Share

Bab 19

Pagi harinya, kondisi Nesya sudah mulai stabil. Dia juga sudah siap untuk pergi ke sekolah, kebetulan hari ini dia mendapat giliran piket membuatnya harus berangkat lebih pagi. Seperti biasa, dia pergi dengan berjalan kaki tanpa membawa uang serupiah pun. Tanpa bekal makanan ataupun minuman, Fariz benar-benar membuat Nesya tersiksa. Dengan langkah sedikit berlari, akhirnya Nesya sampai di sekolah, menatap di sekeliling, rupanya hanya dirinya yang berada di sekolah itu.

“Ah sudahlah, mending aku mulai bersih-bersih,” gumam Nesya, tangannya mulai menyapu di setiap sisi.

Terdengar langkah kaki yang kian mendekat, bersamaan dengan tawa nyaring yang menggema di area itu, Nesya sudah tahu jika mereka adalah Tika dan kawan-kawannya. Mereka dikenal sebagai gadis pembuat onar, sering menghina atau merendahkan orang yang dirasa lebih rendah darinya, entah karena status sosial ataupun penampilannya.

“Jadi ini yang namanya Nesya? Si gadis centil sok cantik

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status