Share

Berbaikan

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2025-08-08 13:53:27

Sambil menghela napas kasar. Moreau menatap pria itu dan berkata, “Dengar, Abi. Aku tidak tahu mengapa kau bersikap seperti ini. Cukup hargai apa yang sudah kulakukan untukmu. Apa tidak bisa? Makanlah.”

Mungkin memang benar. Dia perlu memberi pria itu suapan; memutuskan untuk menyiapkan semua kebutuhan di sana. Abihirt tidak akan bisa menolak setelah ini. Sama seperti mantan suami Barbara tidak akan pernah bisa benar – benar melakunnya. Hanya sedikit kemungkinan konyol ketika mata kelabu itu menatap nyaris tanpa kedip.

Moreau tidak peduli. Sup sudah cukup hangat dan dia mendekatkan suapan pertama di depan mulut pria itu, meski perlu sedikit menunggu kapan Abihirt akan menerima tanpa protes. Bukan dengan perhatian tertuju penuh dan mungkin sedang bertanya – tanya.

“Buka mulutmu, Abi.”

Pada akhirnya, Moreau tahu dia tidak akan memiliki kesabaran penuh. Menyuapi bocah kembar saat Lore dan Arias sedang lahap—semangat, jauh le
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Selalu Mesum

    Mungkin pria itu butuh sesuatu untuk disadarkan kembali ke permukaan. Moreau tidak ingat kapan akhirnya percakapan ini akan butuh waktu lebih lama sekadar diakhiri. Jika bukan dia yang menyelesaikan. Tidak tahu siapa. Abihirt tidak dapat diharapkan saat pria itu masih bersikap seperti seseorang yang baru saja disambar oleh ledakan hebat.“Sup-mu sudah mulai dingin,” ucap Moreau, hingga yang ditemukan adalah Abihirt mengerjap cepat.Barangkali karena terburu – buru menyambut suapan pertama dari tangannya, hingga pria itu mendadak tersedak. Moreau ingin tertawa saat Abihirt terbatuk – batuk; antara lucu, tetapi cara mantan suami Barbara seperti menahan rasa sakit di perut segera membuatnya mengambil segelas air minum.“Lain kali lebih hati – hati,” dia menambahkan komentar ketika situasi terasa lebih baik.“Aku tidak sedang bermimpi?” tanya Abihirt. Sorot mata pria itu masih diliputi pelbagai gambaran keraguan.&

  • Perjanjian Terlarang   Berbaikan

    Sambil menghela napas kasar. Moreau menatap pria itu dan berkata, “Dengar, Abi. Aku tidak tahu mengapa kau bersikap seperti ini. Cukup hargai apa yang sudah kulakukan untukmu. Apa tidak bisa? Makanlah.”Mungkin memang benar. Dia perlu memberi pria itu suapan; memutuskan untuk menyiapkan semua kebutuhan di sana. Abihirt tidak akan bisa menolak setelah ini. Sama seperti mantan suami Barbara tidak akan pernah bisa benar – benar melakunnya. Hanya sedikit kemungkinan konyol ketika mata kelabu itu menatap nyaris tanpa kedip.Moreau tidak peduli. Sup sudah cukup hangat dan dia mendekatkan suapan pertama di depan mulut pria itu, meski perlu sedikit menunggu kapan Abihirt akan menerima tanpa protes. Bukan dengan perhatian tertuju penuh dan mungkin sedang bertanya – tanya.“Buka mulutmu, Abi.”Pada akhirnya, Moreau tahu dia tidak akan memiliki kesabaran penuh. Menyuapi bocah kembar saat Lore dan Arias sedang lahap—semangat, jauh le

  • Perjanjian Terlarang   Satu Tahap yang Akan Datang

    “Ayah, kau bohong kepadaku! Kau bilang Moreau cepat atau lambat akan jatuh ke pelukanku, tapi apa? Lima tahun. Aku menunggunya selama lima tahun. Sedikitpun ... tidak pernah ada kesempatan bagiku untuk benar – benar mendapatkannya. Dan kau tahu apa ... Rowan kembali dan dia akan merebut apa yang seharusnya menjadi milikku.” Robby mendatangi kediaman Mansilo Hubber—di suatu tempat nyaris terpencil—untuk kedamaian ayahnya. Kali ini, mungkin akan sedikit berbeda ketika pria paruh baya itu tampak mengernyit; mencoba sekadar memahami apa yang sebenarnya menjadi bagian dari protes menggebu – gebu di sini. “Apa maksudmu Rowan?” “Rowan Ruiz Alcaraz. Jangan bilang kau melupakannya,” Robby menambahkan dengan cepat. Masih menggebu – gebu. Dia benar – benar harus menahan diri di rumah sakit, terutama ketika menyaksikan bagaimana Moreau terlihat begitu histeris terhadap berita konyol mengenai kematian Abihirt, atau dua bocah kembar yang begitu kompak dan berani membela ayah mereka. Abihirt je

  • Perjanjian Terlarang   Anak-Anak Mengaduh

    Moreau lupa menanyakan langsung kepada Abihirt kabar mengenai kedatangan Caroline, tetapi setidaknya .... pertemuan bersama Gabriel secara tidak sengaja di kafetaria—cukup untuk memberi informasi terstruktur. Bahwa Caroline memang sempat menginjakkan kaki di rumah sakit. Dia yang terlalu lelap untuk menyadari kehadiran seseorang lainnya. Sebuah alasan pula di mana wanita paruh baya itu tidak bisa singgah terlalu lama.Sekarang, adalah saat di mana kembali mendatangi ruang rawat Abihirt. Moreau segera menyentuh gagang pintu. Ada pelbagai dugaan di benaknya bahwa Lore dan Arias mungkin sedang mengganggu ayah mereka, tetapi ternyata salah.Dia justru harus mendapati keheningan yang bergemuruh di sekitar. Anak – anak masih tertidur di sana, sementara Abihirt diliputi posisi nyaris seperti terakhir kali—hanya kali ini, pria itu tampak benar – benar menunduk dengan posisi satu tangan yang digunakan sebagai tumpuan untuk menyangga wajah. Sedang tidur

  • Perjanjian Terlarang   Diam-Diam Cemburu

    Terkadang, suasana terlalu sunyi sanggup membuat seseorang kembali ditarik ke permukaan. Itu yang Moreau rasakan ketika dia merasa tidur terlalu lama dan akhirnya ... sedikit tersentak bangun untuk mendapati langit – langit rumah sakit terlihat sangat jelas—seperti saat di mana dia setuju sekadar menuruti permintaan Abihirt. Secara tentatif Moreau berusaha memahami suasana di sekitar ruangan. Sedikit mengernyit, merasakan keberadaan seseorang begitu dekat di tubuhnya. Oh—lengan mungil yang memeluk dengan sangat lembut. Arias .... Moreau bertanya – tanya kapan bocah kecil itu menggantikan posisi ayahnya di sini. Ke mana Abihirt pergi? Naluri menuntut supaya dia mengedarkan pandangan ke pelbagai arah. Sebaliknya, harus menahan napas mendapati Abihirt sedang menjulang tinggi di depan jendela rumah sakit. Di dekapannya, terdapat Lore yang tertidur dengan sangat pulas. Satu pemandangan singkat; di mana pipi berisi itu terlihat tumpah di garis bahu di sana.

  • Perjanjian Terlarang   Membela Daddy

    Terlalu lama jika harus menunggu Robby membawa anak – anak kembali. Abihirt tidak bisa menahan diri dan memikirkan bahwa mungkin akan ada risiko tak terduga yang dapat dia hadapi di waktu mendatang. Langsung memutuskan untuk melangkah keluar kamar rawat setelah Moreau sudah benar – benar tertidur lelap.Di sepanjang lorong. Dia berjalan tentatif. Sedikit lega saat mendapat anak – anak ada di sana. Duduk di ruang tunggu dengan kebutuhan menikmati es krim dan Robby yang menemani mereka.Abihirt melangkah lebih cepat. Sengaja memberi petunjuk supaya Lore dan Arias menyadari keberadaannya. Anak – anak memang ... begitu cepat menoleh. Mereka terlalu antusias hingga mengeluarkan suara, yang menarik perhatian Robby untuk melirik langsung.“Mengapa tidak langsung membawa mereka ke ruanganku?”Abihirt bicara tanpa menatap ke wajah Robby. Cukup enggan melakukan kontak apa pun, sebenarnya. Pria itu sudah telanjur di sini. Terutama k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status