Share

17. Tak tahu malu

Part 17

"Kenapa sih, Mas, panik banget kayak ada apa aja. Kalau khawatir samperin saja sono kali aja ada ular masuk ke kamarnya!"

"Ah, ya gak mungkin Dek. Dah tidur aja kamu jangan berpikiran macem-macem," kilah Mas Damar.

"Aneh aja sih soalnya, tengah malam telepon ada perlu apa coba? Kalau bukan ada maksud tertentu. Kau harus ingat ini baik-baik, Mas, Melinda mungkin teman kamu, tapi dia juga seorang wanita. Dia datang kesini sendiri untuk meminta pekerjaan jadi pembantu. Kamu tidak boleh mengistimewakannya. Aku tidak suka dengan caramu yang seperti ini, Mas."

"Iya, Dek. Maaf."

Ia kembali berbaring dan meletakkan ponselnya lagi. Tapi rupanya mereka tetap curi-curi waktu buat saling berbalas pesan saat aku tertidur.

[Maaf Mel, aku gak mungkin menemuimu. Nanti Wulan bisa curiga] chat dari Mas Damar.

[Menyebalkan sekali, meski dekat tapi kita tetap jauh. Aku ada ide, Mas] balas Melinda.

[Ide apa?]

[Bagaimana kalau tiap malam kau buat istrimu tidur lebih cepat. Saat kau pergi ke kantor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
mertua masih butuh uang gitu k aneh malah ngebela si pelakor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status