Share

Lima Belas

Raya memandang nanar punggung Fajar yang begitu betah membelakanginya. Ada rasa nyeri di dadanya saat laki-laki itu tak sedikit pun memberinya ruang untuk mendekatinya. Raya tidak bisa menampik lagi, hatinya tanpa sadar sudah tertawan dengan pria dingin itu. Entah sejak kapan, yang pasti ada letupan kecil di dadanya setiap mereka bertemu pandang.

Raya duduk beringsut mendekati Fajar. Menyandarkan kepalanya kebahu pria itu. Gerimis tengah malam yang menyapu atap tenda menjadi irama tersendiri bagi hatinya yang sendu.

Raya yakin, Fajar belum tidur. Namun laki-laki itu lebih memilih diam dari pada berbicara dengan Raya. Dia begitu tak terjamah, terlalu sulit untuk ditaklukkan.

Raya berdehem membersihkan sumbatan di kerongkongannya. Mencoba meresapi kedekatan ini tanpa ada penolakan dari Fajar. Dengan penuh tekad Raya menelusupkan tangannya melingkar ke perut laki-laki itu. Aroma pinus menguar begitu kuat, membuat jantungnya semakin meletup kuat.

"Ini tidak b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dayah Arief
sungguh bgs karya mu bang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status