Share

Dilihat Evano

last update Last Updated: 2025-06-28 20:44:21

Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya yang memerah, hanya langkah-langkah yang memecah kesunyian.

Tangannya yang lembut mulai merapikan beberapa piring, memanaskan sup jamur dan hidangan lainnya di dalam microwave.

Kantuk yang sempat menyelimuti matanya seketika lenyap, tergantikan oleh kesibukan yang mendadak hadir.

Di ruang makan yang remang-remang, Reiner menarik salah satu kursi, lalu mendaratkan tubuhnya dengan anggun di sana.

Matanya, dua lautan tak terhingga, tertuju pada punggung Jasmine. Tatapan itu, bagai kabut pagi yang sulit ditembus, tak terbaca, misterius, menyimpan rahasia yang tak terucapkan.

"Semuanya sudah dihangatkan," ucap Jasmine dengan suara lembut yang memecah keheningan, meletakkan piring-piring penuh makanan di atas meja lima menit kemudian.

Setelah memastikan tak a

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Nadhifa tetep jadi prioritas mu ya Reiner
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Terus Memanggil Reiner

    "Ada apa, Reiner?" sapa Jasmine dengan suara tenangnya.Belum apa-apa tetapi Jasmine sudah mendengar Reiner mendecakkan lidahnya dari seberang Jasmine jadi curiga Reiner sedang kesal saat ini."Kamu kenapa makan siang dengan Evano?""Huh? Kenapa kamu tahu?" Lagi-lagi Jasmine dibuat terperangai karena Reiner tahu aktifitasnya, meskipun pria itu tidak ada di dekatnya."Ck! Sudah kubilang aku bisa tahu apa saja yang kamu lakukan." Reiner mendengus kasar. "Jadi kamu tidak mendengar ucapanku kemarin, hm? Kenapa malah dekat-dekat dengan Evano lagi?"Jasmine menghela napas pelan kemudian melirik Evano yang tampak sibuk dengan makanannya."Kami cuma makan siang, Reiner. Evano kebetulan ada urusan di daerah sini, dan mampir ke cafe.""Itu cuma akal-akalan Evano saja! Mana orangnya? Aku mau bicara.”"Iya, tunggu sebentar."Evano segera mengangkat wajah begitu Jasmine menatapnya. "Ada apa?""Reiner mau bicara denganmu,

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Mulai Mencintai Jasmine

    Keterkejutan tergambar jelas dalam wajah Jasmine. Dia seakan belum mempercayai kalimat Reiner yang dia dengar barusan. Pantas saja rentenir itu tidak ada menghubunginya lagi."Kenapa kamu melakukannya, Reiner?" Suara Jasmine pelan."Karena kamu istriku.""Aku tahu.... tapi—""Sebentar lagi jam delapan, bersiaplah, aku akan mengantarmu ke cafe," ujar Reiner usal melirik arlojinya."Tapi aku mau kamu resign secepatnya. Kamu bisa cari kegiatan apa pun untuk mengisi waktu kosongmu."Kali ini Jasmine tidak bisa mengelak lagi. Lagi pula lama kelamaan kehamilannya akan semakin membesar, dan Jasmine tidak boleh terlalu capek.Jasmine akhirnya mengangguk. "Baiklah, aku akan bicara dulu pada atasanku.” Kemudian masuk ke rumah untuk bersiap-siap pergi bekerja.**Reiner tersenyum sendiri begitu melihat kotak makannya telah kosong. Dia memakan habis bekal yang dibuatkan Jasmine pagi tadi. Ternyata rasanya memang selezat ini saat istri sendiri yang menyiapkannya.Tangan Reiner terjulur mengambil p

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Tidak Perlu Merasa Terbebani lagi

    Reiner mendengus kasar. Mood-nya mendadak buruk ketika teringat dengan Leo yang memeluk Jasmine waktu itu."Dari mana aku tahu nama Leo-Leo itu tidak penting. Yang terpenting bagiku, kamu tidak dekat-dekat dengan Evano atau Leo. Aku tidak mau anak-anakku mendengar suara pria lain selain ayahnya," pungkas Reiner masih lengkap dengan nada tegasnya, yang membuat Jasmine mengerutkan kening penuh kebingungan.**"Kamu sedang membuat apa?"Suara bariton milik Reiner berhasil menarik perhatian Jasmine. Jasmine menoleh, dan mendapati pria itu tengah menghampirinya dengan setelan kerja lengkap dengan jas hitannya."Lagi menyiapkan bekal makan siangku, Reiner.""Untuk makan di cafe nanti?" tanya Reiner lagi sembari mengamati isi dalam kotak makan tersebut. Isinya ternyata nasi, chicken katsu dan tumis sayuran."Iya, aku selalu bawa bekal sendiri setiap hari." Tangan Jasmine meraih penutup kotak makan, lantas menutupnya sampai rapat."Bua

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Dari Mana Reiner Tahu?

    Jasmine menyembunyikan keterkejutannya dalam ekspresi tenangnya "Terserah. Kamu tidak perlu izin dariku dulu, Reiner," ucapnya sebelum meletakkan piring berisi potongan buah apel dan duduk kembali."Kenapa tidak diangkat?" tanya Jasmine saat Reiner membiarkan deringnya mati sendiri."Kalau ada apa-apa, dia pasti meneleponku lagi."Benar saja. Detik berikutnya ponsel Reiner kembali berbunyi. Kali ini dia mengangkatnya dan tak beranjak ke mana-mana."Reiner ... kamu marah padaku gara-gara pesanku yang marah-marah padamu waktu itu?" Suara Nadira terdengar lembut di seberang."Aku tidak marah, Nad. Ada apa kamu meneleponku?""Benar kamu tidak marah?""Iya. Percaya padaku." Reiner sempat melirik Jasmine yang tampak fokus dengan ponselnya.Ada rasa tidak suka saat Jasmine terlihattenang tenang saja, padahal Reiner sedang berbicara dengan Nadira.Harusnya Jasmine cemberut atau berwajah masam, atau ekspresi lainnya yang menunjuk

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Ada saja Perusak Moment

    Jasmine terkesiap saat Reiner meminta persetujuan darinya. Pria itu tersenyum tipis ke arahnya sembari mengelus rambutnya. Jasmine pikir, sikap Reiner ini karena mereka masih berpura-pura mesra di depan orang tua Reiner."Em... Iya. Aku ikut apa pun keputusan kamu."Reiner mengangguk. "Gimana kalau kita ke Singapura saja? Jepang saat ini sedang musim dingin. Lebih baik kita ke Jepang saat musim semi atau musim gugur.""Hm-hm, ke manapun aku setuju."Usai sarapan berakhir, Reiner lebih dulu mengantar Jasmine ke Green Cafe. Jasmine merasa canggung, karena ini pertama kalinya dia diantar oleh pria itu."Berhentilah bekerja, Jasmine Kamu sudah jadi istriku, aku bisa memberi apapun yang kamu mau," ujar Reiner dengan tatapan terfokus pada arah jalanan."Aku tahu. Tapi seperti yang aku bilang sebelumnya, aku tidak mau terus menerus mengandalkan kamu."Reiner mendengus pelan. Jujur, dia tidak suka Jasmine masih memberi mereka dinding pembatas

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Rencana Honeymoon

    Jasmine terbangun pagi itu dalam posisi yang tidak pemah terbayangkan sebelumnya. Tetapi Jasmine pernah mengalami bangun tidur dalam posisi ini satu kali. Pelukan erat yang melingkupi tubuhnya membuat Jasmine sulit bergerakJasmine heran, memangnya apa yang dilakukan tubuhnya saat mereka berada di alam bawah sadar. Sampai-sampai mereka berakhir dalam posisi saling memeluk seperti ini."Reiner bangun, sudah pagi.”Terpaksa Jasmine membangunkan pria itu. Jika tidak, Jasmine akan sulit melepaskan diri dari Reiner. Pagi ini dia harus kembali bekerja di café."Reiner ...," ulang Jasmine saat pria itu tak kunjung bangun."Hmmm ...."Mendengar suara lembut seseorang yang memanggilnya, akhimya Reiner melepas kain penutup mata, kelopak matanya perlahan-lahan terbuka.Dia menyipitkan mata. Baru detik berikutnya Reiner terkejut ketika menyadari posisi mereka saat ini."Ada apa?" tanya Reiner basa-basi dengan suara berat dan s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status