Share

Harapan Jadi Nyata

Hati Nova berdesir sekaligus khawatir ketika seseorang memanggil namanya. Bayangan kejadian beberapa menit lalu masih terngiang di kepala seakan kembali berputar. Nova refleks menoleh, demi memastikan sosok yang tiba-tiba muncul di belakangnya kini bukanlah satu nama yang ada di kepala Nova saat ini.

“Kamu sedang apa di sini? Sendiri saja?” pria itu kembali bersuara. Bersamaan dengaN saat Nova menoleh ke arahnya.

“Ka-kamu–”

“Aku kemari untuk menjengukmu, Nova. Sekaligus untuk menjemput sahabatku.”

Nova rasa ia tidak perlu banyak basa-basi pada pria ini, bukan? Dia sudah menjawab pertanyaan Nova yang masih ada di kepalanya secara mandiri.

“Kamu sendiri? Kemana.. Mark?”

Ekspresi Mario berubah kecut. Terlihat enggan menyebut nama sepupunya sendiri.

“Mark sedang membantuku mengambil barang-barang yang harus dibeli,” jawab Nova sambil tersenyum. Bibir tipis Mario membulat tanpa suara. Perhatiannya kali ini teralihkan pada bayi mungil dalam gendongan Nova.

Pria dengan tinggi badan l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status