Sakya Kumara dalam mode iblisnya mulai menampakkan kegarangannya. Rambut Sakya berubah menjadi merah menyala seperti nyala api. Tubuh Sakya juga diselimuti energi iblis dan energi dari roh api, tapi Sakya belum ingin menggunakan kesaktian roh api karena kosekuensinya akan besar jika dia menggunakan roh api tanpa membangkitkan roh dewa yang bisa menjadi penyeimbang kekuatannya. "Hahaha ... semakin menarik! Sakya Kumara benar-benar iblis yang sakti! Tunjukkan kemampuan Naga Iblismu!" tantang Bimasena. Sakya Kumara tidak mengerti tentang Naga Iblis yang dsebutkan oleh Bimasena. Seandainya dia adalah Naga Iblis, tentunya ada yang diingart mengenai masa kecilnya. Tapi yang teringat olehnya hanyalah roh api dan roh dewa yang ada di dalam tubuhnya yang menyengsarakan hidupnya. Bahkan roh api juga tidak pernah membahas mengenai Naga Iblis ini sama sekali. Jadi Sakya Kumara menganggap Bimasena sembarangan bicara. Tidak mungkin juga ayahnya yang Raja Iblis menikah dengan wanita dari dunia
"Aku tahu tujuanmu ke Dunia Mortal ini, Naga Iblis! Kamu tahu kenapa aku terus memanggilmu dengan sebutan Naga Iblis?" tanya Bimasena dengan penuh kemenangan."Aku sudah tidak tahu lagi siapa diriku!" jawab sakya Kumara dengan perasaan kesal."Kamu itu Naga Iblis karena ayahmu Mahesa Kumara adalah iblis, sedangkan ibumu Shivani Iswara adalah putri dari Raja Naga," ujar Bimasena."Tidak mungkin ayah menikah dengan Naga ... kamu pasti sedang mengelabuhiku Bimasena!" kata Sakya dengan marah besar."Aku juga mencnntai ibumu, tapi dia lebih memilih Mahesa dibandingkan diriku!" kata Bimasena menjelaskan alasannya."Kenapa kalian bisa jatuh cinta dengan Naga? Setahuku Naga inilah yang menghancurkan dunia iblis hingga gersang dan panas seperti sekarang ini!" kata Sakya tidak percaya."Kamu hanya tahu kisahnya sebagian saja Sakya Kumara! Biang keladi penyerbuan ini adalah Dewa Naga Abadi yang menjadi leluhur Dunia Naga, bukan Raja Naga yang memerintahkannya!" jelas Bimasena."Apa bedanya?" tan
Sakya Kumara benar-benar dibuat bingung oleh Bimasena yang terus menyebutnya sebagai Naga Iblis.Bagaimana sebenarnya masa lalunya di Dunia Iblis sebelum dia terdampar di Dunia Mortal masih belum jelas semuanya.Tidak ada ingatan apapun mengenai Naga Iblis di dalam dirinya yang terus disebut oleh Bimasena tanpa henti.Sakya Kumara hanya ingat ada Roh api dan Roh Dewa di dalam dirinya sejak kecil, tapi dia tidak ingat sama sekali kalau ada Roh Naga atau Jiwa Naga di dalam dirinya."Kamu bisa berubah menjadi Naga Iblis berwarna hijau yang besar sekali, Sakya Kumara! Kamu tidak menyadari kekuatan besar yang kamu punya! Hanya perlu sedikit latihan untuk mengeluarkan Naga Iblis yang hebat ini!" ujar Bimasena."Jangan sembarangan bicara kamu, Bimasena. Kalau ada Naga Iblis di dalam diriku, sudah pasti kuketahui sejak lama, tapi aku tidak pernah mengingatnya!" seru Sakya Kumara tidak percaya."Sudah kubilang Naga Iblis ini yang membunuh ibumu .... kamu tidak percaya!" kata Bimasena yang teru
Bimasena Citraprasada berhasil melarikan diri selagi Sakya Kumara lengah, karena bingung dengan masa lalunya. "Sakya ... baiknya kita temui Tabib sakti Adheswara agar kamu bisa menanyakan masa lalumu ini!" saran Kavita. "Aku harus mencari kemana, Tabib Sakti ini ... Kavita!" ujar Sakya Kumara. "Kamu lupa ya kalau aku tahu keberadaan tabib ini?" ujar Kavita. "Aku kira kamu hanya menipuku, dan tidak pernah bertemu atau mengetahui keberadaan Tabib Sakti Adheswara ini!" "Aku tahu dimana tabib ini sekarang! kalau kamu mau, aku bisa antarkan dirimu ke sana!" kata Kavita berusaha meyakinkan Sakya Kumara. "Aku mau! Aku juga ingin bertanya padanya mengenai Roh Dewa yang ada di dalam tubuhku ini!" ujar Sakya Kumara. ***** "Kamu baik-baik saja, Kirani?" tanya Sakya Kumara saat mereka berhasil menyelamatkan gadis ini dari cengkraman Bimasena. "Baik-baik saja, Sakya! Terima kasih sudah menolongku!" ujar Kirani. "Kamu ikut kita saja ya cari Tabib Aheswara, karena bimasena masih berkeliara
Perjuangan Sakya Kumara untuk menemukan Tabib Sakti Adheswara akhirnya membuahkan hasil dengan tibanya Naga Iblis ini ke kediaman Adheswara tanpa adanya tipu-tipu lagi kali ini. "Selamat datang, Sakya Kumara ... pangeranku!" kata Adheswara yang langsung memeluk Sakya dengan erat. "Aku tidak begitu ingat rupamu, tapi suaramu aku kenal Adheswara!" kata Sakya yang berusaha mengenali sosok yang memeluknya ini. "Aku Tabib Adheswara, tidak pernah melupakanmu, Sakya!" ujar Adheswara. "Tidak melupakanku, tapi meninggalkanku begitu saja!" seru sakya Kumara dengan ketus. "Ada sebabnya aku meninggalkan Dunia Iblis, sebelum aku selesai menyembuhkanmu Sakya!" ujar Adheswara. "Kamu ingin mencari bahan ramuan yang lebih banyak lagi kan?" tanya Sakya langsung. "Sebenarnya bukan itu tujuan utamaku ... aku mencari tahu keberadaan pendekar Iblis yang membunuh ibumu karena kebenciannya terhadap ibumu dan ayahmu!" ujar Adheswara. "Ibuku dibunuh? Kok ayah tidak memberitahuku masalah ini?" tanya Sa
"Berarti Bimasena mengincar Mustika Hidup Abadi!" ujar Sakya. "Kemungkinan besar dia ingin menguasai Dunia Iblis dan mengambil alih pimpinan dari ayahmu!" jelas Adheswara. "Aku ingin mendengar ceritamu tentang Mustika Hidup Abadi ini, Adheswara! Bisa mulai kamu ceritakan asal mulanya?" mohon Sakya. "Leluhur kita adalah Iblis Semesta Alam yang menciptakan Dunia Iblis ini untuk kesejahteraan iblis tanpa gangguan siapapun! Sayangnya dia dibunuh oleh Dewa Naga Abadi ... Aku akan menceritakan dari awal agar kamu mengerti Sakya!" ujar Adheswara. ***** Jutaan tahun yang lalu saat Bumi Kahyangan masih berupa pusaran kosmis dan langit di atasnya masih berupa ruang hampa yang kosong tanpa udara.Di pusaram kosmis ini hidup Iblis Semesta Alam yang merupakan musuh para Dewa yang saat itu berkuasa di Alam Ruang Hampa.Pada masa itu, Alam Ruang Hampa dipimpin oleh 7 Dewa Abadi yang sudah hidup ratusan juta tahun bahkan lebih.Kemunculan Iblis Semesta Alam akan mengacaukan kehidupan abadi mereka
"Jadi Iblis Semesta Alam itu berhati baik melindungi kita semua? Hanya karena rasa benci dan dengki Dewa Naga Abadi membuatnya menghabisi Iblis Semesta Alam dan menghancurkan Dunia Iblis?" tanya Sakya Kumara."Begitulah Sakya ... akan aku lanjutkan lagi cerita ini sampai terbentuknya Dunia Iblis kita ini!" lanjut Adheswara."Lanjutkan Adheswara ... Aku heran kenapa ayah tidak pernah menceritakan sejarah yang bagus ini!" kata Sakya menyayangkan sikap ayahnya ini."Pasti ayahmu punya alasan, Sakya!" kata Adheswara dengan bijak."Aku ingin dengar kelanjutan ceritamu, Adheswara!" ujar Sakya."Baiklah ... aku lanjutkan ceritaku!"*****Dewa Naga Abadi akhirnya menyerah setelah pertarungan yang panjang dengan Iblis Semesta Alam. Iblis Semesta Alam sendiri tidak penuh rasa curiga apapun terhadap Dewa Naga Abadi yang tiba-tiba menyerah ini.“Aku menyerah ... tapi aku mengajukan syarat untuk membentuk Dunia Nagaku sendiri,” ujar Dewa Naga Abadi.“Jadi maksudmu selain Dunia Iblis dan Dunia Mort
"Bangsat benar Dewa Naga Abadi itu! Seenaknya saja dia menghabisi sebagian penduduk Dunia Iblis hanya karena masalah pribadi dengan Iblis Alam Semesta!" seru Sakya Kumara yang marah besar. Begitu mendengar cerita Adheswara, kemarahan Sakya Kumara memuncak. "Mungkin ini sebabnya ayahmu tidak mau menceritakannnya apadamu mengenai sejarah leluhur kita ini, khawatir dirimu tersulut emosi seperti sekarang!" ujar Adheswara. "Aku tidak apa-apa, Adheswara! lanjutkan ceritamu!" ujar Sakya Kumara. "Aku akan ceritakan juga sedikit mengenai latar belakangmu, Sakya yang mungkin tidak mau ingat sama sekali!" ujar Adheswara. "Terserah kamu sajalah, Adheswara!" ujar Sakya. "Baik ... aku akan melanjutkan cerita ini biar lebih jelas untukmu! Sebelumnya boleh aku membaca pikiranmu, Sakya ... agar aku bisa melanjutkan cerita ini dengan lebih baik" mohon Adheswara. "Silahkan Adheswara, kalau itu menolongmu untuk bercerita lebih baik lagi!" ujar Sakya Kumara. ***** Dewa Naga Abadi benar-benar meni