Home / Romansa / Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin / 11. JANGAN BERHARAP BANYAK PADAKU

Share

11. JANGAN BERHARAP BANYAK PADAKU

Author: mayuunice
last update Last Updated: 2025-05-31 18:10:50

Kepala Floryn berdenyut. Perkataan Nael di telepon bersama dengan seseorang, terus berdengung di telinganya. Saat makan malam, Floryn merasa tersiksa, karena sandiwara Nael yang dilakukan di depan kakeknya.

Bualan demi bualan, dilontarkan dari mulut busuk Nael. Demi menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan yang berbahagia. Ingin rasanya Floryn menampar suaminya, tapi dia mengingat janjinya.

“Floryn?” panggil Viona.

Seketika Floryn tersentak, dia tersadar dari lamunannya. Kemudian memusatkan perhatian pada sang ibu.

“Kenapa, Bu?” tanya Floryn.

Viona memegang sebuah kotak berwarna hitam. “Berikan ini pada Nael,” ucapnya sambil menyodorkan kotak tersebut.

Pupil Floryn membulat, mulutnya sedikit menganga. Floryn membeku, bahkan napasnya ini terasa melambat.

“Ayo, ambil,” pinta Viona.

Floryn menggeleng, lalu tangannya terulur, menyambut pemberian Viona.

“Sebentar … Ibu ingat Nael?” tanya Floryn, yang masih tidak menyangka dengan apa yang didengarnya.

Selama mereka tinggal di sini, Viona ti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   16. CUPCAKE

    “Kamu Floryn, kan?” ucap pria jangkung, yang mengenakan stelan kemeja berwarna biru langit.Floryn menyipitkan matanya. Dia tentu tahu siapa laki-laki yang ada di hadapannya ini. Namun, dia sedikit ragu, karena ada perbedaan dari yang terakhir dia ingat.“Ini aku, Ken, Kenneth,” ucapnya antusias.Seketika pupil Floryn melebar, ternyata dugaannya benar. Pria itu adalah Kenneth, seseorang yang dia kenal di masa lalu. Penampilannya sungguh berbeda dari ingatan terakhirnya. Dulu, pria itu nampak kurus dan tidak memakai kacamata. Namun, kali ini perubahannya begitu sangat drastis.“Oh, Kak Ken!” seru Floryn kemudian.Senyuman merekah di wajah Ken, dan seketika membuat Floryn termangu. Bahkan kedua kelopak matanya itu tak berkedip.“Ken!” seru seseorang dari arah lain.“Ya? Sebentar!” balas Ken. Seketika Floryn tersentak dan tersadar dari lamunannya. “Flo, maaf aku nggak bisa lama-lama. Kebetulan aku sedang ditunggu oleh temanku. Semoga lain waktu kita bertemu lagi. Karena aku ingin menanya

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   15. KEGAGALAN NAEL

    Floryn mengetuk pintu kamar Nael, tak ada jawaban. Namun, Floryn memberanikan diri untuk masuk ke dalam. Di tepi ranjang, Floryn melihat sosok Nael yang sedang duduk menunduk, wajahnya ditutup oleh kedua telapak tangannya.“Nael,” panggil Floryn.Tidak ada jawaban. Floryn memandang lekat-lekat pada suaminya, bahu Nael naik turun dengan cepat.“Nael,” panggilnya lagi“Keluar, Flo!” ucap Nael dingin, tanpa melihat ke arah Floryn.Langkah Floryn terhenti, dia tak beranjak dari tempatnya.“Ta-tapi, kamu—”“Keluar!” teriak Nael, kini dia menarik punggungnya, lalu menunjuk ke arah pintu.Seketika Floryn bisa melihat mata Nael berkaca. Dia menelan ludah dan menjilat bibirnya yang terasa kering.“Kamu tuli, Flo? Aku bilang keluar!” sentak Nael lagi.Floryn mengerejap, napasnya tertahan. Dia menggelengkan kepalanya, lalu mengangguk.“Oke, aku keluar,” balas Floryn.Floryn mengalah, walau rasa penasaran menghantuinya. Ia tahu, disaat seperti ini Nael hanya ingin diberi ruang. Dia berbalik dan pe

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   14. CALON PRESDIR

    “Floryn, tunggu!” seru Nael, ketika Floryn menepis tanggannya dan pergi. Ia beranjak, mengikuti Floryn. Namun, istrinya sudah masuk ke dalam kamar Viona dan menguncinya.“Flo? Buka sebentar,” pinta Nael, dengan suara yang pelan.Sayang, tak ada jawaban dari dalam. Nael masih mematung di tempat, tangisan Floryn membuat Nael sedikit terusik. Ini adalah pertama kali, dia melihat Floryn sekacau itu.Akhirnya Nael berbalik, menuju lantai bawah. Tujuannya adalah bertemu dengan Ida. Setelah mendapati orang yang dicarinya, Nael membawa Ida ke halaman belakang.“Floryn kenapa, Bu?” tanya Nael.Ida tak langsung menjawab, ia menatap mata Nael dalam.“Jawab aja, Bu! Floryn kenapa? Tadi aku lihat dia menangis, dan … rambutnya, kenapa berantakan seperti itu?”Saat di kamar, Nael melihat, bahwa rambut bagian kiri Floryn sedikit lebih pendek dari sebelahnya.Ida menghela napas kasar. “Floryn berantem sama Non Gabby,” ucap Ida.Nael memiringkan kepalanya, dan menautkan kedua alisnya. Menuntut Ida untu

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   13. ORANG GILA

    “Ibu!” seru Floryn, yang mendapati ibunya duduk di lantai dengan kursi roda yang terguling ke sampingDi sana Viona tidak sendirian, ada Gabby yang berdiri dengan menyilangkan tangan di depan dada. Di dekatnya, berdiri dua orang tamu yang tampak kikuk dan bingung.Segera Floryn berlari, berjongkok dan memastikan kondisi ibunya.“Eh, anak parasit! Kalau punya orang tua dijaga, dong! Sumpah bikin malu tahu nggak?” hardik Gabby dengan tatapan jijik.Namun, Floryn tak menanggapi ocehan Gabby. Dia sibuk memastikan kondisi ibunya.“Ibu, nggak papa, kan? Apa ada yang sakit?” panik Floryn. Ia menggenggam tangan Viona yang gemetar dan pupil mata Viona pun tak luput dari getaran yang sama.“Kevin! Jangan tinggalkan aku. Aku mohon, aku tidak bisa hidup tanpamu, Kevin!” jerit Viona.Floryn membeku di tempat, tangannya masih menggenggam sang ibu. Jeritan itu seolah memantul di dinding memori. Viona berteriak, memanggil nama suaminya dengan suara yang sangat pilu, sama seperti satu tahun yang lalu.

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   12. BINTANG

    Aroma woody samar tercium di kamar Nael. Pria itu sudah berpenampilan rapi dengan kaus polonya, bersiap untuk menghabiskan waktu libur bersama temannya. Hari ini, Nael memiliki janji untuk bermain golf, sebuah pelarian dari segala pikiran yang berkecamuk akhir-akhir ini.Saat dirinya hendak meraih handle pintu, mata Nael tertuju pada sebuah kotak kecil yang terletak di atas nakas. Dirinya ingat, semalam Floryn meninggalkan benda ini, katanya ini pemberian dari ibu mertuanya. Dengan penasaran, Nael pun meraih kotak tersebut dan membukanya.“Sapu tangan?” gumamnya, ketika mendapati sebuah sapu tangan berwarna putih dengan sebuah jahitan bergambar bintang jatuh.Nael mengeluarkan sapu tangan itu dari kotaknya. Kemudian dia mendapati sebuah kertas kecil dari dalam, yang bertuliskan;‘Jangan biarkan cahaya bintang itu redup. Bertahanlah!’Kalimat itu seperti gema di benaknya, indah namun samar. Nael mengerutkan kening. Apa maksud semua ini? Bukankah Viona mengidap penyakit demensia? Kenapa

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   11. JANGAN BERHARAP BANYAK PADAKU

    Kepala Floryn berdenyut. Perkataan Nael di telepon bersama dengan seseorang, terus berdengung di telinganya. Saat makan malam, Floryn merasa tersiksa, karena sandiwara Nael yang dilakukan di depan kakeknya.Bualan demi bualan, dilontarkan dari mulut busuk Nael. Demi menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan yang berbahagia. Ingin rasanya Floryn menampar suaminya, tapi dia mengingat janjinya.“Floryn?” panggil Viona.Seketika Floryn tersentak, dia tersadar dari lamunannya. Kemudian memusatkan perhatian pada sang ibu.“Kenapa, Bu?” tanya Floryn.Viona memegang sebuah kotak berwarna hitam. “Berikan ini pada Nael,” ucapnya sambil menyodorkan kotak tersebut.Pupil Floryn membulat, mulutnya sedikit menganga. Floryn membeku, bahkan napasnya ini terasa melambat.“Ayo, ambil,” pinta Viona.Floryn menggeleng, lalu tangannya terulur, menyambut pemberian Viona.“Sebentar … Ibu ingat Nael?” tanya Floryn, yang masih tidak menyangka dengan apa yang didengarnya.Selama mereka tinggal di sini, Viona ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status