Share

Bab 23

Nesya langsung menutup mulutnya rapat-rapat, matanya sesekali mencuri-curi pandang pada Fariz yang terlihat sangat murka, apalagi setelah menyadari perbuatannya. Masih di tempat yang sama yakni parkiran, pikiran Nesya mulai melayang, memikirkan sesuatu yang akan terjadi setelah ini.

“Masuk!” Nesya tersentak, saat tubuhnya didorong dengan kasar, belum lagi pintu mobil yang dibanting membuat jantungnya hampir copot.

“Kak, tadi itu Fabian cuma ngajak aku makan,” Nesya memberanikan diri untuk berbicara pada singa jantan yang sedang mengemudi.

Fariz tak menanggapi ucapan Nesya, pria itu terlihat mencengkeram kemudi karena saking kesalnya dengan Nesya, bisa-bisanya gadis itu malah membela Fabian disaat Fariz tengah marah.

“Kak..” mulut mungil menggemaskan itu seolah belum puas mengoceh sebelum mendapat respons dari Fariz.

“Apa kamu nggak bisa diam hah?” Fariz menepikan mobilnya, dia langsung mencengkeram pi

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status