Share

BAB 21

Author: Katiram
last update Last Updated: 2025-06-15 20:36:14

Sejak pertemuan singkat di divisi tempat Alya magang, Arsen menjadi lebih sering terlihat di kantor pusat Mahendra Corp. Ia memang salah satu direktur penting, namun kehadirannya yang tiba-tiba menjadi lebih rutin dan fokus pada satu divisi mulai menimbulkan tanda tanya di kalangan staf.

“Pak Arsen lagi-lagi ke lantai dua, ya?” bisik seorang karyawan kepada temannya di pantry.

“Kayaknya iya. Padahal biasanya beliau sibuk banget di lantai eksekutif. Tumben sekarang sering turun.”

Namun Alya sendiri tidak terlalu memikirkan perubahan itu. Ia sibuk dengan laporan, pembelajaran dari Johan, dan sesekali masih harus menghadapi perlakuan ketus dari Reline.

Sore itu, saat Alya baru saja menyelesaikan revisi data keuangan, sebuah pesan dari Silvia, asisten pribadi Arsen, masuk ke ponselnya.

[Silvia]: Pak Arsen ingin bertemu denganmu sekarang. Di ruang rapat lantai 4.

Alya mengernyit. Bukan di ruangannya sendiri, melainkan ruang rapat. Ia pun buru-buru merapikan file dan melangkah ke sana.

Saa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Kilat dengan Dosen Kaya Raya   BAB 24

    Hari-hari Alya di Mahendra Corp masih belum terasa ringan. Meskipun tekanan dari Reline sedikit mereda setelah teguran dari Arsen, tetap saja suasana kerja terasa aneh dan menegangkan. Beberapa kali Alya merasa Reline menatapnya dengan pandangan tajam, seolah menyimpan sesuatu yang belum sempat dilontarkan.Hubungan kerja Alya dengan Johan semakin akrab lagi karena mereka sering dipasangkan dalam tugas-tugas yang sama. Alya merasa nyaman bekerja dengan Johan karena ia selalu bersikap suportif dan membantu saat Alya kewalahan. Namun tanpa mereka sadari, keakraban itu menjadi bahan bisik-bisik di antara beberapa karyawan lain.Suatu siang, saat istirahat makan, Alya dan Johan duduk di pantry kecil dekat ruang belakang."Kamu nggak capek dikejar revisi terus sama Bu Reline?" tanya Johan sambil membuka bungkus makanannya.Alya tertawa kecil. "Capek sih. Tapi ya, mau gimana lagi. Aku anak magang. Nggak bisa banyak protes sama atasanku, jangankan Anak magang, pegawai tetap saja tidak bisa m

  • Pernikahan Kilat dengan Dosen Kaya Raya   BAB 23

    Hari-hari Alya di kantor Mahendra Corp semakin padat. Tugas-tugas yang ia jalani makin kompleks, dan relasinya dengan Johan membuat suasana kerja terasa sedikit lebih ringan walau tidak sepenuhnya bebas tekanan. Tapi bukan hanya dari pekerjaan, tekanan itu juga datang dari seseorang yang sejak awal sudah menaruh sikap tidak bersahabat padanya, Reline.Sebagai adik sepupu Arsen dan kepala divisi tempat Alya ditempatkan, Reline secara teknis adalah atasannya. Dan Reline tampaknya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu.“Alya, saya minta laporan marketing segmentasi ini selesai jam tiga siang. Jangan sampai lewat,” ucap Reline pada suatu pagi.Alya melirik jam tangannya. Baru pukul sepuluh. “Baik, Mbak. Tapi ini cukup berat, apakah boleh saya minta bantuan Johan untuk—”“Tidak. Ini tugas kamu sendiri. Kalau kamu butuh bantuan untuk hal sesederhana ini, kamu seharusnya tidak berada di posisi ini,” potong Reline dengan menatap Alya dengan tajam.Alya menelan ludahnya. “Saya…Mengerti.” uc

  • Pernikahan Kilat dengan Dosen Kaya Raya   BAB 22

    Hubungan kerja antara Alya dan Johan makin erat dari hari ke hari. Mereka sering menghabiskan waktu lembur bersama untuk menyusun laporan proyek dan mempersiapkan presentasi bulanan. Meski awalnya terasa canggung, kebersamaan dalam menyelesaikan tanggung jawab membuat mereka mulai saling memahami ritme kerja masing-masing.“Johan, data penjualan bulan lalu belum sinkron sama laporan pembelian bahan baku,” ujar Alya sambil menunjuk layar laptopnya.Johan menghampiri. “Oh, itu karena sistem kita baru update minggu lalu. Aku benerin di dashboard internal, tapi lupa kasih tahu kamu.” jawab Johan sembari tersenyum tipis kepada Alya.Alya menghela napas lega. “Pantesan. Aku kira aku yang salah input.” ucap Alya seraya menggelengkan kepalanya pelan.Johan tersenyum. “Kamu teliti kok. Tapi jangan terlalu keras sama diri sendiri, ya.” tutur Johan membuat Alya menganggukkan kepalanya dengan pelan.Interaksi kecil semacam itu terjadi hampir setiap hari. Johan yang santai dan suka bercanda membe

  • Pernikahan Kilat dengan Dosen Kaya Raya   BAB 21

    Sejak pertemuan singkat di divisi tempat Alya magang, Arsen menjadi lebih sering terlihat di kantor pusat Mahendra Corp. Ia memang salah satu direktur penting, namun kehadirannya yang tiba-tiba menjadi lebih rutin dan fokus pada satu divisi mulai menimbulkan tanda tanya di kalangan staf.“Pak Arsen lagi-lagi ke lantai dua, ya?” bisik seorang karyawan kepada temannya di pantry.“Kayaknya iya. Padahal biasanya beliau sibuk banget di lantai eksekutif. Tumben sekarang sering turun.” Namun Alya sendiri tidak terlalu memikirkan perubahan itu. Ia sibuk dengan laporan, pembelajaran dari Johan, dan sesekali masih harus menghadapi perlakuan ketus dari Reline.Sore itu, saat Alya baru saja menyelesaikan revisi data keuangan, sebuah pesan dari Silvia, asisten pribadi Arsen, masuk ke ponselnya.[Silvia]: Pak Arsen ingin bertemu denganmu sekarang. Di ruang rapat lantai 4.Alya mengernyit. Bukan di ruangannya sendiri, melainkan ruang rapat. Ia pun buru-buru merapikan file dan melangkah ke sana.Saa

  • Pernikahan Kilat dengan Dosen Kaya Raya   BAB 20

    Hari itu terasa lebih ringan dari biasanya. Mungkin karena beban adaptasi sudah mulai luntur, atau mungkin karena ada seseorang yang tak lagi terasa asing. Alya duduk di meja yang berdampingan dengan Johan, sesekali menyentuh touchpad laptopnya sambil mengerutkan kening.“Ini hasil konversinya masih minus, ya?” gumam Alya, lebih kepada dirinya sendiri.Johan melirik ke layar laptop Alya, lalu menggeser kursinya mendekat. “Coba sini, aku lihat.”Alya bergeser sedikit, membiarkan Johan melihat lebih jelas. “Kayaknya aku salah ambil data dari sheet yang lama.”“Hmm, iya, kamu ambil dari template minggu lalu. Ini harusnya dari file yang aku simpan di shared folder kemarin,” kata Johan, tangannya cepat menunjuk arah direktori di layar.“Oh!” Alya langsung mengetik ulang. “Beneran, kamu nyimpen hidupku. Aku bisa-bisa kena marah kalau salah lapor kayak tadi.”Johan tertawa. “Tenang aja, kamu cepat belajar kok. Minggu pertama kamu masih pucat ngadepin laporan keuangan, sekarang udah bisa baha

  • Pernikahan Kilat dengan Dosen Kaya Raya   BAB 19

    Hari-hari magang Alya perlahan berubah dari tekanan mencekam menjadi rutinitas yang mulai bisa dinikmati. Meski Reline masih sering memberi tugas-tugas sulit, Alya merasa terbantu dengan kehadiran Johan yang selalu ramah dan bersedia membimbingnya. Tak jarang mereka lembur bersama, saling bertukar pikiran, bahkan bercanda ringan di sela-sela pekerjaan.“Kalau kamu bisa tahan satu minggu lagi, kamu resmi jadi pegawai magang yang bermental baja Alya” ucap Johan suatu sore sambil menyerahkan secangkir kopi ke Alya yang tengah mengetik di ruang kerja.Alya terkekeh, menyambut kopi itu. “Bermental baja yah? Apakah sebelumnya tidak ada yang tahan dengan perilaku Mbak Reline?.” tanya Alya dengan raut wajah yang penasaran.“Aku sudah bilang jika baru Kamu saja yang diberikan Bu Reline tugas sebanyak itu, tapi kalau kamu berhasil, aku bakal rekomendasiin kamu buat posisi tetap setelah lulus nanti. Serius.” ucap Johan dengan raut wajah yang serius.Ucapan Johan tersebut Alya merasa ada harapan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status