Share

72. Perpisahan

Pagi buta seusai salat subuh, aku segera pulang. Pintu dibuka setelah kuketuk berkali-kali. Rupanya Melinda yang membukakan pintu.

"Oh ternyata kau sudah bangun, Mel," sapaku.

Wanita itu tersenyum. "Ya, Mas."

Dia tampak kaku saat memandang ke arahku. Gegas aku ke kamar mandi dan bebersih diri. Tiap pagi aku harus cari tambahan uang, jadi tukang ojek dadakan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup keluarga, meski dapat satu sampai tiga penumpang sudah alhamdulillah, bisa buat beli bensin dan kuota data.

Keluar dari kamar mandi kulihat ada ibu dan Melinda yang ada di dapur. Sepertinya hendak memasak.

"Damar, sebelum berangkat, kau sarapan dulu. Ini sama mie telor."

"Iya, Bu."

Ibu menghidangkan semangkuk mie plus telor di meja. Segera kusantap dengan lahap. Sedangkan Farah, belum bangun, pintu kamarnya masih tertutup rapat.

"Kamu kerja lagi, Mas?" tanyanya saat aku memakai jaket hitam dan hijau itu.

"Ya, seperti yang kau lihat. Paling sampai jam 9 pagi. Lumayan buat tambahan. Pagi-pagi b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
RAHARTI RAHARTI
lanjutan nya susah sekali dibuka. dari kemarin
goodnovel comment avatar
Meliala Kolompoy
ketja yg bener farah, jgn neko2.. asti jga kamu disayang wulan. belajr dri pengalaman..wulan sngat baik tp kalian sia2kan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status