Share

Perjalanan Waktu Istri Penguasa
Perjalanan Waktu Istri Penguasa
Author: LuciferAter

Bab 1 Wanita Berwajah Cacat

Tahun 136, penjara bawah tanah sekte Langit.

Tampak seorang wanita dipaksa berlutut dengan kaki dan tangan dirantai. Tubuhnya yang terlihat begitu kurus dan kering dibalut pakaian lusuh penuh debu, menunjukkan dirinya telah dibiarkan terlantar begitu saja di musim dingin menusuk ini tanpa adanya makanan, minuman, maupun kehangatan.

Di depannya, seorang pria tampan berjubah putih berdiri gagah dengan tongkat emasnya—tongkat pemimpin para sekte.

“Su Li, meneguk racun itu adalah cara mati paling terhormat yang bisa kuberikan padamu. Oleh karena itu, dibandingkan marah padaku, seharusnya kau mengucapkan terima kasih.”

Ucapan tersebut membuat wanita bernama Su Li itu mengangkat pandangannya, memamerkan manik birunya yang diselimuti amarah. “Berterima kasih?” ulangnya dengan nada tidak percaya. “Setelah kau berselingkuh dengan adik tiriku, memfitnahku di depan semua orang, dan menjatuhkan hukuman mati padaku, aku masih harus berterima kasih padamu?!” Dia menggertakkan gigi. “Apa kau masih waras, Wang Jing?!”

Wang Jing, sang pemimpin keempat sekte besar sekaligus mantan tunangan Su Li, mendengus dingin sembari menyeringai. “Kenapa, tidak rela? Bukankah dulu kau yang mengaku bersedia melakukan apa pun untukku?” tanyanya. “Demikian, hari ini … matilah untukku, Su Li.”

Mata Su Li memerah. “Kau—”

“Kak Wang Jing, tidak bisakah kau selesaikan saja dia dengan cepat?” ucap seorang wanita cantik, memotong kalimat Su Li sembari memeluk manja lengan Wang Jing.

Su Li menoleh ke arah wanita itu, sangat mengenalinya. Wanita tersebut tidak lain adalah Su Mei, adik tiri Su Li yang menjadi selingkuhan Wang Jing!

Dengan lembut, Wang Jing menggenggam tangan wanita itu. “Tentu saja, Su Mei. Tentu saja. Wanita sampah itu juga tidak layak untuk waktu kita yang berharga.”

Mendengar kalimat itu, Su Li terperangah. ‘Wanita sampah’ katanya?

Bagus, bagus sekali! Kalimat itu sungguh membuat Su Li ingin tertawa! Bisa-bisanya pria yang segala keberhasilannya tercapai berkat bantuan Su Li malah menyebutnya sebagai wanita sampah?!

Su Li pun memaki, “Wang Jing, dasar bajingan tidak tahu terima kasih!!”

Mendengar makian Su Li, Wang Jing tersenyum mengejek. “Kau baru menyadarinya?” Pria itu terkekeh. “Sayang, sudah terlambat,” ujarnya.

Di sebelahnya, Su Mei juga tertawa. “Andai Kakak sadar diri, seharusnya Kakak paham kalau wanita cacat tak berguna seperti Kakak tidak layak untuk Kak Wang Jing!”

Dengan wajah diselimuti amarah, Su Li menatap Wang Jing dan Su Mei penuh dengan kebencian. “Su Mei, Wang Jing … Langit adalah saksi atas seluruh kejahatan yang telah kalian perbuat!” Matanya memerah. “Kalian tidak akan mati dengan mudah!”

Mendengar sumpah Su Li, Wang Jing mendengus. “Tentu saja aku dan Su Mei tidak akan mati dengan mudah.” Dia memeluk pinggang Su Mei. “Berbeda darimu, kami adalah kultivator [1] yang akan menjadi dewa!”

Usai mengatakan itu, Wang Jing menoleh kepada bawahannya. “Paksa dia minum racun itu!” titahnya.

Perintah itu membuat bawahan Wang Jing pun langsung menganggukkan kepala. Dia meraih mangkuk berisi cairan hitam di atas nampan dan langsung memaksa Su Li untuk menelannya.

“Mmphh!” Su Li berusaha meronta, tapi sia-sia. Seluruh isi mangkuk tersebut pun dia telan dengan terpaksa.

Begitu tetes racun terakhir ditelan habis oleh Su Li, wanita itu dihempaskan dengan keji ke lantai penjara yang kotor dan dingin. Tubuh Su Li pun seketika terasa panas, seolah-olah sedang terbakar dari dalam.

“Uhuk! Uhuk!” Su Li terbatuk, dan darah pun terciprat ke segala arah.

“Akh!” Su Mei berteriak saat cipratan darah Su Li mengenai ujung sepatunya. “Astaga! Kenapa sih mati saja begitu merepotkan!?” makinya dengan wajah kesal. Dia menatap Wang Jing. “Kak Wang Jing, ayo pergi dari sini!”

Wang Jing menganggukkan kepala, lalu berbalik untuk meninggalkan penjara. Sebelum benar-benar menghilang, dia memberi pesan pada bawahannya, “Setelah dia mati, lemparkan mayatnya kepada anjing.”

Terbaring tanpa daya di lantai, mata Su Li menatap lekat Wang Jing yang melangkah pergi bersama Su Mei.

Benci, terluka, dan marah. Perasaan-perasaan itu bercampur aduk membentuk sebuah dendam.

Tidak rela … aku tidak rela mati seperti ini!’ batin Su Li dengan pandangan buyar akibat air mata. Namun, apa daya manusia tidak bisa melawan kematian, kesadarannya pun perlahan terhisap ke dalam kegelapan.

Detik terakhir sebelum dirinya sepenuhnya kehilangan kesadaran, Su Li melontarkan sebuah sumpah dalam hatinya, ‘Wang Jing, Su Mei, jika ada kehidupan berikutnya … akan kupastikan kalian mati dengan begitu tersiksa!

Kemudian, semuanya pun menjadi gelap.

∞∞∞

Entah berapa lama Su Li terperangkap dalam kegelapan. Akan tetapi, tiba-tiba pendengarannya mulai menangkap sebuah suara.

“… na … Nona Pertama!”

Seruan khawatir itu membuat Su Li langsung terbangun.

“Uhuk! Uhuk! Uhuk!”

Wanita itu terbatuk-batuk, mengeluarkan air dengan paksa dari tenggorokannya. Diikuti dingin yang menerpa, Su Li pun refleks memeluk tubuhnya.

Sontak, hal itu membuat Su Li mematung. Bagaimana dia bisa bergerak? Bukankah tadi dia sudah mati keracunan?

Gegas, Su Li memeriksa tubuhnya, dan dia terkejut.

Di balik penampilannya yang basah seperti baru saja tercebur ke kolam, tubuh Su Li utuh tanpa luka sedikit pun. Bukan hanya itu, dari denyut nadinya, Su Li tidak menemukan sedikit pun racun!

Merasa aneh, Su Li pun bertanya-tanya, ‘Apa yang terjadi? Kenapa aku belum mati?!

Saat Su Li masih kebingungan, dia mendengar seseorang berseru lantang, “Syukur kepada Langit! Nona akhirnya sudah bangun!”

Ucapan tersebut membuat Su Li mengalihkan perhatian, menatap sosok bermata bulat berwarna cokelat di depannya.

Setelah beberapa waktu memandang wajah gadis berpakaian pelayan di depannya itu, Su Li tak elak menautkan alis. “Xiao … lan?” panggilnya ragu.

Gadis bernama Xiaolan itu pun menganggukkan kepala dengan cepat. “Benar, Nona! Ini Xiaolan! Ini Xiaolan!” Wajah Xiaolan dialiri air mata, tampak sangat bersyukur dan terharu.

Di sisi lain, kening Su Li berkerut semakin dalam. Bagaimana mungkin gadis ini Xiaolan? Pelayan pendampingnya itu seharusnya sudah mati bertahun-tahun yang lalu!

Apa mungkin ini surga? Itukah alasan Su Li bisa bertemu dengan orang yang sudah mati!?

Namun, saat Su Li masih mempertanyakan begitu banyak hal, Xiaolan langsung berceloteh, “Tuan Muda Kedua memang keterlaluan! Teganya dia mendorong Nona ke kolam di musim dingin seperti ini!”

Celotehan Xiaolan membuat Su Li mengerutkan kening.

Tuan Muda Kedua?

Itu adalah panggilan untuk Su Hao, adik tiri Su Li yang kedua dan juga kembaran Su Mei.

Akan tetapi, sama seperti Xiaolan, adik keduanya itu seharusnya sudah mati beberapa tahun lalu akibat ulah Wang Jing!

Di saat itu, Xiaolan kembali berucap di sela isakan, “Hanya karena tidak suka melihat Nona begitu bahagia di hari pertemuan pertunangan dengan keluarga Wang, bisa-bisanya Tuan Muda Kedua berujung mendorong Nona ke kolam di musim dingin seperti ini! Apa dia masih ada hati nurani!?”

Seketika, mata Su Li membola.

Pertemuan pertunangan dengan keluarga Wang? Itu adalah acara di mana pertunangan Su Li dan Wang Jing dibicarakan untuk yang pertama kalinya!

Sesuai ingatan Su Li, dirinya memang didorong oleh adik laki-laki tirinya dan berakhir tercebur ke kolam di hari tersebut. Semua karena Su Hao kesal melihat Su Li begitu bahagia di hari itu.

Namun, kejadian itu seharusnya terjadi sepuluh tahun yang lalu!

Gegas, Su Li mencengkeram pundak Xiaolan, mengagetkan pelayan tersebut sampai seketika menghentikan tangisannya.

“Xiaolan, ini tahun berapa?” tanya Su Li.

Walau bingung, Xiaolan langsung membalas, “Nona, bagaimana kau bisa lupa? Ini tahun 126.”

‘Tahun 126!?’ Ekspresi terkejut menyelimuti wajah Su Li.

Tahun dirinya dieksekusi adalah tahun 136, tapi Xiaolan menyebutkan sekarang adalah tahun 126?! Dia telah kembali ke sepuluh tahun yang lalu!?

∞∞∞

[1] Kultivator: sederhananya adalah manusia yang mampu membangkitkan dan meningkatkan kekuatan tenaga dalam dengan tujuan untuk menjadi dewa.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Gendhis Sugerto
hadir Kak Luke.... aku penggemar karyamu... semangat dan sehat selalu...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status