Share

Chapter 18

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-05-31 15:28:05

Lembaran kertas yang berada di atas meja.

Kertas yang berisi nilai itu harus segera direkap di dalam laptop. Yerin melakukannya dengan serius dan begitu fokus. Namun—ia berhenti dan memejamkan mata.

Lagi-lagi mengingat kejadian tadi malam.

Di mana ia dan Arsen berciuman dengan liar. Namun Arsen berhenti sebelum mereka melakukannya semakin jauh. Pria itu menyuruhnya segera tidur dan mengunci kamar dengan rapat.

‘Kunci kamarmu dengan benar jika tidak ingin aku masuk.’ kata Arsen tadi malam.

Namun saat pagi hari—mereka bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.

Yerin meminum airnya.

“Bu Yerin,” panggil pak Rudy. “Cincinnya bagus sekali.” Menunjuk cincin di jari manis Yerin.

Yerin melihat tangannya. Itu cincin pernikahannya.

Yerin lupa untuk melepaskannya. Mengenai pernikahannya, tidak ada orang yang tahu selain ibunya. Bahkan sahabatnya, Shania pun tidak tahu kalau dirinya sudah menikah.

Karena…

Pernikahan ini memang rahasia.

“Apa itu cincin tunangan?” tanya Jema den
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 180

    21++ Saling menatap dengan mesra. Jema tersenyum. meski ia tidak yakin apakah ini akan berlangsugn selamanya atau tidak. Tapi ia senang akhirnya ada orang yang benar-benar menginginkannya. Edward mengusap pipinya. “Kamu benar-benar cantik. sungguh!” “Aku akan mencoba terbiasa.” Edward tertawa pelan. “Kamu memang benar-benar unik.” “Aku tidak unik. Hanya sedikit aneh.” Jema terkekeh pelan. Edward menangkup wajah Jema. “Jangan menganggap dirimu aneh. Kamu unik dan aku suka.” Menarik tengkuk Jema dan kembali menciumnya. Jema membalasnya meski sedikit kaku. Ia benar-benar tidak ahli dalam hal ini. usia mungkin lebih tua dari Edward 2 tahun. Tapi untuk pengalaman Edward lebih ahli darinya. Edward mendekat. memeluk erat tubuh Jema—namun miliknya di bawah sana kembali bangun. Menusuk perut Jema. “Kamu merasakannya? Aku tidak berbohong kalau kamu begitu seksi.” Edward mengecup leher Jema. Mengembalikan kepercayaan diri kekasihnya! Edward tidak mau Jema terus me

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 179

    “Hm…” seorang wanita terbangun. “Jam berapa ini?” tanyanya. Lalu ia merasakan pelukan dari seseorang di belakangnya. Baru teringat apa yang terjadi pada mereka beberapa jam lalu. Jema menatap jam dinding. Pukul 8 malam dan mereka berada di sebuah hotel. Jema menggigit bibirnya menutup wajahnya dengan selimut. Wajahnya terasa begitu panas. Beberapa jam lalu… Akhirnya ia melepaskan apa yang ia jaga selama ini untuk kekasih barunya. Tidak memikirkan apapun, Jema memang sangat menyukai Edward. Sehingga mereka tadi… Setelah makan malam di restoran hotel, terjadilah penyatuan di kamar hotel ini. Jema memutuskan akan pulang. Ia sangat malu. dengan hati-hati menyingkirkan tangan Edward. Lalu menurunkan selimut. Tubuhnya tidak terbalut apapun—ia menahan suaranya. Baru saja kedua kakinya menapak lantai, justru pinggangnya di tarik dan tubuhnya terhempas kembali ke atas ranjang. “Mau ke mana?” tanya Edward yang sudah terbangun. “Ka-kamu…” lirih Jema. “Kamu sudah b

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 178

    Arsen marah-marah. Ia berusaha menelepon sekretarisnya untuk menjemput. Tapi, Edward tidak menjawab panggilannya sama sekali. Arsen menghela nafas kasar. “Aku akan mencacinya besok!” dengan menggebu-gebu. Yerin bersandar pada kursi. Ia memejamkan mata—matanya masih mengantuk. Bahkan suara suaminya saja tidak terlalu ia dengar. Arsen berkacak pinggang, katanya ada perbaikan jalan di sekitar Bandara dan membuat taksi yang seharusnya bisa mereka naiki tidak bisa ke sini. Tapi ada jalan lain yang bisa dilewati oleh mobil pribadi. Untuk itu, Arsen segera memanggil adiknya. Untungnya, adiknya langsung mengangkat panggilannya dan mengiyakan permintaannya. Arsen berjongkok. “Tunggu. Kita akan segera pulang.” mengusap pipi Yerin. “Santai saja. Aku tidak sakit, aku hanya mengantuk.” Yerin menguap. Kemudian membuka mata. “Biasanya Edward selalu bisa dihubungi. Tapi kok mendadak tidak bisa.” “Jangan-jangan terjadi sesuatu pada Edward?” “Apakah iya…” Arsen mengeluarka

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 177

    Berjalan di saat sekolah sudah sepi. Langit sudah gelap. Satpam sekolah juga berusaha mengusir anak-anak yang masih berkeliaran tidak jelas di sekolah. Lorong yang tadinya penuh hilir mudik siswa, kini sudah tidak ada. Eve memeluk bukunya berjalan di temani Bastian di sampingnya. “Bu Yerin kapan pulangnya ya… Aku ingin curhat.” Eve mengerucutkan bibirnya. “Kamu masih bingung?” tanya Bastian. Eve mengangguk. “Masalah ini hanya bisa aku selesaikan bersama Bu Yerin.” “Mereka bilang, mereka tidak akan lama. Tapi akan sering ke sana.” Bastian mengeluarkan ponselnya. Bastian memeriksa pesan yang tadi pagi ia terima dari kakaknya. “Mereka sudah pulang. Kemungkinan mereka akan sampai rumah saat malam….” Eve menatap Bastian. “Benarkah?” “Hm.” Mengangguk kecil. Eve tersenyum lebar. “Saat bu Yerin masuk, aku akan menjadi orang pertama yang curhat.” Sampai saat ini, Bastian masih ragu memberitahu Eve tentang rencananya yang akan ke luar negeri. “Tapi meskipun aku sedan

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 176

    Arsen dengan cepat menepis tangan Woojin. “Wife?” ulang Woojin begitu kaget. “Yeah!” Arsen menggandeng tangan Yerin. Woojin semakin terkejut. “Yaa! Kau keterlaluan. Kau tidak mengundangku!” Arsen menunduk—berbisik di samping telinga Yerin. “Siapa pria jelek ini? Dia berani sekali menyentuhmu?” Meski tidak berbisik, Woojin juga tidak akan tahu apa yang mereka bicarakan. Yerin berbisik juga. “Dia temanku SMP dan SMA. Dia memang berbelihan, suka sekali berbicara tidak penting. Mangkanya dia jadi pengacara.” “Sudah tidak usah dihiraukan. Ayo kita pergi.” Akhirnya karena kesal melihat mereka berdua berbicara berbisik dengan bahasa yang tidak ia mengerti, Woojin setengah berteriak menggunakan bahasa inggris. Memaki mereka berdua. Meski berlebihan, Woojin itu pintar. Woojin juga sempat iri pada Yerin yang mengusai 3 bahasa dengan mudah. Bahasa korea, bahasa indonesia dan bahasa inggris. Berbeda dengannya yang hanya mengusai bahasa korea. Dirinya harus bersusah payah be

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 175

    “Yerin—aa.” Panggilan yang sudah lama ia tidak dengar. Yerinaaa.. Di mana hanya di korea yang bisa memanggilnya sepert itu. Seorang pria tersenyum menatap Yerin. nampaknya girang. “Benar. kau yerin.” Pria itu semakin tersenyum lebar. Pertemuan yang Yerin tidak duga ini membuatnya tidak senang. Meski sebenarnya ia dan Cha Woojin tidak ada masalah apa-apa. Tapi, bertemu dengan orang dari masa lalunya membuat Yerin sedikit aneh. “Ah…. Sudah lama tidak bertemu denganmu, Woojin.” Yerin mendongak—kemudian berdiri. Mengulurkan tangannya. Namun Woojin sempat tertegun dengan Yerin. Tapi setelah itu menjabat tangan Yerin. “Sudah lama sekali. Kau benar-benar seperti orang Amerika.” Yerin tersenyum canggung. “Aku orang Indonesia.” “Ah benar! orang tuamu dari Indonesia.” Woojin mengangguk. “Selama ini kau menghilang kau pergi ke sana? kau pergi setelah adikmu bunuh diri? kau bahkan memblokir semua kontak temanmu.” Yerin mengepalkan tangan. Senyum Woojin tidak tulus.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status