Share

Bab 4

Author: Sumira
Mendengar dia memanggilku pincang, aku tidak bisa lagi menahan diri.

Saat dia membanggakan bahwa Johan mencintainya, aku masih bisa memilih untuk tidak memedulikannya.

Namun, begitu dia mengejek kakiku, rasanya hatiku seperti disobek-sobek.

Aku membentak.

"Shenina, apa hakmu memanggilku pincang? Kalau bukan karena kamu, bagaimana mungkin aku kehilangan kesempatan untuk menari?"

"Selain itu, jangan pernah mengungkit soal ibuku!"

Saat Shenina hendak melanjutkan makiannya, suara Johan terdengar dari luar pintu.

Ternyata, setelah mencari Shenina ke mana-mana dan tidak menemukannya, dia justru datang ke sini.

Begitu mendengar suaranya, Shenina buru-buru berpura-pura lemah dan terjatuh ke lantai.

"Kak Johan, tolong aku!"

Mendengar seruan minta tolong itu, Johan langsung menerobos masuk. Melihat Shenina terjatuh di lantai dengan wajah penuh air mata, dia segera memanggil dokter.

"Kak Johan, untung kamu datang, kalau nggak aku benar-benar nggak tahu harus bagaimana..."

Shenina menatap Johan dengan berlinang air mata, sambil terus memegangi perutnya.

"Aku benar-benar nggak tahu apa salahku pada Kak Lina, sampai dia mendorongku begitu keras. Kalau saja aku nggak melindungi perutku, entah apa yang akan terjadi..."

Mendengar itu, mata Johan langsung memerah. Bagi dia, Shenina tidak boleh terluka sedikitpun.

"Lina, kenapa kamu menyakiti Shenina? Dia itu gadis paling baik!"

Seolah ingin merenggut nyawaku, Johan mencengkeram leherku dengan kuat.

Aku merasa napasku makin berat, seolah akan tercekik.

Aku berusaha sekuat tenaga mendorongnya, tapi kekuatan kami terlalu timpang.

Aku mencabut infus yang menempel di tanganku dengan cepat, lalu menusukkannya ke tangan Johan.

Johan berteriak dan melepaskanku.

Aku terbatuk-batuk dan berusaha menghirup udara sebanyak-banyaknya. Saat itulah, aku benar-benar menyadari sesuatu.

Tidak ada orang lain yang bisa menyelamatkanku. Mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan masalahku adalah mimpi kosong. Hanya aku sendiri yang bisa menyelamatkan diriku.

Setelah Johan pergi bersama Shenina, aku langsung menghubungi detektif swasta.

Selama bertahun-tahun bersama Johan, aku telah menabung cukup banyak uang untuk menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan yang terjadi dulu.

Hari ini adalah hari peringatan kematian ibuku, dan aku memutuskan untuk mengungkap semuanya hari ini, sebagai jawaban untuk ibuku.

Setelah menenangkan diri, aku menelepon guru yang dulu membimbingku.

"Guru, aku ingin kembali dan melanjutkan belajar di bawah bimbingan Anda."

Orang di ujung telepon terdiam sejenak saat mendengar suaraku, lalu segera menjawab.

"Kamu yakin? Kalau kembali dan belajar denganku, kamu harus menghapus semua jejakmu di dunia ini. Nggak akan ada lagi Lina Dixon."

Aku menjawab dengan tegas.

"Aku yakin."

"Baik, aku akan menunggumu."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pernikahan Penuh Dusta   Bab 11

    Johan menangis sambil berlutut di hadapanku."Lina, benarkah ini kamu?"Aku melangkah mundur selangkah, tidak ingin Johan menyentuhku. Dia tidak pantas.Johan berkata dengan mata berbinar penuh kegembiraan."Lina, kakimu sudah sembuh? Aku tahu pasti ada alasan mengapa kamu pergi. Apa kamu diam-diam pergi berobat?""Kamu ingin memberiku kejutan, 'kan?"Johan berusaha maju untuk memelukku, tetapi dihalangi oleh polisi."Pak Johan, Anda perlu ikut dengan kami."Johan meronta dan menolak naik ke mobil polisi."Aku nggak mau! Aku mau pulang bersama istriku!"Aku membuka mulut dan berkata."Johan, kita sudah nggak ada hubungan apa pun lagi.""Tapi nanti bakal ada."Wajah Johan berseri-seri penuh harapan."Kamu mau memaafkanku?"Aku terkekeh dingin."Hubungan antara penggugat dan tergugat.""Johan, aku telah menuntutmu."Kepalanya tertunduk lesu, lalu polisi memborgol dan membawanya pergi.Di kantor polisi, semua bukti terbukti kuat. Johan dijatuhi hukuman penjara karena percobaan pembunuhan.

  • Pernikahan Penuh Dusta   Bab 10

    Sang sekretaris menjaga Johan hampir setengah bulan.Setiap hari, Johan menyeret kakinya yang pincang akibat dipukuli dan bersikeras ingin keluar untuk mencariku.Sang sekretaris tidak mampu menahannya.Selain itu, karena terlalu lama tidak mengurus bisnisnya, karier Johan pun makin merosot.Segala yang terjadi padanya telah dilaporkan kepadaku oleh detektif swasta yang kusewa.Aku tahu, waktunya telah tiba. Semua bukti sudah terkumpul.Aku bergumam sambil membelai peninggalan ibuku."Ibu, putrimu akan membalaskan dendam untukmu."Aku memotong rambut panjang yang telah kurawat bertahun-tahun, lalu melangkah menuju kamar inap Shenina.Siapa pun yang telah menyakiti ibuku, tidak akan kuampuni.Kini, Shenina harus memakai selang oksigen untuk bernapas.Aku duduk di tepi tempat tidurnya, menatap wajahnya yang pucat seperti selembar kertas.Tidak ada lagi sisa kecantikannya yang dulu."Shenina, lama nggak jumpa."Shenina membuka mata saat mendengar suaraku dan menatapku."Lina?"Aku terseny

  • Pernikahan Penuh Dusta   Bab 9

    Shenina merasakan ada aliran hangat di bawah tubuhnya.Dia tahu, itu pertanda anaknya sedang sekarat."Kumohon, selamatkan anakku."Namun, Johan tidak menghiraukan permohonannya. Selama bertahun-tahun ini, Shenina selalu memanfaatkan perasaan Johan padanya.Shenina selalu meminta berbagai macam hal padanya. Namun, kali ini, Johan tidak mau lagi menuruti.Melihat Johan yang seolah menimpakan semua kesalahan padanya, sementara dirinya bertindak seakan tidak pernah bersalah.Shenina pun berkata dengan penuh kebencian."Kamu pikir kamu sangat setia dan semua salahku, begitu?""Katakan, apa aku yang menyuruhmu menabrak Lina dan ibunya sampai mati? Lina memang selamat, tapi dia cacat seumur hidup.""Kamu selalu berkata semuanya demi aku, tapi aku nggak pernah sekalipun memintamu membunuh orang demi diriku.""Kamu menimpakan semua kesalahan padaku, kamu pikir dirimu suci? Padahal, kamu punya banyak kesempatan untuk memperbaiki hubungan itu.""Tapi justru setelah Lina meninggalkanmu, kamu sepe

  • Pernikahan Penuh Dusta   Bab 8

    Sejak kepergianku, Johan menghubungi semua teman yang kukenal sejak kecil.Bahkan yang berada jauh di luar negeri pun dia datangi.Namun, setiap orang hanya menggelengkan kepala dan berkata dengan menyesal.Mereka tidak mengenal orang bernama Lina Dixon.Dalam semalam, Linanya lenyap bagai ditelan bumi.Semua orang mengatakan kepada Johan bahwa orang itu tidak pernah ada di dunia ini.Namun, bagaimana mungkin ingatan tentang Lina bisa terhapus? Johan telah melindungi dan merawatku selama bertahun-tahun.Kini, tiba-tiba Johan diberi tahu bahwa semua itu hanyalah kebohongan.Bagaimana bisa Johan menerimanya? Akhirnya, setelah mengunjungi teman terakhirku.Johan menatap orang itu dengan penuh harap, berharap orang itu memberinya jawaban yang diinginkan.Kini, setelah melewati pencarian panjang ini, dari yang awalnya Johan hanya berharap orang itu langsung memberitahunya di mana Lina berada.Sekarang, Johan hanya berharap orang itu mengkonfirmasi bahwa aku pernah ada.Namun, jawaban yang J

  • Pernikahan Penuh Dusta   Bab 7

    Sementara itu, aku turun dari pesawat dan datang ke sisi guru.Selain itu, nomor ponselku sudah lama dinonaktifkan, tentu saja aku tidak tahu bahwa Johan telah meneleponku berkali-kali.Guru tahu aku kesulitan untuk berjalan, jadi sejak pagi dia sudah menungguku di bandara.Namun, setelah bertemu denganku yang sudah lama tidak dia lihat, guruku tidak bisa menahan diri untuk menghela napas saat memandangi kedua kakiku.Aku melihat dengan jelas mata guru yang mulai berkaca-kaca, aku tahu itu karena dia merasa iba padaku.Aku menghirup dalam-dalam udara segar, menikmati perasaan dapat mengendalikan hidupku sendiri.Kali ini, tanpa campur tangan orang lain, akhirnya aku bisa melakukan apa yang kuinginkan.Aku memeluk guru dan dia menepuk pundakku dengan kuat."Lina, yang penting sekarang kamu sudah kembali. Jalani hidup dan pekerjaanmu dengan baik."Aku menatap mata guru, lalu mengangguk mantap.Guru membawaku kembali ke institut penelitian kami. Semua orang tahu bahwa tarian yang kupersem

  • Pernikahan Penuh Dusta   Bab 6

    "Cari tahu ke mana Nyonya pergi! Dia seorang difabel, kakinya nggak memungkinkan untuk pergi jauh!""Pak Johan, saya sudah memeriksa semuanya, tapi nggak ada jejak keberadaan Nyonya sama sekali."Johan dengan marah bertanya."Apa maksudmu? Bagaimana bisa nggak ada jejaknya?""Bagaimana mungkin seseorang yang baik-baik saja tiba-tiba menghilang begitu saja? Cari lagi!"Sekretaris berkata dengan hati-hati."Pak Johan, keberadaan Nyonya benar-benar sudah dihapus oleh seseorang."Mendengar itu, Johan mengambil vas bunga di atas meja dan melemparkannya ke lantai. Itu adalah hadiah yang akan dia berikan untuk Shenina hari ini.Shenina belum pernah melihat Johan marah sebesar ini. Dia bertanya dengan bingung."Johan, ada apa?"Johan mengusap pelipisnya dan menjawab dengan lelah."Lina menghilang."Sekilas, kegembiraan terpancar di mata Shenina. Dia tidak menyangka aku akan pergi begitu saja. Sebenarnya, Shenina sudah lama ingin aku lenyap dari dunia ini.Namun, dia tetap berpura-pura khawatir

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status