Share

Part 74

"Oh iya, nanti kita ke Bu bidan ya," sahutnya.

"Kan hari ini hari minggu, mas. Bu Bidannya juga libur."

"Ah iya, mas lupa saking senangnya. Berarti besok ya kita kontrol ke Bu Bidan."

Aku hanya mengangguk mendengar perkataan suamiku.

"Kamu gak merasa mual, dek?" tanyanya lagi, begitu mengkhawatirkanku.

"Kadang memang pusing sama lemes, mual juga, tapi aku kira masuk angin biasa, Mas."

Dia tersenyum seraya tangannya mengusap-usap lembut perutku yang masih terlihat rata.

"Mas, aku siapin sarapan dulu ya..." ucapku kemudian. "Nanti tolong susul Sofia di rumah temannya ya."

"Iya sayang... Nanti siang gak usah masak ya, hari ini mas ingin mengajakmu jalan-jalan, bagaimana?"

Aku mengangguk, menyetujui ajakannya. Akhir-akhir ini memang Mas Anjar sibuk bekerja dan bolak-balik ke Semarang untuk menjenguk adiknya.

Waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi, aku baru selesai membuat sarapan dan menyiapkannya ke meja makan. Agak telat memang.

"Pak, alhamdulillah ada kabar baik," celetuk Mas Anjar.

"Ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status