Share

Bab 6 Mau Menikah?

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-16 17:55:13

“Tadi orang tua Retta mengatakan jika pernikahannya akan dibatalkan.” Noah memulai pembicaraannya dengan adiknya. 

Rylan sudah menebak hal itu yang akan terjadi, mengingat tadi terjadi pertengkaran hebat. Namun, kenapa kakaknya bicara begitu serius padanya, membuatnya keheranan. “Aku sudah tahu alasannya pernikahan batal.”

“Bagus jika kamu sudah tahu, jadi tidak terlalu sulit untukmu memahami apa yang akan aku jelaskan.” Noah merasa tidak perlu susah payah menjelaskan.  

Rylan menautkan alisnya. Merasa bingung kenapa kakaknya bicara seperti itu. Padahal jelas-jelas. “Memang kamu ingin menjelaskan apa?” tanyanya. 

“Aku ingin menjelaskan jika orang tua Retta meminta kamu untuk menikah dengan Retta.” Noah akhirnya mengatakan apa yang disampaikan oleh keluarga Retta. 

Rylan membulatkan matanya ketika mendengar apa yang diucapkan oleh kakaknya itu. “Maksudnya pernikahan tetap akan dilanjutkan dan tidak jadi dibatalkan?” tanyanya memastikan. 

“Iya, tetap dilanjutkan dengan pengantin pria yang berbeda,” jelas Noah, “orang tua Retta pasti tidak mau sampai menanggung malu. Jadi mereka memilih untuk melanjutkan dengan pengantin pria yang lain.” 

Rylan tahu pasti, efek dari pembatalan pasti akan sangat banyak mengingat jika orang tua Retta adalah pengusaha sukses. Akan tetapi, dia tidak menyangka jika dirinya yang akan menjadi pengganti pria. Sejenak Rylan mengingat bagaimana orang tua Retta yang tadi sempat bertanya tentang dirinya. Namun, tidak menyangka jika pertanyaan itu adalah pertimbangan yang sedang dilakukan oleh orang tua Retta.

“Apa kamu mau menikah dengan Retta?” Noah akhirnya pada inti dari pembicaraannya.

Untuk sejenak Rylan terdiam. Dia masih merasa ini adalah sebuah mimpi. Dia memang berharap bisa menikah dengan Retta, tetapi tidak menyangka jika akan menjadi kenyataan. Padahal tadi dia sudah menyusun rencana untuk mendekat Retta jika pernikahannya gagal, tetapi ketika disodorkan pernikahan, membuatnya benar-benar bersyukur sekali, karena ini jauh lebih besar dari harapannya. 

“Rylan, aku bertanya, apa kamu mau menikah dengan Retta?” Noah menepuk bahu adiknya yang tampak sedang melamun. 

Rylan tersadar dari pikirannya. Senyumnya langsung tersimpul di sudut bibirnya. “Tentu saja aku mau.” Rylan tidak akan melepaskan kesempatan berharga ini. Dia tentu akan melakukan karena memang mencintai Retta. 

“Baguslah kalau kamu setuju. Jadi aku bisa dengan mudah mengurusnya dengan Al. Sekarang siapkan semua data diri kamu. Aku dan Al akan mengurusnya.” Sudah menjelang siang. Pastinya mereka akan kalang kabut mengurus semuanya. Terlebih lagi waktunya begitu mepet. 

“Baiklah, aku akan mengambilnya.” Rylan begitu senang ketika dia akan menikah dengan Retta. Dia bergegas untuk ke kamarnya. Menyiapkan semuanya dokumen yang diminta kakaknya. Saat yang berlari sempat terjatuh di lantai kamar. Beruntung di lantai kamar berlapis karpet bulu, sehingga saat terjatuh membuatnya tidak merasakan sakit. 

Cia, Nora, dan Nick tertawa melihat Rylan yang terjatuh. “Uncle jatuh,” ucap Lora. 

“Kamu bagaimana Rylan, kenapa bisa jatuh?” Cia masih tertawa melihat adik iparnya yang terjatuh. 

“Iya, aku terlalu senang.” Rylan segera berangsur bangun. Kemudian berlalu keluar dari kamar. Dia benar-benar diliputi rasa bahagia karena akan segera menikah dengan pujaan hatinya. 

Noah yang melihat tingkah adiknya hanya bisa menggeleng heran. Dia yang menoleh ke arah kamar, melihat adiknya terjatuh. Adiknya terlihat begitu senang sampai terjatuh. Sebenarnya Noah masih menyelipkan rasa ragu, mengingat usia Rylan masih sangat muda untuk menikah. 

“Jadi dia akan menikah dengan Retta?” Tiba-tiba Cia menghampiri suaminya yang masih duduk di balkon. 

“Iya,” jawab Noah, “tapi, aku ragu Rylan menjadi suami untuk Retta.” Noah mengembuskan napasnya. Mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. 

“Percayalah dia akan menjadi suaminya yang baik. Terlebih lagi dia begitu mencintai Retta.” Cia sudah tahu sejak lama jika adik iparnya itu begitu menyukai Retta. Saat kini dia mendapatkan wanita pujaannya, Cia merasa ikut senang.

“Iya, aku berusaha untuk percaya.” Noah tersenyum tipis. Terkadang keadaan dan cinta mengubah seseorang. Dia berharap dengan menikah dan mendapatkan tanggung jawab, adiknya bisa berubah. Dari sikapnya yang kekanak-kanakan menjadi lebih dewasa. 

🌺🌺🌺

Di kamar Rylan mengacak-acak kopernya. Mencari beberapa berkas yang akan digunakan untuk administrasi. Sebenarnya dia ragu bisa selesai dalam sehari, tetapi dia sadar, terkadang dengan kekuasaan dan uang semuanya akan mudah dikerjakan, termasuk menyiapkan administrasi dalam sehari. 

Setelah menemukan semua, Rylan bergegas untuk menemui kakaknya. Menyerahkan dokumen yang dibutuhkan. 

“Apa aku harus ikut mengurus semua?” tanya Rylan. 

“Tidak perlu, biar aku yang mengurus semua. Sebaiknya kamu gunakan waktu ini untuk beristirahat, karena besok akan menjadi hari panjangmu.” Noah menepuk bahu sang adik.

Rylan mengangguk. Dia memang memilih untuk beristirahat. Dia benar-benar baru sampai. Tubuhnya masih begitu letih. Jika tidak diistirahatkan yang ada besok bisa-bisa dia pingsan di hari pernikahan. 

Noah yang mendapatkan dokumen bergegas menemui Al yang ada di restoran hotel. Saat di sana tidak hanya Al yang ada, tetapi juga El-sepupu Al sekaligus teman Noah. 

“Kalian sudah di sini.” Noah menarik kursi dan mendudukkan tubuhnya. Dua temannya itu hanya mengangguk saja. “Ini dokumen milik Rylan.” Noah menyodorkan beberapa berkas yang disiapkan adiknya. 

“Baiklah, sepertinya kita akan bekerja keras hari ini.” Al benar-benar tidak bisa memikirkan apa-apa selain menyelesaikan dokumen pernikahan adik iparnya. Bersyukur, kemarin Retta memilih menikah di hari biasa, bukan di hari libur. Jika tidak, pasti Al akan lebih kalang kabut lagi. 

“Apa akan selesai dalam sehari?” tanya Noah memastikan. 

“Kali ini kita harus main belakang,” jawab El. Dia pun ikut membantu. Menghubungi beberapa kolega yang berada di pemerintahan untuk mengurus dokumen pernikahan. 

Noah hanya tersenyum. Kali ini, dia hanya mengikuti saja dua temannya itu. Berharap benar-benar lancar seperti harapannya. 

🌺🌺🌺

Di kamar Rylan tidak bisa tidur sama sekali. Dia benar-benar berdebar-debar karena menanti hari pernikahannya. Sambil memandangi langit-langit kamar, Rylan memikirkan jika semua yang diucapkannya akhirnya jadi kenyataan. 

“Aku benar-benar datang untuk jadi pengantin,” ucap Rylan yang mengingat ucapannya pada Retta. Ucapannya sebenarnya hanya asal saja. Sebagai ungkapan hatinya saja. Padahal awalnya dia sudah pasrah ketika Retta menikah dengan kekasihnya.

“Ach … rasanya tidak sabar menikah denganmu. Memiliki anak denganmu dan hidup bahagia.” Untuk Rylan sesederhana itu harapannya, tetapi dia tidak pernah menyangka jika mencapai itu tidak akan mudah, terlebih lagi Retta tidak mencintainya. 

🌺🌺🌺

Di kamar, Retta terus menangis. Dia masih begitu menyesali kesalahannya yang begitu percaya dengan kekasihnya. Padahal dia sudah begitu menaruh harapan besar pada sang kekasih. 

“Kenapa aku bisa sebodoh itu?” Retta merutuki dirinya yang dengan bodohnya tak menyadari sama sekali yang calon suaminya selama ini rahasiakan. 

Setahun yang lalu. Retta menghadiri acara pesta yang diadakan temannya di hotel milik keluarganya. Di sana tanpa sengaja dia bertemu dengan Gerald. Gerald hanya tamu undangan yang datang. Pria itu hanya diajak oleh temannya yang mengenal teman Retta. Awalnya Retta tidak tertarik, tetapi ketika mengobrol, Gerald dapat membuat Retta nyaman. 

Gerald bukan pengusaha, dia mengatakan jika hanya seorang manajer salah satu perusahaan pertambangan. Bagaimana Gerald tak silau dengan Retta yang seorang anak pemilik hotel mewah di Indonesia, membuat Retta kagum. Padahal biasanya pria-pria yang mendekatinya adalah pria-pria yang melihat dirinya sebagai anak seorang Sean Wijaya. 

Hubungan Retta dan Gerald berlanjut dengan pertemuan di restoran. Gerald menceritakan semua tentang keluarganya, tentang ibu dan ayahnya. Tak ada yang ditutupi sama sekali oleh Gerald. Saat Gerald mengatakan jika dia sudah tidak berminat mencari pacar, dan lebih memilih untuk mencari calon istri, di situ Retta terbuai. Pemikiran Gerald yang tak mau main-main lagi membuatnya luluh. Hingga akhirnya, mereka menjalani hubungan lebih serius.

Retta akui jika sebagai orang yang sibuk, mereka hanya bertemu seminggu dalam sekali. Itu hanya bisa dilakukan di akhir pekan. Retta yang merasa beruntung karena Gerald tidak menuntutnya untuk sering bertemu di tengah kesibukannya bekerja, merasa beruntung. Hal itu menandakan jika Gerald begitu dewasa. 

Seminggu yang lalu Gerald melamarnya pada kedua orang tuanya, setelah dia melamar Retta di atas rooftop hotel. Retta begitu bahagia kala itu, hingga akhirnya keputusan menikah diambil. Gerald datang pada keluarga Retta. Melamarnya secara resmi bersama dengan orang tuanya. Mengungkapkan dengan sungguh-sungguh niatnya. 

“Orang tua siapa yang kamu bawa waktu itu?” Mengingat bagaiman Gerald datang bersama orang tuanya, kini dia ragu jika itu adalah benar-benar orang tuanya. Menelisik lebih dalam lagi, tampaknya Gerald benar-benar melancarkan aksinya dengan sangat detail. Sampai benar-benar tidak Retta sadari jika itu hanya tipu daya saja.

“Aku bersumpah akan membuat perhitungan padanya jika bertemu lagi! Bisa-bisanya dia mempermainkan hatiku.” Di tengah air matanya yang terus mengalir, Retta meluapkan rasa kesalnya. “Aku tidak akan pernah memaafkanmu yang sudah berani menghancurkan hatiku.” 

Kini Retta hanya bisa menangisi nasibnya. Sudah dikhianati, ditipu, dan disakiti, kini dia harus menanggung kemarahan sang papa. Keluarganya yang kecewa sekali padanya membuatnya benar-benar tak berdaya. Retta selalu saja ingin menjadi yang terbaik di depan papa dan mamanya. Sayangnya, semua harus ternoda dengan kecerobohannya. 

“Maafkan aku, ma, pa.” Retta hanya bisa menyesali apa yang dilakukan. Hanya bisa menangis sendiri di kamar hotel yang ditempatinya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Perfect Younger Husband   Bab 81 Baby Rhys

    “Baiklah, tarik napas dan embuskan sambil berusaha mengejan.” Dr. Lyra kembali memberikan pengertian pada Retta. Retta menarik napas dan mengembuskannya sambil berusaha mengejan. “Uch ....” “Tarik napas dan embuskan kembali.” Dr. Lyra kembali memberikan aba-aba. Retta kembali mengambil napas dan mengembuskannya. “Uch ....”“Uch ....” Dia berusaha untuk mengejan. Retta benar-benar merasakan seluruh tulangnya patah. Rasanya benar-benar menyakitkan sekali. Dia benar-benar baru tahu jika menjadi seorang ibu bukan suatu yang mudah. “Ayo, Sayang.” Rylan berusaha memberikan semangat pada sang istri. “Uch ....” Retta terus berusaha mengejan. Dia mencengkeram erat lengan Rylan. Melampiaskan rasa sakitnya dengan menancapkan kuku-kukunya di lengan sang suami. Rylan mengabaikan apa yang dilakukan sang istri. Baginya rasa sakit itu tidak sebanding dengan yang dirasakan oleh sang istri. “Kepalanya sudah mulai kelihatan. Sedikit lagi, Re.” Dr. Lyra pun memberitahu posisi bayi. “Ayo, Sayang.

  • Perfect Younger Husband   Bab 80 Melahirkan

    “Kamu tidak apa-apa?” tanya Shera. “Perut aku sakit, Kak,” keluh Retta. “Tadi dia sudah mengeluhkan sakit.” Ghea pun menjelaskan pembicaraan tadi dengan Retta. “Ada apa?” tanya para ibu yang panik. “Perut Retta sakit, Ma.” Shera menatap sang mama mertua. Mama Stella dan Mama Ella pun langsung mendekat pada Retta. Mama Stella memegangi lengan Retta bersama dengan Shera. “Sebaiknya kita segera ke Rumah sakit saja.” Mommy Selly pun memberikan ide. Tidak mau terjadi apa-apa pada Retta. “Frey, Ghe, hubungi para suami.” Mommy Shea memberikan perintah pada Freya. Mereka sangat butuh bantuan. “Bilang kita menunggu di lobi.” “Baik, Mom.” Freya dan Ghea mengangguk. Mereka langsung bergerak menghubungi para pria. Ghea menghubungi Daddy Bryan, sedangkan Freya menghubungi El. Para pria yang berada di area bermain yang dihubungi pun seketika panik. Mereka yang menunggu anak-anak bermain pun langsung menghentikan permainan anak-anak. Mereka langsung membawa anak-anak untuk ke mobil. Rylan

  • Perfect Younger Husband   Bab 79 Baju Bayi

    Rylan menjemput papa, mama, dan kakaknya ke Bandara. Mereka semua sengaja datang jauh-jauh untuk menunggu Retta yang akan melahirkan. Usia kandungan Retta sudah mencapai sembilan bulan. Sudah hampir waktunya melahirkan. Hal itu tentu saja membuat semua keluarga siap siaga untuk menjaga Retta. Papa Darwin dan Mama Ella tak mau ketinggalan. Mereka juga ingin menemani proses yang akan dilalui oleh Retta. Noah dan Cia pun tak mau kalah. Mereka juga ingin melihat keponakan mereka. Selain itu memang Cia ada beberapa hal yang harus dikerjakan di toko kue miliknya. Beberapa bulan sekali memang Cia pulang. Dia akan memberikan resep untuk produk-produk baru di tokonya. Dia akan mengajari langsung pegawai di tokonya. Mobil Rylan sampai di rumah. Tadi dia ke Bandara dengan El. El menjemput Cia dan Noah, sedangkan Rylan menjemput papa dan mamanya. Papa dan mamanya akan menginap di tempatnya, sedangkan Cia dan Noah akan ke rumah Papa Felix dan Mama Chika. Saat sampai di rumah Mama Ella dan Papa

  • Perfect Younger Husband   Bab 78 Makanan Aneh

    Retta mengerjap ketika merasakan perutnya tiba-tiba lapar. Saat membuka matanya, dia melihat sang suami yang masih tertidur. Retta mengalihkan pandangannya pada jam dinding yang berada di kamarnya. Dilihatnya waktu menunjukan jam satu malam. Artinya sudah dini hari. Perut Retta yang begitu lapar membuat Retta akhirnya membangunkan sang suami. “Sayang.” Retta Menggoyang-goyangkan tubuh sang suami. Retta mengerjap ketika merasakan tubuhnya digoyangkan. Saat membuka matanya, dia melihat dilihatnya sang istri yang sudah bangun. “Kamu bangun?” tanya Rylan. “Iya, aku lapar.” Retta memberikan alasannya bangun. “Kamu mau makan, Sayang?” Rylan langsung berangsur bangun. Mendudukkan tubuhnya sambil menatap sang istri yang masih merebakkan tubuhnya. “Iya,” ucap Retta. “Kamu mau makan apa?” Rylan tidak mau sampai sang istri kelaparan. Retta memikirkan apa yang dia inginkan malam-malam seperti ini. “Aku mau burger.” Dia pun menyampaikan apa yang diinginkannya. Rylan berpikir jika is

  • Perfect Younger Husband   Bab 77 Mengukur

    Dua minggu sudah Retta dan Rylan menikmati babymoon. Mereka sangat puas menikmati waktu di kota kelahiran Rylan. Retta benar-benar disunguhkan keindahan London dengan cara yang berbeda oleh Rylan. Makan malam ditempat spesial, kuliner di street food London, berkunjung ke museum, pergi ke taman bunga yang begitu indah di musim semi. Dua minggu benar-benar dimanfaatkan Rylan dan Retta. Hari ini mereka akan pulang. Kembali ke tanah air tercinta Indonesia. Dua minggu bersama, tentu saja membuat Mama Ella berat melepaskan putra dan menantunya. “Mama akan ke sana menjelang kelahiran.” Mama Ella membelai lembut pipi sang menantu. “Iya, Ma.” Retta begitu terharu jika memang benar sang mama mertua akan datang. Pastinya akan sangat bahagia sekali baginya bisa ditemani kedua orang tua Rylan di saat melahirkan. “Jaga Retta baik-baik.” Mama Ella menatap Rylan. Dia berharap sang putra bisa menjaga kandungan sang istri. "Tentu, Ma.” Rylan mengangguk. “Hati-hati di jalan.” Papa Darwin meme

  • Perfect Younger Husband   Bab 76 Melihat Bersamamu

    Pagi ini Rylan mengajak Retta untuk pergi ke toko kue milik Cia. Mereka ingin menikmati makanan yang ada di toko milik Cia. Rylan dan Retta sengaja memilih untuk menaiki bus. Bus tingkat yang terkenal di London itu selalu menarik untuk dicoba. Bus yang melawati jalanan kota London, menampilkan deretan bangunan-bangunan dari kota Ratu Elisabeth tersebut. Bangunan kuno yang tertata rapi begitu menarik sekali. Membuat mata begitu dimanjakan.Mereka sampai di halte pemberhentian. Mereka harus berjalan lagi ketika menuju ke toko milik Cia. Saat sampai di sana, penampilan toko hampir sama dengan toko-toko sebelahnya. Menampilkan bangunan kuno yang ekstetik. Saat masuk mereka disuguhi dengan interior khas Eropa. Kue-kue yang berjajar di etalase begitu menggugah selera sekali. Pengunjung yang datang pun cukup ramai. Beberapa menikmati makan kue di bangku-bangku yang berada di luar. Ada pun juga yang di dalam, yaitu berada di lantai dua. “Hai, kalian sudah datang.” Cia yang melihat adik-adik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status