Share

Bab 2 Kembali ke Masa Lalu

‘Apa aku … benar-benar kembali ke masa lalu?’ batin Su Li, masih sulit untuk percaya.

Melihat Su Li terbengong, Xiaolan merasa sedikit aneh. Akan tetapi, dia menggelengkan kepala, menyadarkan diri bahwa masih ada hal yang lebih penting yang perlu dilakukan.

“Nona, ayo kita kembali ke kamar dan ganti pakaianmu. Kau bisa sakit kalau terus berada dalam kondisi ini!”

Su Li yang masih terkejut dengan pikirannya sendiri, mengangguk pelan dan mengikuti Xiaolan kembali ke kamar.

Setelah membantu Su Li mengganti pakaian, Xiaolan berkata, “Nona, tunggu sebentar di sini, aku akan ke dapur untuk mengambil teh hangat.” Dia pun langsung berlari keluar kamar.

Sementara itu, Su Li yang terduduk di depan meja rias, hanya terdiam memandang pantulan wajahnya.

Sungguh sama persis seperti sepuluh tahun yang lalu …,” gumam Su Li sembari menyentuh wajahnya sendiri.

Kalaupun cacat di sisi kiri wajah Su Li masih ada, tapi kerutan akibat usia serta berbagai luka hasil mempelajari racun, telah menghilang secara total.

Puas melihat wajahnya, pandangan Su Li pun menyapu sekeliling, memerhatikan kamar tua tempatnya berada.

Satu tempat tidur, satu lemari, satu meja rias, dan satu meja serba guna berada di sana. Semua masih sama seperti sepuluh tahun yang lalu.

“Ini … memang kamarku,” ujar Su Li, mengenali kamarnya di kediaman keluarga Su, keluarga dari sisi sang ayah.

Perlahan, Su Li pun menggali ingatan kehidupannya dari sepuluh tahun yang lalu.

Seperti yang sebelumnya dikatakan, Su Li adalah putri tertua pemimpin sekte Air, satu dari empat sekte besar di Dataran Selatan. Walau statusnya cukup terhormat, tapi kehidupan Su Li jauh dari kata bahagia, dan hal itu karena Su Li dibenci oleh ayahnya.

Su Li mendengus, lalu mencemooh dirinya sendiri, ‘Anak yang mengakibatkan kematian ibu kandungnya sendiri, bagaimana mungkin sang ayah tidak membencinya, bukan?

Ya, itu benar. Karena melahirkan Su Li, sang ibu berakhir kehilangan nyawanya.

Seakan tidak cukup terpukul dengan kematian istrinya, ayah Su Li harus dihadapkan kenyataan bahwa putri tunggal dari istri sahnya itu cacat dan tidak memiliki kemampuan untuk berkultivasi. Hal itu membuat pria tersebut semakin membenci putri tunggalnya tersebut.

Karena kematian sang istri dan tidak sudi memiliki putri seperti Su Li, ayah Su Li berakhir menikah lagi. Dari pernikahan keduanya itu, pria tersebut memiliki dua anak lain; satu laki-laki dan satu perempuan.

Untungnya, berbeda dari Su Li yang cacat dan tidak memiliki kemampuan, dua adik Su Li terlahir penuh berkat.

Adik Su Li yang laki-laki, Su Hao, bukan hanya tampan dan cerdas, tapi juga memiliki talenta kultivasi yang luar biasa. Tak jauh berbeda, Su Mei—adik tiri kedua Su Li dan kembaran Su Hao—punya talenta kultivasi tinggi dan sangat cantik memesona, sampai-sampai dia disebut sebagai salah satu Bunga Klan—panggilan untuk sejumlah wanita tercantik di Dataran Selatan.

Karena perbedaan tersebut, ayah Su Li lebih menyayangi kedua adiknya. Dan karena itu juga, entah itu tempat tinggal, makanan, maupun pakaian, semua yang Su Li dapatkan pasti jauh lebih buruk dibandingkan adik-adiknya.

Sama seperti kamar tidurnya ini. Kumuh dan sejujurnya tidak layak digunakan nona dari keluarga besar seperti Su Li.

Usai mengingat tentang latar belakangnya, Su Li menarik terbuka salah satu laci kecil di meja riasnya. Sebuah tusuk konde kayu dengan ujung berbentuk naga setengah feniks pun terlihat di dalamnya.

Su Li meraih benda tersebut, lalu mendengus dingin. “Sampah ini … benar-benar di sini.” Matanya memancarkan kebencian terhadap konde itu.

Tusuk konde tersebut adalah bukti perjodohan Su Li dengan putra tertua sekte Langit, Wang Jing, tunangan yang telah mengkhianati dan membunuhnya dengan keji di kehidupan lalu!

Perjodohan Su Li dan Wang Jing adalah sesuatu yang ditetapkan oleh tetua dari dua keluarga, jauh sebelum keduanya lahir. Namun, saat mengetahui Su Li adalah seorang gadis cacat yang tidak bisa berkultivasi, pihak keluarga Wang langsung mengajukan pembatalan di hari pertemuan pertunangan.

“Wang Jing adalah salah satu kultivator muda paling bertalenta di Dataran Selatan, bagaimana bisa dia menikahi seorang gadis cacat tidak berguna!?”

Pihak keluarga Su tidak bisa menolak, terutama karena mereka tahu pihak keluarga Wang benar adanya, bahwa Su Li memang tidak layak untuk Wang Jing.

Namun, siapa yang menyangka orang paling tidak terduga akan melawan keputusan tersebut?

“Walau Su Li cacat dan tidak mampu berkultivasi seperti orang lain, tapi aku tetap akan menikahinya.”

Ya, orang yang mengatakan itu … adalah Wang Jing sendiri!

Keputusan Wang Jing membuat semua orang tercengang. Namun, keterkejutan mereka tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Su Li yang berbicara pribadi dengan tunangannya itu.

“Su Li, orang lain memang merendahkanmu, tapi tidak denganku. Aku yakin kamu memiliki kelebihan sendiri,” ucap Wang Jing sembari menyentuh lembut tangan Su Li. “Bersabarlah, saat aku berhasil menguasai takhta pemimpin keempat sekte, aku akan langsung menikahimu dan menjadikanmu wanita paling dihormati di Dataran Selatan!”

Sebagai gadis yang selalu direndahkan keluarganya sendiri, begitu mudah Su Li tersentuh dan langsung percaya pada janji manis Wang Jing. Dan demi terpenuhinya janji itu, Su Li dengan suka rela membantu Wang Jing dalam berbagai hal.

Mempelajari ilmu racun terlarang, meneliti bahasa kuno untuk menerjemahkan gulungan sakti, sampai menjalin kerja sama dengan suku iblis! Semua rela Su Li lakukan selama bisa membantu Wang Jing menguasai takhta pemimpin empat sekte!

Sayang … semua pengorbanan itu sia-sia,’ batin Su Li, mengejek dirinya sendiri. ‘Dan janji itu hanyalah dusta.

Mata Su Li menutup, mengingat bagaimana Wang Jing memfitnah dirinya sebagai pendosa di hari pertama pria itu menjabat sebagai pemimpin empat sekte.

“Mempelajari ilmu sesat, bersekutu dengan suku iblis, dan membunuh begitu banyak saudara kultivator! Atas seluruh dosa-dosanya, Su Li, putri tertua dari sekte Air, akan dihukum mati!”

Su Li ingat jelas jawaban Wang Jing kala dirinya bertanya kenapa pria itu mengkhianatinya.

“Su Li, apa kau kira gadis berwajah cacat yang tidak mampu berkultivasi sepertimu pantas untuk diriku?” Seringai keji terlukis di wajah Wang Jing saat dia menambahkan, “Ingat, ini dunia nyata, bukan dunia dongeng di mana pangeran bisa jatuh hati dengan wanita jahanam!”

KRAK!

Suara kayu yang patah terdengar saat Su Li mengepalkan tangannya dengan marah. ‘Wang Jing … semua hinaan dan pengkhianatanmu, akan kubalaskan secara perlahan satu persatu!

∞∞∞

Author's Note: Whew ... gelombang emosi yah, guys. Sejauh ini tanggapan kalian gimana? Apakah cukup miris nasib Su Li? Atau malah memang dia bodoh banget di masa lalu sampai pantas menerima semuanya?

Jangan lupa tinggalin komentar, gimme a like, dan favoritkan karya ini agar masuk ke perpus kalian ya!

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Emma Artana
Hampir mirip dengan phoenix reborn kak
goodnovel comment avatar
Gendhis Sugerto
masih menikmati alur nya....saya percaya,kak Luke akan membuat karya ini luar biasa, seperti sebelumnya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status