Share

Motel Gaib

Author: Shilla07
last update Last Updated: 2025-01-16 23:43:15

Perjalanan itu tidak memakan waktu lama karena mereka pergi menjelang tengah malam. Mobil yang melaju dengan kecepatan sedang itu perlahan segera memasuki desa. Namun tiba-tiba Galih memilih untuk memutar balik dan mencari penginapan di dekat kota.

Sekar mulai terbangun dari tidurnya, Ia terkejut melihat Galih memarkirkan mobilnya tepat di depan motel. Tanpa ekspresi lelaki itu keluar dari mobil dan diikuti olehnya dengan wajah kebingungan.

"Pak, kenapa kita berhenti disini?" Bisik Sekar dengan wajah khawatir, pikirannya dihantui hal-hal negatif. Ia masih trauma dengan kejadian bersama Aldo kala itu.

"Kita harus beristirahat dulu, butuh strategi untuk masuk desa itu lagi, kita tidak boleh gegabah karena yang akan kita lawan bukan jin biasa, hal itulah yang dibisikkan oleh khodamku," Jawab Galih dengan wajah serius. Ia nampak lelah setelah berjam-jam mengendarai mobil. Berbeda dengan Sekar yang tidur terlelap.

Sekar akhirnya terdiam, mencoba melihat kondisi dan berpikir positif
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wahyu Wijaya
lanjut kak
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (6)

    Sulastri tengah mengadapi serangan tak terduga dari pasukan dewi kesuburan. Kini ribuan prajuritnya terluka parah dan belasan warganya meninggal dan sebagian tertawan. Sungguh pertempuran yang tak seimbang! "Sinden bodoh! Adakah kata-kata terakhir yang ingin kau katakan?" ujar buto ijo, sang pemimpin pasukan. "Aku tidak akan pernah menyerah meski nyawaku mungkin sudah di ujung tanduk!" bentaknya sambil meludah. Buto ijo yang sudah kalap, mencoba menghunuskan pedangnya tapi tapi tiba-tiba terdengar nyanyian pemanggil sukma yang diutarakan Sekar yang kini kritis. "Heh roh kang kapendem ing petenging alam, kula nyuwun rawuhipun, lumantar swara lan sesaji. Saking donya sepi, lumebua ing jagad cetha, ana cahya geni, ana semerbak kembang, rawuhoa panjenengan, ing wektu puniki. Kulo ndedonga ing sajroning ati, nyeluk asmanipun panjenengan, yen isih wonten geger, sumawana katon, awit dalan sampun kabuka. Dupa wus murub, banyu sekar sampun kabubus, kembang kantil, m

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (5)

    Hujan terus membasahi Desa Seberang, sebuah desa yang sangat subur, segala jenis komoditas tumbuh dan mampu membuat warganya menjadi orang kaya selama generasi ke generasi. Namun, ada sebuah rahasia yang mereka tutup dari dunia luar selama puluhan tahun yakni keberadaan Dewi Kesuburan! Sosok gaib yang memegang penuh atas kendali desa itu. Dewi kesuburan awalnya adalah jin dari golongan hitam yang dikutuk oleh ibunya sendiri sebab telah tega berselingkuh dengan ayah tirinya sendiri. Ia dikurung selama ribuan tahun hingga akhirnya terbebaskan oleh sosok Sari yang kala itu sengaja bersemedi di sebuah gunung tua di pulau jawa. Sari adalah saingan Ningsih yang berupaya saling berebut perhatian para penonton hingga melakukan segala cara untuk mencapai popularitas. Sari yang terlahir dari keluarga miskin dan dicampakkan oleh ibunya akibat sang ibu memilih menikah dengan meneer, membuatnya memiliki dendam kesumat pada ibunya sendiri dan tekadnya kuat untuk sukses dengan cara apapun. Sari y

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (4)

    "Pak, gimana ini? kita dari tadi balik terus ke rumah Slamet," Ibu Aryo nampak panik, mereka harus membawa Sekar ke rumah sakit tapi kemana pun arah yang mereka pilih selalu kembali ke rumah terkutuk itu. Tiba-tiba muncul siluet pria dari kejauhan, dalam suasana kabut yang gelap, sosok itu perlahan berjalan mendekati mobil yang tengah terparkir di depan rumah kades. Angin kencang berhembus, Siti berusaha menahan amukan mayat hidup yang hendak masuk rumahnya. "Ya Tuhan, tolong! Hentikan semua kegilaan ini," Siti hanya bisa menangis dan terus berteriak, angin kencang dan hujan lebat membuat bau busuk yang berasal dari mayat hidup terus menguar hingga membuat siapapun yang menciumnya akan merasa mual. Kedua orang tua Aryo yang terjebak dalam mobil hanya bisa pasrah akan keadaan. Kondisi Sekar semakin kritis, batuk darah tiada henti. Perlahan sosok pria misterius semakin mendekat, ternyata dia adalah Slamet, ayah dari Seruni! Wiryo yang murka melihat Aryo dan Sekar yang ta

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (3)

    Pertempuran antara Seruni dan Sekar sangatlah tidak seimbang! Seruni yang telah menerima penuh kekuatan dari Sari nampak lebih kuat daripada Sekar yang masih setengah hati menerima kehadiran khodamnya."Bagaimana Sekar? Sebentar lagi sukmaku akan tertawan dalam kerajaan Dewi Kesuburan dan kamu akan mati!"Sekar yang tergeletak, hampir menyatu dengan tanah, tubuhnya tak bisa digerakkan akibat lilitan tali gaib yang tak kasat mata."Seruni, siapakah kau sebenarnya, apa salahku padamu?"Seruni yang tersenyum penuh kemenangan, memutuskan untuk memberikan penglihatan masa lalunya pada Sekar.Flash back Seruni...Kala itu Kades Slamet, ayah dari Seruni sangat cemas menanti kelahiran anak terakhirnya. Ia mondar-mandir di depan kamar, menunggu sang istri lahir dengan bantuan dukun. Ia terus menerus memainkan jari jemarinya, berdoa berkali-kali agar tidak dikaruniai anak laki-laki.Bukannya sang kades tak ingin, dia hanya ingin melindungi anak-anaknya. Masih teringat jelas detik-detik kematian

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (2)

    Pov Sekar Arum Aku terkejut melihat nenek yang terlihat seperti ingin membunuhku. Aroma melati menusuk hidungku, hingga aku bersin berkali-kali. Kutatap ular itu semakin membesar, sangat menyeramkan. Dilema menyapaku, mana jalan yang harus kupilih? Bertarung dengan ular atau nenekku sendiri? "Sekar, ke marilah! Aku merindukannmu!" ucapnya sekali lagi, hendak mempengaruhiku. "Sulastri, katakan sesuatu! Aku bingung harus memilih yang mana?" Masih tak ada jawaban dari sana. Aku kembali memusatkan pikiranku, lagi-lagi nihil. Akhirnya kuputuskan untuk masuk ke terowangan di mana nenekku berada. "Bagus, kamu memang cucu terbaikku," Wanita muda itu berjalan diiringi suara gamelan yang membuat Sekar justru meras sesak, bahkan berkali-kali terjatuh, langkahnya terasa berat, kepala mau pecah."Nenek? Apa yang kamu lakukan padaku?" "Aku bukan nenekmu ..." teriaknya lalu wajah perlahan berubah menjadi tua, rambutnya memutih! Dialah Sari! Orang yang telah menghancurkan hidup Ningsih!

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (1)

    Pov Sekar Jantungku berdengup kencang. Hawa dingin menghampiriku, membuat tubuhku terasa ngilu, susah digerakkan. Langkah terasa berat hingga tetesan darah mulai membasahi kaki dan tanganku. Darah ini ibarat kulitku yang robek karena melawan angin yang terasa menghalangi langkahku. Kulihat dua terowongan besar, sisi kanan kosong dan sisi kiri terdapat siluet pria yang berjalan mendekatiku "Galih ...." gumamku. Aku tak percaya bisa melihatnya di sini. Sosok yang sangat kucintai dan kurindukan. "Sekar, kenapa kau berdiri di situ? Tidakkah kau ingin memelukku?" Ucapan itu membuatku kembali mengenang manisnya hubungan kita yang telah lalu. Dia adalah sosok pelindungku yang selalu menemani dan mejagaku saat makhluk astral hendak menguasai tubuhku. Aroma tubuhnya masih sama sepeti kita terakhir kali bercinta, melepaskan seluruh hasrat di jiwa. Dia adalah sosok yang apa adanya, memperlakukanku bak ratu dan selalu memujiku terlebih saat permaianan ranjang yang membara. Dia berkali-kal

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendam Aryo (10)

    Sekar mencoba memikirkan kembali apa yang diucapkan oleh Sulastri. Akankah ia merelakan begitu saja orang yang dulu sangat dicintainya? Hatinya gamang, ia terus menatap ke jendela kamarnya, resah dan gelisah.Sementara itu di ruang tamu, Wiryo nampak putus asa. Mungkin ia harus meminta tolong pada orang lain karena Sekar telah menolaknya."Baiklah Surti, kami harus pergi, mungkin selama ini kami selalu merepotkan keluargamu," ujarnya dengan tatapan menunduk, bergegas untuk pulang.Pagi itu cuaca mendung, awan hitam menyelimuti desa seolah hujan akan segera turun, kedua orang tua yang cemas itu bingung, bagaimana cara menyelamatkan Aryo yang tersandera oleh makhluk halus."Pak, gimana nasib anak kita? Kita harus bergegas," ucap wanita yang telah menyelamatkan Aryo.Wiryo, berpikir keras hingga ia tak sempat menyalakan mobil. Ia, istri dan Siti tengah melamun, mencari cara untuk menyelamatkan Aryo hingga hujan deras akhirnya mengguyur desa, aroma tanah mulai tercium seolah memberikan se

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendan Aryo (9)

    Siti bergegas turun dari motor kang ojek yang ditemuinya di jalan, tak lupa ia membayar dan tak mengambil kembaliannya. Waktunya terbatas! Dengan langkah kaki penuh harap, ia belari menyibak dinginnya pagi, fajar baru saja menyingsing tak mengurungkan langkahnya untuk menyelamatkan mantan tunangannya, Aryo yang kini berada dalam genggaman adiknya sendiri, Seruni! Napasnya terengah-engah, ia terus mengetuk pintu rumah yang pernah menjadi saksi bisu atas batalnya pernikahan yang seharusnya terjadi padanya. "Mau apa kamu datang ke sini?" tanya Ibu Aryo yang belum mengetahui jika nasib anaknya sedang di ujung tanduk. "Bu, Aryo dalam bahaya, kita harus menyelamatkannya," ujarnya sambil mengatur nafas yang terus memburu. Wanita paruh baya tertegun saat mendengar mantan calon menantunya mengatakan hal buruk tentang anaknya, ia bergegas menyuruhnya masuk untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Tak lupa ia terus memanggil Wiryo, suaminya. Hatinya mulai gelisah ternyata fira

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendam Aryo (8)

    Aryo tengah tertidur lelap, terlihat seseorang tengah mengendap-endap ke dalam kamarnya. Ia kini duduk di tepi ranjangnya sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya. "Mas Aryo, bangunlah," bisik Siti lirih. Aryo yang belum sepenuhnya sadar, mulai mengusap-usap matanya. Ditatapnya mantan tunangannya yang terlihat panik."Siti, kamu kenapa?"Tanpa pikir panjang, ia menarik tangan Aryo secara paksa. Pria yang baru saja bangun itu terlihat pasrah saat dirinya hendak dibawa ke suatu tempat."Malam ini adalah malam ritual desa, kamu harus melihat siapa sebenarnya orang yang akan kau nikahi," sahut Siti dengan terus menarik tangan Aryo ke suatu tempat.Kini mereka sudah tiba di balai desa, hawa dingin menyeruak hingga terasa menusuk kulit. Aryo beberapa kali menggosok-gosok tangannya karena merasa kedinginan, berbeda dengan Siti dan orang-orang yang berkumpul itu, mereka terlihat baik-baik saja."Sebentar lagi upacara akan dimulai, biasanya ayah yang memimpin tapi sang gadis pilihan akan ditentu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status