Share

6

Kania merasakan ada pergerakan asing disamping tubuhnya. Ia membuka matanya secara perlahan dan mendapati suaminya berbaring disampingnya. Entah Cakra tertidur atau tidak namun suaminya itu menutul matanya. Menyadari adanya kesempatan untuk kabur, Kania perlahan mencoba bangun.

"Mau kemana?" Suara berat Cakra mengagetkannya, ternyata Cakra tidak tidur. "Percuma, pintunya dikunci dan diluar juga ada penjaga."Ucapnya lagi. Kania pun mengurungkan niatnya sambil terus memikirkan cara membujuk Cakra agar melepaskannya. Saat Kania terdiam, Cakra menarik tubuh Kania kedalam pelukannya. Kania tak memberontak pun tak berkata apa-apa. Entah sejak kapan Cakra berada dikamarnya, namun Cakra masih memakai pakaian kerjanya. Apa sejak semalam Cakra berada dikamarnya?

Cakra menangkup kedua pipi Kania dan menatap mata Kania."Aku kangen. Kita udahan ya berantemnya. Kamu mau nurut kan sama aku." Ucap Cakra tanpa memgalihkan pandangan matanya dari Kania. Hampir saja Kania terlena akan ucapan Cakra, namun hati kecilnya menolak. Tidak, ia tak ingin dimadu. Ia tak sudi melihat suaminya membagi cinta dengan wanita lain. "Nggak, aku ngga mau." Cakra yang semula bersikap manis tiba-tiba menggeram mendengar jawaban Kania. Ia yang sebelumnya berbaring di sebelah Kania mengubah posisinya duduk disebelah Kania yang masih berbaring. Dengan kedua tangannya ia mencengkeram leher Kania. "Kenapa sih kamu ngeyel banget! Aku ini suami kamu, harusnya kamu tuh nurut jadi istri." Kania merintih kesakitan karena Cakra mencekik lehernya dengan kuat. Ia berusaha menepis tangan Cakra, namun ia kalah kuat. "Le-lepas mas, ampun." Dengan terbata Kania memohon agar Cakra melepaskannya. Melihat Kania yang kesulitan bernafas, Cakra melepaskan cengkeraman tangannya di leher Kania. Namun emosinya masih belum reda, ia menjambak rambut Kania hingga Kania mendongak ke belakang dan mengaduh kesakitan. "Aku sudah memintamu baik baik, namun kamu sama sekali ngga bisa diajak kompromi. Aku akan menikahi Della besok dengan ataupun tanpa restumu dan kamu akan tetap terkurung didalam kamar ini sampai kau bisa berpikir jernih." Setelah itu Cakra mendorong Kania dan keluar dari kamar dengan membuka pintu dengan kunci yang berada di saku celananya. Kania hanya bisa menangis dan merintih kesakitan saat pintu kamarnya kembali dikunci dari luar. Tak henti ia memohon pada Tuhan agar ia bisa lepas dari siksaan Cakra. Ia juga memohon agar bisa kembali ke masa lalu agar ia tak pernah bertemu dengan Cakra dan mengalami ini semua.

Cakra kembali kenrumah utamanya dan memasuki kamarnya yang sebelumnya ia tempati bersama Kania. Ia menemukan Della yang baru saja bangun tidur. Melihat Cakra yang masih mengenakan pakaian kerjanya kemarin Della hendak marah karena Cakra yang tak tidur dengannya semalam. Namun raut wajah Cakra yang sepertinya sedang kesal membuat Della mengurungkan niatnya. Ia tak ingin rencananya menikah dengan Cakra gagal karena dirinya yang membuat kesal Cakra.

"Kamu kenapa sih mas, kok kesal begitu?" Ucapnya dengan suara yang lembut. Cakra diam saja tak menjawab pertanyaan Della, malah masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam kamar. Della mendengus kesal dicuekin oleh Cakra namun berusaha menahan diri. Sabar... sabar... demi harta kekayaan istrimu yang akan kurebut, aku bakalan sabar menghadapi kelakuanmu saat ini ucapnya dalam hati. Ia pun menyiapkan pakaian kerja Cakra karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

Setelah selesai mandi dan bersiap berangkat kerja, dengan ragu Della menanyakan perihal pernikahannya. "Besok suruh orangtuamu datang. Besok kita akan menikah. Untuk sementara kita nikah siri dulu, setelah pemindahan aset Kania jatuh ke tanganku, baru kita resmikan pernikahan kita." Mendengar hal itu Della senang bukan main. Meski hanya menikah siri, namun besok ia akan menjadi nyonya Cakra Wibisono. Walaupun Kania masih menjadi istri sah Cakra dalam hukum namun begitu anak ini lahir ia akan segera menyingkirkan Kania secepatnya. Ia juga akan mendesak pemindahan aset agar ia dan anaknya mendapatkan bagian yang besar. Setelah Cakra berangkat, Della buru-buru menelepon ibunya mengabari berita bahagia ini. Ibunya pasti akan senang bukan main begitu mendengar bahwa sebentar lagi anaknya akan jadi orang kaya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status