Share

Bab 32

Bak awan yang sudah dipenuhi air, makin berat, tumpah membasahi bumi, sama persis yang terjadi dengan Rita. Sesak dada yang tidak terluakan dengan sempurna tadi ketika beradu mulut dengan Santoso tadi melebur juga di dalam lift. Air matanya tumpah ruah tanpa jeda. Menetes membasahi pipi mulusnya, sekalipun sudah berumur wajah Rita sungguh awet muda. Tapi Rita tidak membiarkan bening itu kian berlomba jatuh sia-sia dengan sigap sia menyeka setiap bulir bening itu tumpah. Untung saja setiap melewati nomor lantai liftnya tidak berhenti.

Rita berbisik lirih, "harusnya kamu tidak seegois ini, Pa."

"Ya Allah berilah kelembutan dan bukakanlah pintu hati suamiku agar lebih bersikap bijak dan lapang dada serta ikhlas menerima ujian dari-Mu. Jagalah rumah tangga kami, Ya Rabb," bisik Rita lagi. Mengadu pada sang Pencipta matanya juga tampak tertutup.

"Ya Allah berilah kesembuhan pada anakku. Kumohon jangan panggil dia, beri dia kesempatan untuk hidup sekali lagi." bisik Rita lagi

"Dan, kenapa k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status