Share

Chapter 11

Author: Iamyourhappy
last update Huling Na-update: 2025-05-20 14:53:37

Cahaya yang menembus mengenai tubuh perempuan. Yerin membuka matanya perlahan. Pertama yang ia lihat adalah langit kamar, namun bukan kamarnya. Ia berhenti sejenak—kembali menutup mata. Barangkali ia bermimpi. Kemudian membuka mata lagi. Tidak, ia tidak sedang bermimpi.

“Aku di mana?” lirihnya.

Yerin melebarkan matanya. Mengenai tadi malam—samar-samar ia mulai mengingatnya. Reflek membuka selimut. Benar—tubuhnya dalam keadaan telanjang. Ia memang melakukannya dengan Arsen malam tadi.

“Sudah?” suara seseorang.

Yerin menoleh. Arsen sedang duduk di sofa. Dengan salah satu kaki terangkat. Gerakan tangan yang menghisap rokok. Arsen memandang Yerin dengan mata elangnya.

“APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU?” teriak Yerin histeris.

Arsen memutar bola matanya malas. “Bukan aku. Tapi kita. Kau yang memintanya. Kau meminta bantuan, kau menggodaku lebih dulu, aku tidak pernah memaksamu. Kau bahkan—”

“Cukup!” Yerin melotot dengan wajah yang memerah menahan malu.

Yerin melilitkan semakin melilitka
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
Sopia Esther Sidau
lanjut asik ceritanya
goodnovel comment avatar
Dyah Mayawati
kuncinya d buka agak lama donk kak
goodnovel comment avatar
Evarina Resantie
kok diulang lagi sih
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 581

    Elio benar-benar merasa jengkel setelah Leya dibawa kabur oleh Lucian.Bagaimana tidak, Lucian datang membawa satu perawat yang selama ini terang-terangan menyukainya.Lalu perawat itu dengan ceria ingin menemaninya.Belum sempat Leya berbicara, Lucian lebih dulu menarik Leya pergi.Ya, kurang lebih seperti itu ceritanya.“Yang tadi, Kak Leya benar ‘kan?” tanya perawat itu. “Dia bersama seorang pria? Apa pria itu kekasihnya?”Elio mendengus kecil. Tidak suka jika ditanya begini.Apalagi ditanya topik yang tidak ia suka.“Berhentilah berbicara, Laras!” hardik Elio. “Kau tidak melihatku sedang sakit?” tanyanya.Laras langsung diam—dia membuat gerakan seperti mengunci bibirnya sendiri.Namun dirinya berdiri—membuka kancing seragamnya.Hal itu membuat Elio seketika terbelalak kaget. “Apa yang kau lakukan?!” hampir seperti jeritan heboh.“Aku hanya ingin melepaskan seragam ini dari tubuhku.” Laras dengan polos.Dengan gerakan tangannya yang tidak berhenti. Ia benar-benar melepaskan seragam

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 580

    “Aku..” lirih Leya.“Orang tua Elio tidak ada di sini. Jadi aku harus menjaganya,” ucap Leya.“Mama!” Jayden memanggil mamanya. “Mama sudah berjanji akan pergi ke taman bermain denganku dan Daddy!”Leya mengangguk. “Ya, mama tahu. Tapi, tapi kamu tahu sendiri Papa El? Lihat dia. Dia kesakitan.”Jayden duduk—dengan wajah yang kesal bercampur murung.Ia ingin sekali datang ke taman bermain bersama kedua orang tuanya.Seperti yang dikatakan oleh teman-temannya yang lain.Bahwa pergi ke taman hiburan bersama orang tua sangat menyenangkan.Tapi bayangan kesenangannya itu ternyata susah sekali terwujud. Bahkan mamanya sendiri mengingkari janji.“Jayden…” panggil Leya. Kemudian berjongkok di depan putranya.“Papa El sudah berbuat banyak untuk kita. Dia merawat kamu, menjemput kamu. Dia juga—” Leya menghela napas. “Dia selalu ada saat mama ataupun kamu sakit.”“Masa dia sakit kita pergi begitu saja?” tanya Leya. “Biarkan mama di sini menjaga Papa El. Kamu pergi bersama Daddy.”Noel juga frust

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 579

    Berada di depan sebuah cermin. Memastikan penampilannya berkali-kali sudah sempurna.Untuk yang terakhir, Noel menyemprotkan parfum leher sampai pergelangan tangannya.Tidak sabar menghabiskan waktunya bersama Jayden Leya.Pukul 10 pagi.Tidak terlalu pagi tapi juga tidak terlalu siang.Ia berangkat pergi ke Apartemen Leya.Sesampainya di sana, Noel langsung menekan tombol.Tidak ada sahutan. Kalau Leya bersiap di dalam, setidaknya ada Jayden yang pasti akan membuka pintu untuknya dengan riang.Tapi tidak ada sama sekali tanda-tanda kalau di dalam ada orang.Noel segera menghubungi Leya. Sama sekali tidak bisa.Benar, sudah tadi pagi ia tidak mendapatkan kabar dari wanita itu.Ia pikir mungkin Leya kelelahan dan tidak mau mengganggu.Maka dari itu, selesai bersiap ia langsung buru-buru ke sini.Noel menghembuskan napas gusar. Ia ragu mereka ada di dalam. Tapi di sisi lain, ia juga takut jika mereka di dalam dan terjadi sesuatu.Noel mundur.Ia akan pergi ke pusat keamanan dan meminta

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 578

    Setelah makan sore di kantin.Leya minum perlahan.Sampai akhirnya. “Uhuk!”“Pelan-pelan!” Sarah menepuk pelan bahu Leya.Leya baru teringat bahwa Elio juga akan menjemput Jayden.Ia buru-buru pergi untuk menelepon Elio.Elio mengatakan bahwa ia sudah berada di sekolah dan bertemu dengan Noel.Awalnya Leya bingung dan tidak enak harus berkata apa.Akhirnya Elio mengalah dengan berkata bahwa dirinya yang akan pergi.Masalah selesai.Namun, masalah lain segera muncul.Bahwa nanti pasti Noel akan marah-marah padanya dengan kehadiran Elio di sekolah Jayden.Sesampainya di rumah.Di sana, seorang pria yang tengah duduk di kursi. Dengan tangan yang bertopang dagu.Kaki yang bergerak gelisah.“Kenapa?” tanya Leya berpura-pura tidak tahu kalau Noel itu menunggunya.“Papa El?” tanya Noel.Leya berpura-pura tidak mendengar. Ia berjalan dan bersenandung.Mempercepat jalannya. Baru saja sampai di depan pintu kamarnya.“Jangan kabur!” Noel mencekal Leya.Leya menoleh.Sreet.Tangan Noel sudah bera

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 577

    Setelah mengantarkan Jayden, Noel pergi ke kantor.Leya sudah berangkat lebih dulu.Leya sungguh tidak asik. Padahal rencananya adalah pergi bersama. Seperti keluarga cemara di luar sana.Tapi Leya menolaknya mentah-mentah.Noel sudah bilang pada Rakha agar membeli Anggur dengan kualitas paling tinggi. Tidak lupa dibungkus dengan rapi. Setelah itu diantar ke apartemen Leya.Ia juga menyuruh agar ada orang yang membantu memberi satu persatu anggur di masing-masing unit Apartemen yang dihuni.“Untuk apa anda membelikan orang-orang di apartemen ini anggur, Sir?” tanya Rakha.“Mereka semua tetangga Leya. Tadi pagi aku membuat keributan, jadi aku memberikan mereka sedikit kompensasi,” jelas Noel.“Jangan menggunakan kartu kredit perusahaan untuk membayar.Noel mengeluarkan kartunya. “Gunakan ini saja,” ucapnya menyerahkan kartunya pada Rakha.“Kau juga boleh mengambil anggur.”Rakha mengangguk patuh.Noel membuka laptop. Ia berhenti—tadi ia bilang pada Jayden ingin mengajak ke suatu tempat

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 576

    Kunci pintu sudah lama rusak.Leya tidak memperbaikinya karena terkadang pintu masih bisa tertutup dengan rapat.Juga, tidak ada orang lain di rumah mereka.Tapi, Leya bahkan tidak tahu kalau Noel sudah berada di Apartemennya.Yang ia dengar hanyalah suara Jayden yang sedang bermain dengan orang tua Noel.Ia baru saja selesai make-up dan baru saja akan menggunakan kemejanya.Tapi—satu orang membuka pintu.Menatap tubuhnya yang hanya menggunakan pakaian dalam saja.Noel! Di sana, berdiri dengan sama-sama terkejutnya.Pandangan Noel jatuh pada tubuhnya.Selain berteriak histeris, Leya juga segera menutupi dirinya.Noel segera pergi. Menutup pintu rapat-rapat setelah mendapatkan pemandangan berharga.“AWAS KAU!” teriak Leya dari dalam kamar.Masalah bukan sampai di sana.Noel memang melihat wajahnya.Namun yang lebih parah dari itu adalah tetangganya yang datang ke depan Apartemennya.Mereka yang mendengar teriakannya yang begitu menggelegar takut terjadi sesuatu.Leya bersama Noel membu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status