Share

Bab 2

Penulis: Dandelion
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-13 14:55:15

“Selamat pagi, Bu. Perkenalkan nama saya Ayu.” Perempuan itu mengulurkan tangannya kepada Katerina.

Katerina pun menyambut uluran tangan itu, meski ia masih bingung dengan siapa sebenarnya perempuan ini. Lalu suara lain terdengar dari belakang si perempuan.

“Selamat pagi, Mba Katerin.”

“Pagi..Loh kok Bi Lastri ke sini?” Tanya Katerina tanpa menutupi rasa terkejutnya.

“Bibi di minta Eyang Sukma buat jadi ART di sini, Mbak. Oh iya, ini keponakan Bibi dari kampung, namanya Ayu. Dia yang bakal bantu Bibi di sini, Mbak.”

“Ohh gitu, Bi. Ya sudah ayo masuk-masuk.” Katerina pun mempersilahkan kedua perempuan berbeda usia itu masuk ke rumah.

“Mas, ini ada Bi Lastri dan Ayu. Mereka akan bantu-bantu pekerjaan di rumah ini.” Katerina menghampiri suaminya yang masih menyantap sarapannya.

Bayu yang mendengarnya hanya mengangguk-anggukkan kepala. Ia sedang menikmati makanan buatan istrinya. Bayu kira perempuan itu tidak bisa memasak, tapi ternyata masakannya enak juga. Setelahnya ia mendengar suara istrinya menjauh, sepertinya Katerina sedang menunjukkan kamar untuk kedua ART itu.

Beberapa saat kemudian, Katerina kembali ke meja makan. Perutnya itu sudah lapar dari tadi, tapi tak kunjung ia isi. Sedangkan Bayu yang sudah selesai, akhirnya bangkit dari tempat duduk melangkah pergi keluar rumah. Tak lama suara deru mobil terdengar menjauh dari pekarangan rumah.

Seperti Bayu yang tak memberitahu akan ke mana dirinya, Katerina pun tak menanyakan akan hal itu. Bagi Katerina jika harus seumur hidup bersama Bayu seperti ini tak akan jadi masalah. Justru itu akan membantunya agar tidak membangun ekspektasi yang akhirnya bisa membuat dirinya terluka.

***

Tepat pukul tujuh malam, Bayu menjemput Katerina di rumah. Saat ini mereka ada di dalam mobil Bayu menuju rumah Eyang Sukma. Tidak ada yang berbicara, mobil itu sunyi, Katerina lebih memilih melihat pemandangan di luar jendela dan Bayu yang fokus pada kemudinya.

Beberapa saat kemudian, mereka akhirnya sampai di rumah Eyang. Bayu yang akan membuka pintu rumah seketika kaget saat tangan kanannya digandeng oleh sang istri.

“Jangan lupa sandiwaranya, Mas. Biar Eyang nggak curiga.” Ucap Katerina yang melihat raut kaget Bayu.

Memasuki ruang makan, Bayu melihat sudah ada Ayah, paman dan bibinya, dan tentu saja Eyang Sukma. Suara langkah kaki mereka membuat semua orang yang berada di ruang makan itu menoleh. Eyang Sukma langsung berdiri menyambut cucu dan cucu menantunya itu,

“Nah ini yang kita tunggu-tunggu, si pengantin baru.”

Katerina tersenyum, melepas gandengan tangannya dan memeluk Eyang Sukma. Setelahnya ia menuntun perempuan paruh baya itu untuk duduk kembali, lalu menyapa semua orang yang ada di sana sebelum akhirnya ia duduk di samping Bayu.

“Sayang, Bi Lastri dan keponakannya udah sampai kan di rumah kalian?” Eyang Sukma membuka obrolan dengan Katerina.

“Sudah, Eyang . Makasih ya. Katerina pasti akan sangat terbantu dengan kehadiran mereka.”

“Bilang makasihnya sama suami kamu. Dia yang bakal bayar mereka.” Ucap Wanita paruh baya itu sambil tertawa dan dibalas dengan tawa juga oleh Katerina.

Setelahnya mereka makan malam dengan tenang, sesekali Katerina berbincang kecil dengan Eyang Sukma. Sedangkan Bayu, pria itu hanya diam saja. Hanya akan berbicara kalau ada yang bertanya padanya.

“Bayu, Katerina” suara Eyang memanggil membuat Bayu dan Katerina menatap wanita paruh baya itu.

“Nanti bisa ke kamar Eyang sebentar?” Tanya Eyang pada Bayu dan Katerina dan dijawab dengan anggukan oleh mereka berdua.

***

Melangkah bersama ke kamar Eyang, Bayu dan Katerina sama-sama memiliki kebingungan dalam hatinya – untuk apa Eyang memanggil mereka?

Saat akhirnya mereka ada di dalam kamar, Eyang sedang duduk bersandar di kepala ranjang “Kalian mendekatlah, Eyang mau bicara.”

Setelah Bayu dan Katerina mendekat, Eyang kembali melanjutkan ucapannya. “Dua minggu ke depan kalian bulan madu ke Paris, Eyang sudah urus semuanya.” Wanita paruh baya itu kemudian menyerahkan dua tiket pesawat ke Paris, Prancis.

“Tapi Eyang, dua minggu lagi Bayu harus keluar kota. Ada jawal buat ke pabrik.” Bayu mulai melayangkan protes pada sang nenek. Begitu pun Katerina yang berusaha menolak ide bulan madu itu.

“Iya Eyang. Katerina juga lagi sibuk-sibuknya di butik.”

“Ssstt... Eyang nggak menerima penolakan dari kalian. Itu semua bisa diatur, Kalian pemimpinnya kok pusing”

Percakapan itu pun berakhir di sana, baik Katerina maupun Bayu tidak lagi membantah Eyang. Sampai akhirnya mereka pulang ke rumah, tidak ada yang mencoba berbicara. Sungguh bulan madu tidak ada dalam rencana mereka. Katerina tak menduga Eyang Sukma akan bertindak sejauh itu untuk bulan madu cucunya. Sedangkan Bayu tak habis pikir dengan rencana sang nenek, ia kira menikahi Katerina saja cukup.

“Mulai malam ini saya tidur di kamar ini.” Suara Bayu menghentikan langkah Katerina. Perempuan itu menoleh ke belakang, ia melihat suaminya memasuki satu kamar di sebelah kamar mereka. Dalam hati Katerina sangat bersyukur Bayu akhirnya memilih untuk berpisah kamar dengannya.

Memasuki kamar, Katerina langsung membersihkan make up dan berniat mengganti pakaiannya dengan baju tidur. Saat ia sedang melepas bra karena ia selalu tidur tanpa memakai benda itu, tiba-tiba pintu kamar dibuka. Seketika Katerina menoleh, tanpa sadar memperlihatkan bagian atas tubuhnya dan Bayu yang baru saja memasuki kamar berdiri mematung dengan pemandangan yang ada di depannya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
sean aldeza
dikit banget kak tulisannya, minimal 999999999 juta kata
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 104 - Pilihan Katerina

    Sekali pun Katerina ingin berpisah dengan Bayu, tapi nyatanya kalimat perpisahan yang baru ditawarkan oleh laki-laki itu tetap menggores hatinya. Rasanya sakit sekali, Katerina tak pernah menduga ia akan seterluka ini hanya karena mencintai Bayu.Namun saat ini yang terpenting bukan perasaan cintanya, bukan rasa sakitnya, tapi harga diri yang harus ia pertahankan. Katerina tak ingin bertahan dengan laki-laki yang merusak hubungan suci mereka. Sekarang ia bertanya-tanya apa selama ini di mata Bayu dirinya hanya boneka yang laki-laki itu permainkan?Dengan sisa harga diri yang masih Katerina genggam, ia berbalik menatap ke arah Bayu."Aku memilih bercerai dari kamu dan kita berpisah."Jawaban itu tak pernah Bayu duga. Kenapa prediksi Amanda salah? Bukankah Katerina mencintainya? Kenapa perempuan itu memilih berpisah dengannya?Pertanyaan-pertanyaan itu mengisi pikiran dan hati Bayu sampai laki-laki itu tidak sadar Katerina sudah masuk ke dalam kamar.Namun bukannya meminta maaf atau set

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 103 - Pilihan Untuk Katerina

    Bayu perlahan membuka matanya, ia sempat bingung ada di mana sebelum akhirnya melihat tangga yang tak jauh dari pandangannya dan sadar semalam ia mengetuk pintu Katerina sampai lelah dan terduduk hingga ketiduran."Katerina..." Gumamnya pelan.Laki-laki itu kemudian berdiri, kembali mengetuk pintu kamar Katerina dan memanggil-manggil nama perempuan itu."Katerina..""Katerina, buka pintunya. Ayo kita bicara."Berkali-kali ia melakukan itu tetap tidak ada jawaban dari dalam kamar itu seperti semalam, lalu Bayu melirik ke arah jam di tangannya. "Sudah hampir jam depalan. Apa Katerina sudah berangkat ke butik?"Laki-laki itu kemudian turun ke lantai bawah, menemui Bi Lastri. Siapa tahu paruh baya itu sempat bertemu Katerina."Bi, apa Katerina sudah berangkat kerja?" Tanya Bayu pada Bi Lastri.Bi Lastri memperhatikan penampilan Bayu yang masih memakai setelan kerja semalam. Perempuan itu semakin yakin ada yang tidak beres dengan kedua majikannya itu. "Kayaknya udah, Mas. Soalnya tadi bera

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 102 - History Repeats Itself

    Bayu sampai ke rumah setelah ia berobat terlebih dahulu ke rumah sakit. Pukulan-pukulan yang dilakukan oleh Andrea sangat keras sampai menghancurkan wajah tampannya, untungnya tidak ada luka yang serius."Gue yakin Katerina bakal ninggalin Lo! Kalau dia nggak mau tetap bakal Gue paksa!! Dasar keparat, brengsek!"Ucapan Andrea masih teringat jelas dipikirannya. Apa benar setelah ini Katerina akan meninggalkannya?Memasuki rumah, ia langsung menuju dapur untuk mengambil es. Ia tetap perlu mengompres lebam di wajahnya karena masih terasa ngilu."Loh, Mas Bayu kenapa?" Tanya Bi Lastri yang sedang membersihkan peralatan memasak."Nggak apa-apa, Bi. Tadi ada kecelakaan sedikit. Apa Katerina sudah pulang?" Meski masih penasaran dengan apa yang terjadindengan majikannya, tapi Bi Lastri memilih tidak bertanya lebih lanjut."Sudah, Mas. Tadi juga sempat makan malam sama Bibi." Jawab Bi Lastri. Setelah membereskan barang-barangnya dari kamar Bayu, Katerina memang sempat makan malam dengan Bi Las

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 101 - Mimpi Buruk, Tangis Dalam Mobil, Dan Prasangka

    Katerina menarik napas dalam, berusaha meredakan nyeri yang sedang mengisi hatinya. Langkahnya ia tegaskan untuk tetap masuk ke dalam restoran itu meski tangannya gemetar.Katerina memilih kursi yang tak jauh dari Bayu dan Amanda. Di tempat ia duduk kini, posisi Bayu membelakanginya, tapi posisi Amanda berhadapan dengannya. Jika mata perempuan itu tidak rusak seharusnya bisa melihat kehadiran nya, tapi sepertinya perempuan itu tak sadar karena begitu menikmati suapan suami Katerina.Seorang pelayan mendekat ke arah Katerina sesaat setelah perempuan itu mengangkat tangannya."Selamat siang, ada yang bisa saya bantu, Kak?" Tanya si pelayan."Saya mau pesan rawon. Take away ya, Kak " Balas Katerina dengan nada yang sengaja ia tinggikan. Dapat Katerina lihat tubuh Bayu yang menegang dan tatapan terkejut Amanda yang mengarah kepadanya."Ada lagi, Kak?""Sudah, itu saja.""Baik, Kak. Mohon ditunggu ya." Akhir si pelayan sebelum akhirnya berlalu dari hadapan Katerina bertepatan dengan Bayu y

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 100 - Luka Di Restoran

    "Saya nggak bisa, Katerina."Ucapan itu membuat Katerina seketika membuka mata dan tatapannya bertemu dengan tatapan milik Bayu yang masih di atasnya."Kamu lagi nggak mood ya, Mas?" Tanya Katerina.Bayu bingung untuk menjawab, bagaimana bisa ia menjelaskan bahwa dirinya merasa tidak pantas untuk menyentuh istrinya? Bagaimana kalau Katerina bertanya apa alasannya?"Saya ngantuk sekali, Katerina. Takutnya kita berhenti di tengah jalan. Kan nggak seru." Jawab Bayu dengan sedikit kekehan di akhir kalimatnya, setelahnya laki-laki itu meminta maaf."Maaf, ya. Mungkin lain kali kita bisa melakukan itu." LanjutnyaMeski kecewa Katerina tetap tersenyum, mungkin Bayu memang mengantuk. Ia dapat memahami itu, apalagi suaminya hari ini pulang telat yang berarti di kantor sedang sibuk-sibuknya."Iya, nggak apa-apa, Mas. Aku ngerti kok. Ya udah, sekarang ayo kita tidur aja." Ucap Katerina sambil mengusap kedua pipi Bayu.Laki-laki itu lantas menyingkir dari atas tubuh Katerina dan berbaring di samp

  • Pernikahan Yang Tak Kupilih   Bab 99 - Penolakan Di Akhir

    "Hey, cantik. Kamu udah pulang?" Ucap Bayu sesaat setelah ia keluar dari kamar mandi dan melihat Katerina sudah ada di kamar mereka.Katerina berbalik, tangannya masih memegang kartu nama seorang dokter kandungan dan dompet milik Bayu."Mas, kamu kok punya kartu nama dokter kandungan? Siapa yang hamil, Mas?" Tanya Katerina sambil menunjukkan kartu nama yang ia pegangTubuh Bayu menegang, langkahnya terasa berat saat ia mendekat ke arah Katerina. Sebisa mungkin ia menjelaskan dengan tenang agar istrinya tak curiga. "Itu saya dapat dari rekan pengusaha, katanya dokternya bagus. Dia merekomendasikan itu ke kita kalau suatu saat nanti kamu hamil.""Apa kamu mau aku cepat hamil, Mas?" Tanya Katerina lagi. Kini perempuan itu terlihat murung karena mengira Bayu menerima kartu nama dari rekan kerjanya dengan maksud ingin secepatnya punya anak atau menyuruh Katerina agar cepat hamil."Hey... Bukan itu maksud saya. Saya nggak sedang memaksa kamu agar cepat hamil. Ini tubuh kamu, jadi saya menye

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status