Share

Bab 13

Author: Cintya
Landon yang tiba-tiba tertarik berkata, "Tanya dengan serius. Orang lain nggak mendapatkan kehormatan ini. Kamu orang pertama yang mendapatkan kesempatan seperti ini."

Berbagai media utama di Kota Badaga mengirim undangan kepada Landon, tetapi Landon menolak semua undangan mereka. Jika Kezia yang mengirim undangan kepadanya, mungkin Landon akan menerimanya.

Kezia memelotot. Dia tidak memercayainya, apa Landon bercanda? Bagaimana caranya Kezia mewawancarai Landon sekarang? Dia sedang memakai baju tidur dan terlihat sangat kumal.

Sejujurnya, Kezia tidak terlalu tertarik untuk mendapatkan kehormatan ini. Hanya saja, Landon tetap berdiri di tempat dan memandangi Kezia seraya mengangkat alis. Sepertinya, Landon menunggu Kezia bertanya.

Kezia menenangkan dirinya, lalu menjilat bibirnya dan menatap Landon sembari berucap, "Kamu yang suruh aku tanya. Jangan menyesal, ya."

"Aku nggak pernah menyesali apa yang kuperbuat," timpal Landon.

Kezia bertanya, "Jadi, siapa cinta pertamamu?"

Semua wanita di dunia ini sama saja, suka menggosip. Termasuk Kezia. Landon adalah tokoh hebat berstatus tinggi yang sangat berkuasa. Siapa pun ingin tahu wanita seperti apa yang berhasil menaklukkan hati Landon.

Kezia yang penasaran juga ingin tahu. Namun, Landon masih tidak menjawab setelah Kezia bertanya. Ekspresi Landon juga sedikit berubah. Dia memandang Kezia dengan tatapan dingin.

Gawat! Kezia menanyakan hal yang tabu bagi Landon. Seharusnya dia melontarkan pertanyaan yang salah. Sudah jelas ekspresi Landon menunjukkan dia marah.

Kezia berkata terbata-bata, "Kamu ... yang suruh aku tanya ...."

Setelah beberapa saat, Landon bertanya, "Kenapa kamu ingin tahu hal ini?"

Kezia menggeleng, dia tidak mungkin mengungkapkannya. Tadi jelas-jelas Landon yang menyuruhnya bertanya. Setelah Kezia bertanya, Landon malah marah. Sekarang Kezia tidak akan terjebak lagi.

Landon mengernyit. Dia yang tampak tidak sabar menegaskan, "Aku nggak suka berbelit-belit. Jawab aku."

Suara Landon tidak keras, tetapi sangat tegas. Pria yang sudah terbiasa memerintah memang memiliki aura karismatik.

Kezia ketakutan melihat aura Landon. Dia berbicara dengan ragu-ragu, "Waktu malam pertama kita ... kamu mabuk. Kamu menyebut nama seorang wanita sambil peluk aku ... Sasha ...."

Begitu nama wanita itu dilontarkan Kezia, ekspresi Landon berubah menjadi sangat muram dan mengerikan. Kezia yang hampir menangis berujar, "Nah, jelas-jelas aku nggak mau bilang. Kamu yang paksa aku."

Landon tertegun sejenak sebelum membalas, "Aku nggak komentar apa-apa."

Untuk apa Kezia begitu takut? Bahkan matanya memerah. Kezia menyalahkan Landon, "Ekspresimu lebih mengerikan daripada kamu nggak komentar apa-apa."

Landon terdiam sesaat sembari memijat keningnya. Akhirnya, dia tetap menjawab pertanyaan Kezia, "Malam itu kamu salah dengar. Aku nggak menyebut nama siapa pun."

Kezia mendengus, jawaban ini sangat tidak meyakinkan. Kezia memutar bola matanya dan mengomentari, "Cuma mantan pacar, aku nggak peduli."

Kenapa Landon berbohong? Kezia tidak bodoh. Sementara itu, Landon menatap Kezia lekat-lekat dengan pandangan misterius.

Kezia mengangkat bahu dan merentangkan tangannya seraya melanjutkan, "Kamu nggak usah melihatku seperti itu. Aku benar-benar nggak peduli. Kamu nggak mungkin nggak pernah pacaran, apalagi nggak pernah mencintai beberapa wanita."

Kezia menambahkan, "Kalau aku terbakar api cemburu karena masalah sepele begini, mungkin sekarang aku sudah hangus terbakar."

Landon yang sedikit tidak senang mendengus dan menanggapi, "Kamu sangat pengertian."

Kezia tersenyum lebar sambil menimpali, "Iya, aku sangat patuh, 'kan?"

Landon mengatupkan bibirnya yang tipis dan seksi. Dia mengamati Kezia sejenak. Akhirnya, Landon tidak mengatakan apa pun lagi. Dia pergi setelah mengganti baju.

Kezia yang duduk di tempat tidur baru mengembuskan napas panjang sesudah beberapa saat. Kemudian, dia mandi.

Kezia tahu Landon tidak mencintainya. Jadi, dia tidak ingin mengeluh. Biarpun Landon bermesraan dengan Yukio di depannya, Kezia juga tidak akan mengomel. Orang yang dicintai baru berhak marah.

Sebelum mandi, Kezia becermin terlebih dahulu. Dia hampir pingsan. Selain wajah, tubuh Kezia dipenuhi bekas yang ditinggalkan Landon. Orang yang tidak tahu kebenarannya pasti menganggap Kezia disiksa.

Sewaktu turun ke lantai bawah untuk sarapan, Wanda yang jeli juga melihat bekas di tubuh Kezia. Senyuman Wanda yang ambigu membuat Kezia sangat malu hingga ingin membenamkan wajahnya ke dalam mangkuk.

Wanda duduk di samping Kezia, lalu bergosip, "Bagaimana? Apa semalam Tuan Landon sangat perkasa?"

Kezia merasa ada yang tidak beres. Dia menyipitkan matanya dan bertanya dengan ekspresi curiga, "Bi Wanda, apa yang kamu lakukan?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 100

    Landon kembali ke Kota Badaga. Tempat pertama yang dia tuju adalah rumah sakit. Yukio terluka. Kalau dia tidak datang menjenguk, rasanya tidak pantas.Saat pintu kamar rumah sakit terbuka, Yukio belum tidur. Dia sedang memejamkan mata sambil beristirahat. Mendengar suara langkah kaki dan aroma maskulin yang familier, dia tak perlu membuka mata untuk tahu siapa yang datang."Aduh ...." Yukio mengerang pelan. Matanya tertutup rapat, wajahnya tampak lemah dan penuh penderitaan.Landon menarik kursi dan duduk di sisi ranjang. Yukio perlahan membuka mata, menampilkan tatapan lemah dan bingung."Landon? Kamu ... kapan kamu masuk?" tanya Yukio dengan lirih, lalu berusaha bangkit.Landon menahan bahunya. "Jangan bergerak, istirahat saja."Yukio kembali berbaring, wajahnya pucat pasi. "Dari mana kamu tahu aku dirawat?""Dengar dari siaran radio.""Aku sudah duga. Pasti paparazi memotretku waktu aku diantar ke rumah sakit. Aku sudah minta manajerku atur semuanya, semoga berita itu nggak terlalu

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 99

    'Tsk, tsk.' Calvin berdecak dalam hati, lalu berdeham. "Bos lagi nunggu telepon dari istri ya?"Landon meliriknya dengan dingin. "Kamu ini makin berani saja sekarang."Calvin mencebik. Masa tanya begitu saja salah?Tiba-tiba, ponsel berbunyi. Calvin belum sempat bereaksi, Landon sudah langsung meraih dan mengangkatnya. "Halo?""Tuan Landon, ini aku."Nada suara Landon langsung turun. "Bi Wanda."Wanda yang berada di seberang telepon agak heran, mendengar nada tak senang dari Landon. "Kenapa? Tuan kira ini siapa?"Ya ... dia pikir itu Kezia. Namun, ternyata ....Landon menggigit bibir, tak menjawab langsung. "Ada apa, Bi Wanda?""Nggak ada apa-apa. Cuma mau kasih kabar, dua hari lagi aku sudah bisa pulang. Untuk dua hari ini, Tuan dan Nyonya urus diri sendiri dulu ya ....""Kamu nggak di rumah?" Landon langsung menyela."Ya, dua hari ini aku di luar. Anak keluargaku sakit, jadi aku bantuin jaga. Aku sudah telepon Tuan, tapi nggak diangkat, jadi aku kasih tahu Nyonya saja. Nyonya nggak b

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 98

    Sekalipun Kezia bodoh, dia tetap bisa menyadari bahwa mereka berniat mencelakainya."Kamu mau apa? Jangan sentuh aku!" Kezia menepis tangan pria berbaju hitam yang mencoba menariknya turun.Pria itu tetap memaksa. "Silakan turun, Nona."Mereka ingin membunuhnya! Itulah yang terlintas cepat di benaknya. Apabila sesuatu terjadi padanya di sini, Yukio bisa lepas tangan. Tanpa bukti, dia bahkan bisa menyalahkan Kezia karena menuduhnya tanpa dasar.Apa pun yang terjadi, dia tidak boleh keluar dari mobil ini!Namun, pengawal Yukio bukan orang biasa. Tenaganya terlalu besar. Karena panik, Kezia refleks memeluk lengan Yukio. "Yukio, kamu ini artis. Percaya nggak, besok aku bakal sebar berita bahwa kamu menindasku, membawa orang biasa sepertiku ke tempat sepi di tengah malam begini. Apa niatmu, hah?"Ekspresi Yukio langsung berubah dingin. Dia juga malas berpura-pura lagi. "Lepaskan! Ini baju rancangan desainer luar negeri! Kamu bisa ganti kalau rusak?""Aku suruh kamu lepas! Dengar nggak?" Kar

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 97

    Kezia tidak ingin bertele-tele dengan wanita itu, jadi dia langsung masuk ke pokok pembicaraan.Yukio mengangkat tangannya, memeriksa kuku yang baru saja dia buat siang tadi, lalu mengangkat ekor matanya dengan angkuh. "Aku bisa kasih kamu 20 miliar, tapi apa balasannya?"Kezia menatapnya. "Bukankah kamu ingin aku meninggalkan Landon?""Kamu ingin meninggalkannya?" Yukio balik bertanya.Kezia tertawa ringan, tubuhnya bersandar dengan santai ke kursi, ekspresinya tidak acuh. "Dua puluh miliar itu jumlah yang besar. Kalau aku hemat, mungkin seumur hidup nggak akan habis. Kalau aku pintar dan investasikan dalam usaha, mungkin bisa untung 20 miliar lagi.""Kalau kamu benar-benar mau melakukan transaksi seuntung ini, kenapa nggak? Terima kasih, uang ini akan kugunakan sebaik mungkin."Dalam hati, Yukio mengejek Kezia yang menurutnya sangat bodoh. Harta Landon jauh lebih banyak dari 20 miliar. Kalau Kezia bisa menyenangkan hatinya, dia bisa menikmati seluruh kekayaan itu. Namun, pemikiran Ke

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 96

    Pintu mobil terbuka. Seorang pria berpakaian serba hitam keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arah Kezia. "Nona Kezia."Kezia mengangkat kepala dan menatapnya dengan dahi berkerut. "Siapa kamu?"Pria berbaju hitam itu menunjuk ke arah mobil di samping. "Nona Kezia, Nona Yukio ingin bertemu denganmu."Yukio? Kezia langsung mengenalinya. Pria ini adalah pengawal Yukio yang pernah dia lihat di kafe waktu itu."Ada urusan apa?" tanya Kezia dengan suara datar.Pengawal itu menunjuk pintu belakang mobil dan menurunkan suaranya. "Nona Yukio ingin bicara langsung. Silakan naik ke mobil."Ternyata benar Yukio."Maaf, tolong sampaikan pada nonamu, aku sedang nggak ada waktu." Kezia menolak dengan tegas. Dia benar-benar tidak ingin terlalu banyak berurusan dengan wanita simpanan Landon itu.Seolah-olah sudah memprediksi penolakan itu, pengawal itu langsung membalas, "Nona Yukio bilang dia datang untuk menyetujui permintaan yang pernah kamu ajukan."Kezia tampak bingung. "Permintaan apa?"Penga

  • Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin   Bab 95

    Saat itu, sekelompok pejalan kaki lewat di antara mereka, memaksa Sevyn melepaskan tangan Kezia, dan hanya bisa menyaksikan Kezia terdorong oleh kerumunan dan menjauh."Kez!" teriak Sevyn dengan keras.Kezia tertegun, pikirannya penuh dengan dengungan kacau. Dunia seolah-olah menjadi sunyi senyap, dia tak bisa mendengar apa-apa.Begitu dia tersadar, Kezia bahkan tak tahu sedang berada di mana. Dia merasa linglung, tak yakin apa yang baru saja terjadi.Mungkinkah itu mimpi? Mungkinkah hanya ilusi? Ini tidak mungkin. Sevyn sudah menghilang selama bertahun-tahun, mana mungkin tiba-tiba muncul begitu saja?Pasti dia salah lihat. Pasti hanya ilusi! Lagi pula, dua malam ini dia kurang tidur. Jelas-jelas pikirannya sedang bermasalah.Namun ... sentuhan hangat di pergelangan tangannya tadi masih begitu nyata. Jelas sekali ada yang menggenggamnya barusan.Kezia berjalan seperti zombi di tengah keramaian, entah sudah sejauh apa dia melangkah, sampai akhirnya tubuhnya terasa begitu berat dan dia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status