Beranda / Rumah Tangga / Pernikahan Kontrak Yang Abadi / Bab 8. Mencari Kesempatan dalam Kesempitan

Share

Bab 8. Mencari Kesempatan dalam Kesempitan

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-12 15:57:51

Mama terlihat tersenyum. 'Wah ternyata menantuku pintar memasak. Jika begini tidak khawatir Hanz akan kelaparan.hehehe' tanpa sadar memuji dalam hati.

"Kalau begitu kita makan malam bersama saja ya Ma, kak Shela. Biar aku memanggil Tuan Hanz dulu." Ucap Arumi.

"Tuan?" Dua wanita itu seketika menoleh.

Arumi langsung tersadar dan menutup mulutnya.

"Maksudnya, Mas Hanz." Hehe, Arumi keceplosan.

Mama dan ka Shela mengangguk secara bersamaan. Arumi pun cepat cepat berlalu dari dapur pergi kekamar untuk memanggil Hanzero.

"Ma. Jangan lupakan tujuan kita kesini!" Ucap Shela memperingatkan. Walaupun begitu ia begitu kagum pada Arumi.

Ceklek..

Arumi membuka pintu kamar,terlihat Hanz masih tertidur pulas disana. Sebenarnya Hanz sudah terbangun saat mencium bau masakan tadi,hanya saja ia pura pura tidur saat mendengar seseorang membuka pintu kamarnya.

"Tuan. Apa anda belum bangun?"

"Emm.." Hanzero pura pura menggeliat.

"Kenapa?" Menoleh pada Arumi.

"Ada Mama dan Kak Shela disini."

"Hah.. Mama dan kak Shela?" Hanzero langsung bangun.

"Aduh! Ngapain mereka Kemari? Mereka pasti mencurigai kita. Kau harus bisa berhati hati Arumi. Jika tidak, mereka akan curiga."

Arumi hanya mengangguk.

"Kebetulan aku memasak banyak. Jadi aku mengajak mereka sekalian makan malam. Tidak apa apa ya?" Tanya Arumi.

Wah! Kau benar benar menantu idaman Mama Arumi. Ya Tuhan!

Hanzero gemes sendiri.

"Tuan."

"Eh, iya. Tidak apa apa. Aku mandi dulu dan langsung menyusul. Kau duluan."

Arumi mengangguk.

"Apa mau mandi air hangat?" Arumi menawari.

"Tidak usah. Aku ingin mandi air dingin saja."

"Ah baiklah. Aku akan menyiapkan ganti untuk mu." Arumi berjalan mengulurkan handuk, lalu menghampiri Lemari.

Hanzero sungguh merasa Bahagia. Rupanya begini rasanya punya Istri. Hihi.. Hatinya bersorak.

Setelah menyiapkan ganti untuk Hanzero, Arumi pun kembali menemui Mama dan Kak Shela di meja makan.

"Mana suamimu?" Shela langsung bertanya.

"Em.. Mas, mas Hanz Mandi sebentar kak. Tidak apa apa kan menunggunya sebentar?"

Kedua wanita itu mengangguk, dan

Kesempatan ini tidak di sia sia kan oleh shela untuk mencari informasi tentang Arumi dan pernikahan ini.

"Emmm..bagaiimana malam pertama kalian? Pasti menyenangkan bukan?" tanya Shela. Tentu saja pertanyaan Shela membuat Arumi tak tau harus menjawab apa. Tapi ia harus pura pura menjadi pengantin sungguhan yang menjalankan ritual malam pertama.

' Aduh harus ngomong apa ini. Tuan Hanz mana lagi mandi lama banget. Ayolah tuaan cepat keluar! Saya takut salah bicara' Arumi menjerit dalam batinnya.

Dengan wajah yang sudah memerah karena malu akhirnya Arumi memaksakan dirinya untuk menjawab pertanyaan kakak iparnya itu.

"Alhamdulillah kak." ucapnya lirih karena malu. Ia pun tak berani menatap Mama maupun ka Shela.

' Maafkan Arumi sudah berbohong'

"Hah… serius kamu?" tanya mereka bersamaan. Seakan tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Jadi kalian sudah…" belum lagi perkataannya selesai sudah dipotong Hanz.

"Sudah apa Ma?" tanya Hanz, ia melirik Arumi yang sedang menunduk dan meremas jari jari tangannya.

Hanz sudah menduga kedatangan Mama dan kakaknya kesini tujuannya untuk mengintrogasi Arumi.

' Huhh…untung nongol juga tu orang'

" Heehee…tidak apa apa Hanz. Mama cuma bertanya bagaimana dengan malam pertama kalian."

"Mama nih kepo sekali. Mana mungkin aku melewatkan malam pertama ku dengan wanita yang paling kucintai ini." Tanpa diduga Hanzero meraih tengkuk Arumi dan mencium Arumi. Tak tanggung-tanggung, dia melumat bibir Arumi yang tanpa persiapan itu. Arumi gelagapan tentunya. Tapi tangan Hanz mencekal tangannya seperti sedang memberinya kode halus.

"Yang semalam, kau senang kan sayang.." Hanzero melepas ciumannya dan menatap wajah Arumi yang sungguh memerah.

Kenapa harus cium beneran? Arumi rasanya ingin menonjok Hanzero. Tapi, dia mana berani. Apalagi dua wanita di depannya itu terus memelototi aksi Hanzero.

Arumi tidak bisa berkata apapun selain memerah wajahnya. Antara menahan malu dan kesal. Dia mengusap bibirnya yang basah karena Hanzero. Itu semakin membuat Hanzero semakin gemas dan tanpa sadar mencium kembali bibir merekah itu.

"Sudah! Kenapa tidak tau malu!" Arumi tidak tahan dan mendorong tubuh Hanzero. Tentu Hanzero terkejut dengan kelakuannya dan hampir meminta maaf. Untung dia cepat tersadar jika sedang berakting.

"Kenapa harus malu sayang. Mereka juga sudah pernah menjadi pengantin baru."

"Kau bahagia kan sayang… menikah denganku?" Tangannya meremas pinggang Arumi dan berbisik. "Jangan membuat mereka curiga."

Arumi sangat kesal.

'Kau mencari kesempatan!' makinya dalam hati. Tapi bibirnya terpaksa tersenyum.

"Tentu saja aku bahagia sayang."

Sedangkan Mama dan kak Shela,hanya diam dengan mulut terbuka dan mata melotot menyaksikan adegan didepan mereka.

"Ah ya baiklah. Istriku rupanya sudah memasak begitu banyak. Wah wah wah .. Apa kau tau kalau Mama dan Kak Shela akan kesini Arumi? Lalu kau sengaja memasak begitu banyak untuk menyambut mereka?" Tanya Hanzero,kini menarik kursi untuk duduk disamping Arumi.

Arumi menggeleng. "Aku tidak tau jika Mama dan Kak Alya akan kesini. Dan ini, aku juga tidak tau kenapa memasak begini banyak." Jawab Arumi.

"Wah! Menantumu sungguh luar biasa Ma. Ini yang dinamakan filing. Rupanya kalian ada ikatan batin. Secara tak sadar, Arumi sudah menyadari jika kalian akan kesini makanya dia memasak begitu banyak tanpa rencana." Ucap Hanzero membanggakan istrinya.

Mama terlihat senang. "Kau benar benar hebat Hanz. Kau bisa dengan cepat mendapatkan wanita yang sempurna seperti ini. Shela, ini adalah menantu idaman Mama. Apa kau tau itu?" Ucap Mama, itu membuat mata Shela membelalak.

"Mama! Jangan lupa dengan tujuan kita kemari." Bisik Shela. Mama langsung menoleh.

Oiya. Kenapa bisa lupa?

Lalu memasang wajah sinis ke arah Arumi dan Hanz.

"Hemm.. Baiklah. Aku akan mencicip dahulu. Jangan senang dulu kalian. Siapa tau masakan ini tidak enak."

Arumi dengan senang hati langsung mengambilkan piring untuk mereka.

"Mama mau yang mana?"

"Itu, itu.." Mama menunjuk, Arumi cepat menuang makanan dengan ulas senyumannya yang manis.

'Anak ini manis sekali ya?' Shela mencuri pandang.

"Silahkan Ma."

"Eh, iya sayang. Ya ampun. Kau baik sekali. Shela aja belum pernah mengambilkan makanan untukku , apalagi Hanzero. Ah.." Mama begitu senang.

"Kak Shela juga ya?" Arumi sekarang mengambilkan makanan untuk Shela.

"Terimakasih ya?" Kesinisan Shela tadi redup sudah.

Hanzero yang melihat itu cemburu rupanya.

"Aku juga dong. Aku kan suamimu. Harusnya aku yang didulukan." Wajahnya cemberut.

"Eh, iya sayang. Tentu saja. Kau akan kebagian banyak." Arumi sekarang berganti mengambil makanan untuk Hanzero.

Hanzero tersenyum puas. Otaknya berpikir untuk mencari kesempatan.

"Sekalian suapin dong?" Rengek manja Hanzero.

Arumi menghela nafas sekarang. Mau tidak mau dia melayani Hanzero. Menyuap mulut Hanzero.

"Kamu juga ya?" Hanzero mengambil alih sendok dari tangan Arumi dan menyuapnya dengan sendok bekas mulutnya. Dan mau tidak mau, lagi lagi Arumi hanya bisa mengikuti permainan Hanzero.

"Ya Ampun… Mereka So Sweet sekali Ma. aku jadi iri." Ucap lirih Shela.

"Sudah. Nanti kalau Adrian pulang, kalian bisa suap suapan juga." Bisik Mama.

_________

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aprilia Loly
hanzero pria mapan,gagah dikhianati oleh kekasih, tanpa sadar jatuh cinta kepada arumi istri kontrak nya, wanita yang tanpa sengaja diselamatkan olehnya.tapi bagaimana dengan arumi yang pernah disakiti mantan suami nya? bisakah arumi juga jatuh cinta kepada hanzero..semoga ending yang bahagia..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 113. Happy Ending.

    Hampir seperapat jam, akhirnya mobil Hanzero tiba di klinik.Hanz memarkirkan mobilnya.Hanz keluar, lalu memanggil suster untuk membantu Arumi.Dua orang suster mengikuti Hanz sampai mobil dengan membawa brankar.Tiba di mobil Hanz langsung menyuruh Mama keluar terlebih dulu, lalu setelahnya Hanzero membantu Arumi untuk keluar."Pelan pelan Hanz." ucap Mama.Perlahan Hanzero mengendong Arumi, lalu memindahkannya membaringkan tubuh Arumi di atas brankar.Kedua suster mendorong brankar masuk ke dalam klinik.Hanz selalu setia menemani, tanggannya menggenggam erat tangan Arumi, berjalan bersebelahan dengan brangkar. Sedangkan Mama mengikuti dari belakang.Tidak berapa lama tiba di ruang bersalin."Maaf. Yang bisa masuk hanya satu orang." ucap suster memberitahu."Kamu saja yang masuk, temani Arumi." ucap Mama pada Hanzero. Hanzero mengangguk lalu ikut masuk bersama suster.Mama tahu setiap istri yang melahirkan pasti ingin di temani suaminya, sama halnya dengan Mama dulu saat melahirkan

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 112. Arumi Kontraksi.

    Arumi kontraksi!Arumi menunggu Hanz di dalam mobil. Arumi sudah tidak sabar untuk menyantap belalang goreng.Liurnya sudah ingin menetes membayangkan betapa renyahnya belalang berpadu gurih l,pedas manisnya bumbu.Uh! Pasti sangat nikmat.Ngidam yang ektrim bukan?Arumi pun baru kali ini sebenarnya, sebesar ini Arumi belum pernah merasakan namanya belalang goreng atau mungkin ini bawaan bayi? Entahlah!Hanz kembali kedalam mobil setelah mendapatkan apa yang di inginkan istrinya. Sebagai suami yang baik Hanz selalu melakukan apa saja yang membuat Arumi bahagia, asal itu tidak melanggar norma norma yang ada."Ini Sayang." Hanz mengulurkan tangan yang memegang satu cup berisi belalang goreng pedas manis.Hanz sendiri sebenarnya agak ngeli jika melihat melihat hewan sejenis belalang. Apa lagi untuk memakannya.Tidak dulu deh!Kres!Kres!Terdengar bunyi belalang saat Arumi mengunyahnya. Hanzero hanya menatapnya dengan tatapan aneh. Tidak berapa lama Hanz kembali tersadar, Ia pun menyala

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 111. Menjenguk Vanya.

    Hoam. Arumi menutup mulutnya.Saat ini Arumi baru saja bagun tidur siang, Arumi tersenyum pertama kali ketika membuka mata pemandangan indah ada di hadapannya.Bagaimana tidak!Wajah Hanzero berada tepat di hadapan wajahnya. Malam tadi mereka tidur saling memeluk satu sama lainya.Arumi membelai wajah tampan Hanzero, hidung mancung, alis tebal ukiran wajah yang indah membuat ketampanan nya semakin bertambah.Semakin hari Arumi semakin memupuk cintanya hingga tumbuh subur di dalam hati.Ketika Arumi sedang fokus membelai wajah Hanzero, tiba tiba Hanzero membuka mata."Sudah puas belum, lihat suamimu yang tampan ini." goda Hanzero.Membuat Arumi reflek melepaskan tangannya.Pipinya pun memerah merona karena malu.Hanz suka melihat Arumi saat tersipu malu seperti saat ini." M_mas udah bangun." Arumi mengalihkan pembicaraan."Mas udah bangun sebelum kamu bangun tadi." jawab Hanzero, yang membuat Arumi membuka mulutnya lebar.' Ya ampun, berarti Mas Hanz tahu dong! Aku menciumnya tadi.' b

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 110. Berbelanja Keperluan Bayi.

    Lubis memperhatikan gambar yang di tunjuk Alika, raut wajahnya seketika berubah.Lubis memperhatikan foto USG yang ada di tangannya.Mata berbinar memancarkan kebahagian."Alika! Apa keponakan ku laki laki?" tanya Lubis dengan nada sangat bersemangat.Alika mengangguk."Ia Mas, menurut hasil USG ini bayi Vanya berjenis kelamin laki laki." "Haah!" Lubis memeluk Alika dengan penuh rasa bahagia."Alika, Aku sungguh bahagia mendengar kabar ini." ucap Lubis yang masih memeluk Alika erat.Sedari dulu Lubis memang sangat menginginkan bayi laki laki, namun Tuhan belum menghendakinya.Dan sekarang!Lubis akan memiliki keponakan laki laki. ______Hubungan Lubis dan Hanzero berangsur membaik setelah kejadian tempo lalu. Bukan hanya dari hubungan bisnis saja tapi di kehidupan pribadinya juga.Arumi sering mengajak berkunjung ke kediaman Lubis untuk sekedar menjenguk Vanya.Walau Vanya sendiri tidak pernah berinteraksi langsung dengan Arumi. Karena memang Vanya banyak melupakan orang orang di

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 109. Saling Memaafkan.

    Dokter Lidia tersenyum, lalu pandangannya mengarah ke layar. "Sepertinya Dede bayi masih malu malu, tuh liat di sembunyikan." ucap Dokter Lidia terkikik pelan.Posisi bayi saat ini sedikit memiringkan tubuhnya hingga bagian alat kelaminnya tertutupi.Hanzero dan Arumi menarik sudut bibirnya mengukir sebuah senyuman.Ini yang pertama bagi Arumi dan Hanzero jadi mereka begitu bahagia saat mendengar detak jantung bayinya untuk yang pertama kali.Di dukung dengan fasilitas kesehatan yang sudah canggih, bisa melakukan USG 3 Dimensi."Sepertinya memang seperti itu Dok." ucap Hanzero.Setelah pemeriksaan selesai, Arumi kembali duduk.Dokter Lidia menjelaskan apa apa saja yang boleh Arumi lakukan.Setelah selesai Arumi dan Hanz keluar ruangan Dokter.Hanz mengandeng Arumi, berjalan hendak keluar."Hanzero tunggu!" panggil seseorang dari belakang.Hanz menghentikan langkahnya, begitu juga Arumi. Kedua nya berbalik.Lubis! batin Hanzero.Arumi menyikut pelan lengan Hanzero."Mau apa dia Mas? bis

  • Pernikahan Kontrak Yang Abadi   Bab 108. Periksa Kandungan.

    Pemberitaan pagi ini di penuhi pemberitaan tentang klarifikasi Hanzero kemarin malam. Berbagai judul yang muncul membuat Hanz geleng geleng kepala.‘Klarifikasi mantan tunangan vanya terkait skandal viralnya’‘Mantan tunangan Vanya tidak mau ikut campur’Masih banyak lagi judul pemberitaan yang menurut Hanz sangat tidak penting.Semenjak vidionya viral, Vanya bukan hnaya kehilangan pekerjaannya sebagai model. Banyak PH yang memutus hubungan kerja sepihak.Hal itu membuat Vanya frustasi, bahkan Vanya harus menanggung malu atas perbuatannya sendiri. Dan semenjak itu Vanya tidak menunjukan batang hidungnya, karena setiap hari banyak wartawan di depan rumah Lubis, bahkan Lubis sampai menambah penjaga untuk mengaja keamanan rumahnya.Bukan hanya Vanya yang menanggung akibatnya, tapi Lubis ikut menangung imbas dari kelakuan adik perempuannya.Setelah berita Vanya naik ke permukaan banyak insvertornya yang memutus buhungan kerja sama mereka. Walau Lubis sudah berusaha menjelaskan namun mere

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status