Share

03. Ingin Belajar

"Baik, tuan muda kenapa anda berbaring disini? Bukankah itu kotor?" Tanya pelayan Hua pada Xiao Chen sambil menarik tangannya agar Xiao Chen mau berdiri.

"Ah! Jangan saudari Hua, ini sangat nyaman loh. Matahari yang bersinar, langit biru yang indah dan sesekali ada burung kecil terbang melewatiku. Pemandangan seperti ini terasa sangat nikmat, mari coba lakukan saudari Hua!" Jawaban Xiao Chen membuat beberapa pelayan di keluarga Xiao merasa tidak berdaya. Tuan muda mereka ini memiliki wajah tampan, status yang tinggi tapi sikapnya benar-benar berbeda dengan tuan muda dari keluarga besar lain. 

Pelayan melihat sikap santai dari tuan mudanya tidak dapat berbuat apa-apa, di antara keluarga Xiao hanya Xiao Chen yang paling santai di saat semua anak-anak berusaha mendapatkan kasih sayang dari orangtua atau keluarga mereka yang lain. Xiao Chen bertanya kepada pelayannya tersebut apa yang sedang terjadi sampai mereka berjalan bersama dari arah yang sama? Pelayan yang dipanggil Saudari Hua mengatakan kalau mereka dipanggil oleh kepala keluarga sebelumnya untuk mengurus rumah dan Xiao Chen karena kepala keluarga, istri dan beberapa tetua akan keluar untuk sementara waktu. Xiao Chen mendengar kalau orangtua dan beberapa tetua akan keluar dari rumah langsung berdiri, ia tidak menyangka kalau hari dimana setiap tahunnya berbagai kekuatan akan mengadakan pertemuan penting telah datang.

“Saudari-saudari, aku ingin ke perpustakaan senin beladiri apakah itu boleh?” Tanya Xiao Chen dengan tatapan yang membuat para gadis pelayan menjadi tergoda. Mereka benar-benar tidak tahan melihat wajah imut dari Xiao Chen tapi mendengar kata perpustakaan tentu membuat mereka berpikir lagi. 

Perpustakaan seni beladiri berbeda dengan perpustakaan biasa, disana semua buku hadir dengan seluruh teknik kultivasi serta teknik-teknik serangan yang kuat. Dan jika ingin masuk ada beberapa persyaratan harus dipenuhi pada setiap lantai jadi Xiao Chen yang bahkan belum berumur empat tahun tidak mungkin dapat masuk meski sekarang disebut sebagai anak yang pintar. Pelayan Hua juga memikirkan beberapa hal, dia tiba-tiba ingat sesuatu yang mungkin dapat membantu Xiao Chen dengan keinginannya. Dia memberitahu Xiao Chen sementara orangtua Xiao Chen pergi, paman Xiao Chen mengambil alih semua tugas dan kakek Xiao Chen juga baru saja keluar dari pengasingannya. Selama Xiao Chen dapat membujuk di antara keduanya mungkin ia diizinkan untuk melihat-lihat ke dalam perpustakaan seni beladiri.

“Hm? Kalau begitu, ayo kakak-kakak cantik bawa aku ke tempat paman dan kakekku!” Ucap Xiao Chen meminta pelayan Hua menggendongnya ke tempat paman dan kakeknya berada sekarang. Pelayan Hua dengan senang hati menggendong Xiao Chen dalam pelukannya dan pergi menuju kediaman paman Long Chen. 

Di dalam ruang kerja paman Xiao Chen, Seorang pria paruh baya dan pria yang terlihat berumur tiga puluhan sedang duduk membahas sesuatu. Mereka sangat serius dalam pembicaraan mereka itu bahkan terlihat kalau mereka tidak mau mengalah satu sama lain. Keduanya sedang membahas apa yang harus dilakukan untuk pertandingan generasi muda dari keluarga mereka yang akan datang di awal tahun depan. Acara kali ini tidak hanya keluarga mereka saja yang hadir tapi hampir beberapa keluarga besar di benua yang ikut untuk melihat anak-anak generasi muda mereka dalam pertandingan kali ini.

“AYolah ayah, kenapa kamu malah mengundang orang-orang ini untuk datang? Apa ayah sudah gila?” Tanya paman Xiao Chen menatap ayahnya yang benar-benar mengundang beberapa orang bermasalah. Padahal dalam acara keluarga, biasanya tidak ada yang diundang hanya keluarga cabang serta keluarga utama dalam pertandingan kali ini tapi berkat ayahnya yang terlalu kesal serta marah karena mendengar kemunculan generasi muda di keluarga atau kekuatan lain lebih hebat dari mereka membuat ayahnya kesal dan ingin menunjukan anak-anak muda di keluarga Xiao. 

“Ah! Jangan katakan itu padaku, ini salahmu juga karena tidak dapat mengajari mereka dengan baik. Kalau kalian bisa sedikit lebih baik mana mungkin aku akan semarah itu dan secara tidak sadar mengundang bajingan-bajingan itu ke acara tahun depan keluarga kita!” balas kakek Xiao Chen yang juga sadar kalau mulutnya dan emosi yang dia punya terlalu mudah untuk di pancing. Kali ini dia benar-benar sial, apalagi tahun besok adalah hari dimana keluarga penting yang akan menjalin persahabatan dengan mereka datang. Tentu meski mereka tidak terlalu kuat dibandingkan keluarga Xiao masih memiliki status tinggi di benua mereka. 

Tok..Tok…

Bunyi pintu diketuk membuat keduanya menoleh ke arah pintu, tidak biasanya ada orang yang datang ke ruangan seperti ini. Terlebih kediaman milik paman Xiao Chen termasuk kediaman yang penting dan tidak sembarangan orang bisa masuk sesuka hati mereka. kakek Xiao Chen memberi kode pada anaknya agar melihat siapa yang datang, dengan wajah yang malas Paman Xiao Chen bertanya dengan suara tenang.

“Siapa?” Tanya paman Xiao Chen tidak dingin dan tidak juga lembut. 

“Paman, ini aku! Boleh aku masuk?” Suara anak kecil, keduanya langsung berdiri dan paman Xiao Chen dengan cepat sudah muncul di depan pintu lalu membuka pintu dengan wajah yang penuh senyuman. Saat dia melihat kalau itu benar adalah keponakan kecilnya, Paman Xiao Chen tanpa ragu langsung menggendongnya.

“Ah! Keponakan paman yang tampan, kenapa kamu tiba-tiba mau berkunjung ke tempat paman?” Tanya Paman Xiao Chen dengan penuh kasih sayang. 

“Hehehe, ayah dan ibu sedang keluar sekarang. Aku datang untuk melihat paman dan juga aku mendengar kakek sudah keluar dari pengasingan jadi aku ingin bertemu juga dengan kakek!” Jawab Xiao Chen dengan wajah polosnya. Mendengar jawaban dari Xiao Chen hati pamannya sangat bahagia, dia semakin menyukai bayi kecil dari saudara tertuanya ini.

SWISHHHH…

“Nak! Bukankah kamu sibuk? Biarkan aku yang menggendong cucuku!” Kakek Xiao Chen muncul di samping anaknya lalu mengambil Xiao Chen yang tadi dalam pelukan ke pelukannya. Itu membuat Paman Xiao Chen kesal dengan ayahnya yang jelas-jelas dia sendiri membuat masalah sehingga tugasnya banyak sejak saudaranya pergi keluar untuk pertemuan. 

“Kakek, kamu sangat tampan. Apa aku bisa menjadi sepertimu nanti?” Tanya Xiao Chen menatap kagum pada kakeknya, di dalam Keluarga Xiao pria paruh baya di depannya ini sudah hidup sangat lama dan wajahnya masih tetap seperti itu selama ini. Dan kekuatan yang dimiliki oleh kakeknya tidaklah seperti kekuatan biasa, sehingga Xiao Chen sangat kagum dengan kakeknya.

“Ha? Menjadi seperti ayahku? Apa keponakanku bercanda? Jangan sampai dia menjadi seperti ayahku, kalau itu terjadi satu lagi pembuat masalah akan muncul di keluarga ini!”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arim Kamandaka
manstafffff. pengenalan yang asyik.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status