Share

63. REALITANYA TAK SEINDAH ITU

Author: mayuunice
last update Last Updated: 2025-07-01 23:59:08

Nael sedang duduk di kursi kerjanya. Ia baru saja mematikan komputer dan melakukan rapat dadakan dengan tim Savero. Selama rapat, Nael sadar ada yang tak beres dengan dirinya. Apalagi saat beberapa kali mereka menyebut nama Axel di rapat.

Embusan napas kasar keluar dari mulutnya. Nael menyandarkan punggungnya pada kursi, kepalanya mengadah dan matanya terpejam. Bayangan Floryn keluar dari mobil Axel, sukses membuat sudut hatinya terusik.

Namun, suara ketukan pintu membuat Nael tersentak. Ia membuka mata dan kembali menegapkan tubuhnya.

“Masuk!” seru Nael. Tak lama, Floryn muncul dari balik pintu, ia mendekat pada Nael. “Kenapa?” tanyanya.

“Pak Samuel minta kamu datang ke kamarnya,” jawab Floryn.

Nael memijit keningnya. “Oke, terima kasih,” balasnya.

Setelah menyampaikan pesan Samuel, Floryn berbalik. Namun, saat Nael melihat punggung Floryn yang perlahan menjauh—ia merasakan sebuah dorongan.

“Flo,” panggil Nael. Seketika Floryn berhenti, lalu berbalik. “Tadi kamu habis dari mana sama
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   95. TEKA-TEKI

    Floryn berdiri di balik pintu ruang kerja Samuel. Ia baru saja keluar dari sana. Ekspresinya nampak bingung bercampur khawatir. Ucapan Samuel masih terus menggema dalam pikirannya.Tiba-tiba saja hati Floryn merasa sesak, saat kembali mengingat selembar hasil pemeriksaan kesehatan Samuel.“Jadi, selama ini Kakek sering ke Singapura untuk berobat?” gumamnya, matanya menatap nanar ke sembarang tempat.Di dalam, terjadi percakapan yang sangat serius. Bukan hanya sekedar permintaan cicit saja. Namun, Samuel memberitahu hal yang bahkan tidak diketahui oleh anak dan cucunya sendiri.“Ahhh!” Floryn mendesah berat. “Kenapa harus aku?” katanya.Pupilnya berkaca, pandangannya berkabut. Floryn memejamkan mata dan membuat tetesan air mata jatuh ke pipinya. Ia tak sanggup untuk menahan kesedihan yang sejak di dalam dirasakannya.Samuel sakit. Dan hanya Floryn yang tahu fakta tersebut. Ia menarik napas dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri.“Rahasiakan ini dari Albert atau pun Nael, Flo. Hanya

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   94. PERMINTAAN SAMUEL

    “Maaf kalau aku sempat menjauh,” ucap Floryn pelan. “Aku butuh waktu buat tenang. Karena jujur saja, sikapmu malam itu benar-benar membuatku takut,” lanjutnya.Nael terdiam, tapi hatinya mengutuk. Ia benci dengan dirinya malam itu. Bahkan Nael belum bisa memaafkan dirinya sendiri.“Tapi … aku berpikir kita nggak bisa terus-terus begini. Kita harus menegaskan hubungan kita,” ungkapnya.Tangan Nael mengepal di bawah meja, ia merasa gugup dengan kelanjutan ucapan Floryn. Kekhawatiran kian meradang—bersarang di hatinya. Ia enggan apa yang ada di mimpinya semalam menjadi nyata.Floryn menatap Nael dalam. “Aku sudah cukup bisa berdamai. Jadi, aku mau kita kembali seperti semula. Aku maafkan, tapi … bukan berarti aku memaklumi apa yang sudah kamu lakukan padaku tempo hari.”Mata Nael membulat, kepalan tangan di bawah sana perlahan mengendur. Napasnya yang semula berat, kini mulai bisa teratur.“Sikapmu malam itu benar-benar—”“Aku salah, Flo. Aku seharusnya nggak melakukan itu,” sela Nael. G

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   93. JANGAN TINGGALKAN AKU, FLO

    Floryn baru saja memasuki kamarnya, setelah menemani Viona makan malam. Ia melihat ke arah lemari dan mendapati tas kerja Nael di sana.Sudah tiga hari hubungan mereka ibarat seperti kutub utara. Bahkan Nael sudah tidak tidur di kamar lagi. Pria itu memilih untuk tidur di ruang kerjanya.Kedua mata Floryn mendapati sesuatu di atas meja riasnya. Sejak awal Floryn keluar dari rumah sakit—setiap malam—ia selalu mendapati sebuah bingkisan di atas meja. Floryn mendekat, lalu ia mendapati sebuah kue matcha pistachio di sana.Kening Floryn mengkerut, ketika di bawah bungkusan kue itu terdapat sebuah memo. Ia meraih secarik kertas kecil berwarna biru, dan membaca tulisan di atasnya.[Floryn. Maaf kalau aku membuatmu tertekan. Aku tak akan memaksa apa pun. Aku akan menunggu—sampai kamu siap bicara lagi. Maafkan aku.]Sejak kemarin, Nael hanya memberikan Floryn makanan untuknya. Namun, baru kali ini Nael menyelipkan sebuah memo untuknya.Sebenarnya, Floryn melihat usaha Nael untuk bisa kembali

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   92. AKAN KU AMBIL YANG SEHARUSNYA MILIKKU

    Nael terdiam, ia tak menjawab. Namun, dari responsnya yang tak menolak seolah memberi ruang kepada lawan bicaranya untuk meneruskan apa tujuannya mengajak Nael berbicara.“Apa nggak masalah kita bicara di sini?” tanya pria itu lagi, yang ternyata adalah Kenneth.“Ini bukan masalah kantor, ‘kan?” tanya Nael menebak. Walau jawabannya sudah sangat jelas bisa Nael ketahui.“Iya,” jawab Kenneth cepat.Nael kemudian bangkit, lalu berkata, “Kita bicara setelah jam kantor. Nanti saya kirim alamatnya.” Ia pun berlalu, meninggalkan Kenneth sendirian di atas rooftop dan kembali menuju ruangannya.Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Beruntungnya Nael bisa pulang tepat waktu dan tak ada agenda yang membuatnya harus bertahan di kantor. Segera ia berangkat menuju sebuah restoran yang tak jauh dari kantor dan memesan ruangan pribadi.Nael tahu tentang topik pembicaraan apa yang akan diangkat oleh Kenneth. Maka dari itu, ia memutuskan untuk memesan ruang privat untuk mereka berbincang.Sekitar d

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   91. HILANG FOKUS

    Kepala Floryn masih terasa berat. Ia meringis, sambil membenarkan posisi duduknya. Tak lama kemudian, seorang staff rumah sakit datang dengan membawa menu sarapan untuknya.“Silakan, Bu,” ucapnya, lalu staff itu pun pergi meninggalkan Floryn.Di hadapannya kini sudah tersaji nasi tim dengan sayur dan telur rebus. Tak hanya itu, ada kue cokelat, susu dan juga buah melon. Ia hanya memandang makanan tersebut.Otaknya sedang berusaha mengingat kejadian semalam. Karena Floryn bingung—kenapa ia bisa berada di rumah sakit dan ada Nael di sampingnya?Seingat Floryn, ia sedang berada di depan rumahnya. Di sana Floryn tak melihat siapa pun, karena waktu sudah tengah malam.“Ck! Ahh.” Kepala Floryn berdenyut dan ia meringis kesakitan.Tak ingin membuat tubuhnya semakin lemah, Floryn memutuskan untuk segera menyantap hidangan yang ada di hadapannya.Saat Floryn sedang menghabiskan sarapannya. Tiba-tiba saja seseorang membuka pintu kamarnya. Floryn seketika menoleh dan mendapati Gabby, berdiri di

  • Pernikahan 1 Miliar dengan Direktur Dingin   90. SALAH BESAR

    Nael berlari menuju lobi hotel. Napasnya terengah, ia memindai daerah lobi yang luas. Raut wajahnya nampak panik—mencari sosok Floryn.Salah! Nael mengakui apa yang dilakukannya barusan adalah tindakan impulsif yang tidak bisa dimaafkan. Hatinya berkabut hitam, pandangannya gelap—ia hanya takut jika harus kehilangan Floryn. Namun, emosi yang tak terkontrol membuat Nael salah mengambil langkah.“Sssshh! Floryn, kamu di mana?” resahnya, sambil mengacak rambut.Gadis itu pergi tak membawa apa pun. Bahkan ponselnya saja masih tergeletak di atas meja. Nael mengepalkan tangannya, ia tak tahu ke mana arah tujuan Floryn pergi. Untuk beberapa saat, ia diam di tengah lobi. Pikirannya berkelana, mencari berbagai kemungkinan.“Aargh!!” Nael menggeram. Ia benar-benar marah pada dirinya sendiri. Kalau sampai terjadi sesuatu dengan Floryn—Nael tak bisa memaafkan kebodohannya.***Floryn berjalan di bahu jalan. Lampu-lampu dari kendaraan bermotor menyinari jalannya. Ia memeluk tubuhnya yang masih ge

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status