"Baik, tuan muda kenapa anda berbaring disini? Bukankah itu kotor?" Tanya pelayan Hua pada Xiao Chen sambil menarik tangannya agar Xiao Chen mau berdiri.
"Ah! Jangan saudari Hua, ini sangat nyaman loh. Matahari yang bersinar, langit biru yang indah dan sesekali ada burung kecil terbang melewatiku. Pemandangan seperti ini terasa sangat nikmat, mari coba lakukan saudari Hua!" Jawaban Xiao Chen membuat beberapa pelayan di keluarga Xiao merasa tidak berdaya. Tuan muda mereka ini memiliki wajah tampan, status yang tinggi tapi sikapnya benar-benar berbeda dengan tuan muda dari keluarga besar lain.
Pelayan melihat sikap santai dari tuan mudanya tidak dapat berbuat apa-apa, di antara keluarga Xiao hanya Xiao Chen yang paling santai di saat semua anak-anak berusaha mendapatkan kasih sayang dari orangtua atau keluarga mereka yang lain. Xiao Chen bertanya kepada pelayannya tersebut apa yang sedang terjadi sampai mereka berjalan bersama dari arah yang sama? Pelayan yang dipanggil Saudari Hua mengatakan kalau mereka dipanggil oleh kepala keluarga sebelumnya untuk mengurus rumah dan Xiao Chen karena kepala keluarga, istri dan beberapa tetua akan keluar untuk sementara waktu. Xiao Chen mendengar kalau orangtua dan beberapa tetua akan keluar dari rumah langsung berdiri, ia tidak menyangka kalau hari dimana setiap tahunnya berbagai kekuatan akan mengadakan pertemuan penting telah datang.
“Saudari-saudari, aku ingin ke perpustakaan senin beladiri apakah itu boleh?” Tanya Xiao Chen dengan tatapan yang membuat para gadis pelayan menjadi tergoda. Mereka benar-benar tidak tahan melihat wajah imut dari Xiao Chen tapi mendengar kata perpustakaan tentu membuat mereka berpikir lagi.
Perpustakaan seni beladiri berbeda dengan perpustakaan biasa, disana semua buku hadir dengan seluruh teknik kultivasi serta teknik-teknik serangan yang kuat. Dan jika ingin masuk ada beberapa persyaratan harus dipenuhi pada setiap lantai jadi Xiao Chen yang bahkan belum berumur empat tahun tidak mungkin dapat masuk meski sekarang disebut sebagai anak yang pintar. Pelayan Hua juga memikirkan beberapa hal, dia tiba-tiba ingat sesuatu yang mungkin dapat membantu Xiao Chen dengan keinginannya. Dia memberitahu Xiao Chen sementara orangtua Xiao Chen pergi, paman Xiao Chen mengambil alih semua tugas dan kakek Xiao Chen juga baru saja keluar dari pengasingannya. Selama Xiao Chen dapat membujuk di antara keduanya mungkin ia diizinkan untuk melihat-lihat ke dalam perpustakaan seni beladiri.
“Hm? Kalau begitu, ayo kakak-kakak cantik bawa aku ke tempat paman dan kakekku!” Ucap Xiao Chen meminta pelayan Hua menggendongnya ke tempat paman dan kakeknya berada sekarang. Pelayan Hua dengan senang hati menggendong Xiao Chen dalam pelukannya dan pergi menuju kediaman paman Long Chen.
Di dalam ruang kerja paman Xiao Chen, Seorang pria paruh baya dan pria yang terlihat berumur tiga puluhan sedang duduk membahas sesuatu. Mereka sangat serius dalam pembicaraan mereka itu bahkan terlihat kalau mereka tidak mau mengalah satu sama lain. Keduanya sedang membahas apa yang harus dilakukan untuk pertandingan generasi muda dari keluarga mereka yang akan datang di awal tahun depan. Acara kali ini tidak hanya keluarga mereka saja yang hadir tapi hampir beberapa keluarga besar di benua yang ikut untuk melihat anak-anak generasi muda mereka dalam pertandingan kali ini.
“AYolah ayah, kenapa kamu malah mengundang orang-orang ini untuk datang? Apa ayah sudah gila?” Tanya paman Xiao Chen menatap ayahnya yang benar-benar mengundang beberapa orang bermasalah. Padahal dalam acara keluarga, biasanya tidak ada yang diundang hanya keluarga cabang serta keluarga utama dalam pertandingan kali ini tapi berkat ayahnya yang terlalu kesal serta marah karena mendengar kemunculan generasi muda di keluarga atau kekuatan lain lebih hebat dari mereka membuat ayahnya kesal dan ingin menunjukan anak-anak muda di keluarga Xiao.
“Ah! Jangan katakan itu padaku, ini salahmu juga karena tidak dapat mengajari mereka dengan baik. Kalau kalian bisa sedikit lebih baik mana mungkin aku akan semarah itu dan secara tidak sadar mengundang bajingan-bajingan itu ke acara tahun depan keluarga kita!” balas kakek Xiao Chen yang juga sadar kalau mulutnya dan emosi yang dia punya terlalu mudah untuk di pancing. Kali ini dia benar-benar sial, apalagi tahun besok adalah hari dimana keluarga penting yang akan menjalin persahabatan dengan mereka datang. Tentu meski mereka tidak terlalu kuat dibandingkan keluarga Xiao masih memiliki status tinggi di benua mereka.
Tok..Tok…
Bunyi pintu diketuk membuat keduanya menoleh ke arah pintu, tidak biasanya ada orang yang datang ke ruangan seperti ini. Terlebih kediaman milik paman Xiao Chen termasuk kediaman yang penting dan tidak sembarangan orang bisa masuk sesuka hati mereka. kakek Xiao Chen memberi kode pada anaknya agar melihat siapa yang datang, dengan wajah yang malas Paman Xiao Chen bertanya dengan suara tenang.
“Siapa?” Tanya paman Xiao Chen tidak dingin dan tidak juga lembut.
“Paman, ini aku! Boleh aku masuk?” Suara anak kecil, keduanya langsung berdiri dan paman Xiao Chen dengan cepat sudah muncul di depan pintu lalu membuka pintu dengan wajah yang penuh senyuman. Saat dia melihat kalau itu benar adalah keponakan kecilnya, Paman Xiao Chen tanpa ragu langsung menggendongnya.
“Ah! Keponakan paman yang tampan, kenapa kamu tiba-tiba mau berkunjung ke tempat paman?” Tanya Paman Xiao Chen dengan penuh kasih sayang.“Hehehe, ayah dan ibu sedang keluar sekarang. Aku datang untuk melihat paman dan juga aku mendengar kakek sudah keluar dari pengasingan jadi aku ingin bertemu juga dengan kakek!” Jawab Xiao Chen dengan wajah polosnya. Mendengar jawaban dari Xiao Chen hati pamannya sangat bahagia, dia semakin menyukai bayi kecil dari saudara tertuanya ini.
SWISHHHH…
“Nak! Bukankah kamu sibuk? Biarkan aku yang menggendong cucuku!” Kakek Xiao Chen muncul di samping anaknya lalu mengambil Xiao Chen yang tadi dalam pelukan ke pelukannya. Itu membuat Paman Xiao Chen kesal dengan ayahnya yang jelas-jelas dia sendiri membuat masalah sehingga tugasnya banyak sejak saudaranya pergi keluar untuk pertemuan.
“Kakek, kamu sangat tampan. Apa aku bisa menjadi sepertimu nanti?” Tanya Xiao Chen menatap kagum pada kakeknya, di dalam Keluarga Xiao pria paruh baya di depannya ini sudah hidup sangat lama dan wajahnya masih tetap seperti itu selama ini. Dan kekuatan yang dimiliki oleh kakeknya tidaklah seperti kekuatan biasa, sehingga Xiao Chen sangat kagum dengan kakeknya.
“Ha? Menjadi seperti ayahku? Apa keponakanku bercanda? Jangan sampai dia menjadi seperti ayahku, kalau itu terjadi satu lagi pembuat masalah akan muncul di keluarga ini!”
Xiao Chen kembali ke kediaman keluarga Mu yang sekarang sudah dikuasai oleh kakek Mu Biyu. Karena itu pembersihan dilakukan dan semua tubuh dari orang-orang yang mati sudah dibersihkan sehingga kediaman Mu sedikit lebih baik. Hanya saja masih berantakan karena Xiao Chen terlalu banyak merusak kediaman keluarga Mu sehingga butuh waktu untuk bisa memulihkan semuanya kembali. Tentu saja itu lebih baik daripada tempat lain yang benar-benar hampir rata oleh tanah, bisa di bilang keluarga Mu sangat beruntung karena Xiao Chen tidak memusnahkan semuanya.“Saudara Xiao, kamu sudah kembali?” Mu Biyu yang biasanya memakai penutup mata sekarang tidak lagi memakainya, dia tampak memakai pakaian biru khas sekte Heaven. Wajahnya yang cantik juga bisa dilihat secara langsung sekarang, Xiao Chen tidak berkedip sesaat sebelum kembali ke akalnya sambil mengeluarkan topi bambu yang menutup seluruh kepala Mu Biyu. “Jangan perlihatkan wajahmu kepada orang lain seperti itu, mereka pasti akan menjadi gila!”
“Sudahlah, mari bahas mengenai wilayah kerajaan Yun yang ditinggalkan. Apa yang harus kita lakukan dengan wilayah itu? Kita tidak bisa membiarkan wilayah itu tanpa penguasa atau pengurus bukan? Mari bahas itu saja kali ini!” Tanya master sekte kepada para tetua mengenai kerajaan Yun yang sekarang tanpa penguasa tersebut.Semua tetua saling pandang seolah mereka juga tidak bisa mencari tahu langkah selanjutnya dalam masalah kerajaan Yun, karena terlalu parah dan mungkin sulit untuk dikembalikan kepada awalnya. Jika mereka ingin benar-benar mengembangkan wilayah tersebut, setidaknya mereka harus menemukan orang yang cocok sebagai penguasa disana menggantikan mereka. “Kalau kita serahkan pada salah satu murid bagaimana?”“Itu tidak mungkin! Aku yakin mereka juga tidak akan mau mengurus sebuah wilayah, bukankah dulu pernah kita coba tapi mereka malah memilih menyerah?”Mereka pernah menyerahkan semua itu kepada salah satu murid tapi mereka lebih memilih menyerah dan kembali ke sekte kare
“Kamu, apa kamu membunuh mereka semua?” Tanya seorang murid sejati menatap Xiao Chen dengan agak takut. Xiao chen Hanya mengangguk lalu berdiri dan terbang keluar dari area tersebut tanpa mendengarkan apapun lagi dari anggota sekte Heaven. Tapi sebelum pergi suara Xiao Chen membuat mereka menggelengkan kepala karena mereka benar-benar datang hanya untuk membersihkan kekacauan yang dibuat oleh Xiao Chen saja. "masalah membersihkan disini aku serahkan kepada para saudara, aku ada urusan lain jadi aku pergi dulu!" Ucap Xiao Chen sebelum menghilang dari pandangan para murid itu. Mereka yang mendengar suara Xiao Chen agak tidak berdaya, merasa kalau tugas mereka benar-benar tidak ada setelah yang dilakukan Xiao Chen disini. Tapi mereka pada akhirnya juga melakukan semua itu bahkan mereka juga melaporkan mengenai perbuatan Xiao chen yang begitu kejam dan juga telah menyelesaikan masalah dalam sekte Heaven. Tentu mereka juga tidak peduli dengan yang dilakukan Xiao Chen, karena mereka semua
Di saat itu Beberapa orang masuk dan menemui sang raja yang masih duduk di kursinya dengan tenang. Dia melihat kalau orangnya masuk dengan luka serta darah di tubuh mereka, dia juga melihat beberapa mayat orangnya terbang ke dalam aula. Dan pada saat Xiao Chen masuk, matanya masih sangat tenang seolah tidak ada masalah apa-apa yang terjadi meskipun orang-orang itu mati. Xiao Chen yang melihat raja masih tetap diam sedikit curiga padanya, lalu dengan menutup mata tiba-tiba Xiao Chen sadar kalau raja Yun sebenarnya hanya sebuah boneka. Di belakang raja Yun, ada benang qi yang mengarah ke suatu tempat di belakang raja Yun tersebut, melihat tempat dimana benang berada. Xiao Chen sedikit mengerutkan keningnya, tidak di sangka bahkan seorang raja pun juga mainan bagi orang-orang itu. “Tampaknya kalian tidak pernah berhenti membuatku membenci kalian yah? Apa hanya kamu disana Atau ada pengikut lain?” Tanya Xiao Chen dengan tatapan dingin menatap ke arah belakang sang raja. Bangsawan yang se
Perlahan-lahan luka di tubuh pria tua itu mulai sembuh dan dia juga bisa merasakan kekuatannya yang sudah lama tidak dapat pulih mulai pulih. Dalam waktu beberapa tarikan nafas, kekuatannya kembali ke puncak dan tidak hanya itu saja dia dapat merasakan kalau tidak lama sebelum mencapai ranah tersebut. Ranah leluhur, yang sangat dekat dengan ranah dewa dan jika dia bisa mencapainya mungkin keluarga Mu dapat hidup kembali ke puncak. Tentu matanya menjadi sangat bersyukur melihat Xiao Chen yang benar-benar membantu untuk memulihkan dirinya. Padahal dia sudah berpikir mungkin Xiao Chen tidak akan pernah membantunya lagi setelah apa yang terjadi pada Mu Biyu.“Terima kasih!” Ucap orang tua pada Xiao Chen yang tampak masih menunjukan ekspresi tidak suka padanya. Xiao Chen hanya membalas dengan anggukan lalu menatap Mu Biyu yang ada di d belakangnya dengan tatapan lembut.“Apa kamu ingin tinggal disini dulu?” Tanya Xiao Chen dengan suara lembut sambil meletakan tangannya di pipi kiri Mu Biyu.
BOOOOOMMMM“PUFFF!’ Xiao Chen benar-benar tidak memberikan ampun kepada mereka. Mereka semua langsung memuntahkan darah di setiap bagian tubuh, itu karena Xiao Chen benar-benar tidak mengizinkan mereka semua hidup setelah melakukan kekejaman seperti itu kepada Mu Biyu. Dan tidak hanya berhenti di sana saja, Xiao chen membunuh semua orang yang ada di kediaman keluarga Mu baik orangtua atau anak-anak yang terbukti mereka semua mengikuti keluarga Mu dengan senang hati. Dari jauh sosok pria paruh baya yang tampak lelah melihat kehancuran keluarga Mu dengan perasaan yang hancur. Ini adalah keluarga yang dibangun oleh leluhurnya tapi pada akhirnya jatuh karena keserakahan anak-anak atau keturunannya sendiri. Hanya dalam waktu satu jam semua pembantaian terjadi dalam keluarga Mu, meski XIao Chen membunuh orang-orang keluarga Mu tapi ia tidak membunuh semuanya. Hanya mereka yang terlibat dan memang pada kenyataannya sadar Mu Biyu terluka tapi malah mereka setuju serta serakah dengan keingina