Pernikahan Gila

Pernikahan Gila

last updateLast Updated : 2022-06-25
By:  GleoriudCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
8.6
9 ratings. 9 reviews
59Chapters
12.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Menikahi Raya, adalah takdir yang paling buruk bagi Fahar. Dia dijadikan sebagai suami penutup malu untuk sang Nona kaya yang hamil di luar nikah. Pernikahan bagai neraka yang saling menyakiti. Akan tetapi, bisakah mereka menampik rasa yang ada karena terbiasa?

View More

Chapter 1

Satu

Dua manusia yang sama-sama tak bahagia dan menderita setelah kata 'sah' digaungkan beberapa jam yang lalu, dua manusia yang dipaksa untuk bersama bahkan tidak peduli dengan hati berlumur benci yang menyelimuti mereka selama ini.

Acara sakral tapi palsu itu sudah terjadi tiga jam yang lalu, tanpa syukuran atau pun resepsi.

Seorang laki-laki tampan berwajah datar dan dingin memandang tajam wanita di sudut kamar, dia sudah muak dengan sikap manja dan

berlebihan gadis itu. 

"Berhentilah menangis! seolah-olah kau adalah korban," bentaknya, pria dingin yang baru menyandang status sebagai seorang suami.

Wanita yang masih memakai gaun pengantin itu terus saja menutup wajahnya, suara isakan pilu belum juga hilang bahkan sudah satu jam lamanya, dia belum mau menerima kenyataan ini, kenyataan sudah menjadi istri pria yang sangat dibencinya.

laki-laki itu bernama Fajar, memukul meja di depannya. Kamar hotel ini bagaikan penjara dan neraka yang sangat menyiksanya, dia selalu tidak bahagia dan tidak bisa memilih.

"Kau gadis manja, aku tak mencintaimu, jangan kau kira aku menginginkan dirimu, aku bahkan belum siap untuk menikah, tapi ayahmu menyeretku dengan paksa dan mengancam kedua orang tuaku, aku membencimu," jerit Fajar.

Wanita yang menangis itu melepaskan tangan dari wajahnya, wajah kacau yang make up tebalnya sudah luntur karena air mata, matanya memancarkan kebencian yang amat besar.

"Pergi! pergi saja kau ke neraka!" Wanita itu melempar apa saja kepada pria itu. Dia benar-benar benci sebenci-bencinya, sampai rasa benci itu mengalir di dalam darahnya.

"Kau wanita gila," jawab Fajar kemudian membanting pintu kamar hotel. Pergi sesuai keinginan gadis tersebut. 

Raya, wanita itu bernama Raya, anak pengusaha kaya yang tidak terhitung kekayaannya, gadis manja yang selalu dikawal kemana pergi. Dia sempurna sampai akhirnya menjadi tidak berharga, dia hamil, bukan anak Fajar, tapi anak orang lain yang memiliki status sebagai kekasihnya, yang begitu tega memperkosanya dan kemudian melarikan diri.

Fajar dulu satu kampus dengannya, satu kelas sampai mereka tamat, mereka saling bermusuhan dari dulu. Dia laki-laki kasar dan arogan, suka membully, termasuk membully Raya yang dianggap gadis angkuh dan sombong. Raya sendiri tidak tau kenapa Fajar dari dulu tidak menyukainya.

Pernikahan ini sudah terjadi, atas paksaan dan kekuasaan ayahnya yang menekan ayah Fajar yang memiliki banyak hutang. Pernikahan sementara sebagai penutup malu, ayahnya Raya tidak peduli apakah pernikahan ini sah atau tidak, yang dia pedulikan adalah nama baiknya, nama baik anak gadisnya, serta citra di masyarakat.

Fajar bahkan diseret ke depan pengulu yang tidak mengetahui bahwa mempelai wanita tengah hamil. Kebenaran itu ditutup rapat -rapat oleh ayahnya, Fajar diseret dalam keadaan babak belur karena dia dihajar setelah gagal melarikan diri.

Raya rasanya ingin mati saja, dia tidak menginginkan bayi ini, dia juga membenci kekasihnya yang kabur seenaknya setelah dia minta pertanggung jawaban atas kehamilannya.

Raya begitu mengutuk malam itu, malam dimana dia dijebak oleh kekasihnya melalui Fajar. Fajar biang semua itu, dia yang memaksa Raya meminum alkohol demi upah yang tak seberapa yang dijanjikan Marsel, laki-laki yang memperkosanya.

Raya mengutuk malam di mana jeritannya tidak dihiraukan, Marsel begitu tega memperkosanya, meninggalkam janin yang sangat dibencinya, dia membenci dua pria itu. 

Raya membuka sanggulnya dengan paksa, membanting apa saja di depannya untuk melampiaskan kemarahannya selama ini. Dia ingin mati, sungguh dia ingin mati saja.

*****

Fajar menghisap rokoknya dalam, melepaskan asap yang mengandung nikotin itu ke udara. Begitu tak berharganya menjadi orang biasa, begitu lemahnya menjadi orang yang tak berguna. Itukah alasan ibunya dulu berselingkuh lari dengan pria kaya dan meninggalkan ayahnya yang sedang sekarat dan dia yang kelaparan? 

Beberapa tahun kemudian ayahnya menikah lagi, dia memiliki ibu tiri yang kasar dan terbiasa memukulnya dengan tangkai sapu. Sekarang dia tidak bisa memilih untuk hidupnya sendiri, Raya Mahendra, bahkan sangat dibencinya. Sekarang dia dipungut bagaikan sampah dan dijadikan penutup malu untuk wanita itu.

"Heh, ngapain di sini? Pulang, gih! angetin istri."

"Lo bosan hidup?" jawab Fajar pada pria di sampingnya dengan pelototan. Sahabatnya yang bernama Erik tertawa terpingkal-pingkal.

"Lo udah nyoba belum?"

"Apaan?"

"Bini lo lah, apa lagi, masak Emak gue."

"Nggak tertarik," jawab Fajar datar.

"Body bahenol lo anggurin, payah lo," kata Erik, sekarang mereka berada di kossan Erik, tempat mangkal Fajar seperti biasa.

"Terserah lo, bodo amat."

"Lama-lama lo jadi gak fungsi sebagai laki-laki, dah setua ini masih perjaka." Erik masih tertawa. Wajah masam Fajar tidak dihiraukannya.

"Kapan lo pulang kerumah bini lo? Lama-lama di sini gue bisa bangkrut gara-gara elo."

"Ish! nggak iklas banget lo, nanti kalau gue kaya, gue ganti semuanya," jawab Fajar.

"Huuu! kapan ? Keburu kiamat nunggu Lo kaya," cibir Erik.

"Lo perhitungan benget sih."

"Iyalah, secara juga kita ini masih sarjana pengangguran." 

"Ya udah, gue cabut dulu." Fajar mengambil helm-nya, menyalakan motor besarnya.

"Lo tersinggung? Gue cuma bercanda kali, semenjak nikah lo sensitif amat," kata Erik, namun tidak dihiraukan Fajar, dia membawa motornya dengan kecepatan tinggi, membelah jalan ibu kota.

Dia tidak memiliki tujuan saat ini, dia tidak punya rumah, yang dia punya hanya lengan besar yang mampu mengangkat beban berat dan kenekatan tidur dimanapun dia suka.

Sudah seminggu dia meninggalkan Raya, tepat dimalam pengantin mereka. Fajar berhenti di sebuah taman kosong dan berniat merebahkan diri sejenak namun tiba tiba saja pukulan keras didapatkannya di wajahnya, Fajar meludahkan darah dari mulutnya, menatap benci bodyguard mertuanya.

"Seret dia! kurung dia di rumah dengan Raya!" perintah tua bangka itu, Fajar tidak memiliki kekuatan untuk melawan dua orang yang memiliki kekuatan melebihi banteng itu. Akhirnya, dia tertangkap juga.

Dua manusia yang sama-sama tak bahagia dan menderita setelah kata 'sah' digaungkan beberapa jam yang lalu, dua manusia yang dipaksa untuk bersama bahkan tidak peduli dengan hati berlumur benci yang menyelimuti mereka selama ini.

Acara sakral tapi palsu itu sudah terjadi tiga jam yang lalu, tanpa syukuran atau pun resepsi.

Seorang laki-laki tampan berwajah datar dan dingin memandang tajam wanita di sudut kamar, dia sudah muak dengan sikap manja dan

berlebihan gadis itu. 

"Berhentilah menangis! seolah-olah kau adalah korban," bentaknya, pria dingin yang baru menyandang status sebagai seorang suami.

Wanita yang masih memakai gaun pengantin itu terus saja menutup wajahnya, suara isakan pilu belum juga hilang bahkan sudah satu jam lamanya, dia belum mau menerima kenyataan ini, kenyataan sudah menjadi istri pria yang sangat dibencinya.

laki-laki itu bernama Fajar, memukul meja di depannya. Kamar hotel ini bagaikan penjara dan neraka yang sangat menyiksanya, dia selalu tidak bahagia dan tidak bisa memilih.

"Kau gadis manja, aku tak mencintaimu, jangan kau kira aku menginginkan dirimu, aku bahkan belum siap untuk menikah, tapi ayahmu menyeretku dengan paksa dan mengancam kedua orang tuaku, aku membencimu," jerit Fajar.

Wanita yang menangis itu melepaskan tangan dari wajahnya, wajah kacau yang make-up tebalnya sudah luntur karena air mata, matanya memancarkan kebencian yang amat besar.

"Pergi! pergi saja kau ke neraka!" Wanita itu melempar apa saja kepada pria itu. Dia benar-benar benci sebenci-bencinya, sampai rasa benci itu mengalir di dalam darahnya.

"Kau wanita gila," jawab Fajar kemudian membanting pintu kamar hotel. Pergi sesuai keinginan gadis tersebut. 

Raya, wanita itu bernama Raya, anak pengusaha kaya yang tidak terhitung kekayaannya, gadis manja yang selalu dikawal kemana pergi. Dia sempurna sampai akhirnya menjadi tidak berharga, dia hamil, bukan anak Fajar, tapi anak orang lain yang memiliki status sebagai kekasihnya, yang begitu tega memperkosanya dan kemudian melarikan diri.

Fajar dulu satu kampus dengannya, satu kelas sampai mereka tamat, mereka saling bermusuhan dari dulu. Dia laki-laki kasar dan arogan, suka membully, termasuk membully Raya yang dianggap gadis angkuh dan sombong. Raya sendiri tidak tau kenapa Fajar dari dulu tidak menyukainya.

Pernikahan ini sudah terjadi, atas paksaan dan kekuasaan ayahnya yang menekan ayah Fajar yang memiliki banyak hutang. Pernikahan sementara sebagai penutup malu, ayahnya Raya tidak peduli apakah pernikahan ini sah atau tidak, yang dia pedulikan adalah nama baiknya, nama baik anak gadisnya, serta citra di masyarakat.

Fajar bahkan diseret ke depan pengulu yang tidak mengetahui bahwa mempelai wanita tengah hamil. Kebenaran itu ditutup rapat -rapat oleh ayahnya, Fajar diseret dalam keadaan babak belur karena dia dihajar setelah gagal melarikan diri.

Raya rasanya ingin mati saja, dia tidak menginginkan bayi ini, dia juga membenci kekasihnya yang kabur seenaknya setelah dia minta pertanggung jawaban atas kehamilannya.

Raya begitu mengutuk malam itu, malam dimana dia dijebak oleh kekasihnya melalui Fajar. Fajar biang semua itu, dia yang memaksa Raya meminum alkohol demi upah yang tak seberapa yang dijanjikan Marsel, laki-laki yang memperkosanya.

Raya mengutuk malam dimana jeritannya tidak dihiraukan, Marsel begitu tega memperkosanya, meninggalkam janin yang sangat dibencinya, dia membenci dua pria itu. 

Raya membuka sanggulnya dengan paksa, membanting apa saja di depannya untuk melampiaskan kemarahannya selama ini. Dia ingin mati, sungguh dia ingin mati saja.

*****

Fajar menghisap rokoknya dalam, melepaskan asap yang mengandung nikotin itu ke udara. Begitu tak berharganya menjadi orang biasa, begitu lemahnya menjadi orang yang tak berguna. Itukah alasan ibunya dulu berselingkuh lari dengan pria kaya dan meninggalkan ayahnya yang sedang sekarat dan dia yang kelaparan? 

Beberapa tahun kemudian ayahnya menikah lagi, dia memiliki ibu tiri yang kasar dan terbiasa memukulnya dengan tangkai sapu. Sekarang dia tidak bisa memilih untuk hidupnya sendiri, Raya Mahendra, bahkan sangat dibencinya. Sekarang dia dipungut bagaikan sampah dan dijadikan penutup malu untuk wanita itu.

"Heh, ngapain di sini? Pulang, gih! angetin istri."

"Lo bosan hidup?" jawab Fajar pada pria di sampingnya dengan pelototan. Sahabatnya yang bernama Erik tertawa terpingkal-pingkal.

"Lo udah nyoba belum?"

"Apaan?"

"Bini lo lah, apa lagi, masak Emak gue."

"Nggak tertarik," jawab Fajar datar.

"Body bahenol lo anggurin, payah lo," kata Erik, sekarang mereka berada di kossan Erik, tempat mangkal Fajar seperti biasa.

"Terserah lo, bodo amat."

"Lama-lama lo jadi gak fungsi sebagai laki-laki, dah setua ini masih perjaka." Erik masih tertawa. Wajah masam Fajar tidak dihiraukannya.

"Kapan lo pulang kerumah bini lo? Lama-lama di sini gue bisa bangkrut gara-gara elo."

"Ish! nggak iklas banget lo, nanti kalau gue kaya, gue ganti semuanya," jawab Fajar.

"Huuu! kapan ? Keburu kiamat nunggu Lo kaya," cibir Erik.

"Lo perhitungan benget sih."

"Iyalah, secara juga kita ini masih sarjana pengangguran." 

"Ya udah, gue cabut dulu." Fajar mengambil helm-nya, menyalakan motor besarnya.

"Lo tersinggung? Gue cuma bercanda kali, semenjak nikah lo sensitif amat," kata Erik, namun tidak dihiraukan Fajar, dia membawa motornya dengan kecepatan tinggi, membelah jalan ibu kota.

Dia tidak memiliki tujuan saat ini, dia tidak punya rumah, yang dia punya hanya lengan besar yang mampu mengangkat beban berat dan kenekatan tidur dimanapun dia suka.

Sudah seminggu dia meninggalkan Raya, tepat dimalam pengantin mereka. Fajar berhenti di sebuah taman kosong dan berniat merebahkan diri sejenak namun tiba tiba saja pukulan keras didapatkannya di wajahnya, Fajar meludahkan darah dari mulutnya, menatap benci bodyguard mertuanya.

"Seret dia! kurung dia di rumah dengan Raya!" perintah tua bangka itu, Fajar tidak memiliki kekuatan untuk melawan dua orang yang memiliki kekuatan melebihi banteng itu. Akhirnya, dia tertangkap juga.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nezza Al Fahtan
luar biasa
2022-10-31 12:01:30
0
user avatar
Lisa Kim?
lanjoootttt
2022-08-03 21:03:03
0
user avatar
MayGrau
menarik jalan ceritanya sayangnya beberapa chapter terlalu banyak pengulangan.
2022-06-30 18:14:55
1
user avatar
Joy Julia
Duh, 8 bab awal nulisnya diulang2 terus sampai setengah bab sendiri..
2022-06-30 00:44:23
0
user avatar
dtyas
semangat thor
2022-05-22 13:27:41
0
user avatar
Syarlina
ceritanya menarik, lanjut thor
2022-03-29 19:11:05
0
user avatar
Pena Asmara
Ceritanya keren habiss
2022-03-27 08:01:16
0
user avatar
Tambiyo
terjadi pengulangan....
2022-05-26 11:16:31
0
user avatar
KARISMA KARISMA
baca di bab 1 bab 3 sudah dibuat pushing, diulang2 terus
2022-06-03 21:34:44
0
59 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status