Pernikahan Kedua Bab 18Cari KerjaPov AuthorSudah dua hari sejak kejadian itu, Riri tidak masuk ke kantor. Sungguh ia tak menyangka Tama tega melakukan hal sekeji itu. Segitu gilanya mantan suaminya itu pada hartanya. Tama pikir Riri tidak tahu motif yang sebenarnya. Tanpa memikirkan keadaan Nirmala pula. Ceklek"Mama!" sebut Riri. Mamanya datang kekamar melihat keadaannya. "Memarnya sudah hilang?" Sang mama duduk disamping Riri. "Mulai Samar, Ma," jawab Riri. "Syukurlah, Tama memang keterlaluan, bisa-bisanya dia berbuat begitu padamu." Mama masih tampak geram mengingat cerita papa tempo hari padanya. "Riri juga nggak nyangka, karena harta ia nekat menyakiti Riri. Padahal calon istrinya sedang hamil, Ma." Riri pun masih tak habis pikir dengan kelakuan Tama. "Sudahlah, yang terpenting, kalian sudah cerai sekarang." Aku mengangguk. "Boleh mama bicara?" Riri menatap mamanya. Kalau sudah bertanya pasti ini hal yang sensitif. Riri mengangguk siap mendengarkan apa yang akan di
Pernikahan KeduaMenjenguk GilangBab 19Pagi ini Riri akan ke kantor, bersama Papanya. Sudah hampir satu bulan ia berdiam diri dirumah.Selama itu pula ia tak pernah melihat Gilang. Mungkinkah pria itu menyerah karena memang Riri belum memberikan kepastian apapun."Selamat pagi Bu Riri!" sambut Nirmala dan Risti. Mereka kompak berdiri, Risti memegang buket bunga lalu Nirmala membawa kue.Riri tersenyum. "Aduh, kok pake kue segala, nggak ulang tahun loh saya," canda Riri. Hatinya menghangat mendapat sambutan dari bawahannya yang baik. "Untuk menyambut ibu, dan sekaligus merayakan pemindahan kami, Bu." Risti memberikan buketnya pada Riri. Di ikuti Nirmala yang meletakkan kue di atas meja."Oh, ya, Kalian sudah resmi jadi karyawan di kantor pusat?" Riri ikut senang mendengarnya. Keduanya mengangguk senang."Bu! Kami turut prihatin ya, kami udah dengar kejadian yang menimpa ibu," ucap Risti.Riri terdiam, ia menatap ke arah sofa dimana Tama yang ingin melecehkannya waktu itu"Bu Riri,
Pernikahan KeduaTama Tak Tahu MaluBab 20Sudah sebulan Tama kesana kemari mencari pekerjaan, namun tak ada yang menerima. Banyak pekerjaan yang tidak memakai ijazah, tapi Tama enggan mengerjakannya.Serasa turun harga dirinya harus bekerja di luaran, bukan di gedung-gedung bertingkat.Tama sengaja keluar pagi-pagi. Dirumah hanya disuguhi ceramah ibunya, yang membuatnya semakin suntuk.Keluarga mereka semakin berantakan, Mita sekarang lebih banyak mengurung diri setelah aktivitasnya diluar. Rumah itu jarang terisi karena kerap di datangi oleh debt colektor.Pihak bank sudah tak bisa lagi memberikan tenggang waktu. Berulang kali Tama menyuruh ibunya menjual mobilnya untuk menutupi angsuran bank. Ibunya selalu menolak dan menyuruh mobil Tama yang harus dijual. Kini Tama baru paham, ibunya tak sebaik yang ia pikirkan. Tama mengingat Riri yang selalu di jelek-jelekan ibunya. Ternyata semua berbanding terbalik.Menyesal pun percuma, andai dia lebih bisa memahami Riri dulu tentu mereka m
Pernikahan KeduaMengikuti MitaBab 21Sepulang dari kantor Riri mampir di super market membeli beberapa kebutuhannya. Riri memasukkan dua kantong blanjaan di bangku belakang.Riri melajukan mobilnya, terbersit ingin menjenguk Gilang, tapi ada rasa sungkan dihati. Riri membelokan mobilnya, ingin melihat keramaian taman kota. Rasanya sudah lama tak melewati jalan itu.Riri mampir di pedagang makanan yang berjejer di pinggiran taman. Dulu dia sering jajan kesitu bersama Tama. Riri rindu makanan-makanan yang ada disana.Kerak telor, cilok, dan makanan lain nya. Setelah merasa kenyang Riri memutuskan untuk pulang. Waktu maghrib begini jalanan lumayan macet. Riri mengambil jalan alternatif, jalan yang tidak terlalu sering dilewati orang, karena lokasinya.Banyak toko-toko berjejer, tapi kosong. Hari yang hampir gelap membuat Riri sedikit takut, ia melaju dengan kecepatan tinggi.Sekilas ada yang melintas. Riri menoleh kesamping. Seorang wanita diseret paksa oleh dua orang pria berjaket ku
Pernikahan KeduaTertangkapBab 22Kini Riri di ikat sama dengan Mita, mulutnya disumpal dengan lakban hitam, karena Riri selalu memaki mereka. Mita sudah tak berdaya habis dipukul oleh mereka, karena meminta agar Riri di lepaskan.Para preman itu menyeringai puas. Sebentar lagi Bos Bondan akan datang. Uang mereka akan bertambah, sembari menunggu mereka minum dan merokok sambil menjaga dua wanita yang menjadi tawanan mereka.Bondan datang dengan seorang teman nya. Ia langsung memperhatikan Riri dengan seksama. Karena minimnya cahaya dia tak mengenali wajah itu."Bagaimana, Bos? Apa Bos suka?" teman Jarot menaik turunkan alisnya dengan senyum terkembang di bibirnya."Ya ya ya, tak rugi aku mempekerjakan kalian. Berikan uang mereka!" perintah Bondan pada asistennya.Asisten itu segera merogoh sakunya, uang dua gepok masing-masing sepuluh juta kini sudah berpindah tangan pada Jarot dan temannya."Terimakasih, Bos!" ucap mereka bersamaan."Cari sebanyak-banyaknya, maka bonus kalian akan
Peenikahan KeduaMencari BondanBab 23Sebagai seorang teman, Ayu sudah pernah menasihati Mita, tak baik pacaran dengan pria tua dan beristri. Mita tak peduli, karena pacaran dengan sebaya tak seroyal om-om, begitu katanya dulu.Nasi sudah jadi bubur, kesalahan itu berakibat fatal akhirnya. Tak bisa saling menyalahkan, karena ia pun turut memancing hal buruk itu terjadi padanya. Tama pulang dengan raut kecewa dan sedih sekaligus geram. Ia bertekad akan mencari Bondan tak peduli ia kaya atau pun berpengaruh. Tama ingin buat perhitungan. Bila perlu menghabisi pria itu.Sayangnya Ayu tidak begitu mengenal Bondan, dia hanya menyebut namanya saja. Tama mulai mencarinya, menurut ciri-ciri yang di katakan Ayu tadi, dia yakin takkan sulit mengenalinya. Dirumah"Ya ampun Mita, apa yang terjadi, Nak? Kenapa badanmu memar-memar begini?"Mita baru saja selesai mandi, saat hendak mengganti bajunya, Ibunya masuk kedalam kamarnya. Syok melihat luka lebam di bagian belakang tubuh putrinya."Jawab
Pernikahan KeduaDi UsirBab 24"Cari perempuan itu sampai dapat!"Bondan baru saja memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Mita lagi. Ia tak terima karena sudah di jebloskan ke dalam penjara. "Danu Subrata! Aku akan balas perbuatanmu!" ucap Bondan seraya mengepalkan tangannya. Bondan menghisap cerutunya menghembuskan asapnya hingga asap itu mengepul keatas. Hatinya kini diliputi oleh dendam. Danu, Riri dan Mita ada dalam targetnya."Bondan kuperingatkan sekali lagi, jangan coba-coba mengusik Danu! Dia sudah banyak membantu Buana Corp." Rupanya sang kakak mendengar ucapan Bondan tadi. Dia sudah berusaha mengeluarkan adiknya itu dari penjara dengan syarat Bondan harus melupakan kejadian itu.Bondan terhenyak, tak menyangka kakaknya mendengar ucapannya. "Masalahmu cukup dengan gadis itu. Aku tak mau usaha kita hancur. Ingat! Danu itu memang baik, tapi kalau sudah terusik. Mudah baginya menghancurkan Buana Corp," tegas Handoko lagi pada adiknya.Bisa dibilang, Danu lah yang banyak
Pernikahan KeduaGagal Menculik Bab 25Mendung menyelimuti langit Jakarta, pertanda hujan akan segera turun. Beruntung Riri sudah sampai di kantor kala gerimis mulai menyebar di bumi."Selamat pagi Bu Riri!" Sapa Adrian ramah. Iapun baru saja sampai, di sampingnya ada Gilang. Riri terkesiap. "Pagi Gilang!" balas Riri. "Perasaan aku yang mengucap salam, kenapa Mas Gilang yang dapat balasan?" protes Adrian."Perkara salam saja protes, ayo masuk!" Ajak Gilang. Riri berjalan di belakang mereka.Pagi ini di adakan rapat oleh petinggi perusahaan. Karena Gilang sudah kembali, maka Adrian di pindah menjadi asisten Riri. Terpaksa Risti tetap jadi karyawan di bawah naungan Riri. Adrian senang karena bisa terus menatap Nirmala. Riri di minta untuk datang keruangan Papanya. Ada kerjasama lagi antara Buana Corp dan Subrata Group. Riri di percayakan untuk menangani proyek itu. Gilang membukakan pintu untuk Riri Dia di tunjuk untuk menemani Riri. Mereka berdua akan bertemu wakil dari Buana