Share

Satu Dari Puluhan Wanitamu

Author: Juniarth
last update Last Updated: 2025-08-15 15:52:04

Mana mungkin Luis sudi meminta maaf karena dia pernah membuat Shakira dipecat dua bulan silam?

Dia adalah pewaris utama Hartadi Group. Dia tidak terbiasa menyembah orang yang berstatus di bawahnya. Dan hidupnya terbiasa dilayani, bukan melayani.

Terlalu banyak wanita yang memujanya. Bahkan satu malam panas mereka saja Luis tidak mengingatnya.

Beberapa pasang mata pegawai hotel yang melihat Shakira masuk ke dalam mobil mewah Luis sempat menjadi bisik-bisik sesaat.

Di dalam mobil mewah dan nyaman itu, Shakira seperti ditarik kembali ke masa lalunya sebelum seperti ini. Hidup nyaman, bergelimang harta, ayah dan bunda yang begitu mencintainya, dan seorang om yang begitu siap melindungi layaknya bodyguard pribadi.

Dia dimanja dan diperlakukan layaknya putri.

Dia melamun lalu sesaat kemudian pantulan wajah Luis dari kaca jendela, membuat kelebat kejadian dua bulan lalu menari dalam benaknya. Malam panas mereka.  

Shakira memandangi pantulan wajah Luis sambil membayangkan kala itu. Bagaimana Luis berhasil mencekokinya dengan minuman bercampur obat. Hingga dia pasrah dalam kendali Luis yang … luar biasa.

Wajah tampan Luis yang terpahat sempurna, itu bukan ilusi. Itu nyata dan bisa menghipnotis dirinya. Kenangan dada bidangnya yang bebas akan rambut halus membuat pikiran kotornya merambah.

Lalu Shakira segera menggeleng kecil untuk mengenyahkan momen itu. Mengagumi Luis bukanlah solusi. Ini hanya kerja sama yang sedang dibangun di atas kaca yang retak.

Shakira hanyalah satu dari deretan wanita yang pernah Luis singgahi. Dan itu hal yang wajar dilakukan oleh para eksekutif muda dalam pergaulannya.

Beruntung Luis sedari tadi hanya diam dan sibuk dengan ponselnya sendiri. Tidak menyadari apa yang Shakira pikirkan.  

Ketika tiba di restaurant mewah di Bali, Shakira merasa malu dengan penampilannya yang setengah lusuh. Masih dengan seragam housekeeper yang melekat di badannya tanpa sentuhan make up sama sekali.

Berbeda dengan Luis yang sangat rapi, wangi, dan tampan. Seperti dalam dongeng handsome and the beast.

Ia lebih mirip pembantunya, ketimbang perempuan yang sedang diajak melakukan kerja sama dengan pewaris Hartadi Group.

Shakira memilih berjalan di belakang Luis. Hingga lelaki itu memilih kursi dekat jendela. Ia bersandar santai seolah sedang membicarakan hal sepele. Namun gayanya tetap tampan dan memikat.

“To the pont aja. Aku tahu, kamu itu istrinya Ben Danardjanto yang melarikan diri.”

Shakira menegang dan menatap Luis dengan pandangan membola. Satu rahasia besarnya telah diketahui.

“Dia bikin informasi palsu di media soal kalau hubungan kalian kelihatan baik-baik aja. Padahal kenyataannya, kamu disini, bekerja jadi housekeeper.”

Jantung Shakira serasa meloncat ke tenggorokan karena kata-kata Luis tepat sasaran.

Bagaimana dia bisa tahu?

“K-kamu … dari mana tahu itu?” suaranya nyaris berbisik, tapi wajah paniknya terlihat jelas.

Luis tidak langsung menjawab. Bibirnya terangkat sedikit, “Jangan remehin aku. Percayalah, nggak banyak orang yang bisa nyembunyiin rahasianya dariku.”

Shakira berpikir, ‘Kalau dia tahu soal aku, apa dia juga tahu soal malam itu?’

Badannya mendadak terasa panas sekaligus dingin.

“Aku nggak tahu kamu bicara apa, Luis,” Shakira memilih menghindar.

“Aku tahu kamu benci Ben,” potong Luis cepat, “Kamu melarikan diri darinya karena kasus perselingkuhan itu. Benar kan?”

Shakira hanya diam menunduk dengan meremas ujung seragamnya.

“Oke, aku langsung buka apa yang akan jadi kesepakatan kita.”

Shakira kemudian menatap Luis yang sedari tadi menatapnya penuh keseriusan.

“Aku pengen ngancurin reputasi Danardjanto Group. Terutama merek sigaret mereka. Ben dan keluarganya udah bikin merek sigaret Hartadi turun drastis. Mereka main jelek dan sekarang giliranku balas dendam. Menurutmu, ini adil kan?”

Shakira menimbang garis besar yang Luis katakan lalu mengangguk. Tidak ada yang salah jika seseorang yang pernah disakiti kemudian menyerang balik.

Karena hal serupa juga terjadi pada dirinya. Seperti diinginkan Ben, tapi pada akhirnya dicampakkan.

“Jadi, kamu mau aku bocorin skandal Ben yang bisa ngancurin image mereknya?”

Luis mengangguk sekali. “Tepat! Aku butuh orang dalam. Dan kamu, istri kabur itu, adalah kunci terbaik.”

Shakira tahu permainan ini berbahaya, tapi ia juga tahu di balik permintaan Luis, ada peluang besar untuk memutar keadaan demi keuntungannya sendiri.

“Kamu dan aku, kita dikhianati orang yang sama. Apa salahnya bekerja sama? Sampai sini, kamu paham maksudku, Ra?”

Kepala Shakira mengangguk.

Kemudian Luis memberi kode lalu David membuka map kulit hitam dan mengeluarkan beberapa lembar dokumen.

“Nona Shakira, ini adalah kontrak kerja sama antara anda dan Pak Luis. Silahkan dibaca.”

Shakira membaca dokumen tersebut dengan alis berkerut. Luis duduk di hadapannya, bersandar santai sambil menyilangkan kaki.

“Di dalamnya tercantum semua fasilitas yang bakal kamu dapetin,” ucap Luis. “Apartemen dengan fasilitas penuh, kendaraan dengan sopirnya, rekening senilai dua milyar, dan tentu saja keselamatanmu.”

Shakira membuka halaman pertama, membaca cepat. Kata-kata resmi dan tanda tangan notaris membuatnya terasa seperti kesepakatan bisnis murni, padahal ia tahu ini lebih mirip kesepakatan bawah meja.

Dan matanya terhenti pada satu pasal tebal yang tercetak miring.

Selama masa kontrak kerja sama, Pihak Kedua (Shakira) dilarang menjalin hubungan pribadi, emosional, atau seksual dengan pihak manapun tanpa seizin Pihak Pertama (Luis). Pelanggaran pasal ini dapat membatalkan seluruh kesepakatan dan fasilitas yang diberikan.

Kemudian Shakira menatap Luis. “Larangan ini, kenapa harus ada?”

Luis tersenyum tajam. “Karena aku nggak mau informanku punya distraksi atau rahasia yang bisa bocor lewat bantal orang lain.”

Shakira menahan tawa pendek. Padahal Luis sendiri sebenarnya pernah memiliki salah satu hubungan itu dengan Shakira.

Di balik sorot matanya yang lelah, ada sesuatu yang tidak Luis sadari. Keterikatan yang bahkan otaknya tidak mengingat, tapi tubuhnya mengenali.

Map itu ditutup perlahan oleh Shakira. “Kalau aku menandatangani ini, berarti aku masuk ke dalam permainanmu sepenuhnya.”

Luis mencondongkan tubuhnya ke depan. “Tepat. Dan begitu kamu masuk, aku yang memimpin permainan ini sampai akhir. Secara kasarnya, kamu adalah bonekaku yang kuperlakukan dengan baik. Paham?”

“Kalau aku nolak?”

“Jangan harap bisa hidup tentram,” jawab Luis cepat.

Shakira benci situasi terpojok seperti ini. “Kamu … dan Ben … satu spesies, Luis. Hanya beda marga. Ben manfaatin aku tapi kemudian ingkar janji. Dan kamu, manfaatin aku dengan memaksaku.”

Luis tersenyum miring tanpa perasaan, “Cepat tanda tangani. Katamu, anakmu menunggu kan?”

Tatapan dingin Shakira goyah saat David mengulurkan pena dengan sopan. Karena Shakira tidak segera menerimanya, Luis memberi kode melalu ayunan dagunya.

“Kesempatan untuk hidup layak nggak datang dua kali, Shakira. Atau hidupmu justru lebih buruk dari hari ini. Ingat kata-katamu tadi. Kamu udah sepakat. Jangan lari dari kesepakatan. Atau aku nggak akan kasih kamu belas kasihan.”

Shakira kemudian menandatanganinya dengan perasaan nekat. Demi putrinya juga.

Luis tersenyum menang lalu David kembali mengumpulkan dokumen itu.

“Good.”

“Apa aku bisa pulang sekarang, Luis?”

“Sure. Senang bekerja sama dengamu Shakira Audriana Paralio,” Luis menyebut nama lengkah Shakira lalu mempersilahkan dengan senyum kemenangannya.

Shakira tertegun sejenak karena Luis pun tahu nama lengkapnya, kemudian ia memilih berlalu. Tapi baru beberapa langkah dari meja, Luis menginterupsi.

“Ra!”

“Apa?”

“Aku pernah lihat surat PHK atas namamu ada di kamar hotelku dua bulan lalu. Apa sebelumnya kamu pernah datang ke kamarku?”

Juniarth

:-0

| 6
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perjanjian Panas untuk Istri Rahasia CEO   Pasangan Konglomerat Ideal

    Luis meletakkan cangkir kopinya perlahan, lalu menatap Shakira di seberang meja. Tatapan itu tajam tapi terkendali, seperti seseorang yang sudah menyiapkan naskah panjang sebelum berbicara.“Mulai hari ini, aku akan lebih sering terlihat bersama Nadine,” ucapnya datar. “Media udah mulai berhenti nulis gosip tentang kita, tapi aku mau semuanya benar-benar bersih. Aku nggak mau ada satu pun berita yang mengaitkan namaku sama kamu.”Ia berhenti sejenak, kemudian menatap Shakira lebih dalam.“Dan satu hal penting, Shakira, nggak boleh ada siapa pun yang tahu soal pernikahan diam-diam kita. Termasuk Nadine. Di mata publik, kamu bukan siapa-siapa bagiku. Cuma staf yang kebetulan kerja di perusahaan Hartadi. Bukan juga mantan istrinya Ben Danardjanto.”“Maksudnya, aku harus menepis omongan orang kalau aku mantan istrinya Ben?”“Bingo! Hubunganku sama Nadine udah mulai diliput media. Otomatis figur tentang kamu akan mulai ditinggalkan. Dan itu akan jadi kesempatanmu buat bilang ke siapa aja ka

  • Perjanjian Panas untuk Istri Rahasia CEO   Aku Minta Satu Tarian

    Musik lembut dari band akustik mengalun di sudut ruangan.Cahaya lampu kristal memantul di permukaan gelas-gelas champagne, menciptakan suasana malam yang sempurna untuk pesta pernikahan mewah itu.Setelah memberi klarifikasi singkat pada media, di antara kerumunan itu, Luis dan Nadine berjalan bersisian dan menjadi pusat perhatian. Luis tampak gagah dengan jas yang dikenakan, menonjolkan bahunya yang bidang. Sedang Nadine berjalan anggun di sisinya.Tangan Luis bertengger di pinggang Nadine, mantap dan penuh penguasaan. Itu adalah pernyataan diam bahwa perempuan di sisinya adalah miliknya. Nadine menoleh sedikit, tersenyum lembut dengan pipi yang merona.Tatapan mereka bertemu sesaat. Kemudian Luis menunduk sedikit dan berbisik di dekat telinganya.“Semua orang memperhatikan kita malam ini, Nad. Jangan takut. Anggap aja dunia lagi nonton awal dari sesuatu yang indah.”Nadine sedikit menoleh dengan jantung berdebar cepat“Awal dari sesuatu yang indah?” Ulangnya dengan nada penuh tanya.

  • Perjanjian Panas untuk Istri Rahasia CEO   Dia Kekasihku

    Luis menggenggam tangan Nadine yang berada di atas meja dan menatapnya lekat.“Aku butuh bantuanmu, Nad. Aku gerah dituduh nggak benar kayak gitu. Bunda sama Ayah juga risih. Aku juga mau semua orang tahu kalau aku dekatnya sama kamu, bukan sama yang lain.”Nadine terdiam sejenak. Pipinya bersemu bahagia karena Luis mengutarakan isi hatinya. Ditambah Luis tidak hanya menggenggam tangan Nadine, melainkan juga memberinya usapan penuh makna.“Den Mas, kamu yakin mau bilang kayak gitu ke publik?”Luis mengangguk yakin dengan menatap Nadine.“Aku nggak mau biarin gosip ini ngatur arah hidupku. Apalagi sampai bikin kamu ragu sama keseriusanku. Lagipula, nggak ada yang salah, kan, kalau aku dekat sama kamu? Lalu aku menunjukkannya ke publik.”Kata-kata itu membuat senyum Nadine kembali merekah. Dan akhirnya, ia mengangguk pelan dengan senyum tersipu malu.“Kalau itu maumu, aku ikut, Den Mas.”Luis mengangguk pelan, senyumnya tipis tapi penuh perhitungan dengan tangan menggenggam tangan Nadine

  • Perjanjian Panas untuk Istri Rahasia CEO   Aku Benci Kamu, Den Mas

    Shakira mengetuk pelan pintu ruang kerja sebelum masuk. Pikirannya tidak tenang ketika seorang asisten rumah tangga menghampirinya di taman dan berkata Luis ingin dia menemuinya di ruang kerja.Karena Shakira tahu ini pasti ada hubungannya dengan ia tidak masuk kerja hari ini. Atau … saat dia tidak sengaja melihat Luis dan perempuan itu makan siang.Setelah membuka pintu itu, Shakira melihat Luis duduk di balik meja besar dari kayu mahoni, jas kerjanya sudah ditanggalkan di punggung kursi. Dan ekspresinya selalu saja dingin seperti biasa.Tanpa menatap langsung, Luis berkata pelan namun tajam,“Duduk.”Shakira menurut. Ia duduk di kursi seberang, menunduk sopan dan mermas tangannya sendiri. Keheningan menekan ruangan untuk beberapa detik sebelum Luis akhirnya angkat bicara.“Kenapa kamu nggak masuk kerja hari ini?” tanyanya datar.Shakira membenarkan dugaannya namun matanya tidak berani menatap Luis. Ia menjawab namun dengan menatap lantai.“Maaf, aku nggak sekuat itu untuk disinisi sa

  • Perjanjian Panas untuk Istri Rahasia CEO   Ke Ruang Kerjaku

    Luis baru saja meneguk minuman ketika ponselnya bergetar pelan di atas meja. Ia melirik sekilas layar dan mendapati nama David muncul di sana. Sambil tetap mempertahankan ekspresi tenang di depan Nadine, ia menjawab dengan suara serendah mungkin.“Ya, Vid?” Suaranya nyaris berbisik.“Pak, maaf mengganggu. Tapi Nona Shakira tidak ada di kantor.”“Apa?!” Tanya Luis pelan namun kedua alisnya menukik tajam. “Lalu dimana dia?!”“Saya coba cek GPS ponselnya, dan lokasinya sekarang ada di restoran tempat Bapak makan siang dengan Nona Nadine.”Luis refleks menegakkan tubuh, pandangannya berubah tajam seketika.“Apa?” Gumamnya lirih, nyaris tidak terdengar.Nadine yang duduk di seberang meja sempat mengangkat alis, menyadari perubahan ekspresi Luis.“Ada apa, Den Mas?”Luis cepat menenangkan diri dan tersenyum menutupi kegelisahan.“Ah, nggak ada, Nad, cuma masalah kecil di kantor. Udah diselesaikan David.”Luis berusaha membuat nada suaranya ringan, padahal detak jantungnya masih berpacu cepat

  • Perjanjian Panas untuk Istri Rahasia CEO   Bukan Bagian Dari Rencana Semu

    “Pak, kita harus bergerak lebih jauh. Saya sarankan agar Anda segera menghubungi Nona Nadine secepatnya. Mungkin Anda bisa mendekatinya lebih dulu. Jika ia sudah berada di pihak Anda, skandal ini bisa ditahan atau dikendalikan lewat dia.”Luis menatap ke titik tertentu, pikirannya bekerja cepat usai mendengar saran David.“Nona Nadine adalah kunci. Ia bisa menjadi tameng yang efektif untuk melawan skandal ini, Pak.”Kata-kata David tentang ‘tameng yang efektif’ terus terulang dalam benaknya.Luis tahu jika David benar. Asisten pribadinya itu tidak akan memberikan saran yang menghancurkannya.Saat ini, waktu tidak berpihak padanya. Setiap jam, berita tentang skandalnya terus bergulir, dan lebih mengerikan lagi bahwa setiap menit publik akhirnya mengetahui dan memberi penilaian.Apa yang Luis paling khawatirkan bukan hanya reputasinya sendiri, melainkan masa depan Hartadi Group.Baginya, reputasi mungkin bisa dibangun kembali, tapi Hartadi Group jauh lebih dari sekadar nama. Disanalah ri

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status