Share

Chapter 321

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-09-06 13:17:16

“Hari ini siapa yang tidak minum?” tanya Ernando. “Pokoknya aku minum hari ini.” kekehnya.

“Aku!” Willie mendengus. “Kalian minum saja, aku yang akan memastikan kalian pulang dengan aman!”

“Bagus!” Vando memberikan jempolnya.

“Cheers!”

“Cheers!”

Eve menyipitkan mata. rasa terbakar yang hanya sesaat ia rasakan. Setelahnya rasa candu dan segar.

“Eve, Kenapa kau tidak ikut pulang Nicholas saja?” tanya Brayson.

“Kau mengusirku?” tanya Eve berdecak. “kau bilang kau sahabatku tapi kau mengusirku.” Mendengus.

“Bukan begitu, Eve. Tapi berbahaya kalau kau tetap di sini.”

“Tenanglah. Aku akan memastikan kalian aman,” ucap Willie. “Tetap dalam jangkuanku, Eve. Jangan pergi ke mana-mana tetap di sini.”

Eve mengangguk. “Sudah lama aku tidak bertemu dengan kalian…” lirih Eve. sepertinya mulai mabuk hanya dengan tiga kali minum.

“Setiap hari aku berada di rumah sakit. Setiap hari aku melihat darah..” memejamkan mata. “Aku senang akhirnya bisa sedikit bebas dengan bertemu kalian
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 322

    “Akh!” Eve sangat terkejut saat keluar dari toilet. Bastian berada di depan toilet, dengan santai. bersandar dan merokok seperti menunggu seseorang. Bastian menoleh—memandang Eve sebentar. “Kau pasti habis muntah.” Mengeluarkan sapu tangannya. baru saja tangannya ingin mengusap sudut bibir Eve yang masih terdapat air. Tapi Eve menepisnya kasar. “Tidak usah pedulikan aku.” Bastian menghela napas pelan—ia mencekal pergelangan tangan Eve. “Ayo bicara sebentar.” “Aku tidak mau!” Eve menyipitkan mata. Terlihat begitu kesal pada Bastian. “Everlyn,” panggil Bastian dengan nama panjang Eve. “Dengarkan aku dulu.” Bastian tidak mau melepaskan genggaman tangannya di pergelangan tangan Eve. Eve memejamkan mata sebentar. ia berhenti memberontak. “Katakan,” ucapnya. “Kita tidak mungkin terus bermusuhan seperti ini—” “Kau yang dulu mengajakku bertengkar,” potong Eve. ia tidak terima karena seolah musuhan mereka disebabkan oleh dirinya. “Aku minta maaf..” ucap Bastian pada

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 321

    “Hari ini siapa yang tidak minum?” tanya Ernando. “Pokoknya aku minum hari ini.” kekehnya. “Aku!” Willie mendengus. “Kalian minum saja, aku yang akan memastikan kalian pulang dengan aman!” “Bagus!” Vando memberikan jempolnya. “Cheers!” “Cheers!” Eve menyipitkan mata. rasa terbakar yang hanya sesaat ia rasakan. Setelahnya rasa candu dan segar. “Eve, Kenapa kau tidak ikut pulang Nicholas saja?” tanya Brayson. “Kau mengusirku?” tanya Eve berdecak. “kau bilang kau sahabatku tapi kau mengusirku.” Mendengus. “Bukan begitu, Eve. Tapi berbahaya kalau kau tetap di sini.” “Tenanglah. Aku akan memastikan kalian aman,” ucap Willie. “Tetap dalam jangkuanku, Eve. Jangan pergi ke mana-mana tetap di sini.” Eve mengangguk. “Sudah lama aku tidak bertemu dengan kalian…” lirih Eve. sepertinya mulai mabuk hanya dengan tiga kali minum. “Setiap hari aku berada di rumah sakit. Setiap hari aku melihat darah..” memejamkan mata. “Aku senang akhirnya bisa sedikit bebas dengan bertemu kalian

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 320

    ‘Kau dimana? Acaranya sudah mulai!’Bastian berdecak diteror pesan oleh temannya. Seharusnya memang hari ini adalah hari libur. Tapi karena akademinya sebentar lagi akan mengadakan turnamen basket anak. Ia harus mengurus beberapa hal di kantor. Sampai akhirnya ia terlambat untuk pergi ke acara. Baru saja melangkah masuk—dirinya yang diseret ke panggung. Bastian berusaha tenang dan memperkenalkan diri. Ketika bibirnya selesai berbicara, pandangannya tertuju oleh wanita yang saat ini duduk bersama seorang pria. Untuk sesaat Bastian lupa bahwa mereka adalah orang asing. Perpisahan menyakitkan 10 tahun yang lalu tidak bisa diabaikan begitu saja. Meski sebenarnya ia juga rindu—ini kedua kalinya ia menatap wajah cantik itu.Pinggang mungil wanita—dipeluk oleh tangan pria lain. Bastian menggeleng pelan—setelah itu ia segera menghampiri teman-temannya. Bersalaman ria—berusaha biasa saja. “Kau ke mana saja? Kau tidak ingin bertemu kami?” tanya Gwen. “Hebat Bastian. setelah kau suk

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 319

    Sebuah restoran yang bertema outdoor menjadi tempat reuni sekolah. Eve menggandeng tangan Nicholas ketika masuk ke dalam. Mereka berpandang dengan mesra sebelum masuk ke dalam. Acara reuni yang dihadiri tidak lebih dari 50 orang. Mereka adalah alumni yang bisa dibilang sukses, mereka yang bekerja di bidang berbeda. Namun, dari banyaknya teman-teman yang ada di sana. Mereka berenam… Tetap duduk bersama. Eve menarik mengajak kekasihnya untuk duduk bergabung dengan teman-temannya. Ada Vando dan Gwen yang berada di hadapan mereka. mereka yang begitu langgeng masih menjalin hubungan sampai saat ini. “Siapa yang akan menikah lebih dulu?” tanya Willie. Menunjuk Gwen dan Eve bergantian. “Sepertinya Eve!” Gwen menunjuk Eve. Eve tersenyum. mengangkat tangannya dan menunjukkan jari manisnya yang sudah terpasang dengan cincin. “Whooh…” Willie bersorak heboh. “Jadi kalian sudah bertunangan…” Eve mengangguk. “Dua bulan lalu.” dengan tangan yang menggandeng lengan Nichola

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 318

    Menyetir dengan perlahan. Eve mengerjap pelan saat hampir saja menyerempet pemotor. Ia menggelen pelan. “fokus… fokus..” lirihnya. “Kak!” panggil Grey yang berada di sampingnya. “Iya sayang!” Eve tersenyum sebentar menatap adiknya. “Mau apa hm? Mau beli apa sebelum pulang?” Grey menggeleng. “Bagaimana bisa pulang jika kakak menjalankan mobilnya sangat pelan.” Eve tersenyum karir. Ia menoleh sebentar. “Kakak hanya berhati-hati. jadi kakak harus membawa kamu dengan selamat sampai rumah.” “Ngomong-ngomong…” Eve berdehem sebentar. “Tadi yang bersama kamu siapa?” tanyanya. “Kakak tidak tahu?” tanya Grey. Bocah itu bersindekap. “Semua orang memang tidak ada yang peduli denganku.” “Bukan seperti itu, Grey. Kakak kan tidak tahu. Karena kakak peduli, jadi kakak bertanya.” Grey mendengus kecil. “Tadi itu Om Bastian. Yang punya Akademi Basket. Tadi dia berjanji akan membelikanku es krim dan cokelat?” “Apa?” tanya Eve. “Kamu memintanya?” “Tidak!” Grey menggeleng. “Tadi Om

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 317

    Dokter cantik yang baru saja menyelesaikan operasi yang kesekian kalinya itu akhirnya keluar dari ruang operasi. Masuk ke dalam ruang yang memiliki papan nama…. Dr. Everlyn Amara Kingsley, Sp.B. Setelah melepaskan baju yang berwana hijau khas pakaian operasi. Ia mencuci tangannya sebentar dan duduk di bangkunya. Ia menghela napas dalam. Memeriksa jadwal yang terpampang di sisi kanannya. Jadwalnya benar-benar penuh. Bahkan untuk makan siang saja, ia terkadang sampai harus mencuri waktu. Dering ponselnya membuatnya cepat-cepat mengangkat.“Sayang,” panggil seseorang. “Hai..” Eve tersenyum. “Aku baru selesai operasi. Aku tidak bisa makan bersama kamu. Mungkin besok…” ucapnya sembari menatap jadwalnya. “Besok aku ada waktu cukup banyak untuk makan malam.” Helaan napas dari seberang sana membuat Eve mengernyit. Ia merasa bersalah pada kekasihnya. Mau bagaimana lagi, ia memang sibuk. “Maaf..” Lirih Eve. “Its oke. tapi kamu jangan lupakan makan.” Terdiam… Mereka sempat henin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status