Share

4. IKATAN SUCI

Penulis: mayuunice
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-17 21:29:19

Sejatinya hari pernikahan merupakan hari yang bahagia dan dinantikan setiap insan yang saling mencinta. Namun, itu tidak berlaku untuk gadis yang kini sedang mengenakan gaun putih yang cantik.

“Ayo, kita selesaikan, Floryn,” bisik Nael.

Floryn menarik napas dalam, mencoba untuk meredam emosi yang menyesakkan dada. Hari ini adalah hari pernikahan Floryn dengan Nael.

“Floryn Viorentina Winata, saya memilihmu menjadi istri saya di hadapan Tuhan. Saya berjanji mencintaimu dan setia padamu seumur hidup,” ucap Nael dengan suara yang lantang, tegas dan lugas.

Floryn menatap Nael dengan tatapan nanar. Dia merasa miris dengan nasibnya sendiri.

“Nathanael Hartono, saya memilihmu mejadi sua ….”

Tenggorokan Floryn terasa tercekat, dia tak mampu melanjutkan kalimatnya. Matanya kini terasa perih, bahkan terasa kabur menatap wajah Nael. Tanpa aba-aba, buliran air dari mata kirinya lolos begitu saja.

Tiba-tiba, Floryn merasakan sentuhan hangat tangan Nael yang mengusap pipi mulusnya. Floryn seketika tersentak, mata Floryn membulat dan tubuhnya mematung.

“Tenang saja, lanjutkan pelan-pelan,” bisik Nael.

Entah kenapa pria itu bisa seperti air yang tenang dan menghanyutkan. Sedangkan Floryn sudah seperti reruntuhan bangunan yang terkena badai besar. Satu tarikan napas Floryn lakukan. Bagaimana pun kondisinya Floryn harus menyelesaikan bagiannya.

“Nathanael Hartono, saya memilihmu menjadi suami saya di hadapan Tuhan. Saya berjanji mencintaimu dan setia padamu seumur hidup,” kata Floryn.

Lagi, air matanya menetes. Dia sudah membuat janji dengan Tuhan dan itu tidak bisa ditarik. Floryn benar-benar pasrah dengan takdirnya. Sekarang dia hanya akan mengikuti arus ke mana membawanya.

Suara tepuk tangan kini menggema di aula pernikahan. Namun, suara-suara sumbang bisa Floryn dengar.

Nael dan Floryn berbalik, lalu menghadap ke tamu undangan. Sejurus kemudian, Nael merangkul pinggang Floryn. Gadis itu tersentak, lalu mendongak, menatap Nael.

“Jangan menangis, tersenyumlah. Jangan sampai para tamu memiliki prespektif negatif terhadap pernikahan kita,” ucap Nael yang sama sekali tidak menatap Floryn.

Mata Nael sibuk menatap ke seisi ruangan. Tersenyum pada seluruh tamu yang sudah menyempatkan hadir di acara pernikahannya.

Mendadak, Floryn bisa merasakan kembali dinginnya sikap pria itu. Seolah kehangatan tadi hanyalah angin lalu belaka.

“Tenang saja, hidupmu dan ibumu akan terjamin,” imbuhnya.

Sebuah anak panah terasa menusuk hati Floryn. Uang memang bisa membeli segalanya, tapi tidak dengan kebahagiaan.

“Selamat datang di keluarga Hartono, Floryn,” sambut Albert, yang datang menghampirinya. Kemudian pria paruh baya itu memeluk Floryn.

“Wah, kamu cantik sekali, Floryn! Pasti Kevin sangat bahagia melihat anaknya sangat cantik di hari pernikahannya,” ucap pria itu lagi, yang merasa takjub dengan penampilan Floryn yang benar sangat cantik.

Riasan wajah yang nampak sangat sempurna, tak mampu menyembunyikan ketegangan yang membekukan wajah Floryn. Senyumnya terasa sangat kaku, tatkala mendengar ucapan Albert yang membuat emosinya berkecamuk dan tak mampu ia keluarkan.

“Te-terima kasih,” timpal Floryn. Hari ini Floryn malas menanggapi orang-orang. Jiwanya terasa lelah.

Tatapan Albert beralih pada anaknya, Nael. Kemudian dia menepuk pundak tegap Nael sambil tersenyum.

“Terima kasih karena sudah menghargai perjanjian Papa dan mendiang pak Kevin. Floryn anak baik, dia pasti akan menjadi pendamping yang baik untukmu. Dan ….”

Albert menjeda ucapannya, lalu dia mendekat dan berbisik, “berterima kasihlah pada Papa,” ucapnya.

Setelah membisikkan kalimat itu, Albert menarik diri dan tersenyum pada Nael.

“Maksud Papa apa?” protes Nael.

Albert tersenyum, tapi terkesan sinis. “Papa tahu kamu punya ambisi untuk posisi itu. Papa membuka jalan, agar kita bisa bersaing secara sehat, anakku,” ungkapnya.

“Cih!” Nael berdecih, lalu memutar bola matanya malas. Namun, Nael tak membalas perkataan ayahnya itu.

Floryn melirik pada Nael. Dia mencoba mengamati kondisi yang sedang terjadi di antara ayah dan anak ini.

“Selamat berbahagia, ya. Mulai hari ini, kamu akan tinggal di rumah besar keluarga Hartono. Sampai jumpa di rumah, Floryn,” tukas Albert, kemudian berlalu meninggalkan mereka berdua.

Pesta itu tak berlangsung lama. Nael dan Floryn sepakat, jika pernikahan itu hanya sebuah formalitas saja.

Para tamu pun perlahan meninggalkan aula pernikahan tersebut. Kini Floryn dan Nael sudah berganti pakaian. Mereka bersiap untuk pulang ke rumah keluarga Hartono. Namun, sebelum itu Nael dan Floryn akan pulang ke rumah Floryn, membawa Viona pulang ke rumah Nael.

Namun, saat Nael dan Floryn hendak meninggalkan ruangan itu. Tiba-tiba saja pintu ruangan itu dibuka dengan kasar. Nael langsung tersentak tatkala mendapati sosok pria yang rambutntya sudah didominasi oleh warna putih.

“Apa-apaan kamu, Nathanael? Kenapa kamu menikah dengan wanita dari keluarga rendahan!” ucap pria tua itu dengan sangat lantang.

BERSAMBUNG …..

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   14. CALON PRESDIR

    “Floryn, tunggu!” seru Nael, ketika Floryn menepis tanggannya dan pergi. Ia beranjak, mengikuti Floryn. Namun, istrinya sudah masuk ke dalam kamar Viona dan menguncinya.“Flo? Buka sebentar,” pinta Nael, dengan suara yang pelan.Sayang, tak ada jawaban dari dalam. Nael masih mematung di tempat, tangisan Floryn membuat Nael sedikit terusik. Ini adalah pertama kali, dia melihat Floryn sekacau itu.Akhirnya Nael berbalik, menuju lantai bawah. Tujuannya adalah bertemu dengan Ida. Setelah mendapati orang yang dicarinya, Nael membawa Ida ke halaman belakang.“Floryn kenapa, Bu?” tanya Nael.Ida tak langsung menjawab, ia menatap mata Nael dalam.“Jawab aja, Bu! Floryn kenapa? Tadi aku lihat dia menangis, dan … rambutnya, kenapa berantakan seperti itu?”Saat di kamar, Nael melihat, bahwa rambut bagian kiri Floryn sedikit lebih pendek dari sebelahnya.Ida menghela napas kasar. “Floryn berantem sama Non Gabby,” ucap Ida.Nael memiringkan kepalanya, dan menautkan kedua alisnya. Menuntut Ida untu

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   13. ORANG GILA

    “Ibu!” seru Floryn, yang mendapati ibunya duduk di lantai dengan kursi roda yang terguling ke sampingDi sana Viona tidak sendirian, ada Gabby yang berdiri dengan menyilangkan tangan di depan dada. Di dekatnya, berdiri dua orang tamu yang tampak kikuk dan bingung.Segera Floryn berlari, berjongkok dan memastikan kondisi ibunya.“Eh, anak parasit! Kalau punya orang tua dijaga, dong! Sumpah bikin malu tahu nggak?” hardik Gabby dengan tatapan jijik.Namun, Floryn tak menanggapi ocehan Gabby. Dia sibuk memastikan kondisi ibunya.“Ibu, nggak papa, kan? Apa ada yang sakit?” panik Floryn. Ia menggenggam tangan Viona yang gemetar dan pupil mata Viona pun tak luput dari getaran yang sama.“Kevin! Jangan tinggalkan aku. Aku mohon, aku tidak bisa hidup tanpamu, Kevin!” jerit Viona.Floryn membeku di tempat, tangannya masih menggenggam sang ibu. Jeritan itu seolah memantul di dinding memori. Viona berteriak, memanggil nama suaminya dengan suara yang sangat pilu, sama seperti satu tahun yang lalu.

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   12. BINTANG

    Aroma woody samar tercium di kamar Nael. Pria itu sudah berpenampilan rapi dengan kaus polonya, bersiap untuk menghabiskan waktu libur bersama temannya. Hari ini, Nael memiliki janji untuk bermain golf, sebuah pelarian dari segala pikiran yang berkecamuk akhir-akhir ini.Saat dirinya hendak meraih handle pintu, mata Nael tertuju pada sebuah kotak kecil yang terletak di atas nakas. Dirinya ingat, semalam Floryn meninggalkan benda ini, katanya ini pemberian dari ibu mertuanya. Dengan penasaran, Nael pun meraih kotak tersebut dan membukanya.“Sapu tangan?” gumamnya, ketika mendapati sebuah sapu tangan berwarna putih dengan sebuah jahitan bergambar bintang jatuh.Nael mengeluarkan sapu tangan itu dari kotaknya. Kemudian dia mendapati sebuah kertas kecil dari dalam, yang bertuliskan;‘Jangan biarkan cahaya bintang itu redup. Bertahanlah!’Kalimat itu seperti gema di benaknya, indah namun samar. Nael mengerutkan kening. Apa maksud semua ini? Bukankah Viona mengidap penyakit demensia? Kenapa

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   11. JANGAN BERHARAP BANYAK PADAKU

    Kepala Floryn berdenyut. Perkataan Nael di telepon bersama dengan seseorang, terus berdengung di telinganya. Saat makan malam, Floryn merasa tersiksa, karena sandiwara Nael yang dilakukan di depan kakeknya.Bualan demi bualan, dilontarkan dari mulut busuk Nael. Demi menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan yang berbahagia. Ingin rasanya Floryn menampar suaminya, tapi dia mengingat janjinya.“Floryn?” panggil Viona.Seketika Floryn tersentak, dia tersadar dari lamunannya. Kemudian memusatkan perhatian pada sang ibu.“Kenapa, Bu?” tanya Floryn.Viona memegang sebuah kotak berwarna hitam. “Berikan ini pada Nael,” ucapnya sambil menyodorkan kotak tersebut.Pupil Floryn membulat, mulutnya sedikit menganga. Floryn membeku, bahkan napasnya ini terasa melambat.“Ayo, ambil,” pinta Viona.Floryn menggeleng, lalu tangannya terulur, menyambut pemberian Viona.“Sebentar … Ibu ingat Nael?” tanya Floryn, yang masih tidak menyangka dengan apa yang didengarnya.Selama mereka tinggal di sini, Viona ti

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   10. BERJANJILAH UNTUK TETAP BERSAMAKU

    Malam itu entah kenapa terasa sangat dingin sekali. Floryn memeluk tubuh Viona, mencari kehangatan di dalam dekapannya.“Kamu seperti bayi, Flo,” cetus Viona.Floryn membenamkan wajahnya di dekapan Viona. “Bukankah aku memang bayi Ibu?” timpal Floryn. Dia enggan menunjukkan air matanya di depan Viona.Mendapati fakta ibunya mengalami penyakit komplikasi, membuat kekhawatiran Floryn semakin menjadi. Pertanyaan-pertanyaan bernada negatif terus berputar di otaknya. Bagaimana jika ibunya ikut pergi dan memilih bersama dengan ayahnya?“Iya, kamu memang bayi Ibu, Flo. Tapi, kenapa kamu selalu memilih untuk dipeluk oleh ayahmu?” cetus Viona.Floryn tak menajawab, dia semakin erat memeluk Viona. Saat kecil, Floryn memang lebih dekat dengan Kevin. Dia benar-benar menyayangi ayahnya, dan selalu merasa cemburu jika ayahnya dekat dengan sang ibu. Seolah ibu dan anak itu saling bersaing untuk mendapatkan perhatian Kevin.“Apa karena ayahmu sudah tidak ada, jadi sekarang kamu bersandar pada Ibu? Ib

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   9. HUKUMAN

    Mata Floryn sembab, dia baru saja menangis. Meluapkan emosi yang dia rasakan. Begitu kejamnya mulut Grace dan perlakuan buruk Gabby terhadap Floryn. Tidak hanya itu, bisa-bisanya Nael diam saat istrinya diperlakukan buruk seperti tadi.Setelah tenang, Floryn kembali ke kamar. Namun, tujuannya hanya untuk mengambil gawai miliknya.“Dari mana saja kamu?” tanya Nael, saat mendapati Floryn baru saja masuk ke dalam kamarnya.Sayangnya, Floryn tidak menggubris pertanyaan Nael. Dia langsung mengambil gawai yang di simpan di atas nakas. Kemudian dia berjalan, hendak keluar dari kamar.“Mau ke mana?” tanya Nael lagi.Langkah Floryn terhenti, dia menoleh. “Aku tidur di kamar Ibu,” jawabnya.“Aku tidak izinkan! Lagi pula ada bi Ida di sana menjaga bu Viona.”“Bi Ida akan tidur di kamarnya. Mulai sekarang aku akan tidur bersama ibu,” kata Floryn, yang tidak mengindahkan ucapan suaminya.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status