Share

Bab 2985

Author: Anggur
“Haish, sudah bosan aku dengar kisah cintamu sama Stefan,” kata Rosalina.

“Tapi Calvin juga sayang banget sama kamu,” balas Olivia.

Percakapan mereka selesai di sana. Olivia tidak lagi mengganggu Rosalina yang sedang sibuk. Seketika Olivia baru akan naik ke mobilnya, dia mendengar seseorang menyerukan namanya. Spontan Olivia menoleh dan melihat Roni.

“Olivia!” seru Roni sembari menghampiri. Melihat Olivia hanya seorang diri, dia bertanya, “Kamu sudah ngantar Russel?”

“Iya, kamu mau ketemu dia?”

“Aku kebetulan lagi lewat daerah sini, jadi sekalian mau nengokin Russel. Aku kira kalian masih belum sampai. Ternyata kalian pagi juga, ya.”

“Russel baik-baik saja,” kata Olivia dengan datar.

“Iya, aku tahu. Aku dan Odelina merasa tenang memercayakan Russel ke kamu. Kata Russel kakakmu lagi pergi karena ada urusan kerjaan dan masih lama pulangnya?”

“Kenapa?”

“Nggak apa-apa, cuma nanya saja. Kakakmu benar-benar lama banget baru pulang ke sini?”

“Kurang tahu juga.”

“Oh.”

“Kalau nggak ada lagi, ak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3715

    “Papa fokus istirahat saja. Jangan merusak hari tua atau nasib tiga anak Papa. dan jangan coba-coba menguji kesabaranku. Dari dulu aku nggak pernah tahan sama kalian semua!” Setelah itu Felicia berbalik dan langsung pergi. Cakra sudah membuka mulut dan hendak memanggilnya, tetapi dia tidak bisa bersuara dan hanya bisa melihat Felicia pergi dengan perasaan dengki. Setelah memastikan Felicia sudah pergi jauh, barulah dia memakinya, “Dasar anak kurang ajar! Anak setan! Nggak heran kamu lahirnya dari Patricia, sama-sama nggak berakhlak! Ngomong begitu ke papa kamu sendiri, apa nggak takut kamu dikutuk jadi batu?! Kamu sendiri yang bakal menyesal nanti kalau nggak nurut apa kata orang tua. Dapat untung kok malah kasih ke musuh. Nggak pernah aku ketemu orang sebodoh ini.” Cakra marah besar sampai mengancamnya gara-gara Felicia tidak mau mendengar nasihatnya, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya pasrah dengan keadaan. Sifat dominan Felicia sangat mirip dengan ibunya. Saat it

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3714

    Felicia tidak takut keputusannya ditentang oleh mereka. Apabila hanya tekanan kecil itu saja Felicia tidak bisa menahannya, maka dia tidak pantas untuk menjadi penerus Gatara Group. Cakra tidak bicara banyak di telepon. Dia hanya meminta IVan untuk segera datang ke rumah sakit. Ketika Felicia kembali membawakan gelas yang sudah terisi air hangat, dia pun segera mengakhiri panggilan. Felicia pura-pura tidak dengar dan memberikan gelas itu kepada ayahnya. Begitu Cakra menerima gelasnya dari tangan Felicia, dia langsung meminumnya sampai habis tak tersisa. “Felicia ….” “Pa, sudah. Biar aku yang atur semuanya. Pokoknya sudah jadi kewajiban anak-anak untuk merawat orang tua di masa tua. Berapa banyak uang yang kakakku keluar, aku juga keluar jumlah yang sama. Yang jelas Papa nggak mungkin kelaparan. Kalau soal kebutuhan lain, biar mereka bertiga aja yang atur.” Di surat wasiat yang pertama tertulis dengan sangat jelas, bahwa nasib Cakra di masa tua diserahkan kepada ketiga putranya. Fe

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3713

    “Apa yang mereka punya sekarang sudah lebih dari cukup kalau dibandingkan sama orang kebanyakan. Semiskin-miskinnya mereka, sisa uang yang mereka punya nggak mungkin bisa didapatkan sama orang lain yang hidupnya biasa-biasa saja.” Felicia tidak begitu mengetahui kondisi ekonomi ketiga kakaknya. Saat Patricia masih hidup, tak peduli sebenci apa dia kepada tiga anak laki-lakinya, dia tetap membantu mereka mencari nafkah. Kalaupun harta mereka tidak sampai triliunan, setidaknya mereka masih punya miliaran untuk sisa hidup mereka. Itu saja sudah jauh lebih kaya daripada pendapatan masyarakat pada umumnya. Atas dasar apa lagi mereka masih meminta lebih? Apa lagi yang mereka takutkan? Namun yang jadi masalah, jika Felicia tidak menjadi penerus Gatara Group, ketiga kakaknya itu dikhawatirkan tidak akan bisa hidup berbaur dengan masyarakat. Mereka tidak punya kelebihan dan selalu bergantung kepada Gatara Group yang berada di bawah pimpinan Patricia. Begitu posisi kepala keluarga digantikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3712

    “Selama ini mama kamu banting tulang bertahun-tahun demi perusahaan kita. Walaupun dia jadi kepala keluarga dengan cara kotor, dia tetap sudah berkorban banyak. Sudah sepantasnya dia mendapatkan aset itu sebagai aset pribadinya. Jangan kira dengan kematian mama kamu, kamu bisa berbuat sesuka hati dengan ngasih semua harta itu ke Yuna sebagai kompensasi. Aku mungkin nggak bisa melapor, tapi tiga kakakmu bisa menuntut kamu.” Felicia tidak marah dengan ucapan ayahnya. Sebaliknya, dia hanya membalas dengan nada yang datar, “Kalau saja nggak terjadi apa-apa selama ini, aku bakal tetap membagi aset pribadi Mama untuk semua secara merata sesuai surat wasiat yang waktu itu Mama tulis.” Seketika Cakra merasakan firasat yang buruk. Dia pun dengan hati-hati bertanya, “Felicia, apa maksudnya? Mama kamu … apa jangan-jangan dia kasih semuanya ke kamu? Isi suratnya sudah diganti?” Felicia tidak lagi menjawab pertanyaan dari ayahnya. Sejak awal Patricia bersikukuh mengirim Felicia pergi jauh dan se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3711

    Cakra ada di tempat sewaktu Patricia membuat surat wasiat tersebut, dan pada saat itu Cakra juga tidak berani mengutarakan pendapat apa-apa. Cakra hanya tahu di dalam surat wasiat itu tertulis dengan jelas, bahwa apabila Patricia meninggal terlebih dahulu, maka harta pribadinya akan dibagi separuh kepada Felicia karena dia adalah putri kandungnya, dan kelak Felicia pula yang akan memegang kendali aset-aset itu. Sisa separuhnya lagi akan dibagikan secara merata kepada Ivan dan dua adiknya. Fani tidak mendapatkan apa-apa dari aset tersebut. Di surat itu hanya tertulis dikarenakan sebelumnya mereka tidak tahu kalau faktanya Fani bukanlah anak kandung, maka apa pun yang Fani dapatkan sebelum surat itu dibuat, akan tetap menjadi miliknya tanpa perlu dikembalikan. Sementara untuk Cakra, dia tidak mendapatkan apa-apa. Namun di surat tertulis dengan jelas bahwa ketiga anak lelaki mereka yang akan merawat Cakra. Terkait apakah Ivan dan adik-adiknya mau memberikan Cakra uang atau tidak, itu te

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3710

    Apabila masih ada sesuatu yang Odelina kurang paham dan butuh bantuan, Felicia bersedia membantu. Ketika Odelina sudah layak menjadi kepala keluarga barulah Felicia pergi meninggalkan Cianter. Satu hal yang pasti, Felicia tidak menginginkan apa pun yang keluarga Gatara miliki. Dengan meninggalkan keluarga Gatara, dia masih bisa hidup dengan usahanya sendiri. Mendengar itu, Cakra pun panik dan berkata, “Felicia, bisa-bisanya kamu melepaskan semua yang sudah mama kamu dapatkan dengan susah payah! Kalau begitu bukannya berarti kematian mama kamu jadi sia-sia? Masalah dia, ya masalahnya dia sendiri. Kamu nggak perlu merasa ikut merasa bersalah. Dengan kematian mama kamu, semuanya sudah berakhir. Tapi posisi sebagai kepala keluarga terakhir dipegang oleh mama kamu. Sebagai anaknya, kamu berhak jadi penerusnya. Jangan bodoh dengan membuang itu semua.” “Pa, itu bukan hak milikku, aku nggak mau. Justru kita yang berutang sama keluarganya Yuna.” “Kita kan nggak melakukan apa-apa. Yang membu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status