereka. Kelompok ternama di kota ini yang disegani sekaligus ditakuti.Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di markas, ketua pun menghubungi Kemal melalui panggilan telepon."Bos! Kurir yang kita cari sudah ditemukan. Sekarang dia ada di markas kami!" Lapor ketua.Di tempat lain, Ke

  • Perawan 1M Pencuri Hati   23

    "Cari kurir yang bertugas antar makanan ke rumahku!" perintah Kemal pada anak buahnya melalui panggilan telepon.Emosi Kemal sudah memuncak. Bagaimana tidak marah? Shanum pendarahan setelah memakan makanan yang dia kirim ke rumahnya. Padahal Kemal sendiri yang membeli makanan itu dan dia yakin itu aman.Shanum masih belum sadarkan diri, untung saja janin yang ada dalam kandungannya masih bisa diselamatkan, kalau tidak ... mungkin Kemal sudah mengobrak-abrik seluruh isi kota dan menghabisi semua yang ada di dekatnya.Drrtt ... ponsel Kemal berdering."Halo!" Kemal menjawab panggilan di ponselnya."Kurir yang bapak suruh berada di rumah sakit dalam keadaan babak belur. Sepertinya ada seseorang yang dengan sengaja melakukan ini." Lapor anak buah Kemal."Cek cctv di rumahku!" Titah Kemal."Sudah pak! Kurir gadungan menggunakan topi dan masker. Ibu dan istri anda tahu itu," sahut anak buah Kemal."Di mana kurir yang asli dirawat?" Tanya Kemal."Orang-orang yang menolongnya mengantarkannya

  • Perawan 1M Pencuri Hati   22

    Brak!!Fira membuka pintu ruang kerja Kemal dengan paksa. Mata merah menyala menyorotkan emosi yang siap membludak."Manusia atau bukan kamu, Kemal? Tidak punya hati! Kenapa kau tumbangkan perusahaan ayahku?" Suara Fira terdengar melengking dan memekakan telinga."Seharusnya pertanyaan itu kamu layangkan pada dirimu sendiri, Fira. Bukan padaku!" Tegas Kemal dengan santai.Fira berdiri tegak di hadapan Kemal yang sedikit pun tidak melihat ke arahnya. Dia tetap fokus pada layar laptopnya."Tidakkah kau mengerti? Aku mencintaimu lebih dari apapun, Kemal. Kenapa kau membutakan matamu? Kenapa Kemal?" Terdengar suara isak tangis dari arah Fira. Suaranya bergetar dan terdengar sangat lirih.Kemal mengalihkan pangangannya, menatap tajam ke arah mantan kekasihnya tersebut."Seharusnya kamu sadar, Fira ... Kisah kita sudah berakhir sejak dulu. Sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi di antara kita. Kau sudah memilih dia menjadi teman hidupmu, begitu pun juga dengan aku." Tutur Kemal.Air mata mul

  • Perawan 1M Pencuri Hati   21

    Sebulan berlalu, Fira terus mengganggu Kemal, dia sengaja melakukan itu agar Shanum cemburu dan meminta cerai.Wilson sendiri tidak pernah pulang ke rumahnya sejak malam itu, bahkan gugatan cerai sudah dilayangkan untuknya.Setiap hari Fira datang ke kantor, bahkan dia kerap berkunjung ke rumah Kemal."Kamu sudah tidak punya malu ya? Setiap hari datang hanya untuk merayu suamiku," kata Shanum."Kenapa harus malu? Kemal itu kekasihku, tentu saja aku harus sering-sering bertemu dengannya." Balas Fira. Siang ini dia sengaja datang ke rumah Kemal, karena dia tahu Kemal sedang pergi ke luar kota. Jadi, dia pikir dia akan bebas mengganggu Shanum."Lebih baik kamu tinggalkan Kemal, karena dia miliku!" tegas Fira."Dasar tidak tahu malu! Orang sepertimu harusnya tidak pernah ada di dunia ini," suara mama terdengar sangat emosi.Fira terkejut saat melihat mama Kemal sedang berjalan menuruni anak tangga."Sejak kapan tante ada di sini?" tanya Fira."Sejak wanita sepertimu sering datang ke ruma

  • Perawan 1M Pencuri Hati   20

    Kemal terus membujuk Shanum agar tidak marah lagi. Dia terus memberi penjelasan bahwa hubungan cintanya dengan Fira sudah lama berakhir."Ceritakan padaku kenapa kalian bisa putus! Ceritakan dengan jujur, kalau tidak, aku tidak akan memaafkanmu." Ancam Shanum.Kemal duduk di antara istri dan mamanya, dia menerawang jauh menatap langit-langit ruang kerjanya. Sesekali terdengar suara nafas yang panjang dan berat.Sepuluh menit berlalu, tidak ada sepatah kata pun yang ke luar dari mulut Kemal. Mata Shanum terbelalak saat melihat Kemal memejamkan matanya, dia pikir Kemal akan bercerita. Eh, ternyata dia malah tertidur.Shanum memberi kode pada mama untuk pergi dari sana secara diam-diam."Ke mana kita sekarang? Sudah sore! Kita langsung pulang atau pergi jalan-jalan dulu?" tanya mama setelah sampai di parkiran."Shanum langsung pulang saja, Ma. Sebentar lagi mas Kemal pasti pulang, aku takut nanti dia kebingungan mencariku. Lagi pula, kita harus berhati-hati bukan? Takut jika Fira membun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status