Share

BAB 111 Ilusi dan kenyataan

"Mungkin lebih baik kamu istirahat dulu, Rin," desak Reygan dengan suara yang penuh perhatian, berdiri di antara Ayrin dan pintu keluar. "Kondisimu belum sepenuhnya membaik. Saya khawatir."

Ayrin menatap Reygan dengan tatapan yang campuran antara kesal dan keputusasaan. "Aku butuh udara segar. Aku nggak bisa terus berdiam di sini," ucapnya dengan suara yang bergetar, mencerminkan keinginannya untuk membebaskan diri dari penjara pikirannya yang gelap.

Reygan menggeleng dengan lembut. "Saya tahu, tapi saya rasa kamu belum cukup kuat untuk pergi.”

Ayrin menarik napas dalam-dalam, merasakan kelelahan yang menyelubunginya. “Aku muak di sini,” ujarnya dengan nada kasar dan menyindir.

“Kalau begitu biarkan saya menemani kamu,” tawarnya dengan lembu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status