“Aku juga memikirkan pernikahan Felicia. Pemikirannya nggak sama seperti orang pada umumnya.”Memikirkan putrinya bilang akan melahirkan anak diluar nikah untuk dijadikan calon penerus membuatnya sakit kepala.Meski dia dan Cakra menikah terlambat, hubungan mereka juga terjalin cukup lama. Waktu tua ada pendamping yang menemani mereka dan tidak akan kesepian. Memangnya kenapa jika ada anak? Setelah mereka dewasa juga akan menikah dan bekerja. Uang yang dihasilkan juga akan diberikan pada keluarga mereka sendiri. Perhatian untuk orang tua juga akan berkurang.Jangan berharap mereka akan menemani orang tua sepanjang hari. Yang bisa menemani mereka adalah pasangan sendiri. Ketika Cakra dan Fani terjadi hal seperti itu, pada akhirnya yang diusir hanya Fani dan meminta Cakra kebiri dirinya.Dia juga tidak perlu khawatir jika Cakra akan balas dendam ketika tua nanti. Dia adalah kepala keluarga, meski setelah Felicia mewarisinya, posisi dirinya tetap akan sangat tinggi di keluarga ini. Kemung
Kondisi kamar rawat berubah hening kembali.Keesokan harinya, sebuah mobil terparkir di depan vila pribadi Rika. Tampak sosok Ricky turun dari mobil tersebut. Lelaki itu tidak hanya bawa bunga, tetapi juga beberapa kantong hadiah yang dihias cantik. Dia berjalan menuju pintu depan vila dan menekan bel.Sesaat kemudian, pengurus rumah membuka pintu. Dia tersenyum ketika melihat Ricky dan berkata, “Pagi, Pak Ricky, Pak Riko masih belum bangun.”Kemarin majikannya pulang sangat larut. Namun, memang majikannya akan pulang sangat larut sekali karena pekerjaannya yang sibuk. Di acara kemarin malam, Rika menjadi pusat perhatian dan menjadi perbincangan banyak orang.Dia juga tidak berada di sana terlalu lama. Hanya sekitar setengah jam saja untuk menyapa beberapa petinggi dan setelah itu pergi bersama dengan Ricky dan rombongan pengawal.Dalam perjalanan pulang, dia segera mengganti pakaiannya menjadi lelaki tanpa mengenakan otot palsu. Keadaan cuaca semakin dingin, memakai pakaian lebih dita
Dia merasa saat ini dirinya dalam kondisi terbaik. Dia mengetuk pintu dan berkata, “Rika, ini aku, Ricky.”Rika yang baru terbangun mendengar suara lelaki itu. Dia terbangut dengan malas-malasan dan berjalan keluar dari kamar untuk membuka pintu.“Pagi, Rika.”Ricky menyerahkan bunga yang dia bawa tadi ke hadapan perempuan itu sambil menatapnya dalam-dalam dan berkata, “Rika, bunga ini untukmu. Semoga kamu selalu cantik dan bahagia.”Rika mengernyit dan menatap lelaki itu dan juga bunga yang ada di hadapannya. Hingga pada akhirnya dia mengulurkan tangan dan menerima bunga tersebut sambil berkata,“Pagi-pagi ke sini hanya untuk kasih aku bunga?”“Aku datang untuk sarapan sama kamu sekalian kasih bunga. Kamu bilang bunga dari aku cantik dan wangi, jadi aku akan kasih setiap hari. Memangnya kamu nggak suka setiap hari ada bunga cantik yang mencuri perhatianmu?”Rika memeluk bunga itu dan masuk kembali sambil berkata, “Meski aku bilang nggak suka, kamu juga akan kasih aku setiap hari.”Dal
“Biarkan saja mereka menunggu di sana. Tim pengawalku dan satpam di kantor bisa pastikan aku nggak akan diganggu. Aku bisa masuk ke kantor.”Ini bukan pertama kalinya dia menghadapi kejaran dari wartawan, jadi tidak perlu panik.“Mereka nggak akan bisa menanyakan apa pun sama aku. Mungkin mereka akan terus mengusikmu. Kamu harus hati-hati.”Ricky adalah kekasihnya, tentu saja para wartawan tidak akan melepaskannya. Mereka pasti akan mengerumuni Ricky untuk menanyakan identitas pacarnya. Apakah Ricky dari awal sudah tahu jika Rika adalah perempuan sehingga berani mengejarnya secara terang-terangan?Ricky tertawa dan berkata, “Kenapa aku harus takut? Waktu mereka tanya aku, aku akan menutup mulut mereka dengan satu kalimat. Aku akan bilang, aku nggak pernah buka celanamu jadi mana tahu kamu lelaki atau perempuan. Mereka nggak akan tanya lagi.”“Pokoknya kita dari awal memang sudah pecinta sesama jenis. Kalau aku bilang begitu, apa yang bisa mereka lakukan? Mereka juga dari awal anggap ak
Mereka berdua turun ke lantai satu bersama-sama.“Pak, sarapannya sudah siap.”Pengurus rumah berdiri di ujung tangga sambil berkata dengan santun. Rika berdeham dan mereka berjalan masuk ke ruang makan. Pengurus rumah tersebut tidak mengikuti mereka karena majikannya tidak suka ada orang yang menunggunya ketika makan.“Sepertinya pengurus rumahmu nggak tahu kamu seorang perempuan.”Rika mendelik dan berkata, “Aku perlu umumkan pada seluruh dunia kalau aku perempuan?”Lelaki itu terkekeh dan berkata, “Nggak perlu, yang penting aku tahu.”“Makanlah, aku nanti masih mau kerja.”“Oke.”“Hari ini aku datang masih kurang pagi. Kalau lebih pagi lagi masih bisa masak sarapan untukmu. Setelah rumahku selesai direnovasi, aku akan pindah ke sini dan bisa setiap hari masak untukmu.”Untuk renovasi sebuah vila membutuhkan waktu yang cukup panjang. Ini adalah rumah Ricky di Cianter dan permintaannya cukup tinggi. Oleh karena itu proses renovasinya cukup lama. Jika bisa selesai sebelum tahun baru ma
Ricky terkekeh dan berakta, “Kamu pasti nggak terbiasa. Kamu begitu serius, makanya kamu harus latihan. Kalau langsung sama aku kamu merasa malu, kamu bisa latihan di kamar. Nggak akan ada yang tertawa dan mendengarnya.”Rika langsung memotong daging dan memasukkannya dalam mulut Ricky. Tiba-tiba ponsel lelaki itu berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat nama Odelina di layar.“Kak Odelina, kenapa?”Odelina tertawa dan berkata, “Nggak ada apa-apa, hanya mau bilang sama kamu kalau ada banyak wartawan di depan hotel. Aku sudah cari tahu, Rika sudah mengungkapkan kalau dia perempuan? Sekarang wartawan datang dan mungkin mau dapat kepastian dari mulutmu.”“Aku sudah menebak mereka akan menungguku di Blanche Hotel. Di seberang juga pasti ada banyak wartawan.”“Dimas pergi lihat dan katanya ada yang menunggu. Hari ini ada banyak orang yang datang ke hotel. Ricky, kamu dan Rika kemarin malam melakukan apa? Gosip ini beredar sangat cepat, aku baru turun saja langsung mendengar ada gos
Odelina tertawa dan berkata, “Jangankan Russel, tadi pagi aku juga nggak mau keluar dari selimut. Kak, Cianter lebih dingin, ‘kan? Ada banyak yang mengunggah foto salju. Di sini nggak bisa turun salju, tapi di bagian utara bisa. Di ruangan dingin, kita akan ikut merasa kedinginan.”“Pakaikan dia lebih banyak pakaian. Baju seragam sekolah dia nggak tebal.”Putranya baru berusia tiga tahun dan sudah tidak ada di sisinya. Bohong jika dia bilang tidak khawatir.“Sudah, Kak. Tenang saja, aku nggak akan buat dia kedinginan. Kak, Kakak harus jaga diri di sana, jangan sampai kedinginan.”“Kakak juga bukan anak kecil, bisa tahu dingin atau panas. Hari ini kamu kembali ke kantor? Cuaca di Mambera beberapa hari ini lebih dingin. Bagaimana kalau kamu di rumah dulu dan jangan ke kantor? Stefan masih bisa menghidupimu, nggak perlu kamu kerja untuk mencari uang.”Odelina terlihat sibuk sekali, tetapi dia tetap ingin menasihati adiknya untuk istirahat di rumah saja selama hamil.“Nggak apa-apa, di kan
Agar orang-orang tahu jika keluarga Olivia juga hebat. Odelina bisa menuruti tantenya untuk datang ke Cianter adalah selain mencari tahu kebenaran dari kecelakaan neneknya, yaitu merebut kembali posisi kepala keluarga Gatara. Tujuannya agar memberikan dukungan bagi adiknya.Meski keluarga Gatara di Cianter semakin redup, setidaknya mereka juga keluarga kaya yang cukup besar."Kak, Kakak selalu menjadi pendukungku. Kita berdua sudah saling bergantung selama belasan tahun. Kakak adalah sandaranku dan aku juga sandaran kakak," kata Olivia."Seumur hidup hanya kita berdua, nggak perlu membicarakan hal yang begitu emosional. Kamu sibuk dulu, Kakak sekarang baru mau sarapan.""Aku juga baru selesai sarapan dan siap-siap kembali ke kantor. Kakak makan sarapan dulu, kalau ada apa-apa hubungi aku kapan pun. Nanti siang kalau sudah jemput Russel, aku akan telepon Kakak.""Oh, iya, Kak Daniel bilang siang nanti mau jemput Russel, aku nggak perlu repot lagi."Setelah Daniel kembali dari Cianter, l
Asalkan Dikta membantu Felicia pulang ke keluarga Gatara dan memantapkan kedudukan dia sebagai penerus Patricia, Dikta bisa hidup dengan bebas tanpa harus terikat kepada siapa pun. Anggaplah ini sebagai akhir yang bahagia untuknya. “Cakra … kalau aku mati, dia juga harus ikut mati bersamaku, atau dia cuma akan menyalahgunakan kekuasaan yang dia punya. Mau gimanapun juga, Felicia tetap anaknya. Aku khawatir Cakra bakal menggunakan statusnya sebagai orang tua untuk menekan Felicia. Lalu soal tiga anak laki-lakiku … itu tergantung mereka sendiri.” Patricia memejamkan matanya. Dengan segala kuasa yang dia miliki saat ini, dia hanya bisa melindungi orang yang terpenting baginya. Cakra sudah berpesan kepada ketiga putranya yang tidak berguna itu untuk mengandalkan keberuntungan mereka sebaik mungkin. Jika mereka masih tidak mendengar nasihat ayah mereka, itu salah mereka sendiri. Cakra hanya peduli kepada ketiga putranya dan anak-anak dari mereka, karena mereka semua mewarisi marganya. Sed
“Bukannya Bu Patricia sendiri yang mengundang mereka?” Si pelayan rumah bertanya balik. Tanpa undangan langsung dari Patricia, para kru media ini untuk apa juga repot-repot datang ke kediaman keluarga Gatara? Toh tidak ada berita heboh juga yang perlu diliput. Seketika itu Patricia baru sadar siapa pelakunya. Dia tidak mengundang kru media, Felicia juga tidak mungkin karena saat itu dia sedang dibawa pergi meninggalkan Cianter. Suami dan ketiga anak lelakinya juga tidak mungkin punya nyali untuk melakukan itu. Satu-satunya orang yang bisa melakukan itu hanyalah Yuna, keponakannya sendiri. “Bilang ke kru media, malam ini aku nggak mengundang mereka, suruh mereka pergi dan jangan lupa kasih hadiah untuk mereka semua,” ujar Patricia. Pemberian hadiah itu tentu hanya pemanis agar para kru media ini tidak menciptakan rumor-rumor yang tidak benar. Kru media zaman sekarang mudah sekali membuat berita palsu atau informasi yang dilebih-lebihkan demi mengejar traffic pembaca. Reputasi keluar
“Terima kasih banyak atas perhatiannya, Non Yohanna. Nenekku sudah berumur 80 tahun lebih, tapi badannya masih segar bugar dan nggak masalah bepergian naik pesawat. Tapi masalahnya anggota keluargaku terlalu banyak, rasanya nggak enak kalau kami semua datang,” kata Ronny. “Atau begini saja, aku coba bilang ke mereka kalau tahun ini aku nggak pulang. Kurasa mereka pasti bisa mengerti.” Sebelum menginjakkan kaki di Aldimo, Ronny sudah memikirkan soal ini. Begitu pun dengan para senior di keluarga Adhitama yang juga sudah mempersiapkan diri andaikan Ronny tidak bisa pulang untuk melewati tahun baru bersama. Di tahun depan, Ronny berniat untuk membawa Yohanna ke pulang ke Mambera untuk mengurus pernikahan mereka. Nenek Sarah memberi waktu satu tahun kepada Rony dan saudara-saudaranya. selama mereka memperlakukan calon istri mereka dengan baik, satu tahun sudah cukup untuk meluluhkan hati seorang wanita. “Soal gaji kerja di libur tahun baru, Non Yohanna sesuaikan saja dengan hari kerjaku
Christian tidak bersuara saat dia ditendang oleh Tommy, tetapi raut wajahnya tidak bisa menutupi rasa sakitnya. Christian mengira Tommy memang ingin belajar,bukan karena paksaan dari kakaknya. Yohanna sangat tegas dalam mendidik mereka, bahkan lebih tegas dari guru-guru mereka di sekolah. Para senior di keluarga saja sampai tidak berani ikut campur ataupun berkomentar di hadapan Yohanna. Tommy melampiaskan kekecewaannya ke nafsu makan. Dia makan banyak sekali, sampai-sampai Yohanna harus menghentikannya karena khawatir akan sakit perut. Tommy sengaja ingin membuat diri sendiri kekenyangan sampai sakit perut, karena dengan begitu dia punya alasan untuk kabur dari tugasnya. Setelah makan, Yohanna berkata kepada Ronny, “Ronny, habis istirahat siang, kamu bikinin dessert untuk bocah-bocah, ya. Oh ya, sisain sedikit untuk Dira juga. Dia paling suka sama dessert buatan kamu. Nanti malam aku nggak makan di rumah, kamu bebas mau pulang atau tetap di sini. Oh ya, aku mau diskusi tentang jadw
Yohanna menyudahi percakapan dia dengan teman baiknya dan masuk ke ruang makan. Dua adik dan ibunya sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Di depan mereka sudah tersedia semangkuk sup hangat yang menunggu untuk segera dinikmati. Di tempat duduk yang biasa Yohanna tempati juga sudah tersedia semangkuk sup, sama seperti yang diberikan untuk yang lain, yang disajikan langsung oleh Ronny. Setelah Ronny memanggil Yohanna untuk makan, dia langsung kembali ke dapur karena di dapur masih ada dua lauk lagi yang harus dia masak agar hidangannya lengkap. Seusai makan siang, Yohanna beristirahat sejenak karena sebentar lagi dia harus segera kembali ke kantor. Sejujurnya Ronny juga sedikit lelah, tetapi dia masih harus melayani tunangannya itu, dan baru bisa benar-benar beristirahat ketika Yohanna sudah berangkat kerja. Di malam harinya, jika Yohanna tidak makan di rumah, Ronny diberi kebebasan untuk bekerja atau terus beristirahat karena keluarga Pangestu masih memiliki koki yang lain untuk
“Bawa juga suami kamu biar dia nggak salah paham. Takutnya nanti dia pikir kamu datang ke rumahku untuk selingkuh.” “... oke. Aku bakal ajak dia juga. Aku mau lihat cowok kayak apa sih yang punya suara merdu begitu. Seharusnya nggak jelek, ‘kan?” Setelah sejenak terdiam, Yohanna membalas, “Kayaknya mending kamu nggak usah datang, deh. Takutnya kalau kamu datang dan ketemu dia, kamu bakal menyesal sudah menikah karena kamu sudah nggak bisa lagi ngejar-ngejar cowok ganteng.” “Wah, berarti dia pasti ganteng banget, nih. Aku jadi makin nggak sabar main ke rumah kamu. Bisa bikin kamu ngomong begitu berarti dia pasti punya muka yang menarik. Yohanna, kalau kamu sudah nggak mau pakai koki yang ini lagi, jangan lupa kabari aku, ya. Biar aku yang pakai dia. Selama ada koki ganteng di rumahku, aku nggak bakal pernah kelaparan lagi.” “Untuk sekarang, aku masih bisa makan masakannya dia, masih belum muak. Dia memang dari dulu hobinya memasak. Mungkin di zaman dulu dia sempat hidup jadi koki bu
Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan
“Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja
Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj