Share

Bab 18

Fariz menarik tangannya dari tubuh Nesya, laki-laki itu memberikan ponselnya yang sudah terhubung dengan Abi pada istrinya. Seketika dia terperanjat saat Nesya berteriak sambil memanggil nama yang membuat darahnya mendidih. Namun, sebisa mungkin Fariz mengontrol dirinya agar tidak berbuat sesuatu saat ini.

“Mereka siapa, Kak?” tangan Nesya menunjuk dua lagi-lagi bertubuh kekar yang berdiri di belakang kakaknya.

“Bukan siapa-siapa, apa yang terjadi? Kenapa kamu berada di rumah sakit hmm??” Abi mengalihkan pembicaraan, ia tidak ingin memberi tahu Nesya bahwa mereka adalah orang suruhan Fariz yang ditugaskan untuk mengawasinya, bahkan sesekali menyiksanya jika Nesya membuat Fariz murka.

“Aku hanya demam biasa Kak,” Nesya tersenyum, namun hati kecilnya menjerit, ingin rasanya dia berteriak mengatakan bahwa dia ingin pulang.

“Waktunya sudah habis!” Fariz langsung menyambar ponselnya dan memutuskan panggilan itu.

“Apa-apaan? Belum ada lima menit!” p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status