Share

Hari Ke-1 (Berkuda I)

Srraaakkk

Jenette membuka gorden jendela kamar Elysia, sinar matahari pagi mengenai wajah Elysia dan membuatnya membuka mata.

"Nona sudah pagi, kegiatan anda hari ini dimulai pukul 9, skrg sudah pukul 7, anda harus segera bersiap-siap" Ucap Jenette yang menata pakaian yang akan dipakai oleh Elysia.

"Hari ini ngapain?" Elysia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi

"Hari ini nona akan belajar berkuda" ucap Jenette mengikuti Elysia ke kamar mandi.

Elysia membuka pakaian dan masuk ke bath tub, sementara Jenette menggosok punggung Elysia.

"Pelajaran bangsawan memang seperti ini ya?" Batin Elysia

"Nona sangat ahli dan pintar dalam hal materi, tetapi Nona cukup payah kalau soal hal praktek, saya jadi ingat dulu saat masih kecil Nona pernah tidak sengaja menginjak kaki Tuan Lucas saat belajar berdansa" Jenette cekikikan mengingat hal yang terjadi dulu.

"Aku pernah berdansa dengan Lucas?" Elysia bingung, ia sama sekali tidak ingat pernah membaca hal ini di novel, bahkan tidak ada satupun kalimat yang menjelaskan tentang masa lalu mereka di novel.

"Tentu saja, nona lupa?" Jenette mulai berpikir bahwa majikannya belakangan ini bertingkah aneh.

"Tidak, aku ingat hahaha" tawa kaku Elysia membuat keduanya hening.

Elysia keluar dari bath tub dan berdiri didepan cermin yang sangat besar. "Tubuhnya bagus banget, bahkan ukurannya lebih besar dari pada milikku, lekukan tubuhnya juga bagus" batin Elysia yang tanpa sadar ia sudah memegang kedua buah dadanya sendiri. "Wah, kencang banget" batinnya lagi, ia sangat terpukau dengan tubuh barunya ini.

Jenette menatap majikannya dengan bingung "Apa ada yang salah dengan 'benda' milik Nona?"

Saat sadar ia sedang diperhatikan oleh Jenette, Elysia langsung melepaskan tangannya dari buah dadanya. "Tidak ada" jawabnya singkat.

"Bagaimana kabar Felix? Aku tidak mendapat surat lagi darinya?" Tanya Elysia, bagaimana pun dia sangat penasaran, kenapa tiba-tiba tidak ada pembahasan soal pria yang disebut sebagai tunangannya itu.

Jenette gelagapan "Oohh, itu.. tidak ada kok Nona" Jawab Jenette sambil mengeringkan rambut Elysia.

"Responnya kok gitu? Apa aku salah ya bertanya soal Felix?" Batin Elysia.

Elysia hari ini mengenai pakaian khusus berkuda, Elysia mengenakan pakaian atasan dengan lengan panjang yang memiliki kerah bomber dengan setengah resleting, sedikit longgar dibagian pahanya terlihat seperti mengenai rok mini, sementara celana yang ketat dan riding boots (sepatu berkuda) yang tingginya hingga lutut.

Elysia sedang sarapan, bersama dengan wanita yang memiliki warna rambut yang sama sepertinya. "Ini ibu Elysia kan? Sebelumnya dia menyebut dirinya ibu dan memelukku, kalau aku tidak salah namanya dia adalah Agustine Mooisora Odelle, bukan wajahnya saja yang cantik, bahkan namanya juga" batin Elysia yang merasa iri dengan kecantikan orang-orang di negeri ini.

"Elysia, maafkan kami yang masih sibuk disaat kamu sedang ada masalah, ayah mu sudah beberapa hari tidak pulang, ia menginap di kerajaan karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan" Ucap Agustine sambil menyantap sarapannya.

Elysia bingung bagaimana memanggil wanita tersebut "ini manggilnya gimana, ibu? Yang mulia? Mama? Duuhhh, Jenette, bantu aku" Elysia menatap Jenette dengan tatapan seperti orang yang meminta bantuan.

Jenette yang melihat sepertinya sudah mengerti, karena ia pun menganggap majikannya menjadi aneh setelah kejadia dirumah Felix. Jenette membungkukkan tubuhnya hingga bibirnya didepan telinga Elysia. "Ibunda" bisik Jenette.

Elysia terlihat lega. "Tidak apa-apa ibunda, tetapi ada hal yang Elysia khawatirkan, kenapa tidak ada satupun kabar dari kediaman Felix?" Tanya Elysia dengan berhati-hati, takut kalimatnya akan memunculkan kecurigaan terhadap Agustine.

"Seharusnya kamu sudah tahu, sejak awal kami memang tidak menginginkan pertunangan mu dengan pria itu, kamu tahu kan bahkan kekayaan mu saja lebih banyak darinya, seharusnya kamu menerima lamaran Lucas saja" Agustine menatap Elysia, berharap anak satu-satunya itu akan menikah dengan Lucas.

"Pantas saja orangtua Elysia tidak mendukungnya, aku juga ingat, Elysia memiliki toko kue ternama di negeri ini, toko tekstil serta toko pakaian" batin Elysia.

Elysia tidak menanggapi omongan ibunya, ia menghabiskan makanannya dan berdiri dari duduknya. "Jenette" Elysia memanggil Jenette pelan, memberi kode kepadanya.

Jenette mengangguk dan jalan keluar dari ruang makan diikuti oleh Elysia dibelakang.

~ Kandang Kuda ~

"Jenette, seperti aku merasa aneh semenjak kejadian di kediaman Felix" Ucap Elysia, ia khawatir orang-orang akan tahu dia bukan Elysia yang asli, jadi dia berpura-pura sakit.

"Apakah Nona ingin saya panggilkan dokter malam nanti?" Tanya Jenette, ia sudah menduga ada yang aneh pada majikannya.

Elysia mengangguk, Elysia melihat kuda berwarna putih didepannya.

"Kudanya yang ini kan? Tanya Elysia

"Iya Nona, namanya Lily, kuda yang dihadiahkan oleh Ayah Nona saat Nona berumur 15 tahun" Jenette mengeluarkan Lily dari kandangnya dan memasang pelana kuda, tali kekang dan beberapa hal penting lainnya demi keselamatan majikannya itu.

"Nona, semua persiapan sudah selesai silahkan Nona menunggu kedatangan Tuan Lucas, ia yang akan mengajari anda hari ini" Ucap Jenette.

"Ha?? Kok Lucas?? Kenapa dia?" Elysia langsung merasa tidak nyaman saat mendengar nama Lucas.

"Kenapa Nona Ely? Keberatan jika aku yang mengajarimu?" Lucas memasuki kandang kuda Elysia. Lucas terlihat sangat gagah saat mengenakan pakaian berkudanya, bahkan kudanya yang berwarna coklat terlihat sangat elegan.

"Berhubung Tuan Lucas sudang datang, saya akan pamit Nona" Jenette membungkukkan badannya lalu keluar dari kandang kuda dan meninggalkan Elysia berduaan dengan Lucas.

"Kelihatannya kau memiliki waktu yang senggang hingga bisa repot-repot datang kemari" sindir Elysia, ia mencoba menaiki kudanya. "Ini naiknya gimana sih? Aku bahkan tidak pernah melihat kuda sungguhan sebelumnya" batin Elysia.

Lucas turun dari kudanya. "Demi Nona Ely aku akan selalu meluangkan waktuku". Lucas memperhatikan Elysia yang terlihat kesulitan menaiki kudanya. "Imut" batin Lucas sambil tersenyum melihat tingkah Elysia.

"Apa lihat-lihat?! Kau menertawai ku ya?!". Elysia selalu merasa jengkel saat berada didekat Lucas.

"Tidak sayang" Lucas menghampiri Elysia lalu meletakkan kedua tangannya disisi kiri dan kanan tubuh Elysia lalu mengangkat Elysia keatas kudanya. "Sama-sama". Ucap Lucas sambil tersenyum.

Elysia merasa malu. "Aku tidak meminta bantuan mu!" Elysia kini sangat jengkel.

"Aku jadi ingat sekitar sebulan yang lalu Nona jatuh dari kuda, sangat lucu". Lucas tertawa kecil mengingat kejadian itu.

"Mana aku ingat! Aku disini baru 2 hari!" Batin Elysia.

Lucas menaiki kuda yang dinaiki oleh Elysia, ia duduk tepat dibelakang Elysia.

"Karena hari ini aku yang akan mengajarimu, akan lebih aman jika kita berkuda bersama, aku tidak ingin istri ku dimasa depan ini terluka" Ucap Lucas sambil tersenyum.

Semburat merah muncul dikedua pipi Elysia, ia dapat merasakan hangatnya tubuh Lucas dipunggung.

"Nyebelin banget" Batin Elysia.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status