Share

Bab 5

Author: Gamila
Jack mengernyit, tidak mengerti kenapa Hosana menanyakan pertanyaan seperti itu.

Lagipula, dia yakin Hosana tidak mungkin bisa hamil. Jadi, dia memutuskan untuk tidak berbohong lagi.

"Sebenarnya, aku hanya mau anak dari Luna. Kalau kalian berdua sama-sama hamil, aku pasti akan memihak anaknya."

Kata-kata itu membuat wajah Hosana semakin pucat.

Dia menunduk, menyentuh perutnya dan rasa bersalah yang tadinya ada kini sepenuhnya sirna.

"Oh iya, dua hari lagi adalah ulang tahunku. Sebelum kita pergi keluar negeri, aku mau merayakan bersama teman-teman, sekalian mengumumkan kabar kehamilan Luna. Kamu juga harus datang."

Jack bersandar di ambang pintu, menatap Hosana dengan tenang.

Sebenarnya, Hosana sudah memprediksi hal ini.

Namun, saat mendengarnya langsung dari mulutnya tetap membuat hatinya terasa sakit.

"Kalau begitu, buat apa aku datang?"

Jack mengernyit dan berkata,

"Kalau kamu nggak datang, mereka akan berpikir Luna itu licik. Aku nggak mau dia disalahpahami."

Wajah Hosana menunjukkan emosi campur aduk, sedih, kecewa, hingga putus asa.

"Aku nggak mau pergi. Nggak pernah ada istri sah yang mendukung seorang selingkuhan."

Wajah tampan Jack menegang seketika. Setelah hening beberapa detik, dia perlahan berkata,

"Kalau kamu mau datang, aku akan mengabulkan satu permintaanmu."

Tatapan Hosana sedikit menunduk dan menjawab,

"Baiklah, kalau begitu tolong tandatangani satu berkas untukku."

Berkas itu adalah surat cerai.

Dua hari kemudian, pesta ulang tahun Jack pun digelar.

Semua teman dan rekan bisnisnya hadir.

Jack berjalan ke tengah ruangan sambil menggandeng Luna.

Dia berdeham dua kali, membuat ruangan menjadi sunyi seketika.

"Di pesta ulang tahunku hari ini, aku mau mengumumkan kabar baik."

"Luna hamil dan aku akan segera menjadi seorang ayah. Terima kasih untuk Luna yang sudah mewujudkan mimpi keluarga kecilku."

Usai dia bicara, beberapa orang yang mengenal Hosana langsung menoleh ke sudut ruangan, tempat Hosana duduk.

Hosana menunduk, diam tanpa bicara, tetapi matanya yang memerah tak bisa menyembunyikan emosinya.

Tiga tahun lalu, setelah Jack sukses membangun usahanya, dia sendiri yang mengusulkan untuk mengadakan pernikahan resmi.

Hosana sebenarnya tidak mau begitu megah, tetapi Jack yang bersikeras.

"Sayang, aku nggak mau kamu iri pada wanita lain," ujar Jack waktu itu.

"Kamu sudah bertahan bersamaku melewati begitu banyak kesulitan selama bertahun-tahun. Sekarang, aku sudah berhasil. Apa yang layak kamu dapatkan, pasti akan kuberikan."

Pada hari pernikahan, Jack memandang Hosana dengan senyuman penuh kebahagiaan di atas panggung.

"Sayang, akhirnya kita resmi menjadi sebuah keluarga kecil."

"Aku berharap nggak lama lagi kamu bisa melahirkan sorang anak untukku dan kita bisa hidup bahagia bersama."

Karena itu, Hosana pun mulai menjaga kesehatan dan aktif menjalani program kehamilan setelah pernikahan.

Namun kini, Jack justru dengan bangga mengumumkan bahwa dia memiliki anak dari wanita lain di depan semua orang.

Sebagian besar tamu tahu bahwa Hosana adalah istri sahnya.

Namun, beberapa dari mereka tetap memberikan ucapan selamat,

"Selamat ya, akhirnya punya momongan!"

"Bu Luna benar-benar beruntung, bertemu dengan Pak Jack adalah pilihan yang tepat."

Namun, ada juga beberapa pria yang menunjukkan ketidaksenangan.

"Dulu, Hosana bahkan rela memohon padaku demi membantu Jack mendapatkan kerja sama bisnis. Dia bahkan terus mengikutiku dan minum banyak alkohol."

"Benar, aku ingat. Paling parahnya, dia pernah ikut tujuh acara perjamuan dalam satu hari. Sampai sekarang, istriku masih kagum dengan ketangguhan Hosana."

Suasana pesta kembali ramai.

Ada yang bernyanyi dan ada yang bermain kartu.

Hosana tetap duduk di sudut, menunduk memainkan ponselnya tanpa bicara.

Luna yang sudah mencari-cari keberadaannya, akhirnya mendekatinya sambil menahan perutnya.

"Hosana, tolong ambilkan segelas air hangat untukku. Bayiku haus."

Hosana mendongak dan melirik Luna. Menyadari tatapan penuh kemenangan wanita itu, dia malas menanggapinya.

"Nggak bisa, aku sibuk."

Melihat Hosana hanya bermain game, Luna tiba-tiba mendekat dan berkata,

"Kalau kamu nggak bisa mengandung anak Jack, tapi tiba-tiba hamil anak pria lain, bagaimana menurutmu?"

"Apa Jack akan langsung menceraikanmu dan menikahiku?"

Hosana berhenti bermain sejenak, lalu menatapnya tajam dan berkata,

"Kamu bisa coba kalau berani, tapi aku bakal menendang perutmu sampai anak itu gugur."

Luna menjulurkan lidah, lalu tertawa kecil.

"Hanya bercanda saja, kenapa langsung marah?"

Hosana menatapnya dingin dan tidak menggubrisnya lagi.

Setelah memastikan tugasnya di pesta sudah selesai, dia bangkit dan berjalan keluar ruangan.

Namun, begitu dia membalikkan badan, Luna segera mengetik pesan di ponselnya.

"Dia sudah keluar, siap-siap."

Hosana keluar dari ruang pesta, berniat pergi ke kamar mandi sebelum memesan taksi.

Namun, baru berjalan beberapa langkah, salah satu pintu ruang karaoke terbuka.

Tiba-tiba, sebuah tangan meraih Hosana dan menariknya masuk. Hosana jatuh ke lantai dengan keras.

Dengan waspada, Hosana berteriak,

"Siapa kalian?"

Teriakannya langsung disusul seseorang yang buru-buru menaikkan volume musik di ruangan itu hingga maksimal.

Seketika, suara musik yang keras menutupi jeritan Hosana.

Hosana menatap ke depan dengan ketakutan.

Di dalam ruangan itu ada enam pria, semuanya menatapnya dengan tatapan liar yang membuatnya merinding.

"Wah, cantik sekali! Benar-benar barang bagus!"

"Dengar-dengar ini istrinya bos besar, hari ini kita benar-benar pesta besar-besaran."

"Ayo mulai!"

Beberapa pria langsung mendekati Hosana. Hosana mencoba menghindar dengan panik, tetapi salah satu dari mereka sudah menyentuh tubuhnya.

Seketika, kata-kata Luna langsung terlintas di pikirannya ...
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Dida Farida
manabisa berhubungan.diakan masih haid baru keguguran...darah lagi banyak banyaknya keluar...
goodnovel comment avatar
Cahaya Sempurna
wanita tangguh
goodnovel comment avatar
Orzora Azalea Wara
pusing jdnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia   Bab 21

    "Aku nggak memberimu kesempatan? Kamu sendiri yang menyia-nyiakannya!"Dulu saat pertama kali dia meminta izin untuk membawa Luna tinggal di luar negeri, Hosana memilih untuk diam dan memaafkan.Kedua kalinya, dia kembali menutup mata.Bukankah itu sudah cukup sebagai bentuk kesempatan?Cedrich menggelengkan kepala, wajah tampannya memuram dan berkata, "Kamu nggak akan pernah tahu, yang telah kamu hancurkan adalah hati yang tulus."Pada akhirnya, Jack tetap masuk penjara.Namun, dia hanya dijatuhi hukuman satu bulan penjara.Ternyata, tidak ada seorang pun yang benar-benar keracunan.Itu semua karena Cedrich telah lebih dulu mengetahui niat buruk Jack untuk membalas dendam.Dia pun menyusun sebuah rencana.Dengan sengaja menyebarkan informasi palsu untuk memancing Jack datang ke acara pernikahan mereka. ini seperti menjalankan gladi bersih sebelum acara sesungguhnya.Tak disangka, Jack benar-benar termakan umpan.Dia cukup pintar dan hanya mencampurkan obat pencahar ke satu meja saja,

  • Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia   Bab 20

    Setengah bulan kemudian, di Hotel Glass Hour.Hosana berdiri di pintu masuk, menyambut para tamu undangan yang datang ke pernikahannya.Dia mengenakan gaun merah dan berdiri berdampingan dengan Cedrich.Keduanya terlihat serasi, layaknya pasangan sempurna yang mencuri perhatian semua orang."Setengah jam lagi, pesta pernikahan akan segera dimulai."Cedrich melirik sepatu hak tinggi di kaki Hosana, lalu bertanya, "Capek nggak pakai hak tinggi lama-lama?"Hosana menggeleng dan tersenyum manis, lalu menjawab, "Nggak capek, aku justru senang sekali."Kedua orang tua Cedrich yang menyaksikan menantu mereka di depan mata merasa sangat puas.Mereka sudah mengenal Hosana sejak kecil dan tahu bahwa dia adalah gadis yang baik hati.Keluarga Cedrich memang tidak kekurangan uang dan mereka juga berharap Hosana bisa menjadi menantu mereka.Hari ini, harapan mereka akhirnya terwujud.Sementara itu, di area parkiran bawah tanah hotel.Jack datang dengan penuh persiapan. Dia memakai masker dan topi,

  • Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia   Bab 19

    Hosana menggelengkan kepalanya."Tanpa Luna pun, kita tetap akan berakhir seperti ini. Kalau nggak ada dia, kamu pasti akan memelihara wanita lain.""Jack, kamu benar-benar nggak mengerti apa itu cinta."Jack gemetar melihat cincin berlian besar di tangan Hosana. Dengan suara serak, dia berkata, "Bolehkan aku diundang ke pernikahanmu nanti?"Hosana menggeleng lagi dan menolak tegas, "Nggak, aku nggak mau melihatmu lagi."Cedrich melangkah maju dan menggenggam tangan Hosana, lalu berkata, "Pak Jack, tolong jangan ganggu tunanganku lagi. Aku juga bukan orang yang sabar dan berhati mulia."Maksudnya sangat jelas.Jika Jack berani mengganggu Hosana lagi, dirinya tidak akan tinggal diam.Jack menunduk, menyaksikan Cedrich memeluk Hosana dan pergi.Dia terduduk di kantor catatan sipil, bergumam pada dirinya sendiri,"Semuanya musnah, semuanya hilang.""Uang, rumah, perusahaan, istri, semuanya lenyap."Keesokan harinya, Cedrich mengikuti Hosana kembali ke rumah keluarganya.Dia sudah menyi

  • Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia   Bab 18

    Jack terisak-isak menyelesaikan kalimatnya. Hosana hanya menatapnya dengan dingin, lalu menggeleng dan berkata,"Kamu benar-benar menyedihkan.""Kalau kamu masih mau disebut lelaki, tanda tangan surat cerai itu. Kita pisah baik-baik, aku masih akan menghargaimu sebagai pria sejati.""Tapi semua yang kamu lakukan selama dua bulan ini, mana ada satu pun yang benar-benar tulus untukku? Sebenarnya semua ini hanya untuk menyentuh hatimu sendiri."Apa yang dilakukannya malah membuat Hosana semakin yakin bahwa meninggalkannya dulu adalah keputusan yang tepat."Apa yang harus aku lakukan supaya kamu mau memaafkanku?"Jack memoohon sambil menatap Hosana penuh harap."Apa aku harus mati dulu, baru kamu mau memaafkanku?"Sambil berkata begitu, entah dari mana, Jack mengambil pisau dan langsung menyayat pergelangan tangannya.Dia menyayatnya cukup dalam dan darah mengalir deras.Hosana tertegun selama beberapa detik, lalu mundur dua langkah, sambil menggeleng pelan."Kamu benar-benar gila. Perusah

  • Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia   Bab 17

    "Nggak akan."Jawab Hosana sambil menggelengkan kepalanya.Tinggal sedikit lagi, dia bisa melepaskan ikatan tali di tangannya.Luna menyipitkan mata, senyumnya terlihat kejam, dia berkata, "Baiklah, kalau kamu nggak mau, aku akan menghancurkanmu.""Aku akan merusak wajahmu, sehingga kamu nggak akan bisa lagi memikat pria lain!"Luna benar-benar kehilangan akal sehatnya.Dia mengangkat pisau, hendak melukai wajah Hosana.Namun tepat saat itu, Hosana berhasil melepaskan ikatannya. Dia segera menghindar dengan cepat.Menyadari ada yang tidak beres, Luna berusaha menangkap Hosana.Hosana langsung berlari, tetapi tubuhnya yang terluka membuatnya tidak bisa lari jauh dan dirinya hampir ditangkap oleh Luna lagi.Tiba-tiba, sebuah bayangan hitam muncul.Cedrich berdiri di depan Hosana, melindunginya, lalu menendang Luna hingga jatuh. Dengan cepat, dia memeluk Hosana yang penuh luka."Hosana, ayo kita ke rumah sakit."Ujar pria itu dengan penuh kecemasan, kekhawatiran, penyesalan dan rasa bers

  • Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia   Bab 16

    Luna tersenyum tipis, puas melihat ekspresi tegang dan tak berdaya di wajah Hosana saat ini."Aku akan mulai siaran langsung sekarang dan kamu harus meminta maaf serta mengakui kesalahanmu di depan kamera. Kamu harus mengaku bahwa kamu adalah orang ketiga, bahwa kamu memaksa Jack menikahimu dan meninggalkanku.""Kalau kamu setuju, aku akan melepaskanmu setelah siaran langsung, bagaimana?"Wajah Hosana berubah dingin. Dia menatap wanita di depannya yang terlihat semakin kehilangan akal sehat, lalu berkata dengan serius, "Kamu sudah gila? Kenapa kamu sejahat itu?"Dia diminta mengaku sebagai orang ketiga dalam siaran langsung?Jika video siaran ini disimpan dan dipotong-potong oleh netizen, reputasinya akan hancur selamanya.Bukan hanya reputasinya, bahkan di masa depan, anak-anaknya juga bisa saja menjadi korban perudungan karena video tersebut."Aku nggak mungkin menyetujuinya."Luna mengangkat pisau kecil dan kembali menggoreskan luka di wajah Hosana.Pisau itu merobek kulit putih ha

  • Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia   Bab 15

    Belum lama setelah Luna masuk penjara, perusahaan Jack menghadapi krisis keuangan.Karena beberapa keputusan salah yang diambilnya belakangan ini, ditambah kerugian yang terus dialami perusahaan selama dua tahun terakhir, bulan ini mereka tidak bisa membayar gaji karyawan.Ketika mendengar kabar itu, Jack tidak keluar dari kantornya semalaman.Di pikirannya, terbayang kembali kenangan saat Hosana menemaninya membangun bisnis di awal-awal.Lima tahun lalu, ketika dia tidak tahu cara menangani klien, Hosana dengan sabar mencarikan referensi di internet dan mengajarnya.Selama tiga tahun berturut-turut dia mengalami kegagalan, Jack juga melarang Hosana memakai uang keluarganya. Hosana hanya mengangguk setuju, tapi diam-diam membelikannya suplemen kesehatan.Penyesalan yang begitu besar menghantam Jack seperti ombak besar. Dia memegangi kepalanya dengan kedua tangan, lalu menangis tersedu-sedu.Dia benar-benar salah, sangat salah.Sudah dua bulan berlalu dan Hosana sama sekali tidak meliha

  • Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia   Bab 14

    Jack tercengang selama beberapa detik, tatapannya yang rumit jatuh pada Hosana.Sudah berkali-kali melukai Hosana?Kenapa Hosana tidak pernah memberitahunya?Dia tidak membantu Luna berdiri, Luna menopang dirinya sendiri, berdiri sambil menatap Hosana dengan penuh kebencian."Kalau bukan karena kamu, Jack nggak akan minta putus denganku! Ini semua salahmu!"Hosana memandangnya dengan tenang, sudut bibirnya menyunggingkan senyuman mengejek."Salahku? Siapa yang menghancurkan rumah tanggaku? Aku memaksamu untuk aborsi berkali-kali?""Luna, jujur saja, sekalipun aku memberikan posisi istri sah padamu, dengan otakmu seperti ini, kamu tetap nggak akan mampu naik ke posisi itu."Mendengar Hosana terang-terangan menyebutnya bodoh, Luna langsung marah besar dan ingin memakinya.Namun, Jack lebih dulu menghentikannya."Cukup! Jangan ribut lagi!""Apa yang sebenarnya kamu lakukan pada Hosana dua tahun lalu?"Tatapan Luna tampak gelisah, jelas merasa bersalah."Dia itu orang hidup-hidup, apa yang

  • Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia   Bab 13

    Hampir bersamaan, panggilan dari Cedrich masuk.Di balik telepon, terdengar suara Cedrich yang dingin, "Sepertinya mereka datang untuk menghadangmu, mereka baru sampai."Mata Hosana sedikit menyipit."Waktu mereka memang pas sekali, Jack sudah menghitung dengan tepat kapan aku pulang."Cedrich terdiam beberapa detik, suaranya yang rendah dan dalam memancarkan rasa aman, "Kalau kamu nggak mau bertemu mereka, aku bisa menyuruh orang untuk mengusir mereka."Setelah berhenti sejenak, Cedrich menambahkan lagi, "Mungkin mereka datang untuk membujukmu."Hosana berpikir sejenak, lalu menggeleng.Meski keluarga Jack bukan orang berada, selama dia menikah, kedua orang tua Jack memperlakukannya dengan cukup baik.Mereka selalu mengirimkan hasil panen terbaik dari desa.Apapun makanan yang dia suka, kedua orang tua itu akan menanam untuknya.Jadi, meskipun Hosana telah meminta pengacaranya untuk mempersiapkan gugatan cerai, dia merasa tetap perlu menjaga sopan santunnya."Biarkan mereka masuk,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status