Share

Bab 22

“Sya, pulang bareng yuk!” Fabian menepuk jok belakang motornya, dengan senyum penuh harap, dia menatap gadis manis itu yang setiap hari mengusik hatinya.

“Ogah!” Nesya menolak mentah-mentah, dia kembali teringat dengan peristiwa menyebalkan saat dirinya bersama Fabian.

“Kenapa? Ayo lah... Kali ini aja kok.” bujuk Fabian, dia tidak akan menyerah sebelum Nesya mengatakan iya. Pemuda itu tidak tahu bahwa Nesya sedang berusaha menghindar karena ancaman Fariz beberapa waktu yang lalu.

“Ish.. Kalau aku bilang nggak ya enggak!” jawab Nesya ketus, lama-lama dia jengkel harus menghadapi dua lelaki yang tidak ada beresnya. Yang satu tukang ancam, dan yang satunya lagi pemaksa.

“Dih galak amat. Buruan naik, udah mau hujan loh,” tangannya menunjuk ke arah langit, memang benar jika sebentar lagi akan turun hujan.

Nesya menghela nafas, dia pun mengiyakan permintaan Fabian membuat lelaki itu senang bukan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status