Home / Romansa / Perempuan Tanpa Sayap / Menghadapi Kenyataan

Share

Menghadapi Kenyataan

last update Huling Na-update: 2025-05-02 06:13:02

“Tenang,”

“Tenanglahhhh nona,

“Kami tak akan menyakitimu,tenangggg.”

Ketua keamanan segera bertindak dan melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, dengan cara tidak membuat panik Mawar, tapi percuma perempuan itu benar-benar sudah merasa terancam dan tersakiti, rasa khawatirnya sudah terlalu besar akan kesalahan yang memang tidak sepenuhnya dia lakukan.

“Mundurrrrr,mundurrrrr...hik,hik, hik...”

Terlihat Mawar mencoba tetap melindungi dirinya dari sebuah ancaman yang menurutnya akan menyudutkannya, para keamanan tetap dengan senjata mereka yang siap untuk mengeksekusi Mawar jika melakukan hal yang dapat membuat mereka terancam.

“Menyerahlahhh,kita bisa bicara baik-baik.”

Ketua keamanan yang memang masih begitu mudah itu mencoba untuk bernegosiasi atas peristiwa yang begitu sangat mengerikan di atas sana.

Mereka, para keamanan kota memang sudah mengatur rencana dan strategi atas penyergapan seorang perempuan yang menurut mereka adalah dalang di balik tewasnya seorang pengusaha kaya
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Perempuan Tanpa Sayap   Keadilan Yang terbungkam

    “Pembunuhhhhhhh!”“Lihaaaat? Di-dia adalah seorang pembunuhhhhhhh!”“Pembunuuuhhh...!!”Kata-kata dan kalimat sumpah serapah keluar dari mulut orang-orang saat berlangsungnya persidangan, ya kasus itu benar-benar telah mengambil alih perhatian orang-orang yang ingin menyaksikan bagaimana kelanjutan dan tampang sang pembunuh seorang pengusaha besar dan kaya raya yang hari ini ada dan diadili di depan mereka.“Tidaaaaaak!’“A-aku, aku tidak membunuhnyaaaaa...”Terikan mawar yang tetap mencoba membela dirinya dari segala tuduhan orang-orang yang sudah menganggap dialah yang menyebabkan sang pria perkasa dan dieluh-eluhkan banyak orang sebagai orang ternama itu mati.“Hukuuuuum!”“Hukum perempuan jalangg ituuu...!”Ya, tanpa mereka sadari, mereka telah mengeluarkan kata-kata dan kalimat yang benar-benar tidak enak didengar, mereka yang tidak tahu fakta dan kenyataan sebenarnya hanya bisa menghakimi dan tidak melihat dengan kedua bela mata mereka, kejadian dan fakta yang sebenarnya.“Jika

    Huling Na-update : 2025-05-04
  • Perempuan Tanpa Sayap   Prolog

    “Kenapa aku begitu ragu hari ini?”“Apa aku harus membatalkannya saja, taaapi.....?”Seorang perempuan berbalut pakaian seksi dengan balutan minim sebatas lutut, lekuk tubuh indahnya benar-benar terlihat nyata. Sebuah tas sandang dipakai perempuan itu dan kembali dia menatap layar Handphone miliknya, tepat di sebuah ruangan kamar sewanya. Sudah lama dia tinggal di sana, beberapa petak kamar begitu terhipit diantara megahnya bangunan kota.Mawar, dia hanya seorang perempuan panggilan yang sudah dikenal terjun ke dunia malam, kerap menerima tawaran jasa untuk menjual jasanya kepada pria-pria hidung belang yang haus akan belaian itu menatap beberapa kali di luar sana.“Akuuuuu, ““Ahhhh, aku benar-benar ragu.” Mawar mondar mandir gelisah, seperti menunggu telepon atau kabar dari seseorang. Tentu saja, Mawar dan pelanggannya sudah melakukan janji untuk bertemu sehari sebelumnya. Seorang laki-laki mapan dan berasal dari kalangan atas, Mawar kenal dari seorang sahabatnya yang sama-sama

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Perempuan Tanpa Sayap   Kamar 105

    “Tutttttt....“Tutttt....Mawar mencoba untuk menelpon pria yang bernama Tuan Alexander itu, hanya untuk memastikan dirinya telah tiba tepat di di depan lobyy hotel. Lama Mawar menunggu, hingga akhirnya telepon itu diangkat setelah sedikit lama menunggu.“Naiklah dan temui aku di kamar satu kosong lima, lantai sebelas.”Ya, Tuan Alexander seorang pengusaha itu bicara sebentar lalu berinisiatif untuk mengarahkan Mawar di bawah. Tentu saja, pria yang buka berasal dari kalangan bawah itu tak ingin dilihat oleh orang-orang di sana, nama baiknya lebih penting dia jaga, ketimbang harus menjemput perempuan murahan seperti seorang Mawar yang menurutnya hanyalah seorang perempuan pemuas nafsu tidak lebih.“A-aku akan segera menuju ke sana.”Mawar berujar, sesekali dia terlihat oleh karyawan hotel yang memang sudah biasa dengan kedatangan Mawar yang sering sekali mengunjungi tempat ini, tentu saja dengan orang yang berbeda. Mawar berjalan, dia tak perduli tatapan banyak mata yang memandan

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Perempuan Tanpa Sayap   Dalam Ancaman

    “Aaaaaa,sakittt cukupppp...! “Mawar mulai mengerang kesakitan saat itu, seolah kepalanya benar-benar berdenyut hebat, kepalanya pusing dan matanya benar-benar berbayang.Dalam posisi tidur di atas kasur empuk, Mawar yang masih dapat melihat jelas tapi kabur. Dia melihat laki-laki itu mengambil sesuatu. Sebuah tas besar,ya tas yang memang sudah disiapkan selalu oleh laki-laki bernama Tuan Alexander itu. Tentu saja Mawar sedikit banyak tahu apa isi dalam tas hitam berukuran cukup besar itu, beberapa alat yang memang sudah disiapkan untuk melakukan dan melayani fantasi liar sang tamunya.“Ku mohon tuaaaaan,”“Ja- jangaaaan, jangan laaaagi....”Mawar berujar dan memohon , dia begitu trauma dengan benda-benda yang seolah memiliki rasa sakit yang berbeda.“Hahahahaaaa....“Apa kau bilang, jangaaaaan...?“Kau pikir dirimu siapa, HA!”Ujar laki-laki itu yang mulai mengeluarkan satu persatu benda yang ada dalam tas berukuran besar itu, lalu mulai memperlihatkan pada Mawar.“Ini akan sedi

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Perempuan Tanpa Sayap   Panik

    “Apa yang aku lakukan!“Apa yang sudah aku lakukan......?”“A-aku, aku sudah membunuhnya!“A-aku, aku seorang pembunuh....”Mawar tersudut di ujung sana, dia ketakutan mulai menyelimuti hatinya. Perempuan itu benar-benar syok dan tak mengira, laki-laki yang saat itu ingin mencelakai dirinya kini malah sebaliknya terkena sial akibat ulahnya sendiri. Ya, tubuh sang pria bernama Tuan Alexander itu benar-benar terhempas jatuh ke bawah sana dari ketinggian.“Ba-bagaimana ini, bagaimana ini....?”“Aku, Aku tidak mau dipenjara, Aku tidak mauuuuu....!”“Tidaaaaak...!”“Tidaaaak!”Mawar diam di dalam sana, dia benar-benar tak mampu berbicara lagi dan syok berat, tak mengira hal seburuk ini begitu terjadi sangat cepat, dia lakukan ini semua hanya untuk menyelamatkan nyawanya.Terlihat Mawar kini begitu kusut , perempuan itu masih meringkuk tepat di bawah jendela kamar hotel yang masih terbuka dan menganga. Mawar sesekali melihat ke arah bawah sana, orang-orang pun sudah ramai berkumpul. Ter

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Perempuan Tanpa Sayap   Pasrah Pada Takdir

    “Apa yang kau lakukan Mawar?”“Katakan! jika ini bukan kauuu yang melakukannya...?”Kabar kematian tragis sang laki-laki misterius bernama Tuan Alexander membuat gempar, beberapa stasiun menyiarkan akan kematian laki-laki itu lengkap dengan dugaan bahwa Mawarlah dalang di balik semua pembunuhan.Orang-orang dan para keamanan kota, masih mencoba membujuk Mawar untuk keluar dari kamar hotel dimana tempat kejadian peristiwa itu pertama kali terjadi. Berbagai macam cara dilakukan para keamanan, termasuk membujuk Mawar untuk segera ke luar dari sana dengan memanfaatkan seorang sahabatnya yang sudah ada bersama orang-orang itu dan pihak keamanan.“A-aku, aku bersumpah! Bukan aku yang melakukannya, ““Percayaaaa, percayalahhhhh...!!Mawar berujar dengan nada begitu gemetar, dia mencoba untuk meyakinkan sang sahabatnya itu yang terus saja untuk membujuknya keluar dari sana, menjelaskan pada orang-orang. Mawar yang sudah syok dan ketakutan tak ingin keluar dari tempat itu.“Tidaaak!A-aku,

    Huling Na-update : 2025-04-22

Pinakabagong kabanata

  • Perempuan Tanpa Sayap   Keadilan Yang terbungkam

    “Pembunuhhhhhhh!”“Lihaaaat? Di-dia adalah seorang pembunuhhhhhhh!”“Pembunuuuhhh...!!”Kata-kata dan kalimat sumpah serapah keluar dari mulut orang-orang saat berlangsungnya persidangan, ya kasus itu benar-benar telah mengambil alih perhatian orang-orang yang ingin menyaksikan bagaimana kelanjutan dan tampang sang pembunuh seorang pengusaha besar dan kaya raya yang hari ini ada dan diadili di depan mereka.“Tidaaaaaak!’“A-aku, aku tidak membunuhnyaaaaa...”Terikan mawar yang tetap mencoba membela dirinya dari segala tuduhan orang-orang yang sudah menganggap dialah yang menyebabkan sang pria perkasa dan dieluh-eluhkan banyak orang sebagai orang ternama itu mati.“Hukuuuuum!”“Hukum perempuan jalangg ituuu...!”Ya, tanpa mereka sadari, mereka telah mengeluarkan kata-kata dan kalimat yang benar-benar tidak enak didengar, mereka yang tidak tahu fakta dan kenyataan sebenarnya hanya bisa menghakimi dan tidak melihat dengan kedua bela mata mereka, kejadian dan fakta yang sebenarnya.“Jika

  • Perempuan Tanpa Sayap   Menghadapi Kenyataan

    “Tenang,”“Tenanglahhhh nona,“Kami tak akan menyakitimu,tenangggg.”Ketua keamanan segera bertindak dan melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, dengan cara tidak membuat panik Mawar, tapi percuma perempuan itu benar-benar sudah merasa terancam dan tersakiti, rasa khawatirnya sudah terlalu besar akan kesalahan yang memang tidak sepenuhnya dia lakukan.“Mundurrrrr,mundurrrrr...hik,hik, hik...”Terlihat Mawar mencoba tetap melindungi dirinya dari sebuah ancaman yang menurutnya akan menyudutkannya, para keamanan tetap dengan senjata mereka yang siap untuk mengeksekusi Mawar jika melakukan hal yang dapat membuat mereka terancam.“Menyerahlahhh,kita bisa bicara baik-baik.”Ketua keamanan yang memang masih begitu mudah itu mencoba untuk bernegosiasi atas peristiwa yang begitu sangat mengerikan di atas sana.Mereka, para keamanan kota memang sudah mengatur rencana dan strategi atas penyergapan seorang perempuan yang menurut mereka adalah dalang di balik tewasnya seorang pengusaha kaya

  • Perempuan Tanpa Sayap   Pasrah Pada Takdir

    “Apa yang kau lakukan Mawar?”“Katakan! jika ini bukan kauuu yang melakukannya...?”Kabar kematian tragis sang laki-laki misterius bernama Tuan Alexander membuat gempar, beberapa stasiun menyiarkan akan kematian laki-laki itu lengkap dengan dugaan bahwa Mawarlah dalang di balik semua pembunuhan.Orang-orang dan para keamanan kota, masih mencoba membujuk Mawar untuk keluar dari kamar hotel dimana tempat kejadian peristiwa itu pertama kali terjadi. Berbagai macam cara dilakukan para keamanan, termasuk membujuk Mawar untuk segera ke luar dari sana dengan memanfaatkan seorang sahabatnya yang sudah ada bersama orang-orang itu dan pihak keamanan.“A-aku, aku bersumpah! Bukan aku yang melakukannya, ““Percayaaaa, percayalahhhhh...!!Mawar berujar dengan nada begitu gemetar, dia mencoba untuk meyakinkan sang sahabatnya itu yang terus saja untuk membujuknya keluar dari sana, menjelaskan pada orang-orang. Mawar yang sudah syok dan ketakutan tak ingin keluar dari tempat itu.“Tidaaak!A-aku,

  • Perempuan Tanpa Sayap   Panik

    “Apa yang aku lakukan!“Apa yang sudah aku lakukan......?”“A-aku, aku sudah membunuhnya!“A-aku, aku seorang pembunuh....”Mawar tersudut di ujung sana, dia ketakutan mulai menyelimuti hatinya. Perempuan itu benar-benar syok dan tak mengira, laki-laki yang saat itu ingin mencelakai dirinya kini malah sebaliknya terkena sial akibat ulahnya sendiri. Ya, tubuh sang pria bernama Tuan Alexander itu benar-benar terhempas jatuh ke bawah sana dari ketinggian.“Ba-bagaimana ini, bagaimana ini....?”“Aku, Aku tidak mau dipenjara, Aku tidak mauuuuu....!”“Tidaaaaak...!”“Tidaaaak!”Mawar diam di dalam sana, dia benar-benar tak mampu berbicara lagi dan syok berat, tak mengira hal seburuk ini begitu terjadi sangat cepat, dia lakukan ini semua hanya untuk menyelamatkan nyawanya.Terlihat Mawar kini begitu kusut , perempuan itu masih meringkuk tepat di bawah jendela kamar hotel yang masih terbuka dan menganga. Mawar sesekali melihat ke arah bawah sana, orang-orang pun sudah ramai berkumpul. Ter

  • Perempuan Tanpa Sayap   Dalam Ancaman

    “Aaaaaa,sakittt cukupppp...! “Mawar mulai mengerang kesakitan saat itu, seolah kepalanya benar-benar berdenyut hebat, kepalanya pusing dan matanya benar-benar berbayang.Dalam posisi tidur di atas kasur empuk, Mawar yang masih dapat melihat jelas tapi kabur. Dia melihat laki-laki itu mengambil sesuatu. Sebuah tas besar,ya tas yang memang sudah disiapkan selalu oleh laki-laki bernama Tuan Alexander itu. Tentu saja Mawar sedikit banyak tahu apa isi dalam tas hitam berukuran cukup besar itu, beberapa alat yang memang sudah disiapkan untuk melakukan dan melayani fantasi liar sang tamunya.“Ku mohon tuaaaaan,”“Ja- jangaaaan, jangan laaaagi....”Mawar berujar dan memohon , dia begitu trauma dengan benda-benda yang seolah memiliki rasa sakit yang berbeda.“Hahahahaaaa....“Apa kau bilang, jangaaaaan...?“Kau pikir dirimu siapa, HA!”Ujar laki-laki itu yang mulai mengeluarkan satu persatu benda yang ada dalam tas berukuran besar itu, lalu mulai memperlihatkan pada Mawar.“Ini akan sedi

  • Perempuan Tanpa Sayap   Kamar 105

    “Tutttttt....“Tutttt....Mawar mencoba untuk menelpon pria yang bernama Tuan Alexander itu, hanya untuk memastikan dirinya telah tiba tepat di di depan lobyy hotel. Lama Mawar menunggu, hingga akhirnya telepon itu diangkat setelah sedikit lama menunggu.“Naiklah dan temui aku di kamar satu kosong lima, lantai sebelas.”Ya, Tuan Alexander seorang pengusaha itu bicara sebentar lalu berinisiatif untuk mengarahkan Mawar di bawah. Tentu saja, pria yang buka berasal dari kalangan bawah itu tak ingin dilihat oleh orang-orang di sana, nama baiknya lebih penting dia jaga, ketimbang harus menjemput perempuan murahan seperti seorang Mawar yang menurutnya hanyalah seorang perempuan pemuas nafsu tidak lebih.“A-aku akan segera menuju ke sana.”Mawar berujar, sesekali dia terlihat oleh karyawan hotel yang memang sudah biasa dengan kedatangan Mawar yang sering sekali mengunjungi tempat ini, tentu saja dengan orang yang berbeda. Mawar berjalan, dia tak perduli tatapan banyak mata yang memandan

  • Perempuan Tanpa Sayap   Prolog

    “Kenapa aku begitu ragu hari ini?”“Apa aku harus membatalkannya saja, taaapi.....?”Seorang perempuan berbalut pakaian seksi dengan balutan minim sebatas lutut, lekuk tubuh indahnya benar-benar terlihat nyata. Sebuah tas sandang dipakai perempuan itu dan kembali dia menatap layar Handphone miliknya, tepat di sebuah ruangan kamar sewanya. Sudah lama dia tinggal di sana, beberapa petak kamar begitu terhipit diantara megahnya bangunan kota.Mawar, dia hanya seorang perempuan panggilan yang sudah dikenal terjun ke dunia malam, kerap menerima tawaran jasa untuk menjual jasanya kepada pria-pria hidung belang yang haus akan belaian itu menatap beberapa kali di luar sana.“Akuuuuu, ““Ahhhh, aku benar-benar ragu.” Mawar mondar mandir gelisah, seperti menunggu telepon atau kabar dari seseorang. Tentu saja, Mawar dan pelanggannya sudah melakukan janji untuk bertemu sehari sebelumnya. Seorang laki-laki mapan dan berasal dari kalangan atas, Mawar kenal dari seorang sahabatnya yang sama-sama

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status