"Dimana ini? Apa ini neraka? Atau surga? Aku benar-benar mati?" Tanya Xiao Chen yang kebingungan. Ia tidak dapat melihat apapun di sekitarnya terlebih tubuhnya tidak dapat digerakkan.
"Ah! Tampaknya aku benar-benar mati. Begitukah akhir hidupku? Ugh?" Xiao Chen yang tidak dapat melihat apapun merasakan ada yang menyentuhnya. Ia tidak tahu asal dari tangan yang menyentuhnya itu tapi ada kehangatan yang tidak dapat dijelaskan dari sentuhan tersebut.
"Hangat! Ah, kenapa hatiku terasa damai? Apa ini yang dinamakan kedamaian setelah kematian?" Pikir Xiao Chen masih tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya.
Di sela-sela Xiao Chen masih berpikir apakah ia benar-benar masuk neraka atau surga, di sisi lain pasangan suami istri sedang terlihat tersenyum bahagia. Sang suami tampak menyentuh perut si istri dan menempelkan telinganya ke perut besar sang istri agar dapat mendengar suara yang ada di perut tersebut. Beberapa saat kemudian sang suami tersenyum bahagia, dia dapat mendengar dengan jelas gerakan dari dalam perut sang istri.
"Sayang, sepertinya dia bergerak? Hehehe, apakah anakku tidak sabar untuk melihat dunia kita?" Tanya sang suami kepada istri sambil sedikit bercanda.
"Tentu saja, setelah anak kita lahir nanti berikan kehidupan yang penuh kebahagiaan untuknya!" Balas sang istri dengan senyuman penuh penantian akan kelahiran anaknya.
Entah sudah berapa lama, Xiao Chen berhasil membuka mata dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah sosok pria paruh baya. Wajah pria itu tampan, pakaiannya juga terlihat seperti pakaian kuno di sisi tempat tidur ada sosok wanita cantik yang tampak kelelahan. Xiao Chen sadar kalau ternyata dirinya baru saja bereinkarnasi dan terlahir kembali di dunia yang baru.
"Lihat.. Ce'er, anak kita sungguh tampan! Wajahnya mirip denganmu dan bola matanya berwarna hitam mirip denganku!" Ucap pria paruh baya memperlihatkan Xiao Chen yang baru saja lahir kepada wanita di kasur.
Wanita itu melihat bayi kecilnya yang imut merasa hatinya sangat hangat. Sudah berapa lama dia menunggu hari ini? Saat ini dalam hidupnya adalah kebahagian yang sebenarnya bagi seorang ibu. Wanita itu mengelus Xiao Chen yang tampak diam lalu menangis dengan sendirinya. Saat itulah si pria paruh baya terpaksa memberikan anaknya kepada si istri untuk disusui.
"Apa yang terjadi? Kenapa aku malah! Ahhh! Ini sungguh memalukan!" Ucap Xiao Chen dalam hatinya saat melihat kalau ia sedang menyusui di dada seorang wanita.
"HM? Sayang, kamu ingin memberikan nama siapa anak kita?" Tanya Wanita yang dipanggil Ce'er itu.
"Yah… Tentu saja seperti janjiku dulu padamu, jika anak kita laki-laki maka akan dipanggil Chen. Xiao Chen, bagus bukan?" Jawab ayah baru Xiao Chen sambil tersenyum bangga melihat wajah anaknya itu.
"Xiao Chen kah? Chen'er, selamat datang di keluarga barumu. Semoga kamu menjadi anak yang paling bahagia di dunia ini!" Sang ibu dengan senyuman mengelus bayi kecilnya itu.
Semua keluarga Xiao saat itu merasakan kebahagiaan setelah mengetahui Xiao Chen telah lahir. Mereka mengadakan pesta yang meriah bahkan pesta itu diadakan sampai tiga hari penuh, walaupun pesta telah berakhir masih ada beberapa orang di keluarga Xiao yang merayakannya dengan minum-minum. Tentu dalam minum-minum ayah Xiao Chen juga ikut ambil dalam bagiannya, sehingga dia benar-benar lupa kalau istrinya sedang kesusahan dengan Xiao kecil.
Dan saat keluarga Xiao dalam kebahagiaan, ada beberapa kelompok di luar yang sedang resah dengan kelahiran anak dari keluarga Xiao. Bahkan istana besar yang megah saat itu sedang dalam keresahan karena kelahiran Xiao Chen itu. Mereka tampak kebingungan mencari jalan untuk menyelesaikan masalah tapi mereka benar-benar tidak tahu harus bagaimana.
"Apa yang harus kita lakukan yang mulia?" Pria yang dipanggil yang mulia itu tidak menjawab, dia juga sedang berpikir bagaimana menanggapi kelahiran anak keluarga Xiao ini.
"Mari kita lihat dan perhatikan dulu, kita tidak dapat langsung mengambil keputusan yang cepat. Bagaimanapun itu adalah keluarga Xiao yang sedang kita hadapi!" Jawab yang mulia itu dengan raut wajah tenang.
…….
"Ah! Sudah satu tahun sejak aku lahir ke dunia ini. Aku tidak menyangka kalau dunia yang hanya dapat aku baca di novel dan komik ternyata ada!" Xiao Chen yang sudah berumur satu tahun mulai dapat duduk dan merangkak. Saat ini ia sedang berusaha berdiri dan berjalan, meskipun ia memiliki ingatan masa lalu tapi dengan tubuh kecil seperti ini tentu membuatnya sangat kesusahan. Xiao Chen tidak menyangka kalau dirinya akan terlahir dalam sebuah keluarga yang telah lama dinantinya, yang juga selama masa hidup ia dulu hanya dapat memandangi anak-anak lain memiliki orangtua dan merasakan kasih sayang orangtua. Sedangkan ia sendiri hanya hidup dengan kerja keras agar dapat bertahan hidup dari dunia kejam itu.
“Ba! Anak ibu apa lapar?” Xiao Chen melihat ibunya yang cantik membawa bubur langsung mengambil sikap layaknya seorang anak kecil seusianya. Semua berjalan sampai umur Xiao Chen tiga tahun, dimana ia sudah bisa berjalan dan berbicara terlebih Xiao Chen sudah mulai belajar membaca saat umur tiga tahun sehingga dalam keluarga Xiao sangat menghargai sifat Xiao Chen itu.
“Hm? Tampaknya ini disebut benua dewa. Hei, tempat ini benar-benar tempat dimana dewa berada? kultivator? Sepertinya kultivator adalah orang yang berkultivasi untuk meningkatkan ranahnya, memang sesuai dengan novel di bumi. Jadi, manusia juga bisa menjadi kuat yah? Hehehehe, apa aku harus meminta sesuatu seperti teknik kultivasi kepada ayah?” Pikiran Xiao Chen sudah benar-benar dewasa dari yang lain, tentu itu karena reinkarnasi yang terjadi padanya. Semua ingatan masa lalunya masih ada sehingga sifat Xiao Chen tidak seperti sifat anak pada umurnya. Xiao Chen dengan penuh semangat menutup bukunya, lalu keluar dan berjalan-jalan di halaman tempat dia tinggal. Beberapa pelayan melihat Xiao Chen yang imut sangat menghormati dan menyayanginya, karena itu setiap Xiao Chen lewat mereka akan menyapanya dengan sopan.
“Haa… Bagaimana caraku untuk mendapatkan teknik kultivasi dari ayah? Ayah sialan itu pasti tidak akan mau memberikannya padaku, meskipun aku sudah menunjukan kemampuanku apa adanya!” Ia berbicara sendiri memikirkan jalan mendapatkan teknik kultivasi dari keluarganya. Meskipun ayah Xiao Chen adalah kepala keluarga, ada beberapa syarat untuk dapat memulai kultivasi di benua dewa.
“Eh? Tuan muda, apa yang kamu lakukan disini?” sekelompok pelayan mendekati Long Chen dan salah satunya pelayan yang biasa membantu Xiao Chen, dia terkejut melihat Xiao Chen berbaring di rerumputan yang menurutnya kotor.
“Ah! Saudari Hua, apa kabar?”
Xiao Chen kembali ke kediaman keluarga Mu yang sekarang sudah dikuasai oleh kakek Mu Biyu. Karena itu pembersihan dilakukan dan semua tubuh dari orang-orang yang mati sudah dibersihkan sehingga kediaman Mu sedikit lebih baik. Hanya saja masih berantakan karena Xiao Chen terlalu banyak merusak kediaman keluarga Mu sehingga butuh waktu untuk bisa memulihkan semuanya kembali. Tentu saja itu lebih baik daripada tempat lain yang benar-benar hampir rata oleh tanah, bisa di bilang keluarga Mu sangat beruntung karena Xiao Chen tidak memusnahkan semuanya.“Saudara Xiao, kamu sudah kembali?” Mu Biyu yang biasanya memakai penutup mata sekarang tidak lagi memakainya, dia tampak memakai pakaian biru khas sekte Heaven. Wajahnya yang cantik juga bisa dilihat secara langsung sekarang, Xiao Chen tidak berkedip sesaat sebelum kembali ke akalnya sambil mengeluarkan topi bambu yang menutup seluruh kepala Mu Biyu. “Jangan perlihatkan wajahmu kepada orang lain seperti itu, mereka pasti akan menjadi gila!”
“Sudahlah, mari bahas mengenai wilayah kerajaan Yun yang ditinggalkan. Apa yang harus kita lakukan dengan wilayah itu? Kita tidak bisa membiarkan wilayah itu tanpa penguasa atau pengurus bukan? Mari bahas itu saja kali ini!” Tanya master sekte kepada para tetua mengenai kerajaan Yun yang sekarang tanpa penguasa tersebut.Semua tetua saling pandang seolah mereka juga tidak bisa mencari tahu langkah selanjutnya dalam masalah kerajaan Yun, karena terlalu parah dan mungkin sulit untuk dikembalikan kepada awalnya. Jika mereka ingin benar-benar mengembangkan wilayah tersebut, setidaknya mereka harus menemukan orang yang cocok sebagai penguasa disana menggantikan mereka. “Kalau kita serahkan pada salah satu murid bagaimana?”“Itu tidak mungkin! Aku yakin mereka juga tidak akan mau mengurus sebuah wilayah, bukankah dulu pernah kita coba tapi mereka malah memilih menyerah?”Mereka pernah menyerahkan semua itu kepada salah satu murid tapi mereka lebih memilih menyerah dan kembali ke sekte kare
“Kamu, apa kamu membunuh mereka semua?” Tanya seorang murid sejati menatap Xiao Chen dengan agak takut. Xiao chen Hanya mengangguk lalu berdiri dan terbang keluar dari area tersebut tanpa mendengarkan apapun lagi dari anggota sekte Heaven. Tapi sebelum pergi suara Xiao Chen membuat mereka menggelengkan kepala karena mereka benar-benar datang hanya untuk membersihkan kekacauan yang dibuat oleh Xiao Chen saja. "masalah membersihkan disini aku serahkan kepada para saudara, aku ada urusan lain jadi aku pergi dulu!" Ucap Xiao Chen sebelum menghilang dari pandangan para murid itu. Mereka yang mendengar suara Xiao Chen agak tidak berdaya, merasa kalau tugas mereka benar-benar tidak ada setelah yang dilakukan Xiao Chen disini. Tapi mereka pada akhirnya juga melakukan semua itu bahkan mereka juga melaporkan mengenai perbuatan Xiao chen yang begitu kejam dan juga telah menyelesaikan masalah dalam sekte Heaven. Tentu mereka juga tidak peduli dengan yang dilakukan Xiao Chen, karena mereka semua
Di saat itu Beberapa orang masuk dan menemui sang raja yang masih duduk di kursinya dengan tenang. Dia melihat kalau orangnya masuk dengan luka serta darah di tubuh mereka, dia juga melihat beberapa mayat orangnya terbang ke dalam aula. Dan pada saat Xiao Chen masuk, matanya masih sangat tenang seolah tidak ada masalah apa-apa yang terjadi meskipun orang-orang itu mati. Xiao Chen yang melihat raja masih tetap diam sedikit curiga padanya, lalu dengan menutup mata tiba-tiba Xiao Chen sadar kalau raja Yun sebenarnya hanya sebuah boneka. Di belakang raja Yun, ada benang qi yang mengarah ke suatu tempat di belakang raja Yun tersebut, melihat tempat dimana benang berada. Xiao Chen sedikit mengerutkan keningnya, tidak di sangka bahkan seorang raja pun juga mainan bagi orang-orang itu. “Tampaknya kalian tidak pernah berhenti membuatku membenci kalian yah? Apa hanya kamu disana Atau ada pengikut lain?” Tanya Xiao Chen dengan tatapan dingin menatap ke arah belakang sang raja. Bangsawan yang se
Perlahan-lahan luka di tubuh pria tua itu mulai sembuh dan dia juga bisa merasakan kekuatannya yang sudah lama tidak dapat pulih mulai pulih. Dalam waktu beberapa tarikan nafas, kekuatannya kembali ke puncak dan tidak hanya itu saja dia dapat merasakan kalau tidak lama sebelum mencapai ranah tersebut. Ranah leluhur, yang sangat dekat dengan ranah dewa dan jika dia bisa mencapainya mungkin keluarga Mu dapat hidup kembali ke puncak. Tentu matanya menjadi sangat bersyukur melihat Xiao Chen yang benar-benar membantu untuk memulihkan dirinya. Padahal dia sudah berpikir mungkin Xiao Chen tidak akan pernah membantunya lagi setelah apa yang terjadi pada Mu Biyu.“Terima kasih!” Ucap orang tua pada Xiao Chen yang tampak masih menunjukan ekspresi tidak suka padanya. Xiao Chen hanya membalas dengan anggukan lalu menatap Mu Biyu yang ada di d belakangnya dengan tatapan lembut.“Apa kamu ingin tinggal disini dulu?” Tanya Xiao Chen dengan suara lembut sambil meletakan tangannya di pipi kiri Mu Biyu.
BOOOOOMMMM“PUFFF!’ Xiao Chen benar-benar tidak memberikan ampun kepada mereka. Mereka semua langsung memuntahkan darah di setiap bagian tubuh, itu karena Xiao Chen benar-benar tidak mengizinkan mereka semua hidup setelah melakukan kekejaman seperti itu kepada Mu Biyu. Dan tidak hanya berhenti di sana saja, Xiao chen membunuh semua orang yang ada di kediaman keluarga Mu baik orangtua atau anak-anak yang terbukti mereka semua mengikuti keluarga Mu dengan senang hati. Dari jauh sosok pria paruh baya yang tampak lelah melihat kehancuran keluarga Mu dengan perasaan yang hancur. Ini adalah keluarga yang dibangun oleh leluhurnya tapi pada akhirnya jatuh karena keserakahan anak-anak atau keturunannya sendiri. Hanya dalam waktu satu jam semua pembantaian terjadi dalam keluarga Mu, meski XIao Chen membunuh orang-orang keluarga Mu tapi ia tidak membunuh semuanya. Hanya mereka yang terlibat dan memang pada kenyataannya sadar Mu Biyu terluka tapi malah mereka setuju serta serakah dengan keingina