Share

Taman Bermain

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-11 12:59:55
“Arias, Lore, sudah bermainnya. Sekarang makan siang dulu."

Tidak ada kata sanggup menggambarkan bagaimana perasaan Moreau selama beberapa waktu terakhir melihat Lore dan Arias bermain gila bersama ayah mereka. Kedua bocah kecil itu harus berlari sejauh mungkin, sementera Abihirt akan menangkap mereka.

Pria itu mungkin bisa dengan mudah melakukan hal tersebut. Menarik anak – anak masuk ke dalam rangkulan, tetapi Abihirt ingin melihat mereka senang. Senang karena mantan suami Barbara harus berusaha keras mengejar.

Sebuah pemandangan yang sebenarnya penuh potensi rasa sakit. Moreau berulang kali berusaha menyingkirkan perasaan itu. Sikapnya yang tidak dimungkiri. Bahkan diam – diam Caroline sangat memahami bahwa ini seperti kejutan besar.

“Aku tidak pernah melihat Arias tertawa selebar itu,” wanita paruh baya di sampingnya kemudian bergumam.

Caroline benar. Arias selama ini selalu menghabiskan waktu dengan obat – obatan dan beberapa larangan dari dokter. Bocah kecil itu hampir
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Perjanjian Terlarang   Tuan Putri II

    “Kenapa Paman Abi tidak mencukur?” Lore dengan cepat mengalihkan perhatian ke arah pria itu. Kekehan singkat masih terdengar samar, meski mulut Abihirt tidak sepenuh tadi. “Kau ingin aku mencukur?” pria itu bertanya, seakan telah menyiapkan saat – saat untuk menuruti keinginan tak terduga demikian. Lore mengangguk. Tidak sulit bagi gadis kecil mereka menambahkan jawaban. Rasa ingin tahu selalu membuat Lore mendapatkan prospek yang mengambang di udara terjadi dengan cepat. Moreau tak ingin mengatakan bahwa dia mengambil kesimpulan terlalu banyak, tetapi senyum tipis Abihirt telah menyiratkan semua—sedang terpikirkan di benaknya. “Kau akan mendapatkan apa pun yang kau mau, Tuan Putri.” Panggil itu .... Moreau seperti ditarik paksa ke peristiwa lima tahun lalu. Tuan Putri. Satu panggilan dulu ... dulu sekali, sering Abihirt berikan kepadanya hanya karena Barbara menuruti keinginan memiliki rumah baru yang dia ajukan. Sekarang, apa Abihir

  • Perjanjian Terlarang   Gemas

    "Roki sudah menikah? Bagaimana dia bisa di Italia?” “Dia sudah lama berkenalan dengan wanita Italia dan kebetulan, dua tahun lalu mereka memutuskan untuk menetap di sini.” Semua semakin jelas. Roki adalah alasan utama, tetapi Abihirt seperti mendapat jackpot besar. Menemukannya di sini, bertemu anak – anak; semacam paket lengkap setelah apa yang telah pria itu lakukan. “Kau datang di sini bersama Robby dan ayahnya? Kenapa? Setahuku, keluarga mereka tidak berani menginjakkan kaki di Italia. Itu sebabnya, aku tidak penah mencarimu sampai di sini.” Tiba – tiba, suara serak dan dalam, begitu dekat di sampingnya, menarik Moreau kembali ke permukaan. Dia langsung menoleh; ide untuk tinggal di Italia memang gagasan dari ayah Robby. Tidak ada penolakan, jelas. Pikiran Moreau saat itu buntuh. Satu – satunya hal yang dia butuhkan lima tahun lalu adalah pergi menjauh dari kehidupan Abihirt. “Apa maksudmu? Keluarga mereka tidak berani menginjakkan kaki di It

  • Perjanjian Terlarang   Kebetulan yang Konyol

    Moreau takut. Abihirt bisa saja meminta wanita lain untuk mengurus Lore dan Arias. Dia tidak seharusnya mengambil kesalahan fatal seperti ini. Secara naluriah beringsut mundur ke belakang, hingga meninggalkan pelbagai pertanyaan menggantung di mata kelabu itu. “Ada apa denganmu?” Abihirt baru saja menelan potongan roti yang dilumat. Tatapan pria tu tidak berubah; menciptakan lubang besar dan rasanya Moreau nyaris tak bisa mengendalikan diri dari respons tak terduga. “Setelah ini kau bisa segera pergi. Anak dan istrimu mungkin sudah menunggumu pulang.” Tidak ada yang salah dari kata – katanya, tetapi ... aneh mendapati Abihirt tampak terhibur, hingga pria itu tanpa sadar tersenyum, lalu pria itu berkata, “Kau tidak lihat kalau di jariku tidak ada apa pun. Artinya aku tidak menikah.” Tidak menikah .... Seharusnya Moreau membenarkan pernyataan Abihirt, tetapi dia terlalu sibuk memikirkan prospek lainnya. Apa yang sebenarnya terjadi? Dia jelas t

  • Perjanjian Terlarang   Berdua Saja

    Tebakan Moreau nyaris mendekati tepat ketika dia mendapati Abihirt kembali dengan membawa pakan di tangan, tetapi pria itu terlalu sibuk bicara kepada Chicao, bahkan membawa anjing tersebut untuk berada beberapa jengkal jarak dari anak-anak, seolah mantan suami Barbara menghindari prospek merusak suasana makan siang yang sedang mereka lakukan. Dia maupun Caroline sudah selesai, meski Lore dan Arias akan membutuhkan waktu lebih lama. “Kalian tunggu sebentar di sini,” ucap Moreau sembari beranjak bangun. Di tangannya tergenggam bekal dengan roti isi di dalam. Tidak ada protes dari siapa pun. Dia segera melangkah pergi. Lebih dekat ... di sini. Menatap bahu lebar Abihirt saat pria itu sedang sibuk memberi makan Chicao. Anjing yang tampak begitu lahap menjulurkan lidah ke telapak tangan majikannya. Sekelebat ... Moreau memang tidak melihat secara utuh, tetapi dari samping seperti ini, saat ini, dia menemukan Abihirt terkadang tersenyum tipis. Benar – benar merawat h

  • Perjanjian Terlarang   Taman Bermain

    “Arias, Lore, sudah bermainnya. Sekarang makan siang dulu." Tidak ada kata sanggup menggambarkan bagaimana perasaan Moreau selama beberapa waktu terakhir melihat Lore dan Arias bermain gila bersama ayah mereka. Kedua bocah kecil itu harus berlari sejauh mungkin, sementera Abihirt akan menangkap mereka. Pria itu mungkin bisa dengan mudah melakukan hal tersebut. Menarik anak – anak masuk ke dalam rangkulan, tetapi Abihirt ingin melihat mereka senang. Senang karena mantan suami Barbara harus berusaha keras mengejar. Sebuah pemandangan yang sebenarnya penuh potensi rasa sakit. Moreau berulang kali berusaha menyingkirkan perasaan itu. Sikapnya yang tidak dimungkiri. Bahkan diam – diam Caroline sangat memahami bahwa ini seperti kejutan besar. “Aku tidak pernah melihat Arias tertawa selebar itu,” wanita paruh baya di sampingnya kemudian bergumam. Caroline benar. Arias selama ini selalu menghabiskan waktu dengan obat – obatan dan beberapa larangan dari dokter. Bocah kecil itu hampir

  • Perjanjian Terlarang   Sepakat

    Lore lagi .... Moreau secara naluriah menyugar poni panjangnya ke belakang. Gadis kecil itu benar – benar terlalu berbahaya. Dia harus segera mengambil tindakan, meski akan mengorbankan sedikit ego supaya berjalan lebih lancar. Mungkin ... memang inilah pilihan paling tepat. Suasana penghindaran hanya akan membuat kerikil bertaburan di permukaan. Moreau mungkin akan tersaruk – saruk membayangkan bagaimana dia masih serius memikirkan cara lain. Sambil menghela napas; dia berharap ini yang terbaik. Iris biru terangnya menatap Abihirt lamat, kemudian berkata, “Baiklah, aku akan memaafkanmu. Tapi dengan satu syarat.” Sekelebat kelegaan seperti menyerbu liar di mata kelabu itu. Demikian pula, Abihirt harus menahan euforia di sana. “Syarat apa?” Pria tersebut bertanya. Sesuatu yang jelas telah mantap Moreau pikirkan. Dia kembali mengembuskan udara dari celah bibir, sebelum meneruskan, “Aku akan memaafkanmu. Asal, kau tidak mengakui apa pun di depan an

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status