Share

Empat Belas

Pagi menjelang siang, siang menuju sore dan sore merangkak malam. Malam ini tidak turun hujan lebat, namun, gerimis cukup membuat semua pengungsi lebih memilih masuk selimut di dalam tenda. 

Di tenda Fajar sendiri, dihuni oleh beberapa orang. Sekitar dua kepala keluarga. Ibu-ibu yang tidak tau siapa namanya, asik mengayunkan bayinya yang rewel. Sementara dua anaknya yang lain sudah tertidur lelap. Satu lagi ibu muda yang sedang hamil tua yang masih bercengkrama dengan suaminya. Memakai bahasa daerah yang tidak dimengerti oleh Raya.

Raya berada agak jauh dari dua wanita yang asik dengan anggota keluarga masing-masing. Pada hari ini, para pengungsi mendapatkan baju bekas dan selimut. Raya mendapatkan dua baju bekas, kedua duanya daster batik tak berlengan sepanjang lutut.

Raya sudah berusaha memejamkan matanya. Namun, tangis bayi itu sangat berisik dan membuatnya tidak bisa tidur. Raya menjadi cemas, apakah memiliki anak begitu merepotkan, dia tidak punya pen

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status