Share

Lima Puluh

Fajar menyambut Raya dengan tidak siap sehingga mereka sama-sama tercebur kembali ke dalam air sungai, beberapa saat kemudian kepala mereka muncul. Raya menarik tangan Fajar ke tepian, yang diikuti oleh pria itu dengan wajah sedikit bingung.

Mereka kembali duduk di batu besar, tanpa Raya melepaskan genggaman tangannya. Gadis yang dasternya sudah basah kuyup itu melempar senyum manisnya pada pada Fajar dan di balas oleh pria itu dengan tertegun tidak percaya. Raya bertingkah sangat manis, persis seperti awal mereka bertemu saat Raya amnesia.

"Raya," lirih Fajar, yang dipanggil hanya memberikan kode dengan anggukan kecilnya.

"Kau baik-baik saja?" Fajar menyelidiki dengan mata menyipit.

"Apa aku terlihat sakit saat ini?" jawab Raya sambil mengibaskan rambutnya.

"Aku agak heran dengan sikap manismu, apa lagi pelukan tidak terduga yang baru saja aku dapatkan. Itu tidak sepertimu, Raya."

"Terus?" pancing Raya.

"Hmmm, tidak, aku hanya senang jika kau begini."

Raya tidak menjawab, namun dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status